Anda di halaman 1dari 8

SEJARAH DAKWAH

NABI MUHAMMAD
SAW PERIODE
MEKAH

DAVID S. LIHU, S.Pd.I


MASYARAKAT ARAB PRA ISLAM

– Islam mengajar ketauhidan hanya Allah yang Maha Esa


yang wajib disembah bukan berhala
– Mereka menyembah berhala yang diletakkan di sekeliling
Ka’bah dan kota Mekah yang berjumlah sekitar 360 buah.
– Berhala terbesar diantaranyabernama Hubal, Latta, Uzza
dan Manat.
Kondisi Masyarakat Mekah Pra Islam

– Bila dilihat dari sisi social, masyarakat arab terbagi menjadi dua
bagian besar yaitu Masyarakat Perkotaan (Badhary) yang telah
menetap dan memiliki peradaban lebih maju.
– Masyarakat pedalaman (Badui) yang Nomaden dan memiliki
peradaban yang lebih Rendah Masing-masing suku dikepalai oleh
kepala suku yang disebut syaik
– Mereka biasa melakukan peperangan antar suku dan melakukan
tindakan amoral seperti memmbunuh, berzina dan merampok,
masa ini sering disebut Masa Jahiliyah.
Misi Nabi Muhammad SAW sebagai
rahmatan lil ‘alamin

a. Mengajarkan kepada manusia tentang akidah dan larangan


menyembah selain Allah swt.
b. Menegaskan tentang adanya hari pembalasan
c. Mengajarkan akhlak terpuji dan melarang berbuat kemungkaran.
d. Mengakui dan melindungi hak asasi manusia.
Masyarakat Mekkah merespon
dakwah nabi dengan penolakan.
– Hanya sebagian kecil yang menerima dakwah Nabi. Para
pembesar Mekkah menolak ajaran Nabi dan berusaha
mencegah dakwah nabi dengan bebagai cara, seperti
meminta bantuan Abu Thalib untuk merayu Nabi,
menawarkan kedudukan, wanita, dan harta, dan
menyiksa para pengikutnya. Walaupun mendapatkan
keberhasilan dakwah Islam dikarenakan
Nabi Muhammad memiliki karakter
pendukung
kesabaran menghadapi ancaman, kegigihan dan
keuletan dalam menyebarkan Islam, memiliki
kenyakinan yang kuat, memiliki akhlak yang mulya dan
selalu menghindari kemungkaran, dan mengakui
kesetaraan derajat manusia.
Selama di Mekkah, Nabi Muhammad
menerapkan beberapa pola dakwah

– antara lain dakwah sirriyah sebagai cara dakwah yang digunakan


ketika kondisi dan situasi tidak mendukung. Dakwah Jahriya sebagai
cara menyebarkan dakwah lebih luas dan pengikutnya sudah siap
dengan segala resiko. Hijrah ke Habasyah sebagai cara melindungi
dan memelihara nyawa dan agama pengiku Nabi. Hijrah ke Thaif
sebagai cara mencari tempat menyebarkan yang ideal untuk
menyebarkan Islam. Dan Baiat Aqabah I dan II sebagai cara persiapan
pendukung dan tempat untuk membangun basis Islam.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai