Anda di halaman 1dari 24

GAMBARAN UMUM

PERPAJAKAN

Bella Paradita

1
LATAR BELAKANG:
EKSTENSIFIKASI PAJAK
 Pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak
(NPWP) secara jabatan bagi Wajib Pajak
(WP) orang pribadi yang berstatus sebagai
karyawan, dengan penghasilan di atas
Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP).

 Pemberian NPWP di lokasi usaha yang


berada di sentra perdagangan atau
perkantoran.

 Pemberian NPWP atau pengukuhan


Pengusaha Kena Pajak (PKP) bagi
pengusaha yang belum terdaftar.
2
 Pendampingan penentuan jumlah angsuran
PPh pasal 25 dan atau jumlah PPN yang
harus disetor.

 Penentuan jumlah PPN yang terutang atas


transaksi penjualan dalam tahun berjalan
kepada pedagang eceran yang mempunyai
usaha di sentra perdagangan.

3
LATAR BELAKANG:
INTENSIFIKASI PAJAK
 Inventarisasi potensi penerimaan atas
seluruh WP terdaftar.
 Peningkatan keterbukaan dan
keandalan pelaporan keuangan WP.
 Minimalisasi tax evasion dan tax
avoidance.
 Peningkatan tingkat partisipasi
pelaporan Surat Pemberitahuan
Tahunan (SPT).
 Perbaikan administrasi pemotongan
dan pemungutan pajak melalui pihak
ketiga.
4
PENGERTIAN PAJAK (1)
Prof. Dr. Rochmat Soemitro,
SH.
Iuran rakyat kepada kas negara
berdasarkan undang –undang (dapat
dipaksakan) dengan tidak mendapat
kontraprestasi yang langsung dapat
ditunjukkan dan digunakan untuk
membayar pengeluaran umum.

5
PENGERTIAN PAJAK (2)
Prof. Dr. P. J. A. Adriani

Iuran kepada negara (dapat dipaksakan)


yang terutang oleh yang wajib
membayarnya menurut peraturan
dengan tidak mendapat prestasi
kembali yang langsung dapat ditunjuk
dan gunanya adalah untuk membiayai
pengeluaran pengeluaran umum
berhubungan dengan tugas negara
untuk menyelenggarakan pemerintahan.
6
POKOK – POKOK PENGERTIAN
PAJAK
Dipungut berdasarkan Undang – Undang.

Dapat dipaksakan.

Tidak dapat ditunjukkan adanya kontaprestasi secara


langsung oleh pemerintah.

Dipungut oleh negara (pusat/ daerah).

Diperuntukkan bagi pengeluaran – pengeluaran pemerintah


(jika surplus digunakan untuk public saving).

7
FUNGSI PAJAK
 Budgetair
PPN sebagai penerimaan di APBN.
 Reguler
Tarif PPnBM progresif untuk mengendalikan konsumsi
barang mewah.
 Redistribusi
PPh masyarakat mampu dipergunakan untuk
penyediaan raskin.
 Demokrasi
Pajak membiayai pelayanan pemerintah bagi setiap
warga negara.

8
PAJAK, RETRIBUSI, DAN
SUMBANGAN

Pajak Retribusi Sumbangan


• Manfaat tidak • Manfaat langsung • Manfaat langsung
langsung bagi bagi pembayar. bagi penerima.
pembayar. • Penerima • Penerima
• Penerima diketahui. diketahui.
manfaat tak • Diperuntukkan • Diperuntukkan
diketahui. bagi kepentingan bagi kepentingan
• Diperuntukkan umum dan penerima dan
bagi kepentingan dipaksakan oleh bersifat sukarela.
umum dan hukum.
dipaksakan oleh
hukum.

9
ILUSTRASI KETENTUAN PIDANA:
(PASAL 38 UU NO. 16 TAHUN 2000)
 Karena kealpaan
Tidak menyampaikan SPT; atau
Menyampaikan SPT, tetapi isinya tidak benar
atau tidak lengkap, atau melampirkan
keterangan yang isinya tidak benar, sehingga
dapat menimbulkan kerugian pada
pendapatan negara .
 Dipidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun
dan/ atau denda paling tinggi 2 (dua) kali jumlah
pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar.

10
ILUSTRASI KETENTUAN PIDANA:
(PASAL 38 UU NO. 16 TAHUN 2000)
 Kesalahan Disengaja
 Tidak mendaftarkan diri, atau menyalahgunakan NPWP; atau
 Tidak menyampaikan SPT; atau
 Menyampaikan SPT dan atau keterangan yang isinya tidak benar
atau tidak lengkap; atau
 Menolak untuk dilakukan pemeriksaan; atau
 Menolak memperlihatkan pembukuan, pencatatan, atau
dokumen lain yang palsu atau dipalsukan seolah-olah benar;
atau
 Tidak menyelenggarakan pembukuan atau pencatatan, tidak
memperlihatkan atau tidak meminjamkan buku, catatan atau
dokumen lainnya; atau
 Tidak menyetorkan pajak yang telah dipotong atau dipungut,
sehingga dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan
negara.
 Dipidana paling lama 6 (enam) tahun dan atau
denda paling tinggi 4 (empat) kali jumlah pajak
yang terutang yang tidak atau kurang dibayar.
11
ASAS PEMUNGUTAN PAJAK
(ADAM SMITH)
 Equality
Pajak bersifat adil berdasar parameter kemampuan
bayar (horizontal dan vertikal), serta perolehan
manfaat.
 Certainty
Penetapan pajak tidak sewenang – wenang disertai
kepastian waktu.
 Convenience
Pajak dikenakan saat tidak menyulitkan WP.
 Certainty
Biaya pemungutan minimal.
12
TEORI DASAR PEMUNGUTAN
PAJAK (1)
 Teori Asuransi
Pembayaran pajak disamakan dengan pembayaran
premi. Masyarakat seakan mempertanggungjawabkan
keselamatan dan keamanan jiwanya kepada negara.
 Teori Kepentingan
Negara melindungi kepentingan harta dan jiwa warga
negara dengan memperhatikan beban yang harus
dipungut dari masyarakat.
 Teori Gaya Pikul
Tiap orang dikenakan pajak dengan bobot sesuai gaya
pikul, dengan ukuran besarnya penghasilan dan
pengeluaran seseorang.
13
TEORI DASAR PEMUNGUTAN
PAJAK (2)
 Teori Bakti
Disebut juga teori kewajiban pajak mutlak.
Pajak sebagai bukti tanda bakti masyarakat ke
negara.

 Teori Gaya Beli


Pajak dipergunakan untuk memelihara
masyarakat. Di samping itu, pajak ditekankan
untuk melaksanakan fungsi mengatur.

14
DIMENSI HUKUM PAJAK
Hukum Formal Hukum Material
• Mengatur tentang • Merupakan tata
obyek pajak; cara untuk
subjek pajak; mewujudkan
besar pajak yang hukum material
dikenakan; timbul menjadi
dan hapusnya kenyataan.
utang pajak; dan • Contoh: UU KUP
hubungan hukum dan UU Pengadilan
antara pemerintah Pajak
dan WP.
• Contoh: UU PPh
dan UU PPN.
15
ILUSTRASI HUKUM FORMAL:
UU KUP NO. 28 TAHUN 2007

WP FISKUS

PENDAFTARAN
PEMERIKSAAN
NPWP SKP-KB,
N, KBT
KEBERATAN
PEMBUKUAN

PENETAPAN
SSP
PEMBAYARAN
KEP KEBERATAN

BANDING
SPT BPP
KEP BANDING
PELAPORAN
MA
16
ILUSTRASI HUKUM FORMAL:
SURAT ADMINISTRATIF
Keterang SPT SKP STP
an
Definisi Surat untuk Surat Surat untuk
pelaporan, keterangan menagih pajak
perhitungan, berupa SKPKB, dan sanksi
dan SKPKBT, SKPLB, administrasi.
pembayaran SKPN.
pajak
terutang.
Fungsi Pelaporan dan Alat koreksi, Alat koreksi
pertanggungj sarana pajak terutang,
awaban mengenakan sarana
penghitungan sanksi, dan alat mengenakan
jumlah pajak menagih pajak. sanksi, dan alat
terutang, menagih pajak.
17
DASAR KATEGORISASI PAJAK
Cara
Pembebana
n

