Wa0049.
Wa0049.
(PPL)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem pemerintahan dan pengelolaan dana desa di Desa Air Panas, Kecamatan
Parigi Barat, Kabupaten Parigi Moutong dan mengetahui konflik yang terjadi di Desa Air Panas. Metode penelitian
menggunakan metode deskriptif dengan menggunakan tipe data kuantitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
cara observasi, wawancara, dan studi pustaka. Metode analisis data dilakukan mulai dari pengumpulan data data, reduksi
Hasil kajian menunjukan bahwa sistem pemerintahan desa yang dilakukan oleh pemerintah setempat belum maksimal
karena Desa Air Panas sendiri masih tergolong desa yang tertinggal. Ada beberapa hal yang menjadi kendala dalam
pengelolaan sistem pemerintahan, salah satunya kurangnya perhatian dari pemerintah daerah dan kabupaten ke
Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atau yang disebut dengan nama
lain, dibantu perangkat desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan
desa. Dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa secara
eksplisit memberikan tugas pada pemerintah desa yaitu penyelenggara
pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan,
dan pemberdayaan masyarakat yang berdasarkan Pancasila, Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan Bhinneka
Tunggal Ika.
Landasan Teori
Menurut Undang-Undang Desa, Dana Desa didefinisikan
sebagai dana yang bersumber dari APBN yang
diperuntukan bagi Desa yang ditransfer melalui APBD
Kabupaten/kota dan digunakan unuk membiayai
penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan
pembangunan, pembinaan, kemasyarakatan dan
pemberdayaan masyarakat.
Sejarah Terbentuknya Desa Air Panas, Kecamatan
Parigi Barat, Kabupaten Parigi Moutong
pada tahun 1970, dijabat oleh MAYUDIN LANURU. Karena masa jabatan
beliay telah selesai, maka selanjutnya dijabat oleh DJAFAR DAY selama 1
priode. Kemudian pada tahun 1978 dijabat oleh SALILU RAPANGANTO.
Setelah masa jabatannya habis, tokoh masyarakat, pemangku adat, dan
tokoh agama membentuk panitia pemilihan kepala desa dan terpilihlah ANDI
LEO TAGUNU pada tahun 1992. Tokoh adat, tokoh agama, tokoh
masyarakat, membentuk kembali panitia pemilihan kepala Desa Kayuboko
dan terpilih pada waktu itu YUSRAN ANTAHA maka berpisah Kayuboko
dengan Air Panas pada tahun 2006. Air Panas termasuk dusun 04 dari Desa
Kayuboko.
Pengelolaan Dana Desa untuk Pembangunan Sumber
Daya Desa Air Panas
Pengelolaan keuangan alokasi dana desa merupakan bagian penting yang tidak
dapat dipisahkan dari pengelolaan keuangan desa dalam APBDes. Seluruh
kegiatan yang didanai oleh alokasi dana desa yang direncanakan, dilaksanakan
dan dievaluasi secara terbuka dengan melibatkan seluruh unsur masyarakat desa.
Seluruh kegiatan harus dapat dipertanggung jawabkan secara administratif, teknis,
dan hukum.
Sebelum ada dana desa, Desa Air Panas masih menggunakan APBD daerah.
Kemudian tahun 2008, muncul ADD sebesar 70 juta yang digunakan untuk
pembangunan infrastruktur, seperti masjid, gereja, poskesdes, dan satlimas.
Kemudian pemerintah Desa Air Panas mendirikan Bumdes sesuai kebutuhan
dan potensi yang dimiliki desa, seperti sirup pala, mobil, tenda, printer, dan
laptop yang diadakan untuk membantu pembangunan sumber daya desa.
Namun pada awal 2016, bumdes mengalami masalah sehingga tidak berjalan
dengan baik atau tidak optimal. Walau bumdes tidak berjalan sesuai rencana,
pemerintah setempat tidak berputus asa dan tetap akan melakukan yang
terbaik.
KESIMPULAN