Anda di halaman 1dari 44

PENGANGGARAN

(Materi Kuliah Tatap Muka ke-1 Prodi Diploma I KBN


Politeknik Keuangan Negara -STAN)

REFORMASI PERENCANAAN
DAN PENGANGGARAN
Disampaikan oleh : SANTORRY, S.E., M.M.

1
Dibuat oleh : SANTORRY, S.E., M.M.
Deskripsi Singkat, mata kuliah PENGANGGARAN (3 SKS) membekali mahasiswa Program Studi
Diploma 1 Kebendaharaan Negara dengan dasar-dasar penganggaran, pelaksanaan anggaran, dan
bagaimana konsep anggaran negara.
Pokok Bahasan matkul Penganggaran :
(1) Reformasi Perencanaan dan Penganggaran; (5) Konsep Penganggaran;
(2) Konsep Keuangan Negara; (6) Penganggaran Terpadu;
(3) Penyusunan APBN; (7) PBK;
(4) Peran DPR dalam Penyusunan APBN; (8) KPJM.
(Pokok Bahasan 1-8 di atas, diujikan di UTS)
(9) Penyusunan Standar Biaya; (13) Penyusunan DIPA;
(10) Penyusunan RKA Satker dan RKAKL; (14) Revisi Anggaran;
(11) Reviu dan Penelitian RKAKL; (15) RDP-BUN;
(12) Penelaahan RKAKL; (16) Pengelolaan PNBP.
(Pokok Bahasan 9-16 di atas, diujikan di UAS).

 Sistem Penilaian dan Evaluasi Pembelajaran :


- Penganggaran (3 SKS)  UTS (35%), UAS (35%), dan Aktivitas (30%);
- Nilai Aktivitas berasal dari Quiz, tugas individu/kelompok, penyajian makalah, presentasi, diskusi dan
partisipasi di dalam kelas;
- Penganggaran, merupakan mata kuliah MKB (Matakuliah Keahlian Berkarya), sehinggga nilai akhir
semester tidak boleh kurang dari D (harus di atas 55).
13/06/2023 2
Pertemuan ke-1
Reformasi Perencanaan dan Penganggaran
Sub Pokok Bahasan :
A. Pengertian Anggaran dan Penganggaran;
B. Linimasa (timeline) Refromasi Keuangan Negara;
C. Latar Belakang Pembentukan UU di bidang Keuangan Negara;
D. Konsep Inti Reformasi Perencanaan dan Penganggaran;
E. Dokumen Perencanaan dan Penganggaran;
F. Periodisasi Dokumen Perencanaan;
G. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional;
H. Rencana Pembangunan Jangka Menengah dan Renstra; dan
I. Rencana Pembangunan Tahunan.
Landasan Hukum :
 UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pemb. Nas
 UU Nomor 17 Tahun 2007 ttg RPJP Nasional 2005 – 2025
 PP Nomor 20 Tahun 2004 ttg RKP
 PP No. 40 Tahun 2006 ttg Tata Cara Penyusunan Rencana Pemb. Nas.
 Perpres Nomor 2 tahun 2015 ttg RPJM Nasional 2015-2019.
13/06/2023
3
LANDASAN REFORMASI PERENCANAAN DAN
PENGANGGARAN
SEB Menneg PPN/Ka Bappenas(0142/M.PPN/06/2009) & Menkeu (SE
1848/MK/2009) tgl 19 Juni 2009 tentang Pedoman Reformasi
Perencanaan & Penganggaran, yang memuat :
 Buku I : Pedoman Restrukturisasi Program dan Kegiatan
 Buku II : Pedoman Penerapan Penganggaran Berbasis Kinerja
 Buku III : Pedoman Penerapan KPJM
 Buku IV : Format Baru RKA-KL
 Buku V : Jadwal Pelaksanaan Penerapan dan Penutup

13/06/2023 4
A. Pengertian Anggaran dan Penganggaran (1/3)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI):


 Anggar/ang·gar/, menganggar/meng·ang·gar/ (adverbial):
 mengira-ngira; memperhitungkan (belanja, biaya)
Contoh: anggaran belanja pesta perkawinan.
 Menganggarkan/meng·ang·gar·kan/ (kata kerja):
 memperhitungkan (biaya & sebagainya)
Contoh: perlu menganggarkan secara tetap agar tersedia biaya.
 Anggaran/ang·gar·an/ (kata benda):
1. perkiraan; perhitungan;
2. aturan; 
3. (ekonomi): taksiran mengenai penerimaan & pengeluaran kas yg diharapkan utk
periode yg akan datang.

13/06/2023 5
Pengertian... (2/3)
4. (Manajemen) rencana penjatahan sumber daya yang dinyatakan dengan angka,
biasanya dalam satuan uang.
 Anggaran Belanja:
 perhitungan banyaknya uang yg akan masuk & yg akan dikeluarkan.
 Anggaran Belanja Berimbang:
 anggaran belanja dgn penerimaan dlm periode tertentu sama atau
melampaui pengeluaran pd periode yg sama.
 Anggaran Dasar:
 peraturan penting yg menjadi dasar peraturan yg lain-lain (bagi
perusahaan, perkumpulan, & sebagainya)
 dan lain-lain (lihat KBBI).

13/06/2023 6
Pengertian... (3/3)

 Penganggaran/peng·ang·gar·an/ (kata kerja):
1. proses mengikhtisarkan rancangan pengeluaran & penerimaan keuangan selama
jangka (waktu) tertentu.
2. kegiatan mengalokasi sumber daya utk mencapai sasaran usaha dlm jangka
(waktu) tertentu.

Beberapa pengertian “Penganggaran” atau “Budgeting” menurut literatur:


3. Penganggaran adlh proses atau metode utk mempersiapkan suatu anggaran (Mardiasmo,
Akuntansi Sektor Publik, 2009).
4. Penganggaran adlh suatu proses pengambilan keputusan (Cope, 1989).
5. Penganggaran adl suatu program yg mencakup estimasi penerimaan & pengeluaran dlm
suatu organisasi (Hartman, 1988).
6. Penganggaran adlh aktivitas yg terkait dgn perencanaan & pengawasan (Welsch, Hilton, dan
Gordon, 1988).
7. Penganggaran adlh suatu rencana keuangan (Bailey, 1989).
8. dan lain-lain (masih banyak lagi definisinya).
13/06/2023 7
B. Linimasa (Timeline) Reformasi Keuangan Negara (1/2)
 1997 Krisis ekonomi melanda Indonesia.
 1998 Krisis ekonomi berdampak pada krisis politik yg berujung pd
perubahan pemerintahan & tuntutan reformasi di segala bidang.
 2001 Era desentralisasi fiskal dan otonomi daerah (sebuah ledakan
besar/big bang pelaksanaan desentralisasi fiskal di era reformasi scr
resmi dimulai sejak 1 Januari 2001)
 2003 Reformasi di bidang Keuangan Negara ditandai dgn
lahirnya UU No. 17 Tahun 2003 ttg Keuangan Negara pd tgl 5 April 2003.
 2004 UU Keuangan Negara kemudian diikuti dgn terbitnya UU, yaitu:
1. UU No. 1 Tahun 2004 ttg Perbendaharaan Negara.
2. UU No. 15 Tahun 2004 ttg Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung
Jawab Keuangan Negara.

13/06/2023 8
B. Linimasa (Timeline) Reformasi Keuangan Negara (2/2)
 Ketiga UU (UU 17/2003, UU 1/2004, & UU 15/2004) dikenal dgn paket UU Keuangan
Negara.
 Ketiga UU tsb cukup fenomenal buat Pemerintah Indonesia krn utk pertamakalinya dlm
sejarah Indonesia memiliki UU Pengelolaan Keuangan Negara hasil karya sendiri.
 UU ini menggantikan UU produk pemerintah kolonial Hindia Belanda, yg msh
diberlakukan berdasarkan aturan peralihan dlm UUD 1945.
A. UU Pelaksanaan Keuangan Negara, yang terdiri atas:
1. Indische Comptabiliteitswet (ICW), Staatsblad Tahun 1925 No. 448 sebagaimana
telah bbrp kali diubah, terakhir dgn UU No. Thn 1968 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Thn 1968 No. 53, Tambahan Lembaran Negara No. 2860).
– UU ini mengatur ttg Perbendaharaan Indonesia. Ditetapkan pd 23 April 1864 &
diberlakukan pada 1867!
2. Indische Bedrijvenwet (IBW) Stbl. 1927 No. 419 jo. Stbl. 1936 No. 445.
3. Reglement voor het Administratief Beheer (RAB) Stbl. 1933 No. 381.
B. Undang-Undang Pemeriksaaan Pertanggungjawaban Keuangan Negara:
– Instructie en verdere bepalingen voorde Algemeene Rekenkamer (IAR) Stbl. 1933
No. 320.
13/06/2023 9
C. Latar Belakang Pembentukan UU di Bidang Keuangan Negara (1/3)

1. Peraturan perundang-undangan tsb tdk dpt mengakomodasikan berbagai


perkembangan yg terjadi dlm sistem kelembagaan negara & pengelolaan keuangan
pemerintahan negara RI.
– Oleh karena itu, meskipun berbagai ketentuan tersebut secara formal masih
tetap berlaku, secara materiil sebagian dari ketentuan dalam peraturan
perundang-undangan dimaksud tidak lagi dilaksanakan.

2. Kelemahan perundang-undangan dlm bidang keuangan negara tsb menjadi salah


satu penyebab terjadinya beberapa bentuk penyimpangan dalam keuangan negara.

3. Dlm upaya menghilangkan penyimpangan tsb & mewujudkan sistem pengelolaan


fiskal yg berkesinambungan (sustainable) sesuai dgn aturan pokok yg telah
ditetapkan dalam UUD & asas-asas umum yg berlaku secara universal dalam
penyelenggaraan pemerintahan negara diperlukan suatu UU yg mengatur
pengelolaan keuangan negara.

13/06/2023 10
C. Latar Belakang Pembentukan UU di Bidang Keuangan Negara (2/3)
Kelemahan UU Keuangan Negara Lama (1)
Melalui Paket UU Keuangan Negara, pemerintah tlh berupaya utk memperbaiki
kelemahan2 yg terjadi dlm pengelolaan Keuangan pemerintah selama ini:
(Megantara, Iskandar & Slamet)
1. Kelemahan di bidang perencanaan & penganggaran
a. Kurang nampak keterkaitan antara Perencanaan, Penganggaran &
Pelaksanaan
b. Pengganggaran msh berbasis input
c. Jangkauan masih 1 tahun terputus-putus
d. Dipisahkan anggaran Rutin & Pembangunan

13/06/2023 11
C. Latar Belakang Pembentukan UU di Bidang Keuangan Negara (3/3)

Kelemahan UU Keuangan Negara Lama (2)


2. Kelemahan di bidang perbendaharaan
a. Tercampurnya kewenangan administratif dgn kewenangan perbendaharaan
b. Fungsi yg terbatas pada financial administration
c. Belum tegasnya fungsi pejabat perbendaharaan
d. Tidak jelasnya fungsi pengelolaan investasi, piutang, & utang pemerintah
e. Belum terwujudnya sistem Treasury Single Account (TSA)
f. Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) belum memadai
3. Kelemahan di bidang pemeriksaan/audit
a. Belum baiknya fungsi akuntansi dan pelaporan
b. Masih membutuhkan waktu yang cukup lama dalam penyampaian Laporan
Realisasai Keuangan Negara (Perhitungan Anggaran Negara/PAN)
c. Dasar hukum yang kurang kuat.

13/06/2023 12
KONSEP INTI REFORMASI PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN...(1/

• Reformasi Perencanaan Pengganggaran pada intinya adalah penerapan


:
• Penganggaran Terpadu (Unified Budget)
• Anggaran Berbasis Kinerja (Performance Based Budgeting)
• Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (KPJM/MTEF)

• Dalam reformasi ini telah dilakukan: Untuk


TA 2012

UU 17/2003
UU 25/2004

2004
Untuk
13/06/2023 TA 2011 13
KONSEP INTI REFORMASI PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN....
(2/2)

SEBESAR-BESAR
UUD 1945 Pasal 23 KEMAKMURAN RAKYAT

UU 17/2003:
KEU NEG. ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA (APBN)

UU 27/2009:
MD3
RENCANA KERJA INFORMASI KINERJA
POSTUR ANGGARAN (PENGANGGARAN TERPADU)
(KPJM) (PBK)

UU 25/2004: VISI
SPPN
DAMPAK / Impact
ASUMSI KEM & PPKF MISI KEBIJAKAN
DAMPAK / Impact
UU 33/2004:
PKPD
SASARAN STRATEGIS & SASARAN DAMPAK / Impact
PRIORITAS
POSTUR APBN A
UU 39/2008: A.PENDAPATAN FOKUS SASARAN STRATEGIS & FOKUS IKU
K/L SASARAN PRIORITAS
B. BELANJA
C. Defisit / Surplus HASIL / Ultimate
D.PEMBIAYAAN TARGET NASIONAL
HASIL / Ultimate
Outcome
UU
UU
E.Keseimbangan Primer Outcome
LAINNYA
LAINNYA

PROGRAM PROGRAM PROGRAM


HASIL / Outcome
PERPRES RINCIAN PENDA K/L LINTAS K/L HASIL / Outcome
ORG K/L
NON K/L HASIL / Outcome
PATAN,BELANJA, SASARAN SASARAN
SASARAN
DAN PEMBIAYAANr PROGRAM PROGRAM PROGRAM IKU IK

*)
I. PENDPT & BELANJA:- dirinci
menurut Klasifikasi Anggaran KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN Output Output Non
INDIK. KEL. POKOK infrastruktur infrastruktur
 barang/jasa/aktivitas sbg un sur (Organisasi, Fungsi, Jenis
utama pembentuk output, dgn vol. & Belanja) yg scr eksplisit terpapar SASARAN SASARAN SASARAN
KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN Output non regulasi
jenis yg terukut; dlm Postur RAPBN (above the Output regulasi
 Ketiadaanya akan meng gagalkan line); KOMPONEN KOMPONEN/
terbentuknya output SASARAN KOMPONEN INDIATOR
II. PEMBIAYAAN: tdk eksplisit SASARAN
INDIATOR INDIATOR
KEGIATAN SASARAN KEGIATAN KELUARAN
*) INDIATOR KELUARAN
INDIATOR
terpapar dalam Postur RAPBN KEIGIATAN KELUARAN
POKOK
KELUARAN **) INDIATOR
**) POKOK PENDUKUNG
KELUARAN
POKOK KELUARAN
INDIK KEL. PENDUKUNG (below the line) PENDUKUNG
PENDUKUNG
o Brng/jasa/aktivitas sbg bag RINCIAN SUMBER DAYA
unsur pembentuk output;
o Ketiadaannya tdk meng gagalkan
pembentukan out put;
o Keberadaannya dpt me-
ningkatkan kualitas output.
Pendekatan Penyusunan Anggaran :

a. Penganggaran Terpadu (unified budget) : pendekatan penganggaran


yang dilakukan dengan mengintegrasikan seluruh proses
perencanaan dan penganggaran di lingkungan K/L untuk
menghasilkan dokumen RKA-KL sesuai dengan dengan klasifikasi
anggaran menurut organisasi, fungsi, dan jenis belanja.
b. Penganggaran Berbasis Kinerja (performance based budgeting) :
pendekatan penganggaran yang dilakukan dengan memperhatikan
keterkaitan antara pendanaan dengan keluaran dan hasil yang
diharapkan, termasuk efisiensi dalam pencapaian hasil dan keluaran
tersebut.
c. Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (medium term
expenditure framework) : pendekatan penganggaran berdasarkan
kebijakan, dengan pengambilan keputusan yang menimbulkan
implikasi anggaran dalam jangka waktu lebih dari satu tahun
anggaran.

13/06/2023 15
KOMPONEN
DLM RANGKA MEWUJUDKAN SASARAN PROGRAM DARI
POKOK
UNIT ORGANISASI (1 PROGRAM UNTUK 1 UNIT ESELON 1)

PENDEKATAN ANGGARAN
TERPADU DALAM RKA-KL
KELUARAN YANG JELAS & TIDAK TUMPANG TINDIH DENGAN
KELUARAN DARI KEGIATAN LAIN

SEBAGAI KUASA PENGGUNA


ANGGARAN UNTUK JENIS BELANJA YG DITETAPKAN DENGAN KRITERIA YG SAMA
MELAKSANAKAN SEMUA UNTUK SEMUA KEGIATAN
KEGIATAN

SATU DOKUMEN PERENCANAAN, SATU DOKUMEN


PENGANGGARAN DAN SATU DOK. PELAKSANAAN ANGGARAN
: DIPA (Daftar Isian Pelaks. Angg)
13/06/2023 16
Tujuan dan Landasan Konseptual PBK
a. Menunjukan keterkaitan antara pendanaan dan
prestasi kinerja yang akan dicapai (directly linkages
between performance and budget);

b. Meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam


Tujuan penganggaran (operational efficiency);

c. Meningkatkan fleksibilitas dan akuntabilitas unit dalam


melaksanakan tugas dan pengelolaan anggaran (more
flexibility and accountability).

a.
Alokasi anggaran berorientasi pada kinerja (output
and outcome oriented);

b. Fleksibilitas pengelolaan anggaran dengan tetap


Landasan menjaga prinsip akuntabilitas (let the manager
manages);
Konseptual
c. Alokasi anggaran program/kegiatan didasarkan pada
tugas-fungsi Unit Kerja yang dilekatkan pada stuktur
organisasi (Money follow function).
13/06/2023 17
Tujuan dan Landasan Konseptual KPJM

1. Pengalokasian sumber daya


2. Meningkatkan kualitas
anggaran yang lebih efisien perencanaan penganggaran (to
(allocative efficiency) improve quality of planning)

Lebih fokus terhadap


Tujuan 3. pilihan kebijakan prioritas
(best policy option)
5. Menjamin adanya
kesinambungan fiskal
4.
Meningkatkan disiplin
(fiscal sustainability) fiskal (fiscal dicipline) Adanya mekanisme usulan tambahan
anggaran bagi kebijakan 5.
baru (additional budget for
new initiatives)
Penetapan Parameter
4.

Adanya mekanisme Landasan Konseptual


penyesuaian
3. angka dasar

2. Penerapan sistem rolling


Mempunyai Baseline
budget
1.
(angka dasar)

13/06/2023 18
E. DOKUMEN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN (1/5)

RPJP PLATFORM PRESIDEN (VISI DAN MISI)


an
na
nca
ere

5 Tahun RPJM Renstra KL


nP
me
ku
Do

1 Tahun RKP Renja-KL


ran

1 Tahun UU APBN RKA-KL


gga
gan
Pen

PERPRES RINCIAN
en

DIPA
kum

APBN
Do

13/06/2023
19
E. DOKUMEN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN (2/5)
Hubungan antara Dokumen Perencanaan
dan Dokumen Penganggaran

RKP RENJA-K/L RKA-K/L DIPA

Sumber : Peraturan Menteri Keuangan Nomor 163/PMK.02/2016 tentang


Petunjuk Penyusunan RKAKL dan Pengesahan DIPA.

13/06/2023
20
E. DOKUMEN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN (3/5)
 RPJM Nasional adalah rencana pembangunan nasional untuk periode
5 tahun yang merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program
prioritas Presiden yang disusun dengan berpedoman pada RPJP.
 Renstra-KL merupakan dokumen perencanaan K/L utk periode 5 thn
yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, serta Program dan
Kegiatan pokok sesuai dengan tugas dan fungsi K/L ybs.
 RKP adalah dokumen perencanaan nasional untuk periode 1 tahun yg
merup penjabaran dari RPJM Nasional; memuat rancangan kerangka
ekonomi makro yang termasuk di dalamnya arah kebijakan fiskal dan
moneter, prioritas pembangunan, rencana kerja dan pendanaannya,
baik yang dilaksanakan langsung oleh Pemerintah maupun yg
ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.
 Renja-KL adalah dokumen perencanaan K/L yg disusun dgn berpedo-
man pada Renstra-KL dan mengacu pd prioritas pemb. nasional dan
Pagu Indikatif serta memuat kebijakan, Program dan Kegiatan
pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh Pemerintah
maupun
13/06/2023
yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. 21
E. DOKUMEN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN (4/5)

PENANGGUNGJAWAB PRODUK DASAR HUKUM DOMAIN

BAPPENAS KPJM PP
K/L RENSTRA KEPMEN
BAPPENAS & KEMENKEU PAGU INDIKATIF SEB PERENCANAAN
K/L RENJA
BAPPENAS RKP PERPRES
KEMENKEU PAGU ANGGARAN Surat
Kemenkeu
K/L RKAKL
KEMENKEU HIMP. RKAKL
PENGANGGARAN
KEMENKEU NK & RAPBN
PEMERINTAH & DPR APBN UU
PERPRES Rincian
KEMENKEU APBN PERPRES
KEMENKEU & K/L DIPA PELAKSANAAN
PEMERINTAH & DPR
13/06/2023 LKPP PERTANGGJWBN
22
E. DOKUMEN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN (5/5)
Dalam diagram di atas, dapat dilihat bahwa siklus APBN terdiri dari 5
tahapan :
1. Tahap perencanaan dimulai dari penyusunan arah dan kebijakan
umum APBN, yang didasarkan pada RPJM dan diakhiri pada saat RKP
telah disahkan;
2. Tahap penganggaran dimulai sejak Pagu Anggaran (Pagu Sementara)
ditetapkan hingga pembahasan dengan DPR mengenai Nota Keuangan
dan RAPBN;
3. Tahap pengesahan APBN terdiri dari dua kegiatan, yaitu pengesahan
UU & penetapan Perpres mengenai rincian APBN. Setelah RUU APBN
disahkan menjadi UU APBN, maka setiap K/L wajib mengusulkan draft
DIPA dan menyampaikannya kepada Kemenkeu untuk disahkan.
4. Pelaksanaan APBN melalui instrumen DIPA.
5. Tahap pertanggungjawaban APBN, terjadi pada saat Pemerintah dan
DPR membahas LKPP menjadi UU.
13/06/2023
23
Perbedaan Dokumen Perencanaan/Penganggaran/Pelaksanaan
 Dokumen Perencanaan : Berisi strategi & kebijakan terkait
pembangunan/Program/Kegiatan Prioritas berikut targetnya.
Penanggung jawab utama penyusunan dokumennya dilakukan oleh
Bappenas, DJA membantu dalam materi penyusunan. Dokumen
Perencanaan menjadi pedoman dalam penyusunan dok penganggaran.
Durasi dokumen perencanaan : 1, 5, 20 tahun. Contoh : RPJP, RPJM,
Renstra-KL, RenjaKL.
 Dok Penganggaran : Berisi Program/Kegiatan berikut target dan rincian
anggarannya, baik dari sisi belanja maupun perkiraan penerimaan.
Penanggung jawab utama penyusunan dokumennya dilakukan oleh DJA.
Dok Penganggaran menjadi pedoman dlm penyusunan dok pelaksanaan.
Durasi dokumen penganggaran 1 tahun. Contoh : Perpres RAPBN, RKAKL.
 Dokumen Pelaksanaan Anggaran : Berisi Program/Kegiatan berikut target &
anggarannya baik dari sisi belanja, rencana penarikan, maupun perkiraan
penerimaan serta menjadi dasar untuk pencairan anggaran. Penanggung jawab
penyusunan dilakukan oleh DJA dan/atau DJPB. Durasi dokumen pelaksanaan
anggaran 1 tahun. Contoh DIPA (DIPA awal dan APBN-P diterbitkan/disahkan oleh
DJA,13/06/2023
DIPA Revisi diterbitkan/disahkan oleh DJA/Kanwil DJPB). 24
F. PERIODISASI DOKUMEN PERENCANAAN (1/3)
Dokumen Perencanaan Periode 1958-1967

 Ketetapan (TAP) MPRS No.I/MPRS/1960 tentang Manifesto Politik


Republik Indonesia sebagai GBHN;
 TAP MPRS No.II/MPRS/1960 tentang Garis-Garis Besar Pola
Pembangunan Nasional Semesta Berencana 1961-1969;
 TAP MPRS No.IV/MPRS/1963 tentang Pedoman Pelaksanaan GBHN
dan Haluan Pembangunan.
 
Dokumen Perencanaan Periode 1968-1998

 Landasan bagi perencanaan pembangunan nasional periode 1968-


1998 adalah ketetapan MPR dalam bentuk GBHN. GBHN menjadi
landasan hukum perencanaan pembangunan bagi presiden yg
kemudian dijabarkan dalam bentuk Rencana Pembangunan Lima
Tahunan (Repelita), dimana proses penyusunannya sangat sentralistik
dan13/06/2023
bersifat top-down. 25
F. PERIODISASI DOKUMEN PERENCANAAN (2/3)
Dokumen Perencanaan Periode 1998-2000
 Pada masa reformasi, boleh dikatakan tidak ada dokumen perencanaan
pembangunan nasional yang dapat dijadikan pegangan dalam
pembangunan, bahkan muncul wacana menyangkut pembubaran
lembaga Perencanaan Pembangunan Nasional, karena diasumsikan
lembaga tersebut tidak efisien dan efektif lagi dalam konteks reformasi.
 
Dokumen Perencanaan Periode 2000-2004
 TAP No.IV/MPR/1999 tentang GBHN Tahun 1999-2004, dimana MPR
menugaskan Presiden & DPR utk bersama-sama menjabarkannya dlm
bentuk Program Pembangunan Nasional (Propenas) dan Rencana
Pembangunan Tahunan (Repeta) yang memuat APBN.
 Sebagai realisasi TAP tersebut, Presiden dan DPR bersama-sama
membentuk UU No 25 thn 2000 tg Program Pemb. Nas. 2000-2004.
 Propenas menjadi acuan bagi penyusunan Repeta. Sedangkan Propeda
menjadi acuan bagi penyusunan Rencana Pembangunan Tahunan
Daerah
13/06/2023
(Repetada). 26
F. PERIODISASI DOKUMEN PERENCANAAN (3/3)
Dokumen Perencanaan periode 2004 – sekarang

 UU Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanan Pembangunan


Nasional. SPPN adalah satu kesatuan tata cara perencanaan pemba-
ngunan untuk menghasilkan rencana pembangunan dalam jangka
panjang, jangka menengah dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur
penyelenggara pemerintahan di pusat dan daerah dengan melibatkan
masyarakat.
 
 Dokumen perencanaan pembangunan nasional mencakup :
-Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) dgn periode 20 thn;
-Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) dgn periode 5
thn;
-Rencana Pembangunan Tahunan yang disebut dengan Rencana
Kerja Pemerintah dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKP dan
RKPD) untuk periode 1 tahun.
13/06/2023
27
G. RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG (RPJP) NASIONAL
Pemikiran
Visioner &
Evaluasi RPJP
Sebelumnya

Rancangan Musrenbang Rancangan Dajukan RPJP


Awal RPJP Jk Panjang Akhir RPJP Presiden ke Nasional
Nasional Nasional Nasional DPR (UU)

Visi, Misi, Rancangan


Program Awal RPJM
Prioritas Nasional
CaPres

 Pemikiran visioner berisi tentang kondisi demografi, sumberdaya


alam, sosial, ekonomi, budaya, politik, pertahanan dan keamanan;
 Pemikiran visioner dan evaluasi RPJP diperoleh dari unsur
penyelenggara negara dan/atau masyarakat;
 Rancangan Awal RPJP Nasional memuat rancangan visi, misi dan
arah pembangunan nasional.
13/06/2023
28
Pola Hubungan antara RPJPN, RPJMN, dan RKP

RPJM
RPJM I RPJM II RPJM III
IV
SDA
SDM TEMA RKP 2015
RKP IPTEK • Keberlanjutan RKP 2014
2014 • Merespon Tantangan
RPJP 2005-2025 Eksternal-Internal
9 BIDANG • Diterjemahkan ke dalam
2015 Transisi isu strategis masing-
RPJM II  III masing Bidang

TANTANGAN TEMA RPJM 3 RPJM 3


RKP
RKP Perpres Teknokratik
INTERNAL / 2015
(Jan 2015) (Agt 2014)
EKSTERNAL 2015

APBN 2015
ISU STRATEGIS 9
BIDANG PEMB.
Diselaraskan Melalui Proses APBN-P
2015 2015 (Mar-Apr 2015)
13/06/2023
29
H. RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) & RENSTRA
Rancangan
Teknokratik
Visi, Misi,
RPJP Program
Nasional Prioritas
Presiden

Rancangan Sidang Rancangan Rancangan Musrenbang


Awal RPJM Kabinet Renstra-KL RPJM Nas (2 bulan stlh
Pres dilantik)

 Rancangan Teknokratik (Rancangan Renc. Pemb. Secara Rancangan


Teknokratik) adlh perencanaan yg dilakukan dg menggunakan Akhir RPJM
metode & kerangka berpikir ilmiah utk menganalisis kondisi obyektif
dgn mempertim- bangkan bbrp skenario pemb. selama periode
Sidang
rencana berikutnya. Kabinet
 Rancangan Teknokratik mencakup kerangka ekonomi makro,
rencana pembangunan sektoral, & pembangunan kewilayahan yang
dihimpun dari hasil evaluasi pelaksanaan RPJM Nasional (yang RPJM
(Perpres, 3
sedang berjalan) dan aspirasi masyarakat. bulan stlh
 Rancangan Awal RPJM Nas. memuat strategi pemb. nas., kebijakan dilantik)
umum & program prioritas Presiden, serta kerangka ekonomi makro.
 Kerangka Ekonomi Makro memuat gambaran umum perekonomian
Renstra -KL
secara menyeluruh termasuk arah kebijakan fiskal untuk periode
jangka menengah yang direncanakan.
 Rancangan
13/06/2023
Renstra-KL memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, 30
13/06/2023
31
RPJMN Ke-3 Sesuai Amanat RPJPN 2005-2025
RPJM 3: Pembangunan
Keunggulan Kompetitif
Perekonomian yang
berbasis:
1. SDA yang tersedia;
2. SDM yang berkualitas;
3. Kemampuan Iptek.

