Anda di halaman 1dari 50

MODEL MENGAJAR MENDUKUNG STANDAR PROSES

MODEL MENGAJAR
DIRECT TEACHING METHODS (ACTIVE TEACHING, SYSTEMATIC TEACHING) INDIRECT TEACHING METHODS INTEGRATED TEACHING METHODS EFFECTIVE THINKING STRATEGIES

Suatu model pembelajaran pengembangan keterampilan yang berpusat pada guru, dimana guru menjadi sumber informasi utama. Peran guru adalah menyampaikan fakta-fakta, konsep/hukum, atau urutan kegiatan siswa secara

langsung.

Contoh Metode Direct Teaching


1. Paparan/Ceramah - Pembelajaran langsung - Kuliah/Penyajian - Telelecture (Penyajian jarak jauh) - Textbook lecture (Penyajian dengan Buku teks) - Prerecorded lecture (Penyajian direkam lebih dulu) 2. Penyajian/Ceramah Interaktif - Penyajian dengan Tanya Jawab

Contoh Metode Direct Teaching


3. Penyajian dengan Penugasan - guru menyajikan materi yang diikuti dengan pertanyaanpertanyaan. 4. Penugasan membaca Buku Teks - siswa ditugasi membaca dan mempelajarai buku teks, kemudian ditanyai dengan pertanyaan-pertanyaan.

Suatu model pembelajaran pengembangan keterampilan yang mengaktifkan siswa, dimana siswa melakukan banyak kegiatan belajar dalam mencari informasi. Peran guru adalah mendampingi siswa dalam belajar, mengarahkan garis besar kegiatan yang harus dilakukan siswa.

Contoh Metode Indirect Teaching


1. Metode Diskusi Diskusi Kelas Diskusi Kelompok Kecil : Brainstorming/Curah gagasan Buzz group/Kelompok Dengar Task group/Satgas Panel

Contoh Metode Indirect Teaching


2. Heuristic Method Belajar menemukan (Discovery learning) Belajar inkuiri (Inquiry learning) Pemecahan masalah (Systematic Problem Solving)

Teknik pembelajaran yang

memberikan siswa akses kepada informasi dan membiarkan mereka menguji sendiri isi informasi dan membantu menghasilkan sendiri
belajarnya. Merupakan pemaduan secara unik metode-metode mengajar

Contoh Metode Terintegrasi


1. Metode Demonstrasi :
Demonstrasi biasa Demonstrasi penemuan

2. Metode Sokrates (Tanya Jawab ala Sokrates) 3. Pemerolehan Konsep 4. Cooperative Learning/ Pembelajaran Kooperatif
Tutor sebaya STAD Investigasi Kelompok Jigsaw Strategy

Contoh Metode Terintegrasi


5. Pembelajaran Individual
Simulasi dan Permainan Pengajaran Individual Belajar Mandiri Belajar Tuntas

6. Drill and practice (Latihan dan Praktik)

Thinking skills
Thinking (Berfikir Biasa) Critical Thinking (Berfikir Kritis/Analisis) Creative Thinking (Berfikir Kreatif) Metacognition (Menganalisis Hasil Berfikir)

Contoh Strategi Berfikir Efektif


1. The separate Approach 2. The infusion approach 3. Critical thinking instruction

Contoh Strategi Berfikir Efektif


4. Thinking Skills Activities
Brainstorming Flexible thinking Forecasting Inductive thinking Inference thinking Logical thinking Deductive thinking Problem solving Decision making Observation Interpretation Comparison

TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISME TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF PIAGET METODE PENGAJARAN REFLEKTIF JOHN DEWEY TEOR PEMROSESAN INFORMASI TEORI BELAJAR BERMAKNA AUSUBEL TEORI PENEMUAN/DISCOVERY BRUNER TEORI PEMBELAJARAN SOSIAL VYGOTSKY

Teori ini menyatakan bahwa siswa harus menemukan sendiri dan mentrasformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan aturan-aturan lama dan membangun sendiripengetahuannya. Guru tidak sekedar memberikan informasi, melainkan memfasilitasi dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan sendiri informasi.

Perkembangan kognitif anak : Sensori Motor Preoperasional Operasional Konkret Operasional Formal. Perkembangan kognitif anak ditentukan oleh manipulasi dan interaksi aktif anak dengan lingkungannya. Perkembangan kognitif anak merupakan suatu proses dimana anak secara aktif membangun sistem makna dan pemahaman realitas melalui pengalaman & interaksi mereka.

Metode Reflektif dalam memecahkan masalah, yaitu suatu proses berfikir aktif, hati-hati, yang dilandasi proses berfikir ke arah kesimpulan-kesimpulan yang definitif dengan menggunakan langkah tertentu. Bentuk dan isi pelajaran hendaknya dimulai dari pengalaman siswa dan berakhir pada pola struktur mata pelajaran.

