Anda di halaman 1dari 29

SYOK SEPSIS

CA REKTI POST LAPARATOMI + KOLOSTOMI


ANEMIA BERAT+MALNUTRISI

Dokter Konsulen :
dr. Suhardi, Sp.B

Dokter Jaga :
dr. Budi Hartono

Oleh
dr. Makmur Sejati
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. ACHMAD DIPONEGORO
IDENTITAS PASIEN
TN. A. A

19 TAHUN

LAKI-LAKI

095861

KEDAMIN HULU

19 JUNI 2022 19:00


PRIMARY SURVEY

AIRWAY CIRCULATION EXPOSURE


Stridor (-) Akral dingin T : 38,2◦C
Snoring (-) CRT > 2’’
Gurgling (-) HR : 130x/menit
Obstruksi (-) BP : 88/45 mmHg
Deviasi trakea (-)

BREATHING DISABILITY
Rongga dada simetris GCS : E4V5M6
RR : 20X/menit Pupil isokor 3mm/3mm
SND Ves rh (-/-), wh (-/-) RCL (+/+)
SpO2 : 98 % room air RCTL (+/+)
Lateralisasi (-)
Secondary Survey
Past Ilness
Riwayat operasi ca colon
oktober 2021

Medication Last Meal


(-) 18.00

P
M L
ALERGI Event/Eviromental
(-)
A E Merokok (-)
Alkohol (-)
Minuman herbal/jamu (-)
Anamnesia/Autoanamnesis
• Keluhan Utama : Keluar cairan dari lubang anus
• Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang dengan keluhan
keluar cairna dari lubang anus sejak + 2 minggu yang lalu, cairan
menetes, warna cairan bervariasi dari jernih hingga putih seperti
susu. Keluhan disertai lemas dan kulit yang terlihat pucat. 4 hari
yang lalu keluhan lemas semakin memberat sehingga pasien sulit
untuk berjalan. BAB lancar melalui stoma, konsistensi biasa, darah
(-). BAK normal. Menurut keluarga pasien berat badan pasien
semakin turun. Nafsu makan baik. Riwayat Operasi tumor rektum
dan kolostomi oktober 2022. Riwayat muntah darah (-),BAB darah
(-), BAK darah (-), Batuk darah (-)
Riwayat Penyakit Dahulu
HT (+), DM (+), Asma (-), Minum Alkohol (-), Tumor Rektum okttober 2021

Riwayat Penyakit Keluarga


-

Riwayat Pengoobatan
-
Pemeriksaan fisik
• Keadaan Umum : Tampak Sakit berat
• Kesadaran : CM
• GCS : E4M6V5 (15)
• Tekanan Darah : 88/45
• Nadi : 130 x/menit, kuat angkat, regular.
• Respirasi : 20 kali / menit
• SPO2 : 98% room air
• Suhu : 38.2 °C
Pemeriksaan fisik
• Kulit : Ikterik (-), sianosis (-), petekie (-), pucat (+)
• Kepala : Normochepal, wajah asimetris, rahang kanan > kiri
• Mata : CA (+/+), SI (-/-), injeksi konjungtiva (-/-), Reflek cahaya (+/+), pupil isokor (3mm/3mm), edema
palpebra (-), mata cekung (-)
• Telinga : AD-AS sekret (-), meatus tidak eritem, tidak edem, nyeri tekan tragus (-), membran timpani tidak
dinilai
• Hidung : Rinorrhea (-), edema mukosa (-/-), pernapasan cuping hidung (-), mimisan (-), jelaga (-)
• Mulut : Mukosa bibir kering (-), bibir sianosis (-)
• Tenggorokkan : Deviasi trakea (-), obstruksi (-)
• Leher : Pembesaran kelenjar getah bening tidak ditemukan
• Dada : Simetris saat statis dan dinamis, retraksi pada otot-otot pernapasan (-), Kussmaul (-)
Pemeriksaan fisik
• Jantung : Inspeksi : iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : iktus kordis tidak teraba di SIC 5 linea midclavicular sinistra
Perkusi: batas jantung dalam batas normal
Auskultasi : S1 tunggal/ S2 tunggal, reguler, gallop (-), murmur (-)
• Paru : Inspeksi : bentuk dada simetris, statis dan dinamis
Palpasi : simetris lapang paru kanan dan kiri pada saat statis maupun dinamis, nyeri tekan (-), vocal fremitus kiri kanan sama
Perkusi : sonor dikedua lapang paru
Auskultasi : suara napas dasar: vesikuler (+/+), rhonki(-/-),wheezing (-/-)
• Abdomen : Inspeksi : Supel,
Auskultasi : Bising Usus (+) 6-8”
Palpasi : nyeri tekan(+) kiri bawah, devans muscular (-), CVA (-/+)
Perkusi : timpani
• Ekstremitas : Pergerakan normal, ROM normal, akral hangat, CRT<2“, ADP kuat angkat, edema tungkai (-/-),
Pemeriksaan fisik
• Anus : Eritem (-), luka (-), Benjolan (-)
• RT : Spingter ani menjepit (-), permukaan lici, teraba benjolan (+)
berdungkul-dungkul, konsistensi kenyal (+). Nyeri tekan (+) di benjolan.
• Setelah RT keluar cairan warna putih (+), bau (+), ampas (+)
Pemeriksaan Penunjang
• Hb : 1,5 g/dL • Limfosit : 7,0 %
• Leukosit : 17.82 • Monosit : 2,6%
• Eritrosit : 1,00 10/uL • Eosinofil : 0,2%
• Trombosit : 443.000 uL • Basofil : 0,2%
• Hematokrit : 6.10 % • Neutrofil : 90,3%
• MCV : 61.00 fL • Golongan Darah : B+
• MCH : 15.00 pg
• MCHC : 24.6 g/dL
Pemeriksaan Penunjang
• SGOT (AST) : 9,4 U/L
• SGPT (ALT) : <4,2 U/L
• Cholesterol Total : 228 mg/dL
• Kadar Gula darah (sewaktu): 132 mg/dL
• HBsAgg : Negatif
• B20 : Negatif
• Swab Anttigen SARS Cov-2 : Negatif
Pemeriksaan Penunjang
Urin Lengkap; • PH : 7,5
• Warna : Kuning Muda • Berat Jenis : 1.015
• Kekeruhan : Agak keruh • Sedimen
• Protein : - • Eritrosit : 20-25 / LPB
• Glukosa :- • Leukosit : 3-5 / LPB
• Keton : + • Sel Epitel : 1-3 / LPB
• Blood : ++ • Silinder : -
• Bilirubin: - • Kristal : -
• Urobilinogen :-
• Nitrit :-
FOTO POLOS THORAX
• Inspirasi : Baik
• Proyeksi : AP
• Trakea : Letak di tengah
• Paru : Pada kedua lapang paru tidak terdapat infiltrat,
massa ataupun konsolidasi.
• Jantung : CTR < 50%, tidak tampak kalsifiikasi aorta
• Hilus : Pemebesaran hilus dextra
• Diafragma : Hemidiafragma kanan lebih tinggi dari yang
kiri, suduh kostofrenicus tajam.
• Bone dan soft tissue : Tidak ada diskontiunitas tulang,
tidak ada subcutaneous aiir

