Anda di halaman 1dari 36

NURSING

MANAGEMENT
POST CLIPPING
ANEURYSM
SURGERY
Agnes E.T Malau, S.Kep, Ns
• kelemahan pada
dinding pembuluh
Definisi darah yang
menyebabkan dilatasi
dinding arteri
KLASIFIKSI
BENTUK
• Small up to 9 mm

KLASIFIKASI • Large 10 – 24 mm

UKURAN • Giant > 25mm


Gejala Klinis
•Umumnya:
• sakit kepala
• penglihatan kabur/ ganda
• mual dan muntah
• defisit neurologis fokal.
• kelemahan ekstremitas
• nyeri wajah
Pemeriksaan Diagnostik

CT
CT Scan angiografi MRI

MRA DSA
Tata Laksana
• Microsurgery • Endovascular

CLIPPING COILING

Yang lebih
baik???
Clipping
Aneurism
• mengeluarkan aneurisma dari
sirkulasi, dengan metode
menempatkan clipping sepanjang
leher dari aneurisma, dengan
mempertahankan parent artery
dan arteri yang berdekatan
Operating room

Pasca
operasi ICU / PACU
clipping
aneurima
Rawat inap
ASUHAN
KEPERAWATAN
American Association of Neuroscience Nurse
Clinical Practice Guidelines
Asessment VS
& neurological
exam

Airway &
BP management
oxygention

MONITORING

ICP IV Fluid

Fever
mangement
Laboratory data

activity Nutrition

MONITORING

Pain
Medication
management

Other test
(TCD, CT scan)
INTRACRANIAL PRESSURE

Tekanan Intrakranial (ICP) adalah tekanan yang diberikan oleh konten otak:
• Jaringan Otak (85%)
• Cairan Tulang Belakang Serebral (CSF) (10%)
• Darah intravaskular (2-11%)

ICP : 5-15 mmHg / 7-20 cmH2O


We want ICP to be less than 20!

Peningkatan ICP terjadi ketika volume intrakranial melebihi kemampuan otak untuk
mengimbangi peningkatan volume

ICP berkelanjutan di atas 25 mmHg dianggap sebagai keadaan darurat neurologis


Causes of Increased ICP

• Contusions
• Coughing
• Hematomas

• Endotrachial suctioning
• Tumors

• Hypercarbia
• Infarcts

• Fluid overload
• Hypoxia

• Mechanical ventilation (PEEP) • Increased CSF Production

• Valsalva maneuver • Metabolic disturbances


ICP Monitoring and the EVD
• Intraventricular catheters are the gold standard for measuring ICP
• Placed directly in the ventricle
(typically in the anterior horn of the lateral ventricle through a burr hole in the skull)
• Attached to a pressure transducer
• An external ventricular device (EVD)
• Has ICP monitoring capabilities
• Can also assist with controlling increased ICP by CSF drainage
• The main disadvantage to an EVD is that it is the most invasive
device because it penetrates the meninges and brain
Outcomes??
• Avoid secondary injury

• Patient will maintain adequate CPP


(CPP = Mean Arterial Pressure (MAP) – ICP)

• WBC, CSF cell count, protein, glucose and culture will be within
expected limits
ICP monitoring with wave icp EVD
Apa yang harus diperhatikan?
• Levelling • Transport
• Supine dengan kepala netral, sejajarkan
sistem EVD ke tragus telinga.
• Pastikan klem sistem EVD saat
• Lateral, tingkatkan EVD ke garis tengah
transpor pasien dan saat
sagital (di antara alis). memiringkan
• Setiap kali pasien bergerak EVD harus
diratakan ulang.
• Pengosongan kantong EVD
• Pengaturan Level sesuai order
• Gunakan teknik steril
• Zeroing • Lakukan setiap 24 jam atau jika
• Zero min tiap 12 jam penuh
• Pastikan aliran ke pasien tertutup saat zeroing • Tutup aliran ke arah pasien
Apa yang harus didokumentasikan??
• Drain status (e.g. clamped/unclamped).

• Drain levelled (e.g. tragus/ mid sagittal line).

• Drain height (cmH2O).

• Hourly output (mL).

• CSF appearance (e.g. rosé, clear, cloudy) Dokumentasikan tiap jam


• Is the drain oscillating?

• Patient position (e.g. supine, lateral, sitting up in chair).

• Patient state (e.g. alert, crying, settled, c/o headache).

• Dressing status (e.g. dry and intact, old ooze).

• Dressing intervention.
Lumbar Drain
• Dipasang pada L3-L4, L4-L5
• Untuk mengurangi tekanan
intracranial
• Tidak akurat menentukan angka
ICP, hanya ISP
• Lavelling pada icp monitoring
pada tragus telinga
• Mudah tersumbat
• Waspada Vasospasme dan
Rebleeding
• Waspada Delayed ischemic
neurologic deficits
• CPP adekuat
• Target systolic < 160
Blood Pressure mmHg (90-160 mmHg),
• MAP 65-110 mmHg
Management • Kontrol dengan obat
antihipertensi, cacium
channel blokers
• Waspada penggunaan
multidrugs
antihypertention dan
Manitol 20% bersamaan
PENGKAJIAN
• Pasien diusahakan sadar secepatnya,
agar dapat dilakukan pemeriksaan
neurologis (sesuai kondisi intraoperasi)

• Peningkatan tekanan darah sering


PERHATIAN!! muncul saat efek anestesia hilang.

• Teknik pasien disadarkan secepatnya


harus diimbangi dengan analgesia yang
adekuat.
Neurological exam and vital sign
• Setiap 15 mnt selama 4 jam, selanjutnya tiap jam
• Meliputi GCS, pupil, saraf cranial, motorik, perubahan2 dari
baseline status

Airway and oxygenation


• Cek suara nafas
• Kepatenan jalan nafas
• SpO2
• Target EtCO2 30-40
ICP monitoring
• Digital/manual
• Drainage

Fever mangement
• Normo temperature
Fluid status
• Hitung kebutuhan cairan per hari (Normo volume)
• Cek input dan output (diuresis 0.5-1.5 ml/kgbb/jam)
• Ingat IWL
• Ukur CVP min tiap 4 jam  5-8 mmHg

Nutrisi
• Via NGT atau oral (sadar penuh)
• Cek fungsi menelan  awas aspirasi
• Diet bertahap mulai dari clearfluid
Activity
• Kekuatan otot
• Bandingan dengan pra operasi

Bowel elimination
• Konsistensi
• Tidak boleh mengedan
Laboratory data
• Hema lengkap
• Kadar GDS
• Elektrolit  penggunaan diuretic  hitung osmolaritas
• AGD

Infection
• Kondisi luka
• Observasi drain (kepatenan, warna, jumlah, undulasi)
 1. gangguan perfusi jaringan serebral
 2. bersihan jalan nafas tidak efektif
 3. Pola nafas tidak efektif
 4. nyeri akut
 5. hambatan aktivitas fisik

Diagnosa  6. konstipasi
 7. resiko peningkatan TIK
 8. resiko ketidakseimbangan cairan
 9. resiko ketidakseimbangan elektrolit
 10. resiko infeksi
Intervensi Keperawatan
bersihan jalan nafas tidak efektif
gangguan perfusi jaringan serebral
• Pantau neurologis • Cek kepatenan jaan nafas
• Pantau tanda vital • Suctioning
• Elevasi kepala 30 • Ajarkan batuk efektif
• Batasi stimulasi batuk dan • Fisioterapi dada
muntah berlebihan • Hiperoksigenasi sebelum suction
Pola nafas tidak efektif Nyeri akut
• Kaji pola nafas • Identifikasi skala nyeri (PQRST)
• Berikan oksigen adekuat • Berikan Teknik nonfarmakologi
• Kontrol lingkungan yg
memperberat nyeri
• Kolaborasi pemberian analgetic
• Monitor efek samping analgetik
Hambatan aktivitas fisik Konstipasi
• Kaji kekuatan otot • Kaji pola BAB
• Ubah posisi tiap 2 jam • Bantu mobilisasi
• Bantu ROM aktif dan pasif • Kolaborasi pemberian pencahar
• Konsultasi ahli fisioterapi
Resiko peningkatan TIK Resiko ketidakseimbangan cairan
• Pantau tanda vital • Monitor status hidrasi
• Pantau tanda PTIK • Pantau intake-output
• BP management • Hitung balance cairan tiap 24
• ICP monitoring jam
• Cegah valsavah • Pantau status hemodinamik,
Ukur CVP
AWAS • Kolaborasi pemebrian cairan
VASOSPASME!!
intravena dan diuretik
Evaluasi dan Dokumentasi

Dokumentasikan apa yang Anda kerjakan,


kerjakan apa yang Anda dokumentasikan…
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai