Anda di halaman 1dari 18

PEMBAGIAN HARTA GONO GINI

SAAT PERCERAIAN

SEKOLAH TINGGI HUKUM BANDUNG


Disusun Oleh

01. 02. 03.


Daffa Arkan M Luthfi A Dika Wijaya
22 4301 005 22 4301 025 22 4301 038
Latar Belakang
Perkawinan adalah awal dari proses mewujudkan bentuk kehidupan manusia. Perkawinan,
oleh karena itu bukan hanya tentang memenuhi kebutuhan bersama. Perkawinan sudah
tetapkan oleh aturan perundang-undangan yang di atur di dalam undang-undang
perkawinan, yang bertujuan untuk membentuk keluarga yang bahagia dan tenteram agar
tidak terjadi perceraian.
Pernikahan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap orang dan merupakan salah satu
bentuk ibadah bagi umat Islam untuk menyempurnakan keimanan dan agamanya. Diyakini
bahwa melalui pernikahan seseorang dapat memenuhi misi dan tanggung jawab besar
untuk menemukan jalan yang benar bagi keluarganya. Pernikahan memiliki banyak manfaat
untuk kepentingan sosial. Perkawinan sekaligus merupakan peristiwa hukum yang sangat
penting dalam kehidupan bermasyarakat, apalagi di zaman modern sekarang ini, khususnya
bagi mereka yang masih ingin mempertahankan norma dan harta perkawinan. Demikian
halnya pembagian harta gono gini paska perceraian, dalam perkara tersebut dapat di
simpulkan bagaimana baik hukum islam maupun hukum positif menyikapi hal tersebut.
Kenyataan yang dihadapi saat ini, peranan hukum semakin menjadi penting di Indonesia
dalam rangka mewujudkan tujuan pembangunan.
Identifikasi Masalah
Apa dasar hukum
dari Harta Gono-
gini?

01 02 03

Apa yang dimaksud Apa saja macam-


dengan Harta Gono- macam dari harta
Gini? Gono-Gini?
Identifikasi Masalah

04 ? 05

Bagaimana Harta Perspektif Harta Gono-Gini


Dalam Hukum Islam dan
Gono-Gini Hukum Positif Berkaitan
dibagikan? Dengan Persamaan dan
Perbedaannya
01
Pengertian Pembagian Harta Gono
Gini Saat Perceraian
Konsep dan istilah “gono-gini” sebenarnya diambil dari tradisi Jawa sebagai “
anak yang hanya dua bersaudara, laki-laki dan perempuan (dari satu ayah dan
satu ibu) “.Istilah “gana-gini “ kemudian dikembangkan sebagai konsep
tentang persatuan antara lakilaki dan perempuan dalam ikatan perkawinan.
Selain itu, Istilah “gono-gini” juga merupakan sebuah istilah hukum yang
populer di dalam masyarakat. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, istilah
yang digunakan adalah “gana-gini“, yang secara hukum artinya “Harta yang
berhasil dikumpulkan selama rumah tangga sehingga menjadi hak berdua
suami dan istri.
Istilah hukum yang digunakan secara resmi dan legal formal dalam peraturan
perundang-undangan ditanah air, baik dalam Undang-undang Nomor 1 Tahun
1974 Tentang Perkawinan, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
(KUHPerdata), maupun Kompilasi Hukum Islam (KHI), adalah harta bersama.
Hanya, istilah gono-gini lebih populer dibandingkan dengan istilah yang resmi
digunakan dalam bahasa hukum konvensional.”
02
Apa dasar hukum dari Harta Gono-
gini?
Dasar Hukum Pembagian Harta Gono Gini Saat Perceraian

Kompilasi Hukum
UU No. 1 Th 1974
Islam
Pasal 35 Pasal 85

Kompilasi Hukum
KUH Perdata Islam
Pasal 199 Pasal 86
03
Apa saja macam-macam dari harta
Gono-Gini?
Macam-macam dari harta Gono-Gini?

Harta Gono-Gini Harta Bawaan Harta Perolehan

Sebagaimana telah Harta bawaan adalah Harta perolehan


dijelaskan, harta "harta benda milik adalah "harta benda
gono-gini dalam masingmasing suami yang hanya dimiliki
perkawinan adalah dan istri yang secara pribadi oleh
”harta benda yang diperoleh sebelum masing-masing
diperoleh selama terjadinya pasangan (suami istri)
masa perkawinan“. perkawinan atau yang setelah terjadinya
diperoleh sebagai ikatan perkawinan“.
warisan dan hadiah“.
04
Bagaimana Harta Gono-Gini
dibagikan?
Bagaimana Harta Gono-Gini dibagikan?

Asas keadilan dan Prinsip kompensasi Pembagian harta gono


persamaan antara bagi pihak yang gini tidak hanya
suami dan istri memberikan berdasarkan
persentase, tetapi
dalam pembagian kontribusi lebih
juga
harta gono gini. besar pada mempertimbangkan
perolehan harta faktor-faktor lain
gono gini. seperti kebutuhan
hidup, usia,
pendidikan, dan
kesehatan.
Bagaimana Harta Gono-Gini dibagikan?

Pertimbangan khusus bagi Pentingnya menyelesaikan


anak-anak yang masih perselisihan harta gono gini
berusia di bawah 21 tahun secara damai melalui mediasi
atau dalam kondisi cacat atau atau negosiasi, agar tercapai
sakit. kesepakatan yang adil dan
menghindari proses
peradilan yang memakan
waktu dan biaya yang besar.
05
Perspektif Harta Gono-Gini Dalam Hukum Islam dan
Hukum Positif Berkaitan Dengan Persamaan dan
Perbedaannya
Persamaan

Dalam hukum positif dan hukum Islam, hubungan suami istri dalam rumah
tangga harus saling baik dan seimbang, dengan memperhatikan hak dan
kewajiban keduanya. Sebagai kepala rumah tangga, suami memiliki kewenangan
untuk membagi atau mengurus harta bersama dengan adil.

Tidak ada kontradiksi antara hukum positif dan hukum Islam dalam pandangan
tentang harta bersama. Sesuai dengan UU No. 1 Tahun 1974 Pasal 35 ayat 1,
harta gono-gini (harta bersama) merujuk kepada harta benda yang diperoleh
selama perkawinan. Pasal 119 KUHPer juga menyatakan bahwa setelah
perkawinan dilangsungkan, secara hukum terbentuk persatuan bulat antara
harta kekayaan suami istri, kecuali ada ketentuan lain dalam perjanjian kawin.
Perbedaan
Dalam Al Qur’an dan Hadist tidak dijelaskan secara detail terkait pembagian
harta bersama, bahkan dalam konsep Islam harta suami milik suami dan di
atur oleh suami sepenuhnya dan harta istri milik istri dan dikuasai oleh istri,
akan tetapi suami wajib menafkahi istri dan keluarganya, namun dalam
konsep Islam harta bersama di qiyaskan dengan kata syirkah (percampuran)
harta antara suami dan istri. Pada pembagian harta bersama menurut KHI
berdasarkan pada Pasal 97 harta bersama setelah perceraian dibagi rata,
masing-masing ½ bagian antara suami dan isteri sama. Sementara itu,
menurut UU No. 1 Tahun 1974 dan KUH Perdata pembagian harta bersama
dibagi dua suami dan istri tapi dapat dilakukan atas bukti-bukti yang diajukan
oleh penggunggat dan tergugat atau diatur atas hukumnya masing - masing.
Terima Kasih!

Anda mungkin juga menyukai