Fistum Nutrisi Pada Tumbuhan
Fistum Nutrisi Pada Tumbuhan
PADA TUMBUHAN
TANAH
Sebagai media
Sebagai sumber nutrisi
Tempat melekatkan diri dengan akarnya.
TEKSTUR
Ditentukan oleh ukuran partikel –partikel yang membangun tanah tersebut.
Partikel Ukuran diameter
Pasir 2 – 0,02 mm
Debu (Silt) 0,02 – 0,0020 mm
Liat (Clay) <0.002
Campuran ketiga komponen partikel tanah tsb dalam jumlah atau proporsi
yang sama disebut tanah “loam”.
• Struktur tanah menunjukkan organisasi partikel tanah berupa gumpalan atau
agregat-agregat.
Tanah pasir agregat-agregatnya kecil dan mudah terurai dan terdiri dari
butiran-butiran tunggal .
Tanah debu ataupun tanah liat mengandung bahan organik, sering
membentuk struktur yang remah dengan diameter antara 1 s/d
beberama mm.
Tanah yang baik memiliki struktur yang remah (berkaitan
Air Tanah
Air diikat oleh tanah melalui daya absorptif atau tekanan hidrostatik.
Field capacity: when the soil has been throughly wetted and allowed to drain until
capillary movement has essentially ceased.
• Partikel tanah dapat berkumpul bergabung menjadi bentuk-bentuk
tertentu yang disebut struktur tanah.
• Struktur tanah bergantung pada jenis partikel yang membentuknya, dapat
membentuk :
tanah lepas (clump)
remah (crumb)
tanah berat ( puddle atau heavy clay).
Nutrisi tumbuhan berkaitan dengan cara bagaimana tumbuhan
memperoleh sumber makanan organik atau anorganik dari lingkungannya.
Tumbuhan: autotrof
heterotrof
Siklus biogeokimia:
Siklus mineral ke tumbuhan dari lingkungan tumbuhan. Semua
bahan-bahan yang diperlukan tumbuhan harus ada dilingkungan untuk
membangun tubuh.
L Enzim lesitinase
Cl- Asam fosfatida K+
E
S
kolinasetilase
I
T
I
K+ Koli ATP
n n
este
ra se
Asetilkolin Cl-
• Magnesium (Mg)
Peran:
a) Stabilitas partikel ribosom
b) katalitik enzim (aktifator ATP ase)
c) inti molekul klorofil
Defisiensi :
a). Klorosis diantara tulang daun
b). Nekrosis (bercak warna coklat pd daun)
c). Gejala defisiensi tampak pd daun dewasa.
•Kalium (K)
a). Untuk menjaga keseimbangan ion-ion dalam sel
b). Tak ada peran struktural
c). Sbg aktivator enzim piruvat kinase
Defisiensi (K)
a). Muncul bintik klorosis pd daun dewasa, kemudian ke daun muda (K
mobil)
b). Tumbuhan roset
c). Mudah terserang penyakit
•Nitrogen (N)
Peran:
Sebagai komponen protein, asam nukleat, klorofil.
Defisiensi:
a). Klorosis pd daun dewasa bertahap daun menguning
rontok
b). Klorosis dari daun tua, menyebar ke daun muda
Karakteristik; terbentuk antosianin pd batang, tulang daun, tangkai daun
berwarna merah/ungu
Kelebihan N buah berkurang.
• Fosfor (P)
Peran: Sebagai komponen asam nukleat, fosfolipid, metabolisme (untuk
trans-
fer energi)
• Sulfur (S)
Peran: Sebagai komponen asam amino :Sistein, metionin
Defisiensi: Klorosis secara umum, daun menguning pd daun yang lebih muda
karena mobilitas rendah.
b. Mikronutrien
Peran: Katalitik
• Besi (Fe)
Peran:
1. Terlibat dlm sintesis klorofil
2. Aktivator enzim: katalase, peroksidase
3. Flafoprotein, Feredoksin
Defisiensi:
Klorosis pd daun muda tanpa nekrosis
• Mangan (Mn)
Peran: Katalitik enzim respiratoris: e. nitrat reduktase
H2O H + + O2
Defisiensi: Muncul nekrotik pd daun muda dan daun tua
• Boron (B)
Peran : belum jelas
translokasi gula berkurang
inhibitor yang mengatur enzim untuk pembentukan fenolik
Defisiensi:
Matinya meristem dan gagal perbungaan
Daun tebal warna lebih gelap dan kerdil
St
ac ron
id gly
4 4,5 5 5,5
M
ed
iu
pH
m
Sli a
gh cid
6 6,5
tly
V. a
sli cid
V.S ght
lig ly a
ht
ly cid
Sli alk
7 7,5 8
gh al i
tly ne
M
ed alka
i um li n
e
alk
8,5 9
ali
Str ne
alk ong
ali ly
ne
9.5 10
B
S
K
P
Fe
N
Ca
Mg
Mn
Mo
Cu, Zn
pada
nutrien
pH thd.
Pengaruh
tumbuhan
Keberadaan