Anda di halaman 1dari 9

Musyawarah besar

keluarga besar hmtm


PERIODE 2022/2023
PEMBACAAN DO’A
Tata aturan sidang
1. Wajib Hadir dan tidak dapat diwakilkan Ketua Himpunan, Wakil Ketua Himpunan,dan semua Ketua departemen yang ada
2. Sidang dihadiri sekurang kurangnya 50% + 1 dari Total jumlah anggota HMTM
3. Dilarang membuat kegaduhan, baik didalam maupun diluar ruang sidang.
4. Duduk rapi dan sopan selama persidangan.
5. Dilarang makan dan minum di ruang sidang.
6. Dilarang merokok baik di ruang sidang.
7. Wajib mematikan telepon genggam selama berada di ruang sidang.
8. Dilarang memberikan komentar/saran/tanggapan terhadap sesuatu yang terjadi selama persidangan tanpa ijin pimpinan sidang
9. Dilarang berbicara keras diluar ruang sidang yang dapat menyebabkan suara 10. masuk ke ruang sidang dan mengganggu
jalannya persidangan.
11. Dilarang keluar masuk ruang persidangan untuk alasan-alasan yang tidak perlu karena akan mengganggu jalannya persidangan.
12 Setiap Anggota berhap menyampaikan hak suaranya terkait perubahan ADART yang akan dijalankan selama satu periode
kedepan.
Istilah dalam persisidangan
1. Skorsing adalah penundaan acara sidang untuk sementara waktu atau dalam waktu
tertentu pada waktu sidang berlangsung.

2. Lobbying adalah penentuan jalan tengah atas konflik dengan skorsing waktu untuk
menyatukan pandangan melalui obrolan antara dua pihak yang bersebrangan secara
informal.

3. Voting, Pengambilan keputusan dengan suara terbanyak.

4. Peninjauan Kembali (PK) : mekanisme yang digunakan untuk mengulang kembali


pembahasan/ putusan yang telah ditetapkan

5. Interupsi adalah memotong pembicaraan, ditempuh dengan menggunakan kata


“interupsi” yang pada hakekatnya meminta kesepakatan untuk berbicara.
etika sidang
Sebelum menyampaikan sesuatu hal diharapkan setiap peserta mengacungkan tangan dan menggunakan istilah “Interupsi”.
Ada beberapa jenis interupsi yang biasanya digunakan dalam persidangan, antara lain :
1. Interupsi Point of Previlege (preverence), digunakan apabila ada kepentingan yang sangat mendesak misalnya ijin ke
belakang.
2. Interupsi Point of Information, digunakan untuk memberikan informasi penting kepada peserta sidang.
3. Interupsi Point of Justification, digunakan untuk menguatkan pendapat sebelumnya.
4. Interupsi Point of Question (pertanyaan), interupsi yang digunakan untuk menanyakan sesuatu hal dalam forum.
5. Interupsi Point of Clarification (clearing), interupsi yang sifatnya menjernihkan suatu permasalahan yang sedang
diperdebatkan.
6. Interupsi Point of Order, interupsi yang bersifat meminta kepada presidium sidang untuk mengambil tindakan atau bisa
juga untuk usulan baru yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas dalam persidangan. Misalnya penambahan dan
pengurangan point, waktu skorsing, ishoma dan usulan yang lain.
7. Interupsi Point of Affirmation (afirmasi), intrupsi yang digunakan kepada presidium siding untuk menguatkan
pendapat/argument dari sesama anggota persidangan.
PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai