Bind

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 10

PUEBI PEMAKAIAN

TANDA BACA I
Andi Ridwan Fikri
HINGGA O
Nadya Anggita Panjaitan
Latar Belakang
Tanda baca sering sekali luput dalam perhatian kita ketika
menulis. Tanpa sadar kita sering sekali salah dalam menggunakan
tanda baca atau bahkan tidak menggunakannya sama sekali.
Padahal penggunaan tanda baca adalah salah satu indikator baku
tidaknya kalimat tersebut. Tanda baca adalah simbol yang tidak
berhubungan dengan fonem (suara) atau kata dan frasa pada suatu
bahasa, melainkan berperan untuk menunjukkan struktur dan
organisasi suatu tulisan, dan juga intonasi serta jeda yang dapat
diamati sewaktu pembacaan. Aturan tanda baca berbeda antar
bahasa, lokasi, waktu, dan terus berkembang. Beberapa aspek tanda
baca adalah suatu gaya spesifik yang karenanya tergantung pada
pilihan penulis. Pedoman penulisan tanda baca akan diuraikan pada
materi berikut.
Pengertian Tanda Baca
Tanda baca adalah simbol atau tanda yang digunakan untuk memberi
isyarat kepada pembaca supaya melakukan sesuatu dalam bacaan
untuk memperjelas makna dari kalimat. Ia diletakkan di tempat-tempat
tertentu dalam kalimat berdasarkan tujuan dan kecocokannya.
Secara umum, tanda baca memiliki arti sebuah simbol. Simbol ini
lantas dijadikan sebagai penanda bacaan yang menimbulkan intonasi,
jeda, dan struktur tulisan. Tanpa adanya tanda dalam bacaan ini, sebuah
kalimat atau bacaan akan rancu dalam hal intonasi dan jeda saat
dibaca. Selain itu, struktur kalimat juga akan berantakan. Karenanya
peran dan keberadaan tanda bacaan ini sangat penting.
Adapun macam-macam tanda baca yang akan dijelaskan yaitu :
A . TA N D A E L I P S I S ( … )
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, elipsis
adalah tanda berupa tiga titik yang diapit spasi (...),
menggambarkan kalimat yang terputus-putus atau menunjukkan
bahwa dalam suatu petikan ada bagian yang dihilangkan. Namun,
pemakaian tanda elipsis masih sering keliru, terutama pada
penggunaan jumlah tanda titiknya. Seharusnya, jumlah titik pada
tanda elipsis hanya sebanyak tiga titik. Akan tetapi, sebagian
pemakai bahasa tidak mengetahui hal ini. Selain itu, jumlah titik
pada tanda elipsis yang terletak di akhir kalimat ada sebanyak 4
tanda titik.
a ) Ta n d a e l i p s i s d i p a k a i d a l a m k a l i m a t a t a u d i a l o g y a n g terputus-
putus.
Misalnya :
• Kalau begitu … ya, ayo kita berangkat.

b ) Ta n d a e l i p s i s m e n u n j u k k a n b a h w a d a l a m s u a t u k a l i m a t a t a u
naskah ada bagian yang dihilangkan.
Misalnya:
• … selanjutnya akan di bawa ke pengadilan.
• Ibu baru pul ang … pasar.
B. TANDA PETIK (“…”)
Tanda petik atau tanda kutip adalah tanda baca yang digunakan secara
berpasangan untuk menandai ucapan, kutipan, frasa, atau kata. Dalam bahasa
Indonesia, istilah tanda petik umumnya merujuk pada tanda petik ganda atau
disebut juga tanda petik dua.
a) Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan
naskah atau bahan tertulis lainnya.
Misalnya:
• “Saya belum siap,” kata Mira, “tunggu sebentar!”
• Pasal 36 UUD 1945 berbunyi, “Bahasa negara ialah bahasa Indonesia.”

b) Tanda petik mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai
dalam kalimat.
Misalnya:
• Sajak “Berdiri Aku” terdaapat pada halaman 5 buku itu.
• Karangan Andi Hakim Nasoetion yang berjudul “Rapor dan Nilai Prestasi
di SMA” diterbitkan dalam harian Tempo.
c) Tanda petik mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang
mempunyai arti khusus.
Misalnya:
C. TANDA PETIK TUNGGAL (‘…’)
Tanda petik Tunggal (‘ ‘) adalah tanda yang digunakan untuk
mengutip sesuatu seperti makna, ungkapan, atau terjemahan.
a)Tanda petik tunggal mengapit petikan yang tersusun di dalam
petikan lain.
Misalnya:
• Tanya Basri, Kau dengar bunyi ‘kring-kring’ tadi?”
• “Waktu kubuka pintu depan, kudengar teriak anakku, ‘Ibu, Bapak
pulang’, dan rasa letihku lenyap seketika,” ujar Pak Hamdan.
b) Tanda petik tunggal mengapit makna, terjemahan, atau
penjelasan kata atau ungkapan asing.
Misalnya:
• Feed-back berarti ‘balikan’.
D. TANDA KURUNG ((…))
Tanda kurung merupakan salah satu jenis tanda baca yang berpasangan terdiri dari kurung buka dan
kurung tutup yang berfungsi menyisipkan kata ke dalam kata lain. Tanda baca ini disimbolkan dengan
(( ... )) Sebenarnya terdapat empat jenis tanda kurung, namun secara umum istilah tanda kurung
identik dengan tanda kurung lengkung.
a) Tanda kurung mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
Misalnya:
• Komisi A telah selesai menyusun GBPK (Garis-Garis Besar Program Kerja) dalam sidang pleno
tersebut.
b) Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral pokok
pembicaraan.
Misalnya:
• Keterangan itu (lihat Tabel 10) menunjukkan perkembangan per-ekonomian Indonesia lima tahun
terakhir.
E. TANDA KURUNG SIKU ([…])
Tanda kurung siku adalah tanda baca yang berbentuk
siku dan ditulis secara berpasangan. Sejatinya baik
kurung lengkung maupun kurung siku mempunyai
definisi yang hampir sama, hanya saja bentuknya yang
berbeda.
a) Tanda kurung siku mengapit huruf, kata, atau
kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada
kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain.
Tanda itu menyatakan bahwa kesalahan atau
kekurangan itu memang terdapat di dalam naskah asli.
Misalnya:
• Sang Puteri men[d]engar bunyi gemerisik.
b) Tanda kurung siku mengapit keterangan dalam
kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung.
Misalnya:
• Persamaan kedua proses ini (perbedaannya
dibicarakan di dalam Bab II [lihat halaman 35––38])
perlu dibentangkan di sini.
F. TANDA GARIS MIRING (/)
a) Tanda garis miring dipakai di dalam nomor surat dan nomor
pada alamat dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam
dua tahun takwim.
Misalnya:
• No. 12/PK/2005
• Jalan Kramat III/10
• Masa Bakti 2005/2006
• Tahun Ajaran 2006/2007
b) Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata atau, tiap.
Misalnya:
• Laki-laki/Perempuan
• 120 km/jam

G. TANDA PENYINGKAT ATAU APOSTROF (‘)


Tanda penyingkat dipakai untuk menunjukkan penghilangan
bagian kata atau bagian angka tahun dalam konteks tertentu.
a) Tanda penyingkat menunjukkan penghilangan bagian kata atau
bagian angka tahun.
Misalnya:
• Gunung pun ‘kan kudaki. (‘kan = akan)
Thank You
for
listening!

Anda mungkin juga menyukai