Anda di halaman 1dari 17

Penelitian Folklore di Indonesia

Kelas Pekan ke-4


Yunarti
Sidarta Pujiraharjo
Masa Dahulu / Awal
Tujuan penelitian : inventaris lore
1908 – pemerintah kolonial Belanda mendirikan Panitia
Kesusasteraan Rakyat (comissie voor de volkslectuur) untuk
mengumpulkan dan menerbitkan kesusasteraan tradisional dan
populer Indonesia.

Disiplin : filologi, musikologi, antropologi budaya, teologi, pegawai


pamong praja kolonial
 Bibliography of Indonesian Peoples and Cultures (Raymond Kennedy;1962)
An Annotated Bibliography of Javanese Folklore (James Danandjaja; 1972)

Metode: pengumpulan hal-hal yang unik dari aspek lore saja. Hasil
inventaris berbagai folklore. Folklore dianalisa bukan berdasarkan
latar ‘folk’nya sendiri tapi berdasarkan ‘folk’ sipeneliti sehingga
kehilangan konteks dari folklore tsb.
Penerapan Teori Masa Awal Penelitian Folklore:

George Alexander Wilken ---- teori religi, bahwa padi


memiliki jiwa
W.H. Rassers dan J.P.B de Josselin de Jong ---- teori
strukturalis sosial: bahwa legenda, upacara terkait dengan
struktur sosial Jawa (de Pandji-Roman by Rassers; 1922).
Riset Josselin de Jong; bahwa dewa dalam mitologi di
Indonesia terbagi menjadi dua: baik dan jahat
H.B Sarkar ---- teori solar mythology; mitos Panji yang
melambangkan matahari menunggang kuda terkait dengan
mite alam bukan totemisme atau eksogami
L.H Coster-Wijsman dan Jan de Vries ---- teori difusionisme,
tokoh2 cerdik dalam legenda di Indonesia berasal dari tempat
lain (Kabayan dari Turki-Arabia); si kuat, si rakus, si cerdik
Philip Frick McKean ---- penganut faham eklektisme,
menggabungkan berbagai pendekatan teori difusionisme dan
strukturalis (Alan Dundes dan Levi Strauss); tokoh kancil gambaran
sistim kepribadian yang diidamkan orang Jawa yang selaras dan
tenang, tidak banyak melibatkan emosi saat menyelesaikan
persoalan

Masa Kini
Riset Folklore:
1. dari bahan2 tertulis (riset pustaka) --- bibiografi biasa dan
bibliografi beranotasi.
2. langsung dari tutur kata (field research)

1972 --- James Danandjaja membuat modul penuntun cara


pengumpulan folklore untuk tujuan pengarsipan (1972)
Kegunaan Penelitian Folklor
William R.Bascom
Refleksi dari sistim nilai dan perilaku folk (komunitas
masyarakat) dalam konteks waktu
Sistim proyeksi cita2 suatu kolektif
Alat pengesah pranata dan lembaga budaya
Alat edukasi
Alat kontrol sosial
Alat pemersatu

Betty Wang
Alat protes sosial ---- Kaisar Yui (dinasti Hsia) dan Kaisar
Chow (dinasti Chow) mengoleksi unsur2 folklor rakyat untuk
memahami psikologi sosial rakyatnya;
Metode Penginventarisasian Folklore

6
Tiga tahapan penelitian folklore:

Pengumpulan

Pengklasifikasian

Penganalisaan

Riset foklore di Indonesia baru ditahapan


pengumpulan ----- karena di Indonesia belum ada
pusat dokumentasi folklore dari berbagai wilayah
kebudayaan. Tahapan pengklafisikasian dan
7
penganalisaan masih dilakukan secara parsial.
Latar belakang dan sejarah dokumentasi
folklore berbagai negara:
Swedia 1632 – raja Gustavus Adolphus
Jerman sejak akhir abad ke – tujuh belas
Finlandia – 1830
Cina – 1918
Indonesia – 1972 an

Hal ini berkaitan dengan adanya kebutuhan


atas identitas diri masyarakat (folk) --- folklore
sebagai strategi kebudayaan
8
Finlandia – chauvinisme (identitas nasional)
untuk menghilangkan jejak penjajahan oleh
Swedia dan Rusia.

Jerman – untuk menggantikan identitas yang


berasal dari Nasrani dengan identitas ras
Teuton

Negara2 komunis – menaikkan martabat kaum


proletar (Rusia), menaikkan martabat kaum
petani di China
9
di Indonesia, inventarisasi folklore juga bertujuan untuk
menemukan rumusan dan bentuk identitas dan
kepribadian masyarakat Indonesia ----menemukan
kepribadian ‘pancasilais’ yang dapat mengatasi bermacam
ragam variasi kebudayaan dari suku bangsa kelas, lapisan,
dan golongan di Indonesia.

10
3 tahapan penelitian pengumpulan Folklore:

A. Pra penelitian di tempat ---persiapan terkait dengan


penetapan objek folklore:
1. sumber informasi,
2. lokasi riset,
3. peralatan pendukung seperti alat perekam suara atau
gambar,
4. jadwal yang tepat sekaitan dengan momentum folklore
(tarian, upacara, permainan rakyat...),
5. lamanya penelitian
6. pemahaman awal terhadap situasi sosial budaya
masyarakat yang akan diteliti
7. membawa buah tangan yang sekiranya akan berguna bagi
masyarakat setempat seperti vitamin (pengalaman James
11 Dananjaya)
B. Penelitian di tempat
1. kembangkan rapport yang baik dengan masyarakat
tempatan,
2. pemilihan informan yang tepat (active bearer – pewaris
aktif folklore yang diteliti),
3. lakukan wawancara (terarah dan tidak terarah),
4. lakukan pengamatan pada folklore yang diamati (tarian,
teater rakyat, permainan rakyat, baju dan rumah adat,
peralatan...dst)
5. lakukan pengujian kebenaran data wawancara (triangulasi
dengan informan yang berbeda, dengan observasi ----
lakukan dengan hati-hati agar tidak meninggalkan kesan
tidak percaya pada informasi yang telah kita terima dari
informan),
12
6. Catat data pribadi informan: usia, jenis kelamin,
pekerjaan, pendidikan, alamat informan, lokasi dan situasi
saat wawancara berlangsung.
7. Catat dengan cermat konteks folklore: kepada siapa,
dimana, dalam kesempatan seperti apa. Guna dan
tujuannya apa...dst (aspek folk).
8. Catat dengan cermat jenis folklore yang diteliti: jenis
folklore lisan, setengah lisan atau bukan lisan --- (aspek
lore)
9. Upayakan pengamatan dilakukan dalam truly natural
context: hal ini membutuhkan waktu yang cukup lama
karena harus menunggu folklore tersebut dilakukan sesuai
dengan saatnya.

13
10. Pada folklore yang dipertunjukkan, amati:
 lingkungan fisik dan bentuk folklore yang
dipertunjukkan---(apakah di alam terbuka, ruangan tertutup,
dipanggung, di lapangan, formasi penonton...dekorasi..?)
 lingkungan sosial folklore, (jumlah penonton, jenis kelamin,
usia dan status sosial, pola tempat duduk)
 interaksi peserta dalam pengunjukan folklore yang
diamati (adakah interaksi antara penonton dengan pemain,
interaksi antar pemain..? interaksi antara penonton...?) ---
seperti lenong
 deskripsi dari pertunjukan folklore itu sendiri---amati detil
pertunjukan, detil kostum, riasan wajah dan rambut, gerak
dan suara.
 kapan waktu pengunjukkan folklore yang tengah
diamati: siang-malam, terkait dengan momen khusus...?
Dst...
14
C. Cara Pembuatan Naskah Folklore untuk
Pengarsipan:

1. Diketik pada kertas HVS tebal ukuran 21 cm x 28 cm. Page


set-up: kiri 3,5 cm, kanan 2,5 cm, atas dan bawah 3,5 cm
2. Pengetikan hanya pada satu permukaan saja.
3. Pengarsipan berdasarkan pada kelompok jenis, genre, bentuk
folklore, suku bangsa....dst
4. Keterangan yang harus ada pada setiap lembar adalah: sebelah
kiri atas berisi keterangan genre, daerah asal dan suku bangsa
pendudukung. Sebelah kanan atas berisi informasi tentang
informan: nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, sukubangsa,
tempat kelahiran, bahasa yang digunakan, tempat/lokasi
dimana data diperoleh. Sebelah kanan bawah berisi data
peneliti: nama, sukubangsa, umur, jenis kelamin, alamat
15 sementara dan tetap.
3,5

A B
A. Info ttg Folklore: genre, daerah
Item/Bahan Folklore (jika
asalbukan
dan sukubangsa pendukung
dari bahasa asli, harus
dibuat terjemahan ke dalam
bhs Ind
B. kata
Info perkata.
ttg informan : nama, umur,
jenis kelamin, Latar
Keterangan pekerjaan,
Belakang
Budaya Masy
sukubangsa, (contextual
tempat kelahiran, bahasa yang digunakan,
3,5
Information) --- dimana, kapan
tempat/lokasi dimana data
2,5
dan dari siapa folklore
diperoleh.
dikumpulkan.

Kritik Lisan dan Penafsiran


C. info tentang peneliti kelompok kerja: Nama dan BP
informan maupun peneliti (etik
dan emik)
3 C

3,5
16
setiap naskah folklore harus mengandung tiga macam
aspek:
1. Teks bentuk folklore yang dikumpulkan
2. Konteks teks yang bersangkutan (contextual
information).
3. Pendapat dan penilaian informan maupun pengumpul
folklore (oral literary criticism and interpretation) ----
pada bagian ini harus dijelaskan secara terpisah
deskripsi secara emik (menurut informan) dan etik
(menurut peneliti). Pada bagian ini peneliti dapat
menambahkan semacam anotasi yaitu berisi suatu
petunjuk kemungkinan adanya versi lain dari folklore
yang diteliti.

17

Anda mungkin juga menyukai