Anda di halaman 1dari 31

Pengantar Ilmu Komputer

SISTEM BILANGAN DAN KODE


Sistem Bilangan Binary

 Bilangan binary/biner terdiri dari bit 0 dan 1


 Konversi Ke Desimal
 Dari bilangan binary dapat dikonversikan ke
decimal dengan cara mengalikan masing-masing
bit dalam bilangan dengan position valuenya.
 Contoh :
1101 (2) = __________ (10)
1010 (2) = __________ (10)
Sistem Bilangan Binary

 Konversi ke Oktal
Digit octal 3 bit

0 000
1 001
2 010
3 011
4 100
5 101
6 110
7 111
Sistem Bilangan Binary

 Contoh :
 110111101 (2) = ________ (8)
 101110110 (2) = ________(8)
Sistem Bilangan Binary
• Konversi ke Hexadesimal
• Dengan Tabel berikut Digit Hexa
0
4 bit
0000
1 0001
2 0010
3 0011
4 0100
5 0101
6 0110
7 0111
8 1000
9 1001
A 1010
B 1011
C 1100
D 1101
E 1110
F 1111
Sistem Bilangan Binary

 Contoh :
 110111101 (2) = ________ (16)
 101110110 (2) = ________(16)
Sistem Bilangan Oktal

 Terdiri dari bit 0,1,2,3,4,5,6,7


 Ke Binary
 Dengan menggunakan tabel yang sama pada saat
konversi dari binary ke oktal
 Contoh :
1.123 (8) = __________ (2)
2.456 (8) = __________ (2)
Sistem Bilangan Oktal

 Ke Desimal
 Dapat diselesaikan dengan cara mengalikan
masing-masing bit dalam bilangan dengan
position valuenya
 Contoh :
1.123 (8) = __________ (10)
2.456 (8) = __________ (10)
Sistem Bilangan Oktal

 Ke Hexadesimal
 Dengan menggunakan tabel yang sama pada
tabel konveri dari biner ke oktal dan dari biner ke
hexadesimal
 Contoh :
1.123 (8) = __________ (10)
2.456 (8) = __________ (10)
Sistem Bilangan Desimal

 Terdiri dari bit 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9


 Ke Binary
 Metode yang digunakan dengan cara membagi
dengan nilai 2 dan sisa setiap pembagian
merupakan digit binary dari bilangan binary hasil
konversi. Metode ini disebut metode sisa.
Sistem Bilangan Desimal

 Contoh :
1. 15 (10) = __________ (2)
2. 23 (10) = __________ (2)
Sistem Bilangan Desimal

 Ke Oktal
 Untuk mengkonversikan bilangan desimal ke oktal
dengan cara reminder method yaitu dengan
membagi bilangan desimal dengan basis dari
bilangan oktal tersebut.
 Contoh :
1. 15 (10) = __________ (8)
2. 23 (10) = __________ (8)
 Ke Hexadesimal
 Bilangan decimal dapat dikonversikan dalam hexa
dengan cara reminder method
 Contoh :
1. 15 (10) = __________ (16)
2. 23 (10) = __________ (16)
Sistem Bilangan Hexadesimal

 Terdiri dari bit 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E,F


 Ke Biner
 Konversi dari hexadecimal ke sistem bilangan
binary dapat dilakukan dengan mengkonversikan
masing-masing digit hexa ke 4 digit binary
 Contoh :
1. 15 (16) = __________ (2)
2. 23 (16) = __________ (2)
Sistem Bilangan Hexadesimal

 Ke Oktal
 Konversi dari bilangan hexadecimal ke sistem
bilangan oktal dapat dilakukan dengan cara
merubah dari bilangan hexa menjadi bilangan
binary dahulu setelah itu baru dikonversikan ke
oktal.
 Contoh :
1. 15 (16) = __________ (8)
2. 23 (16) = __________ (8)
Sistem Bilangan Hexadesimal

 Ke Desimal
 Dari bilangan hexadecimal dapat dikonversikan
dalam bilangan desimal dengan cara mengalikan
masing-masing bit dengan position valuenya
 Contoh :
1. 15 (16) = __________ (10)
2. 23 (16) = __________ (10)
OPERASI BILANGAN
Operasi bilangan pada Sistem Bilangan
Binary

 Penjumlahan
 Operasi aritmatika terhadap bilangan binary yang dilakukan oleh
computer di ALU terdiri dari operasi pertambahan dan operasi
pengurangan. Sedang perkalian binary dapat dilakukan dengan
operasi pertambahan yang dilakukan secara berulang-ulang.
Pertambahan bilangan binary dapat dilakukan dengan cara yang
sama seperti halnya pertambahan bilangan decimal. Pertambahan
bilangan desimal dapat dilakukan dengan 2 cara yang sama seperti
pertambahan bilangan decimal.Langkah-langkahnya adalah :
1 . Digit bilangan decimal ditambahkan satu persatu mulai dari posisi
paling kanan
2. Bila hasil pertambahan antar kolom melebihi 9, maka dikurangi
dengan nilai 10 untuk dibawa (carry of) ke pertambahan kolom
berikutnya
Operasi bilangan pada Sistem Bilangan
Binary

 Ketentuan :
 Dasar pertambahan untuk masing-masing digit binary:
 0+0=0
 1+0=1
 0+1=1
 1 + 1 = 0 carry of 1 yaitu 1+1=2 digit terbesar biner 1,maka
dikurangi dengan 2 (basis) jadi (2-2=0) dengan carry of 1
 Contoh :
1. 111 (2) + 100 (2) = ________ (2)
2. 110 (2) + 101 (2) = ________ (2)
3. 111 (2) + 101 (2) = ________ (2)
Operasi bilangan pada Sistem Bilangan
Binary

 Pengurangan
 Dasar pengurangan untuk masing-masing digit binary :
 0–0=0
 1–0=1
 1–1=0
 0 – 1 = 1 borrow of 1 (pinjam digit 1 dari posisi sebelah
kirinya)
 Contoh :
1. 111 (2) - 100 (2) = ________ (2)
2. 110 (2) - 101 (2) = ________ (2)
3. 111 (2) - 101 (2) = ________ (2)
Operasi bilangan pada Sistem Bilangan
Binary

 Perkalian
 Dasar perhitungan :
 0x0=0
 1x0=0
 0x1=0
 1x1=1
 Contoh :
1. 111 (2) x 100 (2) = ________ (2)
2. 110 (2) x 101 (2) = ________ (2)
3. 111 (2) x 101 (2) = ________ (2)
Operasi bilangan pada Sistem Bilangan Oktal

 Penjumlahan
 Langkah-langkahnya:
 Tambahkan masing-masing kolom secara decimal
 Rubah dari hasil desimal ke oktal
 Tuliskan hasil dari digit paling kanan dari hasil
oktal
 Kalau hasil pertambahan tiap-tiap kolom terdiri
dari 2 digit, maka digit paling kiri merupakan carry
of untuk pertambahan kolom selanjutnya.
Operasi bilangan pada Sistem Bilangan Oktal

 Contoh :
1. 17 (8) + 10 (8) = ________ (8)
2. 123 (8) + 100 (8) = ________ (8)
3. 111 (8) + 101 (8) = ________ (8)
Operasi bilangan pada Sistem Bilangan Oktal

 Pengurangan
 Dasar Perhitungan pengurangan octal :
 Kalikan masing-masing kolom secara decimal
 Rubah dari hasil decimal ke octal
 Tuliskan hasil dari digit paling kanan dari hasil
octal
 Bila hasil perkalian tiap-tiap kolom terdiri dari 2
digit maka digit paling kiri merupakan carry of
untuk ditambahkan pada hasil perkalian kolom
selanjutnya
 Contoh :
1. 17 (8) - 10 (8) = ________ (8)
2. 123 (8) - 100 (8) = ________ (8)
3. 111 (8) - 101 (8) = ________ (8)
 Perkalian
 Contoh :
1. 17 (8) x 10 (8) = ________ (8)
2. 123 (8) x 100 (8) = ________ (8)
3. 111 (8) x 101 (8) = ________ (8)
Operasi bilangan pada Sistem Bilangan
Hexadesimal

 Penjumlahan
 langkah-langkahnya :
 Tambahkan masing-masing kolom secara decimal
 Rubah dari decimal ke hexadecimal
 Tuliskan hasil dari digit paling kanan dari hasil
hexadecimal
 Kalau hasil pertambahan tiap kolom terdiri dari 2
digit, maka digit paling kiri merupakan carry of
untuk pertambahan kolom selanjutnya
 Contoh :
1. 1F (16) + 10 (16) = ________ (16)
2. 1A (16) + 12 (16) = ________ (16)
3. 10A (16) + 11 (16) = ________ (16)
 Pengurangan
 Contoh :
1. 1F (16) - 10 (16) = ________ (16)
2. 1A (16) - 12 (16) = ________ (16)
3. 10A (16) - 11 (16) = ________ (16)
 Perkalian
 Langkah – langkah :
 Kalikan masing-masing kolom secara desimal
 Ubah hasil desimal ke oktal
 Tulis hasil dari digit paling kanan dari hasil oktal
 Kalau hasil perkalian tiap-tiap kolom terdiri dari 2
digit maka digit paling kiri merupakan carry of
untuk ditambahkan pada hasil perkalian kolom
selanjutnya.
 Contoh :
1. 1F (16) x 10 (16) = ________ (16)
2. 1A (16) x 12 (16) = ________ (16)
3. 10A (16) x 11 (16) = ________ (16)

Anda mungkin juga menyukai