HBM, Tra & TPB
HBM, Tra & TPB
PERILAKU KESEHATAN
HEALTH BELIEF MODEL
(HBM)
HBM
• Dikembangkan oleh Godfrey Hochbaum,
Stephen Kegels, dan Irwin Rosenstock sekitar
tahun 1952
• Awal: konteks dunia medis, prediksi perilaku
pencegahan penyakit
• Sekarang: penerapan lebih luas, tidak terbatas
pada pencegahan
PERILAKU PREVENTIF
• Prevensi primer: mencegah supaya tidak
terkena penyakit
• Prevensi sekunder: sudah terkena penyakit,
mencegah supaya tidak menjadi lebih parah
atau berusaha menyembuhkannya
• Prevensi tersier: sudah terkena penyakit,
mencegah supaya tidak cacat atau tidak
berdaya seumur hidup
Persepsi dan Kecenderungan
Assessment
Faktor-faktor Pengubah Perilaku
VARIABEL DEMOGRAFIS
Usia, Jenis Kelamin, dsb.
Pertimbangan
VARIABEL SOSIO- Untung-rugi bila
PSIKOLOGIS melakukan
Kepribadian, Pressure, dsb tindakan preventif
Kecenderungan
Perilaku
VARIABEL STRUKTURAL Preventif
Pengetahuan, pengalaman,
Petunjuk Perilaku
Kampanye media massa,
Anggota keluarga yg sakit,
Nasihat orang lain, dsb
KEYAKINAN KESEHATAN (HEALTH
BELIEF)
• Perilaku preventif dipengaruhi oleh 2
keyakinan kesehatan (health belief),
yaitu:
– Pertimbangan untung-rugi
– Perasaan terancam penyakit
PERTIMBANGAN
UNTUNG-RUGI
• Pertimbangan untung-rugi merupakan persepsi
seseorang tentang keuntungan dan kerugian bila
melakukan suatu tindakan tertentu
• Merupakan persepsi (bersifat perseptual), jadi
belum tentu sesuai dengan kenyataan
• Mencakup banyak aspek: ekonomi, sosial, fisik,
psikologis, dsb
• Asumsi: semakin banyak keuntungannya maka
kecenderungan berperilaku preventif semakin
tinggi
PERASAAN TERANCAM PENYAKIT
KEYAKINAN AKAN
PERILAKU
KEYAKINAN NORMATIF
Keyakinan akan
pendapat org lain Norma
Subyektif
Motivasi utk mengikuti
pendapat org lain
Perilaku dan Intensi (Niat)
• Dalam TRA perilaku bersifat spesifik
• Intensi: merupakan prediktor yang paling
dekat dengan perilaku
• Bersifat spesifik:
– Tindakan (action): apa yang akan dilakukakan
– Sasaran (target): apa tujuannya
– Context (konteks): situasi dari perilaku
– Time (waktu): kapan, seberapa sering, dsb.
Sikap terhadap Perilaku
• Sikap terhadap perilaku dibentuk oleh keyakinan
akan perilaku, yang meliputi
– Keyakinan akan hasil dari perilaku
– Evaluasi atas hasil perilaku
• Keyakinan akan hasil ini bersifat perseptual, jadi
bukan hasil perilaku yg obyektif benar
• Evaluasi atas hasil lebih berupa pertimbangan
untung-rugi dalam berbagai aspek
Norma Subyektif
• Dibentuk oleh keyakinan normatif, yang
mencakup:
– Keyakinan akan pendapat orang lain
– Motivasi untuk mengikuti pendapat tersebut
• Keyakinan akan pendapat orang lain bersifat
perseptual, jadi belum tentu orang lain tersebut
berpendapat seperti yang dipikirkan subjek.
• Motivasi untuk mengikuti pendapat orang lain bisa
berbeda-beda tergantung banyak hal.
T.R.A: Keyakinan akan Perilaku (“mengkonsumsi
sayuran hijau setiap kali makan”)
Sikap
Self-efficacy Ketrampilan