Anda di halaman 1dari 21

INDONESIA

PADA MASA
DEMOKRASI
LIBERAL
(1950-1959)
FARUQ ABDUL AZIZ
SMAN 4 CIBINONG
TIMELINE PERJALANAN SEJARAH
NEGARA INDONESIA

Demokrasi Terpimpin/
Revolusi Fisik RIS Demokrasi Liberal
Orde Lama

1945 1949 1950 1959 1966


Proklamasi KMB Mosi Integrasi Dekrit Presiden Supersemar Demokrasi Pancasila/
Natsir Orde baru
Reformasi

1998
Reformasi
Mei ‘98
INDONESIA PADA MASA DEMOKRASI LIBERAL

DEFINISI

• Masa dimana Indonesia menggunakan sistem DEMOKRASI


PARLEMENTER dan mengusung demokrasi berdasarkan hak-hak
individu
CIRI-CIRI KHUSUS

1. Kembali menjadi NKRI


2. Menggunakan UUDS 1950 (BUKAN UUD 45)
3. Menggunakan sistem pemerintahan PARLEMENTER
PARLEMEN (Legislatif -> MPR) adalah pemegang kekuasaan tertinggi -
> bisa memecat Perdana Menteri
CIRI-CIRI KHUSUS

4. Menganut sistem multipartai


5. Indonesia memiliki dua kepala
• Kepala Negara -> sosok yang mewakili negara/simbol negara PRESIDEN
• Kepala Pemerintahan -> sosok yang menjalankan pemerintahan PERDANA
MENTERI
6. Kondisi politik tidak stabil
LIST NAMA-NAMA PERDANA MENTERI

Natsir SukiWil LiBur ADja

NATSIR WILOPO BURHANUDDIN IR H DJUANDA


SUKIMAN ALI SASTROAMIDJOJO ALI SASTROAMIDJOJO
I II
KABINET NATSIR
6 September 1950-27 April 1951

1. Indonesia kembali menjadi NKRI


2. Mulai berlaku UUDS 1950
3. Indonesia masuk menjadi anggota PBB 28 September
1950
KABINET NATSIR
6 September 1950-27 April 1951

4. Masalah pada masa pemerintahan Natsir


• DI/TII
• Konflik internal Masyumi (Kelompok Natsir vs Sukiman)
• Tidak berhasil menyelenggarakan Pemilu
• Tidak berhasil mengambil kembali Papua
KABINET NATSIR
6 September 1950-27 April 1951

5. Indonesia mendapatkan boom alias keuntungan ekonomi gara-gara perang Korea (profit
dari karet)
6. Gerakan Ekonomi Benteng-mengubah ekonomi kolonial menjadi nasional (numbuhin
banyak pengusaha pribumi)
• Bantuan modal
• Pelatihan/penyuluhan pengusaha
• Hasil = gagal karena *kalah dengan pengusaha asing *konsumtif *tergantung dengan pemerintah
*penyelewangan untuk memperolah
7. Lengser karena mosi Hadikusumo (orang PNI) tentang masalah PP 39 tahun 1950
(Pemilihan Anggota DPRD normalnya dipilih oleh pemilu – mending dipilih pemerintah)
KABINET
SUKIMAN
27 April 1951-23 Februari 1952

1. Membuat program kerja yang berisi


• Menjamin keamanan dan ketentraman
• Membuat dan melaksanakan kemakmuran nasional
• Mempercepat usaha penempatan bekas pejuang dalam lapangan pembangunan
• Menyelenggarakan Pemilu
• Otonomi Daerah
• Menyiapkan berbagai Undang-Undang (Serikat Buruh, Upah Minimum, dll)
• Politik Luar Negeri Bebas Aktif
• Menyelesaikan masalah Papua
KABINET
SUKIMAN
27 April 1951-23 Februari 1952

2. Masalah pada masa Sukiman


• Konflik dengan partainya sendiri (Masyumi-Natsir)
• Masalah penandatanganan perjanjian Mutual Security Act dengan USA
Mutual Security Act (MSA) -> perjanjian kerjasama militer-ekonomi
Indonesia dengan USA -> dianggap melanggar politik luar negeri
bebas-aktif
KABINET WILOPO
3 April 1952-3 Juni 1953

1. Membuat program kerja yang berisi


• Merencanakan pelaksanaan pemilu
• Merencanakan otonomi daerah
• Politik Luar Negeri Bebas Aktif
• Menyelesaikan masalah Papua
• Upaya menghapus hasil-hasil KMB yang merugikan Indonesia
2. Pada masa wilopo terdapat upaya Nasionalisasi De Javasche Bank
KABINET WILOPO
3 April 1952-3 Juni 1953

3. Masalah pada masa kabinet Wilopo


• Kudeta tak Berdarah 17 Oktober 1952
• Masalah Tanjung Morawa- Mosi Sidik Kertapati

4. Informasi tambahan : Pada masa wilopo, Partai Masyumi pecah menjadi dua yaitu Partai
Masyumi dan Partai NU
KABINET ALI SASTROAMIDJOJO
1 Agustus 1953-24 Juli 1955

1. Kabinet Ali berhasil mencapai berbagai prestasi


• Penghapusan Uni Indonesia Belanda
• Melaksanakan Konferensi Asia-Afrika di Bandung 1955
• Pembentukan Panitia Pemilu
• Perencanaan Pelaksanaan Pemilu
2. Jatuhnya Kabinet Ali
• Masalah pergantian KSAD dari Bambang Supeno ke Bambang Sutoyo
KABINET BURHANUDIN HARAHAP
12 Agustus 1955-3 Maret 1956

1. Keberhasilan Kabinet Burhanudin


• Memperbaiki hubungan pemimpin sipil-pemimpin militer
• Upaya pemberantasan korupsi
• Keberhasilan paling besar -> Menyelenggarakan Pemilu 1955
KABINET BURHANUDIN HARAHAP
12 Agustus 1955-3 Maret 1956

2. Pemilu 1955
• Pemilu pertama di Indonesia
• Peserta : 172 partai - Dianggap sebagai pemilu paling demokratis sepanjang sejarah Indonesia
• Terdapat dua proses pemilihan, pemilihan DPR (29 September) dan pemilihan Konstituante
(15 Desember)
• DPR -> bikin Undang-Undang
• Konstituante -> bikin Konstitutsi / Undang-Undang Dasar
KABINET BURHANUDIN HARAHAP
12 Agustus 1955-3 Maret 1956

Hasil Pemilu
Juara 1 : PNI Juara 2 : Masyumi
Juara 3 : NUJuara 4 : PKI
3. Lengsernya
Karena pemilu selesai
KABINET
ALI SASTROAMIDJOJO II
24 Maret 1956–14 Maret 1957

1. Proses pembuatan Kabinet tidak lancar karena Soekarno ngotot meminta kabinet kaki empat
(PNI-Masyumi-NU-PKI)
2. Keberhasilan Kabinet Ali Sastro II
• Pembatalan KMB
• Pembentukan Provinsi Irian
• Pengiriman pasukan Garuda I
3. Tantangan Kabinet Ali Sastro II
• Mundurnya M Hatta dari jabatan Wakil Presiden
• Peristiwa PRRI/Permesta
KABINET
ALI SASTROAMIDJOJO II
24 Maret 1956–14 Maret 1957

3. Jatuhnya Kabinet Ali Sastro II


• Pergolakan antara pusat-daerah
• Permasalahan akibat konsepsi presiden
 Soekarno ingin mengganti Demokrasi Liberal jadi Demokrasi Terpimpin
 Soekarno ingin membentuk kabinet kaki empat
 Soekarno ingin membentuk Dewan Nasional
• Partai politik mencabut dukungannya dan Ali mengundurkan diri
KABINET IR. H. DJUANDA
9 April 1957-10 Juli 1959

1. Merupakan orang non-parpol


2. Membentuk Zaken Kabinet (Kabinet Ahli) isinya engga banyak dari parpol
3. Program Kerja
• Membentuk Dewan Nasional
• Normalisasi NKRI
• Melanjutkan pembatalan KMB
• Mempergiat Pembangunan
• Merebut kembali Papua
KABINET IR. H. DJUANDA
9 April 1957-10 Juli 1959

4. Keberhasilan Kabinet Djuanda


Deklarasi Djuanda -> menyatukan laut Indonesia menjadi satu kesatuan
5. Jatuhnya Kabinet Djuanda
• Masalah PRRI-Permesta
• Konflik di Konstituante mengenai dasar negara
• Dekrit Presiden

Anda mungkin juga menyukai