Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN KRITIS

PADA PASIEN DENGAN ACUTE


RESPIRATORY FAILURE

CREATED BY:
NURUL IKLIMA, M.KEP
LATAR BELAKANG

Kegagalan pernapasan merupakan salah satu indikasi pasien dirawat di


ruangan intensive care unit (ICU).

Kegagalan pernapasan merupakan salah satu penyebab


meningkatnya mortalitas dan morbiditas.

Setiap tahunnya diperkirakan 1 juta orang dirawat di ICU karena gagal


nafas (Wunsch, et al, 2010). Di Amerika Serikat kejadian gagal nafas
meningkat dari 1.007.549 orang pada tahun 2001 menjadi 1.917.910
pada tahun 2009 (Stefan, et al, 2013).
DEFENISI
• Suatu kondisi yang terjadi akibat kegagalan sistem
pernapasan dalam melaksanakan satu atau kedua fungsi
pertukaran gas yaitu oksigenasi dan atau pengeluaran
karbondioksida dari darah vena untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme sehingga menyebabkan terjadinya hipoksemia
Gagal dengan atau tanpa hiperkarbia yang dapat ditandai dengan
tekanan parsial oksigen di arteri (PaO2) < 60 mmHg dan atau
nafas PaCO2 > 45 mmHg (Burt & Arrowsmith, 2009).

• PaO2 50 mmHg atau kurang, PaCO2 lebih dari 50 mmHg dan


pH arteri kurang dari 7,35, dimana defenisi ini valid pada kasus
ketika AGD dianggap normal. Pada pasien yang ditetapkan
mengalami hipoksemia kronis atau hiperkapnea, gagal napas
Gagal akut ditandai dengan deteriorasi akut gas darah yang relative
terhadap kadar sebelumnya, bukan nilai absolutnya (Morton,
napas akut Fontaine, Hudak, & Gallo, 2011).
ETIOLOGI
Penyakit
Gangguan
Paru/Jalan
Ekstrapulmonal
Napas Intrinsik

Penyakit pleura
Obstruksi Jalan
dan dinding
Napas
dada

Gangguan otot
Penyakit pernapasan
Bronkial dan
neuromuscular

Gangguan
Penyakit saraf perifer
Parenkim dan medulla
spinalis

Gangguan
Penyakit
system saraf
Kardiovaskuler
pusat
KLASIFIKASI
Gagal • Ketidakmampuan mencapai oksigenasi
yang adekuat , yang ditandai dengan PaO2
napas 50 mmHg atau kurang dan PaCO2 40
Hipoksemia mmHg atau kurang. Penyebabnya paling
sering adalah ketidakseimbangan ventilasi
(Tipe I) dan perfusi.

Gagal
• Gagal nafas tipe II merupakan kegagalan
napas pernapasan yang disertai dengan
Hiperkapnia kegagalan ventilasi yang ditandai dengan
PaO2 < 60 mmHg dan PaCO2 > 45 mmHg
(Tipe II)
PATOFISIOLOGI
1. Gagal napas akut tipe I: terjadi hipoksemia

2. Gagal napas akut Tipe II ketidakmampuan mengeluarkan


CO2 yang akan mengakibatkan PaCO2 akan meningkat
MANIFESTASI KLINIS
Tanda dan gejala terjadinya hipoksemia
adalah sianosis, sakit kepala, mual,
muntah, gangguan mental, gangguan
fungsi motorik, penurunan kesadaran,
tachypnoea, takikardia, hipertensi,
disritmia, bradikardi, penurunan curah
jantung dan hipotensi

Tanda dan gejala hiperkarbia adalah


sakit kepala, penekanan sistem saraf
pusat, edema papil, iritabilitas
neuromuskuler, peningkatan PaCO2
dapat menimbulkan efek menekan
sistem pernapasan
PEMERIKSAAN
DIAGNOSTIK
• Pemeriksaan AGD: Nilai pH, PO2 dan PaCO2
• Pemeriksaan darah lengkap: melihat hipoksia
Pemeriksaan • Pemeriksaan fungsi hati dan ginjal: mengidentifikasi
penyebab gagal napas
Laboratorium

• Rontgent dada: mengidentifikasi kemungkinan


penyebab
• EKG dan Echocardiografi: mengidentifikasi gagal
Pemeriksaan napas akibat kardio
Radiologi • Uji Faal Paru: mengevaluasi gagal napas
PENATALAKSANAAN

Memasang dan
Koreksi gangguan asam
mempertahankan jalan Oksigenasi
basa
napas yang adekuat

Identifikasi dan terapi


Perbaikan keseimbangan Optimalisasi fungsi
kondisi mendasar yang
cairan dan elektrolit jantung
dapat dikoreksi

Pencegahan dan deteksi


Pengkajian periodic
dini komplikasi potensial Determinasi kebuthan
mengenai proses,
terutama pada pasien akan bantuan ventilasi
kemajuan dan respon
yang menggunakan mekanik
terhadap terapi
ventilasi mekanik
PENGKAJIAN
Riwayat: social dan medis dari pasien dan keluarga
Profil Gejala: gejala pulmonal dan ekstrapulmonal, factor
presipitasi
Kapasitas Manajemen diri: Kemampuan fisik, kemmapuan
kognitif, Faktor Psikososial budaya, Faktor sosio ekonomi,
Faktor lingkungan
Temuan Fisik: tanda dan gejala gagal napas dapat bervariasi,
tergantung dari penyakit yang mendasari, factor presipitasi,
derajat hipoksemia, hiperkapnia atau asidosis.
TINJAUAN KASUS
Seorang lelaki berusia 68 tahun dengan riwayat medis di
masa lalu mempunyai hipertensi, stroke hemoragik, dan
penggunaan tembakau serta riwayat keluarga penyakit arteri
koroner mengalami pemulihan di rumah keluarga setelah
masuk rumah sakit baru-baru ini akibat pneumonia yang
didapat masyarakat.
Setibanya di kediamannya, paramedis menemukan
pasien merintih, dengan skor Glasgow Coma Scale 8 dan
peningkatan kerja pernapasan. Setibanya di gawat darurat,
suhunya 36,2 C; denyut jantung, 47 x/ menit; tekanan darah,
97/56 mm Hg; laju pernapasan, 36 napas / menit; dan dia
memiliki saturasi oksigen sebesar 70% saat dia menghirup
oksigen melalui masker Non-Rebreathing Mask.
PENGKAJIAN
Primary assessment
Airway (A) : jalan napas paten
Breathing (B) : RR= 36x/m, , Saturasi Oksigen 70% dengan
terpasang NRM
Circulation (C) : TD :97/56 mmHg, HR : 47 x/mnt
Diability (D) : GCS 8, pupil reaktif dan isokor
Exposure (E) : Temperatur 36,20C, tidak ditemukan jejas
PEMERIKSAAN
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
1. Gangguan pertukaran gas b.d ketidakseimbangan ventilasi
dan perfusi
2. Penurunan curah jantung b.d gangguan saat preload
3. Gangguan perfusi jaringan serebral b.d suplai oksigen
menurun
DAFTAR PUSTAKA
Franca, S. A., Toufen Junior, C., Hovnanian, A. L.D., Albuquerque, A. L. P., Borges, E. R., Pizzo, V. R., & Carvalho, C.
R. R. (2011). The epidemiology of acute respiratory failure in hospitalized patients: a Brazilian prospective cohort study.
Journal of critical care, 26(3), 330-e1.
Deli, H., Arifin, M. Z., & Fatimah, S. (2017). Jurnal Riset Kesehatan PERBANDINGAN PENGUKURAN STATUS SEDASI
RICHMON AGITATION SEDATION SCALE ( RASS ) DAN RAMSAY SEDATION SCALE ( RSS ) PADA PASIEN GAGAL
NAFAS TERHADAP LAMA WEANING VENTILATOR DI GICU RSUP Dr . HASAN SADIKIN BANDUNG, 6(1), 32–39.
 
Morton, P. G., Fontain, D., Hudak, C. M., Gallo, B. M. 2017. Keperawatan Kritis. Vol.2. Jakarta: EGC
 
Nemaa PK. 2003. Respiratory Failure. Indian Journal of Anaesthesia, 47(5): 360-6.
 
Price & Wilson. 2005. Gagal Napas : Patofisiologi Konsep Klinis Proses Penyakit. EGC; Edisi 6; Bab 41; 824-37
 
Stefan, M. S., Shieh, M. S., Pekow, P. S., Rothberg, M. B., Steingrub, J. S., Lagu, T., & Lindenauer, P. K. (2013).
Epidemiology and outcomes of acute respiratory failure in the United States, 2001 to 2009: A national
survey.Journal of Hospital Medicine, 8(2), 76-82.
 
Steinbach, T.C & Luks, A.M. (2015). A 68-Year-Old Man with Acute Respiratory Failure and Hypotension. AnnalsATS
Volume 12 Number 4
 
Wunsch, H., Linde-Zwirble, W. T., Angus, D. C., Hartman, M. E., Milbrandt, E. B., & Kahn, J. M. (2010). The epidemiology
of mechanical ventilation use in the United States. Critical care medicine, 38(10).

Anda mungkin juga menyukai