Kesimpulan : Limfadenopati Hilus Dextra


DAFTAR MASALAH DIAGNOSIS
• Keluar cairan dari anus • Syok Sepsis
• Lemas • Ca Rekti + Post laparatomi dan

kolostomi
Pucat
• Anemia Berat
• Penurunan BB
• Malnutrisi
• Post operasi tumor rectum +
Kolostomi
• Anemia
• Leukositosis
• Limfadenopati hilus dextra
Penatalaksanaan
• Konsul dr. Suhardi Sp.B dan dr. • Transfusi PRC 2 kolf/ hari 
Eunike, Sp.PD premedikasi dipenhidrami + Dexa

 1 kolf masuk di IGD, kolf ke
Guyur RL 500 cc + 500 cc 
dua 4 jam post transfusi
lanjut 30 tpm
• Inf Paracetmaol 500 mg/8 jam kp
• Inj Pantoprazol 2 vial bolus, lanjut
demam
pantoprazole + Nacl 100cc habis
dalam 5 jam  continyu • PO Sucralfat syr 4x2 cth
• Inj Meropenem 1 gr/ 8 jam • Inj Ondansetron 4 mg/8 jam
• Inf Metronidazole 500 mg/8jam • Diet lunak
• SP Vascon 0,05 naik bertahap • Rawat ICU
PEMBAHASAN
Sepsis
• Sepsis merupakan disfungsi organ akibat gangguan regulasi respons tubuh terhadap
terjadinya infeksi.
Ca Colorektal
• Ca colorectal merupakan ca ketiga terbanyak dan peringkat empat penyebab
kematian karena kanker
• Terbanyak kedua kanker pada wanita dan ketiga pada pria
• Faktor risiko
• Usia  >50 tahun
• Riwayat keluarha  untuk usia dibawah 50 tahun
Ca Colorektal pada dewasa muda
• Tipe familiar atau herediter
• Tipe sporadic  85 % kasus
• Pada negara maju  tipe familial
• CA colo rektal pada dewasa muda, 4-5 kali lebih tinggi pada populasi asia dan
afrika
• Interaksi predisposisi genetic dan factor lingkungan
• Genetik predisposisi  riwayat keluarga ca colorectal atau polip kolorektal
• Faktor lingkungan  sedentary lifestyle, obesitas, konsumsi tinggi daging merah,
merokok, dan konsumsi tinggi alcohol.
Faktor risiko ca colorektal
• Laki-laki > perempuan  hormonal , konsumsi alcohol dan rokok
• Riwayat keluarga
• Metabolik syndrome  obesitas, HT, DM, dislipedemia
• Merokok
Anemia
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai