Anda di halaman 1dari 25

KUM 502

HUKUM ACARA PERADILAN AGAMA


ERNAWATI , SHI. MH.
FAKULTAS HUKUM
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

Mahasiswa mampu menjelaskan Susunan


Hierarki dan Organisasi Peradilan Agama
dengan benar
SUSUNAN HIERARKI & ORGANISASI
PERADILAN AGAMA
Peradilan Agama adalah salah satu pelaku
kekuasaan kehakiman bagi rakyat pencari keadilan
yg beragama Islam mengenai perkara tertentu:
perkawinan, waris, wasiat, hibah, wakaf, zakat,
infaq, shadaqah dan ekonomi syari’ah (Ps 2 & Ps 49
UU 3/ 2006).
SUSUNAN HIERARKI PERADILAN AGAMA

Susunan hierarki Peradilan Agama sebagai salah


satu Pelaku Kekuasaan Kehakiman diatur pada
Pasal 24 ayat (2) UUD Negara RI 1945 dan Pasal 6
UU No. 7 Tahun 1989.
KEKUASAAN KEHAKIMAN

Mahkamah Mahkamah
Agung Konstitusi

Peradilan Peradilan Peradilan Peradilan


Umum Agama TUN Militer

Kel. 2 6
Susunan Hierarki Peradilan Agama
Kekuasaan Kehakiman pada Peradilan Agama

Kel. 2 7
Susunan Peradilan Agama
• Peradilan Agama terdiri dari Pengadilan Agama/Mahkamah
Syar’iyah Kabupaten Kota dan Pengadilan Tinggi Agama/Mahkamah
Syar’iyah Provinsi.
• PA/Mahkamah Syar’iyah Kab/Kota:
– Pengadilan tingkat pertama
– Putusan pertama (judex factie)
– Berada di tingkat kabupaten/kota
• PTA/Mahkamah Syar’iyah Provinsi:
– Pengadilan tingkat banding
– Putusan tingkat terakhir (judex factie)
– Berada di tingkat propinsi

Kel. 2 8
Susunan Peradilan Agama
• Mahkamah Agung (UU 48/2009)
– Pengadilan negara tertinggi dari badan peradilan yang berada di
dalam keempat lingkungan peradilan.
– Mengadili pada tingkat kasasi (Ps 20 & 23).
– memutus perkara peninjauan kembali (Ps 24).
• Penjelasan tambahan tentang Mahkamah Syar’iyah
– Lembaga peradilan dalam wilayah Propinsi NAD yang berlaku bagi
pemeluk agama Islam (Ps 1 angka 7 UU 18/2001).
– Berada dalam salah satu lingkungan peradilan di bawah MA. Ps 25
UU 18/2001: peradilan syariat Islam di Prov NAD sebagai bagian
dari sistem peradilan nasional (Ps 27 UU 48/2009).
– Kewenangannya di bidang Muamalah dan Jinayah yang diatur
dalam Qanun Provinsi NAD.

Kel. 2 9
Susunan Organisasi Peradilan Agama

Kel. 2 10
Pejabat Peradilan Agama
 Pimpinan Pengadilan (Ketua dan Wakil Ketua)
 Hakim
 Panitera
 Sekretaris
 Juru Sita

Perbedaan organisasi PA dengan PTA:


 Hakim PTA adalah Hakim Tinggi
 PTA tidak memiliki Juru Sita

Kel. 2 11
KETUA & WAKA PA & PTA
• Ketua dan Wakil Ketua adalah Pejabat Negara
yang diangkat dan diberhentikan oleh Ketua MA.
• Tugas:
– Mengatur pembagian tugas para hakim
– Membagikan semua berkas perkara dan atau surat-surat
lain yang berhubungan dengan perkara yang diajukan ke
pengadilan kepada majelis hakim untuk diselesaikan
– Menetapkan perkara yang harus diadili
– Mengawasi kesempurnaan pelaksanaan penetapan atau
putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan
hukum tetap

Kel. 2 12
Syarat Ketua/Wakil PA/PTA (UU 50/2009)
• Syarat  Syarat Hakim  Syarat Ketua PTA  Syarat Wakil
Ketua PA PTA (Ps I angka (Ps I angka 6) Ketua PTA (Ps I
(Ps I angka 6) angka 6)
4)
Hakim Wakil
Ketua PTA
PTA Ketua PTA
Ketua
PA
Hakim Ketua Hakim Hakim Hakim Hakim
PA PA PTA PTA PTA PTA
(15 th) (5 th) (5 th) (3 th) (4 th) (2 th)

Hakim
PA Ketua Ketua
7 th PA PA

Kel. 2 13
HAKIM
• Tugas hakim:
– Melaksanakan tugas kekuasaan kehakiman
– Hakim wajib menggali, mengikuti, dan memahami nilai-nilai hukum dan rasa
keadilan yang hidup dalam masyarakat

• Ps I angka 7 UU 50/2009:
– Ketua dan wakil ketua diangkat dan diberhentikan oleh Ketua MA
– Hakim diangkat oleh Presiden atas usul Ketua MA
– Hakim diberhentikan oleh Presiden atas usul Ketua MA dan/atau KY melalui
Ketua MA

• Ps I angka 11 UU 3/2006: Hakim tidak boleh merangkap menjadi


– Pelaksana putusan pengadilan
– Wali, pengampu, dan pejabat yang berkaitan dengan suatu perkara yang
diperiksa olehnya
– Pengusaha
– Advokat
Kel. 2 14
Syarat menjadi Hakim PA
(Ps I angka 4 UU 50/2009)
• WNI
• Islam
• Bertakwa kepada Tuhan YME
• Setia kepada Pancasila dan UUD 1945
• Sarjana syariah, sarjana hukum Islam, atau sarjana hukum
yang menguasai hukum Islam
• Lulus pendidikan hakim
• Sehat jasmani dan rohani
• Berwibawa, jujur, adil, dan berkelakuan tidak tercela
• Bukan bekas anggota organisasi terlarang
• Usia minimal 25 tahun dan maksimal 40 tahun
• Tidak pernah dijatuhi pidana penjara
Kel. 2 15
Syarat menjadi Hakim PTA
(Ps I angka 6 UU 50/2009)

• Syarat seperti sebelumnya, kecuali lulus pendidikan


hakim, syarat sarjana, syarat kepribadian, dan syarat
usia
• Usia minimal 40 tahun
• Berpengalaman sebagai Ketua PA, Wakil Ketua PA
minimal 5 tahun atau sebagai hakim PA minimal 15
tahun
• Lulus eksaminasi oleh MA

Kel. 2 16
PANITERA
• Ps 46 UU 48/2009 jo Ps I angka 15 UU 50/2009:
Panitera tidak boleh merangkap menjadi
– Hakim
– Wali
– Pengampu
– Advokat
– Pejabat peradilan yang lain
Tugas Panitera
• Menyelenggarakan administrasi perkara dan mengatur tugas
wakil panitera, panitera muda, dan panitera pengganti
• Membantu hakim dengan menghadiri dan mencatat jalannya
sidang pengadilan
• Melaksanakan penetapan atau putusan pengadilan
• Wajib membuat daftar semua perkara yang diterima di
kepaniteraan yang diberi nomor urut dan dibubuhi catatan
singkat tentang isinya
• Membuat salinan penetapan atau putusan
• Bertanggung jawab atas pengurusan berkas perkara, putusan,
dokumen, akta, buku daftar, biaya perkara, uang titipan
pihak ketiga, surat-surat berharga, barang bukti, dan surat
lainnya
Syarat menjadi Panitera PA
(Ps I angka 13 UU 50/2009)
• WNI
• Islam
• Bertakwa kepada Tuhan YME
• Setia kepada Pancasila dan UUD 1945
• Berijazah sarjana syari’ah, sarjana hukum Islam, atau
sarjana hukum yang menguasai hukum Islam
• Berpengalaman sebagai Wakil Panitera minimal 3
tahun, sebagai Panitera Muda PA minimal 5 tahun, atau
menjabat Wakil Panitera PTA
• Sehat jasmani dan rohani

Kel. 2 19
JURU SITA
• Juru Sita tidak boleh merangkap
– Wali, pengampu, dan pejabat yang berkaitan
dengan perkara yang di dalamnya ia sendiri
berkepentingan
– Advokat
• Juru Sita PA diangkat dan diberhentikan oleh
Ketua MA atas usul Ketua Pengadilan ybs
• Juru Sita Pengganti diangkat dan diberhentikan
oleh Ketua Pengadilan ybs

Kel. 2 20
Tugas Juru Sita
• Melaksanakan semua perintah yang diberikan
oleh ketua sidang
• Menyampaikan pengumuman-pengumuman,
teguran-teguran, dan pemberitahuan penetapan
atau putusan pengadilan
• Melakukan penyitaan atas perintah Ketua
Pengadilan
• Membuat berita acara penyitaan, yang salinan
resminya diserahkan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan

Kel. 2 21
Syarat menjadi Juru Sita/Juru Sita
1 WNI
Pengganti
2 Beragama Islam
Juru Sita
3 Bertakwa kepada Tuhan YME
4 Setia kepada Pancasila dan UUD 1945
5 Berijazah paling rendah SMU atau yang Juru Sita
sederajat Pengganti
Min 3 th
6 Berpengalaman sebagai Juru Sita Pengganti
minimal 3 tahun untuk Juru Sita.
Berpengalaman minimal 3 tahun sebagai Pegawai negeri
pegawai negeri pada PA untuk Juru Sita di PA
Min 3 th
Pengganti
7 Sehat jasmani dan rohani
SEKRETARIS
• Sekretaris pengadilan bertugas
menyelenggarakan administrasi umum
pengadilan
• Sekretaris dan wakil sekretaris pengadilan
diangkat dan diberhentikan oleh Ketua MA

Kel. 2 23
Syarat menjadi Sekretaris/Wakil Sekretaris
PA/PTA

1 WNI
2 Beragama Islam
3 Bertakwa kepada Tuhan YME
4 Setia kepada Pancasila dan UUD 1945
5 Berijazah sarjana syari’ah, sarjana hukum Islam,
sarjana hukum yang menguasai hukum Islam, atau
sarjana administrasi
6 Berpengalaman 2 tahun di bidang administrasi
peradilan untuk PA, 4 tahun untuk PTA
7 Sehat jasmani dan rohani
Kel. 2 24
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai