Anda di halaman 1dari 49

Pengembangan Media dan

Strategi Pembelajaran Ilmu-


ilmu Sosial
SUPARDI
PRODI PENDIDIKAN IPS UNY

SEMINAR NASIONAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNVERSITAS SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Mengapa terjadi?...

Bagaimana dampaknya?...
Bagaimana mengatasinya?...
Mengapa terus terjadi?
Bagaimana perasaannya?...
Ada apa di sekolah?
Pahlawan Keluarga
Apa tidak pernah belajar sidang?
Mengapa harus anarkis?
Mengapa kita berpecah?
Peran Pendidikan
Ilmu Sosial?

Pasal 37 UU RI No 20 tahun 2003 :


Kurikulum pendidikan dasar dan menengah
wajib memuat IPS yang di dalamnya ilmu
bumi, sejarah, ekonomi, kesehatan, dan
sebagainya dimaksudkan untuk
mengembangkan pengetahuan,
pemahaman, dan kemampuan analisis
peserta didik terhadap kondisi sosial
masyarakat
Bung Hatta : Peran tiga wajah ilmu sosial

Critical discourse

Academic enterprise,

Applied science
Bagaimana pembelajaran ilmu-
ilmu sosial kita?
 Kurilulum
 Buku ajar

 Kebijakan

 Guru

 Kesalahan persepsi terhadap


mata pelajaran ilmu-ilmu sosial
dan IPS
Pendidikan Ilmu Sosial di SMA
 Persiapan akademik
 Pengembangan tanggungjawab dan
kepedulian sebagai warga negara,
dan pengembangan diri peserta
didik.
Beberapa permasalahan
 Jurusan IPS pilihan nomor 2
 Kompetensi sosial siswa jurusan IPS
tidak menunjukkan jauh lebih baik dari
IPA
 Pada tahun 2009, angka partisipasi
kasar (APK) lulusan SMA/SMK dan
Madrasah Aliyah ke pendidikan tinggi
baru 17,25 persen.
 Khusus lulusan SMA, sekitar 35,65
persen tidak melanjutkan kuliah
Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial di SMP
 IPS di sekolah adalah “Suatu
penyederhanaan disiplin ilmu-ilmu
sosial, psikologi, filsafat, ideologi
negara dan agama yang
diorganisasikan dan disajikan
secara ilmiah dan psikologis untuk
tujuan pendidikan”
Agama
Sejarah Ilmu Politik

Geografi Ekonomi

IPS Psikologi
Sosiologi
Sosial

Antropologi Filsafat
Kesehatan, dll
Pembelajaran IPS di SMP
dilakukan dengan
pendekatan terpadu
Tujuan Pendidikan IPS
 Menjadikan warga negara yang baik,
 Berpikir kritis dan inkuiri
 Melatih belajar mandiri dan kebersamaan,
melalui program-program pembelajaran
yang lebih kreatif inovatif.
 Mengembangkan kecerdasan, kebiasaan
dan keterampilan sosial.
 Mengembangkan kesadaran dan
kepedulian
Strategi pembelajaran ilmu-ilmu
sosial
 Kompetensi/tujuan pembelajaran yang
meliputi kognitif, psikomotorik, dan
afektif.
 Letak kendali belajar pada siswa atau pada
guru
 Jenis materi yang dipelajari berupa fakta,
konsep, prinsip, atau prosedur.

 Kelompok yang berlajar besar, kecil, atau
individual
 Perolehan ilmu pengetahuan dengan cara
induktif, deduktif, inkuiri, diskaveri, atau
konstruktivisme
 Interaksi dan arah informasi antara Guru
dengan siswa, non-aktif, overaktif,
interaktif, satu arah, dua arah, multiarah,
atau kooperatif
 Aktualitas, letak dan hubungan antar
sumber belajar dengan siswa berbentuk tata
muka, jarak jauh, atau kontekstual
Metode pembelajaran yang
ditekankan adalah metode
yang mencerminkan
pemecahan masalah dan
pengembangan sikap sosial
peserta didik
 Penekanan pelatihan berfikir dan
praktik aktivitas ilmiah
 Melatih berfikir kritis dan menerapkan
ilmu-ilmu sosial dalam kehidupan
sehari-hari : debat, diskusi, dan
praktik lapangan
 Pengembangan afektif model
pengajaran sosial, bermain peran,
dramatisasi
Proses sosialisasi
MEDIA PEMBELAJARAN
SEBAGAI SUMBER BELAJAR
DAN PUSAT INFORMASI
Kerucut Pengalaman Belajar

Yang Kita Ingat


Modus
10 % baca
Verbal
20% Dengar

30% Lihat
Visual
40% Lihat dan dengar

70% Katakan

90% Katakan dan Lakukan


Berbuat
Kegunaan Media
 Membangkitkan Motivasi
 Membuat konsep abstrak menjadi
konkrit
 Mengatasai batas-batas ruang kelas
 Mengatasi perbedaan pengalaman
murid
 Menyajikan informasi belajar secara
konsisten
 Menyajikan pesan secara serempak
 Menyajikan peristiwa yang telah
lewat
 Memusatkan perhatian
 Mengatasi objek yang kompleks
 Mengatasi penampilan objek yang
terlalu cepat atau lambat, besar
atau kecil
Berbagai bentuk Media
NO JENIS MEDIA CONTOH

1 Sumber nyata  Pembicara tamu, pejabat, pimpinan organisasi, seperti pelaku sejarah,
atau saksi kejadian.
 Benda dan alat, seperti artefak, senjata, dan sebagainya.
2 Model atau tiruan globe, peta, maket dan duplikat
benda asli,
3 Bahan tak  Kertas cetak, papan tulis, peraga.
terproyeksikan  Diagram, bagan, grafik, menyajikan informasi dan diskusi.
 Foto – foto objek, situasi atau taata cara yang tidak dapat di bawa ke
kelas atau tidak terdapat di sekitar tempat tinggal.
 Alat bantu kerja bisa berupa lembar urutan kerja.
4 Rekaman suara  Rekaman kaset suara.
 Piringan hitam dan Compact Disk (CD).
5 Gambar diam yang  Slide
diproyeksikan  Potongan (carik-an) film
 Transparan
 Program komputer, sangat cocok untuk belajar mandiri dan kelompok
Contoh Media Pembelajaran
1. Gambar diam
 Grafik, chart (kartu), peta, diagram, poster,
komik, foto, lukisan,
2. Rekaman suara
 Rekaman percakapan Bahasa Inggris, rekaman
pidato Bung Tomo ketika menggelorakan rakyat
Surabaya dalam melawan Sekutu, dan
sebagainya.
3. Televisi
 Siaran terbuka (broadcast), televisi siaran
tertutup/ CCTV (Closed Circuit Television),
maupun VTR (Video Tape Recorder) yang saat
ini telah dikembangkan melalui VCD (Video
Compact Disk).
4. Benda Asli (Real things)
 Tanaman, zat kimia, bebatuan, senjata, alat
kesehatan, sebagai media pembelajaran.
Guru juga dapat mengundang pelaku sejarah,
hakim, jaksa, psikolog, polisi, untuk belajar
dalam ruangan kelas. Benda-benda asli atau
orang inilah yang disebut real things.
5. Model
 Globe, miniatur candi, miniatur persidangan,
lapisan tanah, atau benda-benda kecil yang
diperbesar seperti kuman.
6. Laboratorium
7. Motion Pictures
 Motion picture adalah seperangkat gambar
diam, yang biasanya berukuran 8 – 16 mm,
yang dapat ditayangkan secara sederhana
dan mudah. Pada masa lalu, untuk
menghasilkan motion picture, kita harus
merekam menggunakan film.
8. Programmed and computer- assisted
instruction (pengajaran terprogram dan
pengajaran dengan bantuan komputer) .
 Dengan teknologi internet siswa dapat
berbincang-bincang langsung dengan tokoh
yang berada di luar negeri.
Media pembelajaran IPS bukan
sekedar membantu materi kognitif,
tetapi sekaligus bertujuan
mengembangkan afektif dan
psikomotorik
Mengapa ada polisi tidur?
The Best Motivation
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai