Kelompok 10 Reklamasi Lahan Kering
Kelompok 10 Reklamasi Lahan Kering
PASCATAMBANG
(TUGAS DEGRADASI DAN REHABILITASI LAHAN)
Oleh: Kelompok 10
LAHAN BEKAS TAMBANG PT.
ARUTMIN
● Open pit
● land clearing
● stripping top soil
● over burden stripping
LAHAN BEKAS TAMBANG TERMASUK KE DALAM JENIS
LAHAN KRITIS
Hermawan (2011)
PENGAMATAN LANGSUNG DILAHAN REKLAMASI DI PIT
MULIA
Tifa (Typhaangustifolia)
KESIMPULAN
1. Rata-rata tanah yang ada di wilayah Pit Mulia adalah tanah Ultisol (Podsolik) dan Latosol (Oxisol).
2. Tekstur tanah yang ada di wilayah pit Mulia dibagi menjadi 4 sample. Untuk sample pertama di
dapatkan hasil dengan kode Munnsell 7,5 yr 6/1 dengan tekstur lempung berat, sample kedua dengan
kode Munnsell 7,5 yr 5/6 dengan tekstur lempung berpasir sample ketiga dengan kode Munnsell 5 y
4/2 memiliki tekstur pasir geluhan, sample terakhir dengan kode Munnsell 10 yr 5/3 dengan tekstur
geluh debuan.
3. Topografi Lahan pada wilayah Tambang yang ada di kawasan pit Mulia pada umumnya
bergelombang dengan ketinggian maksimum mencapai 500 meter di atas permukaan laut. Memiliki
kelerngan besar 8 %.
4. Konservasi yang telah dilakukan adalah pembuatan Gradien Channel dan juga penebaran covercorp.
SARAN
1. Untuk pengendalian erosi, disarankan untuk meratakan tanah dengan betul-betul terlebih dahulu
karena jika permukaan tanah tidak rata maka akan sia-sia melakukan pembuatan saluran drainase
air yang akan membuat erosi tetap terjadi, karena drainase air tidak akan maksimal.
2. Untuk mengurangi kadar logam sisa-sisa tambang bisa menggunakan memanfaatkan tanaman air
seperti eceng gondok (Eichhorniacrassipes), Kayu apu (Pistiastratiotes) dan tifa (Typhaangustifolia)
yang dapat menyerap logam sisa-sisa tambang.
3. Pemantauan terhadap Kualitas tanah dan air khususnya air danau terus ditingkatkan sehingga dapat
bermanfaat
4. Kawasan pasca tambang yang ada di pit mulia memiliki potensi yang baik untuk dikembangkan
menjadi pengembangan lahan Agrosilvopasura.
Terimakasih