06 - Sri Hariningsih - Ragam Bahasa PP UPDATE
06 - Sri Hariningsih - Ragam Bahasa PP UPDATE
OLEH:
SRI HARININGSIH SH., MH.
BAHASA PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DALAM
PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG
PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG UNDANGAN
SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN UNDANG-UNDANG
NOMOR 15 TAHUN 2019 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-
UNDANG NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN (VIDE BAB III LAMPIRAN II)
Penjelasan Umum;
Tidak boleh ada anak kalimat, satu Pasal atau satu ayat hanya
memuat satu norma hukum, hal ini beda dengan rumusan dalam
konsiderans atau Penjelasan Umum, boleh memuat anak kalimat
sesuai kebutuhan.
Rumusan Pasal atau ayat, harus mempunyai unsur :
Subjek Hukum / Subjek Kalimat;
Predikat / operator norma;
Objek;
Keterangan (jika ada)
Kata/istilah yang sifatnya sangat teknis dalam Pasal/ayat dapat
diberikan penjelasan Pasal atau penjelasan ayat
Rumusan dalam norma tidak boleh menggunakan bahasa asing
Dalam rumusan norma, untuk kata/istilah tertentu harus
menggunakan pilihan kata yang telah ditetapkan walaupun dalam
Bahasa Indonesia artinya sama.
Misalnya : mempunyai hak → berhak
mempunyai wewenang → berwenang
mempunyai kewajiban → wajib dst
Istilah yang digunakan harus konsisten, walaupun dalam Bahasa
Indonesia variasinya banyak dengan arti yang sama.
Rumusan Penjelasan
a. Penjelasan Umum
Hampir tidak ada ketentuan spesifik yang harus diterapkan,
kecuali uraian penjelasan harus disusun secara runtut sesuai
materi dalam batang tubuh. Tidak memuat norma, tidak ada
larangan menggunakan anak kalimat.
b. Penjelasan Pasal Demi Pasal
• untuk kata atau istilah yang dijelaskan ditulis diantara tanda
baca petik “…..”
• bahasa asing boleh digunakan tetapi cara penulisan dalam
huruf cetak miring.
• tidak boleh memuat norma, dengan demikian tidak
menggunakan kata “harus” “wajib” “dilarang” dsb
• Penjelasan pasal demi pasal tidak boleh dirumuskan secara
global, misalnya penjelasan Pasal 3 sampai dengan Pasal 7
cukup jelas.
Terima kasih