Operasi Bilangan Biner
Operasi Bilangan Biner
Pertemuan-2 1
1.5 OPERASI SISTEM BILANGAN
Pertemuan-2 2
OPERASI SISTEM BILANGAN
Contoh : 1.9
Jumlahkan nilai dari kelompok-kelompok biner dibawah ini ?
a). {001101 + 100101}2 = (………)2
b). {1011011 + 1011010}2 = (………)2
a) 001101 13 b) 1011011 91
100101 + 37+ 1011010+ 90+
1100102 5010 101101012 18110
Pertemuan-2 3
OPERASI SISTEM BILANGAN
2. Bilangan Oktal
Contoh ; 1.10
Jumlahkan kelompok-kelompok bilangan octal dibawah ini ?
{235 + 126}(8) = …… (8)
Jawaban :
Pertemuan-2 4
OPERASI SISTEM BILANGAN
3. Bilangan Hexadesimal
Jawaban :
Pertemuan-2 5
OPERASI SISTEM BILANGAN
Pertemuan-2 6
OPERASI SISTEM BILANGAN
110
Langkah : (11 : 10) = 1
10 1100
10 - Kemudian : 1x10 = 10
10
10 -
00
00 -
0
Pertemuan-2 7
OPERASI SISTEM BILANGAN
Pertemuan-2 8
Hal 23
OPERASI SISTEM BILANGAN
Pertemuan-2 9
OPERASI SISTEM BILANGAN
37
1 4 DC
37 7 x 4 = 28 C-
4x Carry = 1, sisa = C
1C
1C-
D C (16)
0
Pertemuan-2 10
SISTEM KODE DIGITAL
Kode BCD (binary code decimal)
PERBANDINGAN KODE BINER DAN BCD
0 0000 0000
1 0001 0001
2 0010 0010
3 0011 0011
4 0100 0100
5 0101 0101
6 0110 0110
7 0111 0111
8 1000 1000
9 1001 1001
10 1010 0001 0000
11 1011 0001 0001
12 1100 0001 0010
13 1101 0001 0011
14 1110 0001 0100
15 1111 0001 0101
Pertemuan-2 11
Konversi Desimal ke BCD
Untuk mendapatkan representasi BCD dari
bilangan desimal, setiap digit desimal
direpresentasikan dengan sebuah nibble biner
(4-bit) setaranya.
Konversikan (3729)10 ke sistem BCD. ?
Jawab :
Dengan menggunakan Tabel : 1.4 setiap digit
desimal direpresentasikan dengan sebuah
nibble biner (4-bit) setaranya.
3 7 2 9
0011 0111 0010 1001 (BCD)
Pertemuan-2 12
Kode Excess-3
Sebagai contoh untuk mengkodekan
nilai desimal 4 kedalam kode excess-
3 harus menambah 3 telebih dahulu
dan diperoleh angka 7. kemudian
angka 7 ini dikodekan kedalam
eqivalen nilai binernya dalam 4-bit
sehingga ditulis :
Jadi desimal = 4 Excess-3 = 0111.
Pertemuan-2 13
Contoh : 1.13
Konversikan nilai desimal 48 kedalam kode
Excess-3 ?
Jawab :
48 (desimal) = …….. (excess-3)
4 8 nilai desimal
3+ 3+ penambahan 3 (utk setiap digit)
7 11
(0111) (1011) Kode Excess-3
Pertemuan-2 14
Tabel : 1.4 Konversi Desimal ke
Kode Excess-3
Perlu dicatat bahwa kedua kode hanya menggunakan 10 dari 16 group
kode 4-bit biner yang mungkin. Dan 6-group kode biner yang lain tidak
digunakan dalam kode Excess-3, yaitu : 0000, 0001, 0010 , 1101, 1110,
dan 1111.
0 0000 0011
1 0001 0100
2 0010 0101
3 0011 0110
4 0100 0111
5 0101 1000
6 0110 1001
7 0111 1010
8 1000 1011
9 1001 1100
Pertemuan-2 15
Kode Gray
Tabel : 1.5 menunjukan konversi kode Gray setaranya dalam 4-bit, yang
menunjukan konversi tiap kode biner yang akan berubah hanya satu bit
dari “1” ke “0” atau dari “0” ke “1”.
0 0000 0000
1 0001 0001
2 0010 0011
3 0011 0010
4 0100 0110
5 0101 0111
6 0110 0101
7 0111 0100
8 1000 1100
contoh
9 1001 1101
10 1010 1111
11 1011 1110
12 1100 1010
13 1101 1011
14 1110 1001
15 1111 1000
Pertemuan-2 16
Contoh : 1.14
Konversikan Biner : 1010 ke kode Gray
Step-1 Digit paling kiri kode Gray ditulis sama dengan
binernya (MSB)
1 0 1 0 Biner
↓
1 . . . Gray
Step-2 Jumlahkan digit paling kiri dengan digit disebelah
kanannya
1 + 0 1 0 Biner
↓
1 1 . . Gray
Step-3 Jumlahkan digit kiri berikutnya dengan digit
disebelah kanannya
1 0+1 0 Biner
↓ ↓
1 1 1 1 Kode Gray hasil konversi
Pertemuan-2 17
PERNYATAAN KUANTITAS BINER
Contoh lain :
1. Dioda menghantar (forward-biased) dan tak menghantar (reverse-biased)
2. Relay (kontaktor) terbuka dan tertutup seperti halnya pada switch.
3. Transistor cut-off (tidak bekerja) dan saturasi (bekerja)
4. Fotosel terang dan gelap
5. Thermostat terbuka dan tertutup seperti halnya pada switch.
6. Kunci mekanis terkunci dan tak terkunci
7. Pita magnetis termagnetisasi dan demagnetisasi dst.
Pertemuan-2 18
PERNYATAAN KUANTITAS BINER
Menyatakan
Biner : 10010
nyala mati
tertutup terbuka
1 0 0 1 0
1 0 0 1 0
(a) (b)
Gambar : 1.7 Kuantitas Biner a). dengan Switch, b). dengan Lampu
Pertemuan-2 19
PERNYATAAN KUANTITAS BINER
Volt
10V
Disini bentuk sinyal
digambarkan mengalir
0 1 0 1 0 1 dengan urutan biner :
010101.
0V t
Pertemuan-2 20
KARAKTERISTIK PULSA DIGITAL
Volt
tp
10V
90%
50%
1. Lebar Pulsa (tp) titik 50 %
10%
0V t
tr tf
2. waktu pulsa naik atau rise-time (tr) didefinisikan sebagai waktu yang
diperlukan sinyal untuk naik dari titk 10% ke titik 90%.
3. waktu pulsa turun atau fall-time (tf) didefinisikan sebagai waktu yang
diperlukan sinyal untuk turun dari titk 90% ke titik 10%.
Pertemuan-2 21
KARAKTERISTIK PULSA DIGITAL
Volt
T
tp
Pertemuan-2 22
KARAKTERISTIK PULSA DIGITAL
Contoh : 1.3
Hitunglah Pulse-Repetition Frequency apabila T sama dengan
2 mikrodetik ?
Jawab :
PRF =
1 = 1 = 106
= 500,000 pps (Hz) = 500 KHz
2 s 2 x10 6 2
Pertemuan-2 23
KARAKTERISTIK PULSA DIGITAL
DC =
tp
x 100 % Volt
T T
tp
1 0 1 0 1
t
T
Pertemuan-2 24
KARAKTERISTIK PULSA DIGITAL
tp tp
Square-wave DC = 50 % DC = 25 %
Pertemuan-2 25
KARAKTERISTIK PULSA DIGITAL
4. Penundaan Propagasi
Karakteristik lain dari pulsa digital adalah besarnya waktu penundaan antara
input dan output, yakni saat sebuah system rangkaian digital (atau gate)
diberikan data input dan beberapa lama kemudian outputnya memberikan
respon terhadap input tersebut. Lama waktu respon output tersebut disebut
dengan penundaan propagasi atau propagation-delay (tpd)
1
INPUT
0
Rangkaian Digital
0
OUTPUT
tpd
Pertemuan-2 26
KARAKTERISTIK PULSA DIGITAL
Pertemuan-2 27
Memory (Bersifat Penyimpan Data)
Rangkaian Digital
Non-memory
Rangkaian Digital
memory
Memory
Pertemuan-2 28
Logika Tegangan Untuk TTL (Transistor-
Transistor Logic)
5,0
Logika Logika
“1” “1”
Pertemuan-2 29
Logika Tegangan Untuk CMOS
(Complementary Metal Oxide
Semiconductor)
Logika “1”
Floating (tak
menentu) input output
Logika “0”
Pertemuan-2 30
SEKIAN
TERIMA KASIH
POLINEMA
WASSALAM
Pertemuan-2 31