Anda di halaman 1dari 20

MIOMA

UTERI
dr. Annora Marsha Sunparta 
 
 
APA SIH MIOMA UTERI ITU…?

Mioma adalah tumor jinak yang tumbuh


dari otot rahim

Berbatas tegas, terdiri dari sel- sel


jaringan otot polos, jaringan pengikat
fibroid, dan kolagen

3
ANGKA KEJADIAN

Indonesia: 4 – 11 %
2,93 – 11,7 % dari seluruh
wanita

20 – 25 % 40 – 50 % 0.13 %
usia reproduksi usia 40 dan 50 usia menopause
(rata-rata 30 tahun
tahun)
ETIOLOGI
MIOMA
UTERI PENGARUH HORMONAL
ESTROGEN PROGESTERON
Mioma uteri berkembang akibat
pengaruh HORMON ESTROGEN.
Diketahui bahwa mioma uteri
mempunyai reseptor estrogen
lebih banyak dibandingkan pada
uterus normal.

HORMON PROGESTERON juga


berpengaruh untuk terjadinya
mioma uteri, hormon HORMON
progesteron dapat memicu PERTUMBUHAN
pembentukan hormon estrogen
lebih banyak dibandingkan uterus
5
normal.
ETIOLOGI Usia
MIOMA
UTERI 75%
Riwayat Keluarga

Obesitas

Paritas

FAKTOR Kehamilan
PREDISPOSISI 6
JENIS MIOMA UTERI
INTRA MURAL 54 %
1 SUBSEROSUM 48,2 %
2

4
SUBMUKOSUM 6,1 %
INTRALIGAMENTER 4,4 %

BENTUK LAIN :
PEDUNCULATED
(BERTANGKAI)
MENDETEKSI
Gejala klinis DINI MIOMA UTERI
Memeriksakan diri ke Puskesmas apabila :

Haid tidak teratur

Banyak perdarahan

Merasa sakit yang hebat pada


pinggang dan perut

Merasa ada benjolan pada perut


bagian bawah
DIAGNOSIS
• Faktor risiko
• Gejala & tanda;
ANAMNESI • Perdarahan abnormal
• Rasa nyeri

S • Gejala & tanda penekanan (pressure effect)

PEMERIKSAAN Pemeriksaan Abdomen:


• Palpasi: Tumor teraba sebagai nodul ireguler dan tetap,
area perlunakan memberi kesan adanya perubahan-

FISIK perubahan degeneratif.


Diagnosis mioma uteri menjadi jelas bila dijumpai
gangguan kontur uterus oleh satu atau lebih massa yang
licin, tetapi sering sulit untuk memastikan bahwa massa
seperti ini adalah bagian dari uterus
Anemia PEMERIKSAA
Perdarahan uterus yang banyak dan habisnya
cadangan zat besi
N
Polisitemia LABORATORI
Pada beberapa kasus yang menghasilkan eritopoetin UM
Ultrasonography

Histeroskopi
IMAGING
MRI (Magnetic Resonance Imaging)
TATALAKSANA MIOMA UTERI

55%
55% dari semua kasus mioma uteri tidak membutuhkan suatu pengobatan dalam bentuk apa
pun, terutama apabila mioma itu masih kecil dan tidak menimbulkan gangguan.

Mioma uteri memerlukan pemantauan setiap 3-6 bulan.

Tatalaksana mioma uteri harus memperhatikan usia, paritas, kehamilan, konservasi fungsi
reproduksi, keadaan umum, gejala yang ditimbulkan, lokasi, dan ukuran tumor.

kondisi pasien sangat buruk perlu dilakukan perbaikan nutrisi, suplementasi zat esensial,
maupun transfusi.

Pada keadaan gawat darurat akibat infeksi atau gejala abdomen akut, perlu disiapkan tindakan
bedah cito untuk menyelamatkan pasien.
12
TERAPI
HORMONAL
MIOMA
UTERI Kontrasepsi oral
dan Preparat
Progesteron
Mengurangi gejala
Gonadotropin- pendarahan tetapi
releasing hormone tidak mengurangi
(GnRH) agonis ukuran mioma uteri
Mengurangi ukuran
mioma dengan jalan
mengurangi produksi
estrogen dari ovarium

13
TERAPI
PEMBEDAHAN Indikasi terapi bedah untuk mioma uteri menurut American College of

MIOMA UTERI
obstetricians and Gyneclogist (ACOG) dan American Society of
Reproductive Medicine (ASRM)
Perdarahan uterus yang tidak respon terhadap terapi konservatif.

Sangkaan adanya keganasan.

Pertumbuhan mioma pada masa menopause.

Infertilitas kerana ganggaun pada cavum uteri maupun karena


oklusi tuba.

Nyeri dan penekanan yang sangat menganggu.

Gangguan berkemih maupun obstruksi traktus urinarius.

Anemia akibat perdarahan.


14
TERAPI
PEMBEDAHAN MIOMEKTOMI
PADA MIOMA
UTERI
pengambilan sarang mioma saja pengangkatan uterus

dilakukan pada wanita yang ingin mempertahankan fungsi


reproduksinya dan tidak ingin dilakukan histerektomi

dapat dikerjakan misalnya pada mioma submukosum


dengan cara ekstirpasi lewat vagina

dapat dilakukan dengan laparotomi, histeroskopi maupun


dengan laparoskopi.

15
TERAPI
PEMBEDAHAN HISTEREKTOMI
PADA MIOMA pengangkatan uterus, yang umumnya adalah tindakan

UTERI terpilih

dilakukan apabila didapati keluhan menorhagia,


metrorhagia, keluhan obstruksi pada traktus urinarius
dan ukuran uterus sebesar usia kehamilan 12-14 minggu

dapat dilakukan secara abdominal (laparotomi), vaginal


dan pada beberapa kasus dilakukan laparoskopi.

Histerektomi perabdominal dapat dilakukan dengan 2


cara yaitu total abdominal hysterectomy (TAH) dan
subtotal abdominal histerectomym STAH).
Histerektomi juga dapat dilakukan pervaginam, dimana
tindakan operasi tidak melalui insisi pada abdomen.16
KOMPLIKASI MIOMA UTERI
Sarang mioma yang bertangkai dapat
DEGENERASI GANAS
mengalami torsi, timbul gangguan
Keganasan umumnya baru ditemukan sirkulasi akut sehingga mengalami
pada pemeriksaan histologi uterus yang nekrosis. Dengan demikian terjadilah
telah diangkat. Kecurigaan akan sindrom abdomen akut
keganasan uterus apabila mioma uteri
cepat membesar dan apabila terjadi
pembesaran sarang mioma dalam TORSI (PUTARAN
menopause.
TANGKAI)

KOMPLIKASI LAIN

Anemia akibat perdarahan, perlekatan


pasca miomektomi, dan dapat
terjadinya ruptur uteri

17
05/18/2023
PROGNOSIS
MIOMA Histerektomi merupakan upaya kuratif karena
dapat mengangkat seluruh masa mioma.
UTERI
Tindakan miomektomi yang extensif dan secara
signifikan melibatkan miometrium atau
menembus endometrium, perlu dilakukan SC
(sectio caesaria) pada persalinan berikutnya.

Mioma yang kambuh kembali (rekurens) setelah


miomektomi terjadi pada 15-40% pasien dan 2/3nya
memerlukan tindakan lebih lanjut.
KESIMPULAN

Mioma uteri merupakan tumor jinak monoklonal dari sel-sel otot polos yang
ditemukan pada rahim manusia
Penyebab mioma uteri dapat dipengaruhi beberapa faktor, yaitu hormonal,
genetik, dan faktor lingkungan sosial seperti usia, paritas, gizi, dan kehamilan.
Gejala yang umum adalah adanya perdarahan uterus abnormal yang dapat
menimbulkan anemia.
Terapi mioma uteri yang terbaik adalah pembedahan, yakni melakukan
histerektomi.
Prosedur histerektomi laparoskopi memiliki kelebihan disbanding prosedur
histerektomi abdominal kerana masa penyembuhan yang singkat dan angka
morbiditas yang rendah
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai