Materi Kuliah Ke 9
Materi Kuliah Ke 9
PERJANJIAN INTERNASIONAL
Pasal2 KonvensiWina1969,
“Suatupersetujuanyang dibuat antara negara dalam bentuk
tertulis dan diatur oleh HI, apakah dalam instrumen tunggal
atau dua atau lebih instrumen yang berkaitan dan apapun
nama yang diberikan padanya”
PENGERTIAN PERJANJIAN INTERNASIONAL
1. Mochtar Kusumaatmadja.
Ialah Perjanjian yang diadakan antara anggota masyarakat bangsa-bangsa
dan bertujuan untuk mengakibatkan akibat-akibat hukum tersebut.
2. Menurut Dr. Oppenheim-Lauterpacht.
Ialah Suatu Persetujuan antarnegara yang menimbulkan hak dan
kewajiban di antara negara
3. Dr. G.Schwarzenberger.
Ialah sebagai suatu persetujuan antara subjek-subjek hukum
internasional yang menimbulkan kewajiban-kewajiban yang
mengikat dapat berbentuk bilateral maupun multilateral.
4. Menurut Konvensi di Wina Tahun 1969 Ialah Perjanjian yang
diadakan oleh dua negara atau lebih yang bertujuan untuk
mengadakan akibat-akibat hukum tertentu.
5. Menurut Pasal 38 ayat 1 Statuta Mahkamah Internasional
Sumber utama dari sumber sumber hukum internasional lainnya.
UNSUR DALAM PERJANJIAN
INTERNASIONAL
Adanya Subjek HI
1. Negara (kapasitas penuh)
2. OI (Tidakasli dan parsial)
3. Gerakan-gerakan Pembebasan Nasional (selektif dan terbatas)
Misal:
Piagam PBB tahun 1945
Digunakan untuk PI yang materinya
lebih sempit dibanding treaty atau
convention.
Ada beberapa macam Protocol:
1. Protocol of Signature
2. Optional Protocol
3. Protocol Based on a framework treaty
4. Protokol untuk mengubah beberapa PI
5. Protokol pelengkap PI.
Suatu perjanjian yang berisikan ketentuan-
ketentuan umum dimana pihak-pihak dalam
deklaras tersebut berjanji untuk melakukan
kebijaksanaan-kebijaksanaan
tertentu di masa yang akan datang.
Misal:
Studi kelayakan Proyek Tenaga Uap
1979 antara Departemen Pertambangan RI
dengan Canadian International
Development Agency.
Pertukaran nota merupakan PI yang
bersifat umum dan memiliki banyak
persamaan dengan perjanjian hukum perdata.
Penandatanganan (Signature)
Pengesahan (Ratification)
Dilakukan oleh utusan yang ditunjuk oleh
Presiden atau MenLu.
Aksesi,
Perjanjian mulai berlaku saat piagam aksesi
didepositkan ke negara penyimpan.
Batalnya perjanjian:
1. bentuk perjanjian salah atau bertentangan
dengan ketentuan Hukum Nasional
(IREGULARITAS FORMAL)
misal: kepala negara meratifikasi tidak
sesuai prosedur
2. kekeliruan mengenai unsur pokok/dasar
perjanjian (IREGULARITAS SUBSTANSIAL)
misal: ada kekeliruan penyebutan nama
tempat, ada penipuan, ada korupsi wakil negara,
ada kekerasan.
Akibat Batalnya Suatu Perjanjian: