Anda di halaman 1dari 19

MATERI MINGGU 9

INFLASI

The
Economic Problem

Elwisam eko makro 1


Inflation

– Inflasi adalah suatu proses dimana tingkat harga


umum (price level) naik dan nilai uang berkurang.
– Inflasi adalah naiknya tingkat harga umum , bukan
harga dari satu komoditi tertentu.
– Dan inflasi adalah suatu proses kenaikan yang terus
menerus, bukan kenaikan temporer dari tingkat harga.

Elwisam eko makro 2


Inflation

– Perbedaan
antara inflasi dan
kenaikan
temporer dari
tingkat harga.

Elwisam eko makro 3


Inflation
– Tingkat inflasi (The inflation rate) adalah
persentase perubahan dari tingkat harga (price
level).
– Jika, P1 adalah tingkat harga saat ini dan P0
adalah tingkat harga tahun lalu, maka tingkat
inflasi adalah
– [(P1 – P0)/P0]  100
– Berdasarkan penyebab timbulnya, inflasi dapat
dibagi atas:
– Demand-pull inflation
– Cost-push inflation
Elwisam eko makro 4
Inflation: Demand-Pull and Cost Push
– Demand-Pull Inflation
– Demand-pull inflation adalah inflasi yang
diawali dari kenaikan dalam permintaan
agregatif (shock in aggregate demand).
– Demand-pull inflation bisa disebabkan oleh
kenaikan pengeluaran pemerintah (G) atau
kenaikan jumlah uang beredar, yang
merupakan variabel yang dikontrol oleh
pemerintah.
– Faktor lain bisa berupa kenaikan ekspor.
Elwisam eko makro 5
Inflation: Demand-Pull and Cost Push
• Initial Effect of an
Increase in Aggregate
Demand
– Gambar disamping
menunjukkan awal
timbulnya demand-
pull inflation.
– Bermula dari kondisi
full employment
(LAS), Naiknya
aggregate demand
akan mengeser kurva
AD kekanan.

Elwisam eko makro 6


Inflation: Demand-Pull and cost-push
– Price level naik,
real GDP naik,
dan timbul
inflationary gap.
– Naiknya price
level adalah
tahap awal dari
demand-pull
inflation.

Elwisam eko makro 7


Inflation: Demand-Pull and Cost-Push
• Respon tingkat upah
atas naiknya tingkat
harga
– Tingkat upah naik
akan mengeser
kurva AS kekiri.

– Dampaknya real
GDP turun kembali
ke potential GDP
tapi tingkat harga
makin tinggi.
Elwisam eko makro 8
Inflation: Demand-Pull and Cost-Push

• A Demand-Pull
Inflation Spiral
– Gambar
disamping
menunjukkan
terjadinya
demand-pull
inflation spiral.

Elwisam eko makro 9


Inflation: Demand-Pull and
Cost-Push
– Cost-Push Inflation
– Cost-push inflation adalah inflasi yang
timbul akibat kenaikan biaya.
– Ada dua penyebab kenaikan biaya tersebut:
1. Naiknya tingkat upah
2. Naiknya harga bahan baku, seperti
naiknya harga minyak dunia.

Elwisam eko makro 10


Inflation: Demand-Pull and Cost-Push
• Initial Effect of a
Decrease in
Aggregate Supply
– Gmb disamping
menunjukkkan
bermulanya cost-
push inflation.
– Naiknya harga
minyak akan
mengeser kurva
As ke kiri atas.
Elwisam eko makro 11
Inflation: Demand-Pull and Cost-Push

Real GDP
turun dan price
level naik—
kondisi ini
biasa disebut
stagflation.

Naiknya price
level adalah
awal dari cost-
push inflation.
Elwisam eko makro 12
Inflation: Demand-Pull and
Cost-Push

• Aggregate Demand Response


– Naiknya harga minyak akan menimbulkan
kenaikan temporer dari tingkat harga, bukan inflasi.
– Inflasi baru akan terjadi jika aggregate demand
juga meningkat sebagai respon dari kenaikan
temporer tingkat harga tersebut.

Elwisam eko makro 13


Inflation: Demand-Pull and Cost-Push
– Respon aggregate
demand terhadap
stagflation terjadi jika
Bank Sentral
mendorong
permintaan (dengan
cara menaikkan Ms)
untuk mengurangi
tingkat pengangguran
dan meningkatkan
real GDP.
– Akibatnya real GDP
naik dan price level
makin naik.
Elwisam eko makro 14
Inflation: Demand-Pull and Cost-Push
– Harga minyak naik
akan mengeser
kurva AS ke kiri,
– Jika Bank sentral
melakukan
akomodasi dengan
menaikkan Ms
kurva AD akan
bergeser ke kanan,
– Cost-push inflation
spiral mulai terjadi

Elwisam eko makro 15


Inflation and Unemployment:
The Phillips Curve
– Figure 27.10 illustrates
a short-run Phillips
curve (SRPC)—a
downward-sloping
curve.
– If the unemployment
rate falls, the inflation
rate rises.
– And if the
unemployment rate
rises, the inflation rate
falls.

Elwisam eko makro 16


INFLASI DI INDONESIA : DISAGREGASI IHK

1. Inflasi Inti, yaitu komponen inflasi yang cenderung


menetap atau persisten (persistent component) di
dalam pergerakan inflasi dan dipengaruhi oleh faktor
fundamental, seperti:

Interaksi permintaan-penawaran

Lingkungan eksternal: nilai tukar, harga komoditi
internasional, inflasi mitra dagang

Ekspektasi Inflasi dari pedagang dan konsumen
Elwisam eko makro 17
INFLASI DI INDONESIA
2. Inflasi non Inti, yaitu komponen inflasi yang cenderung
tinggi volatilitasnya karena dipengaruhi oleh selain faktor
fundamental. Komponen inflasi non inti  terdiri dari :

Inflasi Komponen Bergejolak (Volatile Food) :
Inflasi yang dominan dipengaruhi oleh shocks (kejutan)
dalam kelompok bahan makanan seperti panen, gangguan
alam, atau faktor perkembangan harga komoditas pangan
domestik maupun perkembangan harga komoditas pangan
internasional.  

Inflasi Komponen Harga yang diatur Pemerintah
(Administered Prices) :
Inflasi yang dominan dipengaruhi oleh shocks (kejutan)
berupa kebijakan harga Pemerintah, seperti harga BBM
bersubsidi, tarif listrik, tarif angkutan, dll.
Elwisam eko makro 18
INFLASI DI INDONESIA
3.Determinan Inflasi
Inflasi timbul karena adanya tekanan dari
sisi supply (cost push inflation), dari sisi
permintaan (demand pull inflation), dan
dari ekspektasi inflasi.

Elwisam eko makro 19

Anda mungkin juga menyukai