Icem Indo
Icem Indo
Populasi ternak sapi potong pada kawasan Agro Techno Park (ATP),
Kabupaten 50 Kota, Sumatera Barat.
Pada tabel diatas terlihat bahwa populasi ternak sapi potong mengalami
kenaikan dari tahun ketahun dengan rata-rata pertumbuhan populasi
0,43%/ tahun, tetapi pertumbuhan populasi ini masih sangat rendah karena
permintaan kebutuhan pasar yang sangat tinggi setiap tahunnya
Kendala utama selama ini adalah ketersediaan pakan yaitu hijauan pakan
ternak yang sangat terbatas dipadang pengembalaan yang banyak beralih
fungsi untuk lahan pertanian dan pemukiman.
Hasil dan Pembahasan
Padi Sawah Jagung
Produksi limbah padi sawah dan jagung pada kawasan Agro Techno Park (ATP),
Kabupaten 50 Kota, Sumatera Barat.
1 2 3
Pada kawasan Agro Techno Park
(ATP), kondisi usaha ternak sapi Pada tabel diatas, ketersediaan limbah tanaman pangan Sistem pertanian terpadu dan
mengandalkan padang rumput sebagai padi dan jagung memiliki potensi yang besar untuk terintegrasi antara tanaman dan ternak
sumber hijauan, tetapi luas padang memenuhi kebutuhan pakan ternak sapi potong menjadikan peluang dalam
rumput relatif kecil sekali yaitu hanya sebagai pakan alternatif berbasis limbah pertanian pengembangan peternakan sapi potong
8,97 % dari total luas lahan yang dimana kebutuhan pakan ternak 1,14 Ton BKC/ tahun pada kawasan Agro Techno Park (ATP)
potensial untuk menghasilkan hijauan. Kabupaten 50 Kota.
Strategi Pengembangan Ternak Sapi Potong Pada Kawasan
Agro Techno Park (ATP).
Analisis Faktor Internal (IFAS)
Faktor strategi internal pengembangan ternak sapi potong pada kawasan Agro Techno Park (ATP).
Skor total dari faktor eksternal 3.85, artinya pengembangan ternak sapi potong
pada kawasan Agro Techno Park (ATP) mempunyai peluang yang besar dalam
pengembangan peternakan sapi potong, selain Agro Techno Park (ATP) sebagai
sarana diseminasi dan informasi inovasi teknologi peternakan.