Teori ini menjelaskan pemrosesan, penyimpanan, dan pemanggilan kembali pengetahuan dari otak. Pemrosesan informasi: Pencatatan pengindraan perhatian awal Memori jangka pendek perhatian Memori jangka panjang pengulangan, latihan, pengkategorian

Belajar bermakna merupakan suatu proses dikaitkannya informasi baru pada kosep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang (yang sudah dimiliki sebelumnya). Model pembelajaran berdasarkan permasalahan yang otentik sangat memerlukan konsep awal yang sudah dimiliki siswa sebeumnya untuk penyelesaian permasalahan yang nyata.

Belajar penemuan sesuai dengan pencarian pengetahuan secara akti oleh manusia, dan dengan sendirinya memberi hasil yang paling baik. Siswa hendaknya belajar melalui partisipasi secara aktif dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip, agar mereka dianjurkan untuk memperoleh pengalaman, dan melakukan eksperimen-eksperimen yang mengizinkan mereka untuk menemukan prinsip-prinsip itu sendiri.

Siswa membentuk pengetahuan sebagai hasil dari pikiran dan kegiatan pengetahuan sebagai hasil dari pikiran dan kegiatan siswa sendiri melalui bahasa. Proses pembelajaran akan terjadi jika anak bekerja atau menangani tugas-tugas yang belum dipelajari, namun tugas-tugas tersebut masih berada dalam jangkauan mereka (zone of proximal development).

Saran
Jangan mencoba strategi ini secara liar. Jangan memberikan beban/ kegiatan berlebihan kepada siswa. Buat perintah Anda jelas sejelas-jelasnya.

Apa lagi ?

(dalam PP No. 19/2005)


Pasal 19 Ayat (1) Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,

menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif,


serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

PERMENDIKNAS NO. 41 TAHUN 2007

8. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran.

PERMENDIKNAS NO. 41 TAHUN 2007

9. Kegiatan Pembelajaran (dalam RPP)

a. Pendahuluan
Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan menfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.

PERMENDIKNAS NO. 41 TAHUN 2007

9. Kegiatan Pembelajaran b. Inti


Kegiatan ini merupakan proses pembelajaran unuk mencapai KD. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologi peserta didik.

Kegiatan inti menggunakan metode sesuai dengan karakteristik siswa dan mapel, yang dapat meliputi proses eksplorasi,

elaborasi, dan konfirmasi.

Melibatkan siswa mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber. Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran dan sumber belajar lain. Memfasilitasi terjadinya interaksi antarsiswa serta antara siswa dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya. Melibatkan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran, dan Memfasilitasi siswa melakukan percobaan di lab., studio, atau lapangan.

EKSPLORASI
KEGIATAN SISWA MEMPELAJARI & MENCARI INFORMASI/MATERI SESUAI SK/KD/INDIKATOR MENGGUNAKAN BERBAGAI STRATEGI : CERAMAH - TANYA JAWAB - TUGAS BACA DLL. MENGGUNAKAN BERBAGAI SUMBER BELAJAR : BUKU PERPUSTAKAAN INTERNET NARASUMBER DLL,

Membiasakan siswa membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas yang bermakna. Memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas, diskusi, dll. untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis. Memberi kesempatan untuk berfikir, menganalisis, menyelesaikan masalah dan bertindak tanpa rasa takut. Memfasilitasi siswa dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif.

Memfasilitasi siswa berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar. Memfasilitasi siswa membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik secara lisan maupun tertulis, secara individual atau kelompok. Memfasilitasi siswa untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok. Memfasilitasi siswa untuk melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan. Memfasilitasi siswa melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri.

ELABORASI
KEGIATAN SISWA MENDALAMI & MENGUASAI INFORMASI / MATERI YANG SUDAH DIEKSPLORASI MENGGUNAKAN BERBAGAI STRATEGI : TUGAS LATIHAN KERJA KELOMPOK PENGAMATAN DISKUSI SIMULASI/ PRAKTIK EKSPERIMEN DLL. MENGGUNAKAN BERBAGAI SUMBER BELAJAR : BUKU PERPUSTAKAAN LAB INTERNET LINGKUNGAN DLL,

Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik. Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi siswa melalui berbagai sumber. Memfasilitasi siswa melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan. Memfasilitasi siswa untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi.

KONFIRMASI
KEGIATAN SISWA MEMPEROLEH BALIKAN TENTANG MATERI YANG TELAH DIKUASAI PADA PROSES SEBELUMNYA MENGGUNAKAN BERBAGAI STRATEGI : PRESENTASI - KLARIFIKASI KOREKSI - REFLEKSI MENGGUNAKAN BERBAGAI SUMBER BELAJAR YANG ADA

PERMENDIKNAS NO. 41 TAHUN 2007

9. Kegiatan Pembelajaran c. Penutup


Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau

kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut.

MENGGUNAKAN
DALAM PENGEMBANGAN KEGIATAN INTI PADA RPP:

PROSES EKSPLORASI - ELABORASI - KONFIRMASI

MATA PELAJARAN : PKN (SMA)


KELAS XI SEMESTER 1

SK : 2. Menganalisis budaya
demokrasi menuju masyarakat madani

KD : 2.2. Mengidentifikasi ciri-ciri


masyarakat madani

MATERI POKOK PEMBELAJARAN

Mengidentifikasi ciri-ciri

masyarakat madani
PERLU DIKEMBANGKAN MENJADI URAIAN MATERI POKOK

PETA KONSEP PENGEMBANGAN MATERI


CONTOH PROSES DLL

ARTI MASY. MADANI

MASYARAKAT MADANI

PROSES MENUJU MASY. MADANI

CIRI-CIRI MASY. MADANI

KENDALA KENDALA

MODEL PEMBELAJARAN
Model Pembelajaran Diskusi Model Pembelajaran Langsung Model Pembelajaran Mind Mapping

Model Pembelajaran Inkuiri Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw

Model Pembelajaran PBL

Catatan
Dalam contoh ini ada satu model pembelajaran yang sengaja mencantumkan kata proses EEK secara eksplisit pada langkah-langkah (skenario) Contoh lain tidak mencantumkan kata proses EEK secara eksplisit. Dalam contoh ini tidak dituliskan apakah langkah-langkah pembelajaran ini untuk satu pertemuan (satu penggalan kegiatan) atau utuh satu KD. Harap didiskusikan!

Langkah-langkah Kegiatan Inti Model Pembelajaran Langsung


PROSES EKSPLORASI
Guru menjelaskan konsep/definisi/ARTI MASYARAKAT MADANI. Guru mengadakan tanya jawab tentang CIRICIRI MASYARAKAT MADANI. Guru menugasi siswa mencari definisi/ARTI & CIRI-CIRI MASYARAKAT MADANI di Buku Teks, atau di Perpustakaan. Guru mengadakan tanya jawab tentang hasil pencariannya di buku/perpustakaan.

Langkah-langkah Kegiatan Inti Model Pembelajaran Langsung

PROSES ELABORASI Guru menugasi siswa membahas PROSES MENUJU MASYARAKAT MADANI dan KENDALAKENDALA yang dihadapi (secara kelompok) Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok di kelas. PROSES KONFIRMASI Siswa diminta memberikan tanggapan atas paparan kelompok lain. Siswa diminta membandingkan hasil kerja kelompok dengan teori/buku yang dipakai. Guru memberikan umpan balik

Langkah-langkah Kegiatan Inti Model Pembelajaran Mind Mapping


Guru menjelaskan dengan tanya jawab konsep /definisi/ARTI MASYARAKAT MADANI & CIRICIRI sambil membuat peta konsep Guru menyuruh siswa membaca buku teks dan mengadakan tanya jawab tentang ARTI DAN CIRI MASYARAKAT MADANI murid diminta menambahkan di peta konsep yang dibuatnya. Guru menugasi membuat peta konsep tentang PROSES MENUJU MASYARAKAT MADANI & KENDALA-KENDALANYA secara berkelompok. Guru meminta siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok; memberikan tanggapan/umpan balik.

Langkah-langkah Kegiatan Inti Model Pembelajaran Diskusi


Guru menjelaskan konsep/definisi/ARTI MASYARAKAT MADANI. Guru menjelaskan dengan tanya jawab CIRICIRI MASYARAKAT MADANI Guru meminta siswa membaca buku teks tentang PROSES TERBENTUKNYA MASY. MADANI Siswa berdiskusi dalam kelompok kecil 5-6 siswa/ kelompok tentang TOPIK yang ditetapkan guru,. Siswa diminta mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya Guru memberi umpan balik atau meminta siswa memberikan tanggapan,

Model Pembelajaran Kooperatif - JIGSAW


Guru menjelaskan dengan tanya jawab konsep/definisi/ARTI MASYARAKAT MADANI dan CIRI-CIRI MASYARAKAT MADANI Guru meminta siswa membaca buku teks tentang PROSES TERBENTUKNYA MASY. MADANI Siswa berdiskusi dengan model JIGSAW dalam kelompok kecil @ 5 siswa tentang PROSES TERBENTUKNYA MASY. MADANI dan KENDALAKENDALANYA (Topik dan subtopik terlampir) Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok dalam kelas: satu kelompok menyampaikan satu sub topik, kelompok lain menanggapi. Guru dan siswa memberikan tanggapan atas hasil diskusi secara umum.

Langkah-langkah Kegiatan Inti

Langkah-langkah Kegiatan Inti Model Pembelajaran PBL


Guru menjelaskan dengan tanya jawab konsep/definisi/ARTI MASYARAKAT MADANI dan CIRI-CIRI MASYARAKAT MADANI Guru meminta siswa membaca buku teks tentang PROSES TERBENTUKNYA MASY. MADANI dan mengadakan tanya jawab. Guru menugasi siswa secara berkelompok memecahkan KENDALA-KENDALA Proses Masy. Madani serta mencari solusinya (Tugas terlampir) Guru dan siswa memberikan tanggapan atas hasil tugas atau diskusi

Langkah-langkah Kegiatan Inti Model Pembelajaran Inkuiri

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai