Anda di halaman 1dari 19

TANAH DAN NUTRISI

PADA TUMBUHAN
TANAH
 Sebagai media
 Sebagai sumber nutrisi
 Tempat melekatkan diri dengan akarnya.

TEKSTUR
 Ditentukan oleh ukuran partikel –partikel yang membangun tanah tersebut.
Partikel Ukuran diameter
Pasir 2 – 0,02 mm
Debu (Silt) 0,02 – 0,0020 mm
Liat (Clay) <0.002

 Campuran ketiga komponen partikel tanah tsb dalam jumlah atau proporsi
yang sama disebut tanah “loam”.
• Struktur tanah menunjukkan organisasi partikel tanah berupa gumpalan atau
agregat-agregat.
 Tanah pasir agregat-agregatnya kecil dan mudah terurai dan terdiri dari
butiran-butiran tunggal .
 Tanah debu ataupun tanah liat mengandung bahan organik, sering
membentuk struktur yang remah dengan diameter antara 1 s/d
beberama mm.
 Tanah yang baik memiliki struktur yang remah (berkaitan

The relationship between texture and water-holding capacity of soil

Soil texture Water held, g/1000 cc

Coarse sand 40 - 100


Sandy loam 100 - 175
Loam, Silt loam 150 - 200
Clay loam 175 - 225
Clay 175 - 250
muck and peat soil 200 - 300
Bahan organik dalam tanah ( 5 – 15 % ) sangat baik untuk tanah pertanian;
penting untuk memelihara struktur tanah dan water-holding capacity.

Air Tanah
Air diikat oleh tanah melalui daya absorptif atau tekanan hidrostatik.

 Field capacity: when the soil has been throughly wetted and allowed to drain until
capillary movement has essentially ceased.
• Partikel tanah dapat berkumpul bergabung menjadi bentuk-bentuk
tertentu yang disebut struktur tanah.
• Struktur tanah bergantung pada jenis partikel yang membentuknya, dapat
membentuk :
 tanah lepas (clump)
 remah (crumb)
tanah berat ( puddle atau heavy clay).
Nutrisi tumbuhan berkaitan dengan cara bagaimana tumbuhan
memperoleh sumber makanan organik atau anorganik dari lingkungannya.

Tumbuhan: autotrof
heterotrof

Yang termasuk autotrof:


Tumbuhan berklorofil mensintesis zat organik dari bahan
anorganik .
Yang termasuk heterotrof:
Tumbuhan yang mendapat makanannya dari bahan organik yang telah
ada, dapat sbg parasit, maupun saprofit).

Biogeokimia Mempengaruhi adanya nutrisi di alam; terutama untuk


mineral ada siklus dan suatu ketika diberikan ke lingkungan.

Dalam ekosistem yang mantap (misal hutan) sumber nutrisi terpelihara


sebab ada siklus biogeokimia.
Pada tanaman budidaya siklus biogeokimia dpt terganggu sehingga suatu
saat lingkungan kekurangan mineral.

Siklus biogeokimia:
Siklus mineral ke tumbuhan dari lingkungan tumbuhan. Semua
bahan-bahan yang diperlukan tumbuhan harus ada dilingkungan untuk
membangun tubuh.

Untuk mengetahui mineral yang diperlukan tumbuhan analisis abu.


Hasil analisis abu: ada 60 unsur pd tumbuhan.

Ada 3 kriteria untuk menentukan apakah ke 60 unsur itu diperlukan


tumbuhan ;
1. Unsur itu hrs merupakan unsur penting bagi pertumbuhan dan
reproduksi.
2. Keperluan thdp unsur hrs khas, tak dpt diganti oleh unsur lain.
3. Unsur itu memliki fungsi langsung bagi tumbuhan dan tak menyebabkan
efek thdp unsur lain dimana unsur lain menjadi lebih mudah/lebih sukar
diperoleh.
Makro elemen (makro nutrien)
C, H, O, P, K, N, Ca, Mg, Fe, S
Fungsi elektrokimia, struktur
Unsur Mikro elemen (mikro nutrien)
B, Mo, Cu, Zn, Mn, Cl
fungsi katalitik
Zat hara tambahan
Na, Ni, Al, Au, Si, Co, Sn, Ga. dll

Cara penyerapan unsur-unsur


1. Cara pasif: difusi
terjadi karena:
* Ada perbedaan konsentrasi
* Ada perbedaan muatan listrik
* Pertukaran ion
Cara mengetahuinya:
* Sel dimasukan larutan hipertonis; mineral dalam sel meningkat.
* Sel dimasukan larutan hipotonis; mineral dalam sel keluar berku-
rang.
Pertukaran ion terjadi bila ada muatan-muatan yang sama dipertukarkan
K+
H+

2. Secara aktif: Mineral terbawa secara aktif


Percobaan dengan ganggang hijau
Nittela;
Nittela
• Yang diukur kandungan mineral dlm
cairan sel dibandingkan dengan
Na K Ca Mg Cl mineral di lingkungannya
protoplasma Kesimpulan:
Dinding sel Konsentrasi mineral dalam sel Nittela
jauh lebih besar daripada konsentrasi
mineral di lngkungannya.
Air
kolam
Jika pengambilan terjadi secara difusi,
Na K Ca Mg Cl
maka tak mungkin konsentrasi mineral
di dalam sel Nittela >dari konsentrasi
mineral di lingkungannya.
Ini berarti secara aktif.
Cara Proses Angkutan Aktif:
Awalnya berupa hipotesis
1. Konsep Pembawa (Carrier concept)
* Ada sesuatu yang membawa ion dari luar sel ke dalam sel protein
membran

Kemudian dinyatakan/dikatakan: angkutan secara aktif melibatkan


metabolisme ATP
Mekanisme Angkutan Yang Melibatkan ATP

Robertson (1951) menyatakan : 2,4 Dinitrofenol (2,4 DNP) menghambat


garam.
2,4 DNP sedikit saja menghambat pembentukan ATP tanpa mempengaruhi
peningkatan respirasi.
ATP penting dalam angkutan mineral

L Enzim lesitinase
Cl- Asam fosfatida K+
E
S

kolinasetilase
I
T
I
K+ Koli ATP
n n
este
ra se
Asetilkolin Cl-

Lesitin adalah suatu fospolipida


Proporsi unsur-unsur dalam tumbuhan

Elemen ion yang diserap Proporsi % (dlm berat kering)


Mo MoO4- 0,00001
Cu Cu +, Cu++ 0,0006
Zn Zn++ 0,0020
Mn Mn++ 0,0050
B H2BO3- , HBO3 - - 0,0020
Fe Fe+++ , Fe ++ 0,0010
Cl Cl - 0,0010
S SO4 -- 0,1
P H2PO4- , HPO4 -- , PO4 --- 0,2
Mg Mg++ 0,2
Ca Ca++ 0,5
K K+ 1,0
N NO3- , NH + 1,5
O O2 , H2O 49
C CO2 45
H H 2O 6,0
Peranan mineral dan gejala defisiensinya:
a) Makronutrien
Fungsi:
1. elektrokimia
2. struktur
3. katalitik
• Kalsium (Ca);
a). Kadar Ca tinggi cenderung mengendapkan zat lain
b) . Untuk sintesis pektin pada lamela tengah
c). Terlibat dalam sintesis inti & mitokondria.
Defisiensi;
a). Kekurangan Ca (parah) rusak tumbuhan mati.
b). Pembentukan dindig sel baru terhambat sel multinukleat.
c). Klorosis sepanjang tepi daun muda (Ca mobil menyerang
daun muda).

• Magnesium (Mg)
Peran:
a) Stabilitas partikel ribosom
b) katalitik enzim (aktifator ATP ase)
c) inti molekul klorofil
Defisiensi :
a). Klorosis diantara tulang daun
b). Nekrosis (bercak warna coklat pd daun)
c). Gejala defisiensi tampak pd daun dewasa.

•Kalium (K)
a). Untuk menjaga keseimbangan ion-ion dalam sel
b). Tak ada peran struktural
c). Sbg aktivator enzim piruvat kinase

Defisiensi (K)
a). Muncul bintik klorosis pd daun dewasa, kemudian ke daun muda (K
mobil)
b). Tumbuhan roset
c). Mudah terserang penyakit

•Nitrogen (N)
Peran:
Sebagai komponen protein, asam nukleat, klorofil.
Defisiensi:
a). Klorosis pd daun dewasa bertahap daun menguning
rontok
b). Klorosis dari daun tua, menyebar ke daun muda
 Karakteristik; terbentuk antosianin pd batang, tulang daun, tangkai daun
berwarna merah/ungu
 Kelebihan N buah berkurang.

• Fosfor (P)
Peran: Sebagai komponen asam nukleat, fosfolipid, metabolisme (untuk
trans-
fer energi)

Defisiensi: 1. Berpengaruh kpd semua aspek metabolisme tumbuhan.


2. Tumbuhan kerdil
Gejala defisiensi (P):
1. Gugur daun-daun muda
2. Terbentuk antosianin pd batang, tl. Daun
3. Jika parah nekrotik
 Fosfor mobil.

• Sulfur (S)
Peran: Sebagai komponen asam amino :Sistein, metionin
Defisiensi: Klorosis secara umum, daun menguning pd daun yang lebih muda
karena mobilitas rendah.
b. Mikronutrien
Peran: Katalitik

• Besi (Fe)
Peran:
1. Terlibat dlm sintesis klorofil
2. Aktivator enzim: katalase, peroksidase
3. Flafoprotein, Feredoksin
Defisiensi:
Klorosis pd daun muda tanpa nekrosis

• Mangan (Mn)
Peran: Katalitik enzim respiratoris: e. nitrat reduktase
H2O H + + O2
Defisiensi: Muncul nekrotik pd daun muda dan daun tua

• Boron (B)
Peran : belum jelas
 translokasi gula berkurang
 inhibitor yang mengatur enzim untuk pembentukan fenolik
Defisiensi:
 Matinya meristem dan gagal perbungaan
 Daun tebal warna lebih gelap dan kerdil
St
ac ron
id gly

4 4,5 5 5,5
M
ed
iu

pH
m
Sli a
gh cid

6 6,5
tly
V. a
sli cid
V.S ght
lig ly a
ht
ly cid
Sli alk

7 7,5 8
gh al i
tly ne
M
ed alka
i um li n
e
alk

8,5 9
ali
Str ne
alk ong
ali ly
ne

9.5 10
B
S
K
P

Fe
N

Ca
Mg

Mn

Mo
Cu, Zn
pada
nutrien
pH thd.
Pengaruh

tumbuhan
Keberadaan

Anda mungkin juga menyukai