Pemungut
atau Sifat
Pengelola

18
PAJAK MENURUT CARA
PEMBEBANAN
 Pajak Langsung
Pembebanannya tidak dapat dilimpahkan
kepada pihak lain. Contoh: Pajak Penghasilan.

 Pajak Tidak Langsung


Pembebanannya dapat dilimpahkan kepada
pihak lain, di antaranya melalui mekanisme
pengkreditan pajak. Contoh: Pajak Pertambahan
Nilai.

19
PAJAK MENURUT SIFAT
 Pajak Subjektif
Pengenaan pajak melekat pada subjek, baru
kemudian dicari obyek yang menyertainya. Contoh:
Pajak Penghasilan.

 Pajak Objektif
Pengenaan pajak melekat pada objek, baru
kemudian dicari subjek yang menyertainya.
Contoh: Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak
Penjualan Barang Mewah.

20
PAJAK MENURUT PEMUNGUT
ATAU PENGELOLA
 Pajak Pusat
Pemungutan dan pengelolaan pajak dilaksanakan oleh
pemerintah pusat. Contoh: PPh, PPN, PPnBM, PBB,
BPHTB dan Bea Materai.

 Pajak Daerah
Pemungutan dan pengelolaan pajak dilaksanakan oleh
pemerintah daerah, baik di tingkat Provinsi maupun
Kabupaten. Contoh: Pajak Kendaraan Bermotor dan
Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (Provinsi); serta
Pajak Reklame, Pajak Hiburan, Pajak Rumah Makan/
Restoran dan Hotel, Pajak Radio (Kabupaten).
21
STELSEL PAJAK
 Stelsel Riil
Pembebanan pajak berdasar pada jumlah nominal nyata
objek pajak yang baru diketahui di akhir tahun pajak.
Contoh: PPh Pasal 25.
 Stelsel Fiktif
Pembebanan pajak berdasar pada jumlah nominal
estimasi objek pajak yang diperkirakan di awal tahun
pajak. Contoh: PPh Pasal 21 dan 23.
 Stelsel Campuran
Pembebanan pajak berdasar pada jumlah nominal
estimasi objek pajak yang diperkirakan tahun pajak,
kemudian disesuaikan dengan nominal terealisasi di
pertengahan tahun. Contoh: PPh Pasal 29.
22
SISTEM PEMUNGUTAN PAJAK
 Sistem Official Assessment
Besaran pajak terutang ditetapkan oleh pemerintah (fiskus).
Contoh penerapan: Pengenaan PPh Pasal (4) Ayat (2) atas
pengalihan tanah dan/ atau bangunan dari WP kepada
pemerintah.
 Sistem Self Assessment
Besaran pajak terutang ditetapkan, dipotong, disetor, dan
dilaporkan oleh wajib pajak sendiri. Contoh penerapan:
Penetapan angsuran PPh 25.
 Sistem Withholding
Besaran pajak terutang ditetapkan, dipotong, disetor, dan
dilaporkan oleh pihak ketiga yang ditentukan pemerintah.
Contoh penerapan: Pemotongan dan pemungutan PPh 21,
22, 23, dan 26.
23
PENGARUH PAJAK TERHADAP
PERUSAHAAN
 Mendorong perkembangan Perusahaan
 Menentukan nilai akhir besar laba perusahaan
 Perusahaan Melakukan Perencanaan dan
Manajemen Pajak
 Reputasi perusaahaan
 Menarik investor
 Kesehatan keuangan perusahaan

24

Anda mungkin juga menyukai