13/06/2023
32
13/06/2023
33
I. RENCANA PEMBANGUNAN TAHUNAN
RPJM Renstra-KL
Nasional

Rancangan Pagu
Rancangan Renja-KL Indikatif
Awal RKP (ditelaah)

Musrenbang Rancangan RKP Renja


Rancangan Tahunan Sidang (Keppres, - KL
RKP Akhir RKP Kabinet Mei)
(April)

 Rancangan Awal RKP memuat rancangan kebijakan umum, prioritas pemb.


nasional, rancangan kerangka ekonomi makro, rencana kerja & pendanaannya.
 Ranc. Renja-KL memuat kebijakan, program, & kegiatan, IKK, Sasaran Output
 RKP dipergunakan sbg bahan pembahasan kebijakan umum dan prioritas
anggaran di DPR. Dlm hal RKP hasil pembahasan dgn DPR, maka Pemerintah
mengunakan RKP hasil pembahasan dgn DPR.
 Sebagai Rencana Kerja, Program & Kegiatan pada RKP sudah bersifat terukur
(measurable) dan dapat dilaksanakan (workable) karena sudah memperhi-
tungkan ketersediaan anggaran.
 Proses Top-Down : Bappenas menentukan prioritas pembangunan nasional &
pagu indikatif. Proses Bottom-Up : Berdasarkan prioritas pemb. nasional dan
ketersediaan
13/06/2023
anggaran, K/L merancang kegiatan-kegiatan pembangunan demi
pencapaian sasaran pembangunan nasional yang telah disepakati. 34
Detail Tahapan Penyusunan RKP (Januari-April)

13/06/2023
35
Contoh : Tema, Prioritas, dan Isu Strategis RKP 2017
ARAHAN RPJPN 2005-2025 1. RPJMN 2015-2019
RPJM 3: Pembangunan Keunggulan Kompetitif yang berbasis: merupakan bagian dari
(1) SDA yang tersedia; (2) SDM yang berkualitas; dan (3) RPJPN 2005-2025
Kemampuan IPTEK
2. RKP 2017 adalah tahun
TEMA RKP 2015 : Melanjutkan Reformasi bagi Percepatan Pemb.
ketiga RPJMN 3.
Ekonomi yang Berkeadilan
TEMA RKP 2016 : Mempercepat Pemb. Infrastruktur untuk Memperkuat 3. Tema disusun berdasarkan:
Fondasi Pembangunan yang Berkualitas.
TEMA RKP 2017 : Memacu pembangunan infrastruktur dan ekonomi
tantangan, keberlanjutan,&
untuk meningkatkan kesempatan kerja serta mengurangi kemiskinan dan mandat RPJPN 2005-2025
kesenjangan antar wilayah. dgn penekanan pd tahapan
pemb. periode RPJMN 2015
PRIORITAS BIDANG RPJPN 2005-2025: - 2019.
Sosial budaya dan kehidupan beragama; Ekonomi; Iptek; Politik;
Pertahanan dan Keamanan; Hukum dan Aparatur; Pembangunan 4. Tema dijabarkan dalam isu
Wilayah dan Tata Ruang; Penyediaan Sarana dan Prasarana; strategis 9 bidang Pemb
Pengelolaan SDA-LH.
RPJPN 2005-2025

ISU STRATEGIS :
Diturunkan dari masing-masing Bidang Pembangunan (fokus,
13/06/2023
memiliki daya ungkit tinggi, jelas lokasi) 36
36
Contoh : Rancangan Isu Strategis Per Bidang RKP 2015
NO. ISU STRATEGIS
1 BIDANG PEMBANGUNAN SOSBUD DAN KEHIDUPAN BERAGAMA
1 Sistem Jaminan Sosial Nasional (Demand and Supply)
2 Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi
3 Pengendalian Jumlah Penduduk
4 Sinergi Percepatan Penanggulangan Kemiskinan
5 Optimalisasi Anggaran Pendidikan
2 BIDANG PEMBANGUNAN EKONOMI*
1 Transformasi Struktur Industri
2 Peningkatan Daya Saing Tenaga Kerja
3 BIDANG PEMBANGUNAN PENYEDIAAN SARANA DAN PRASARANA*
1 Perkuatan Sistem Logistik Nasional
2 Peningkatan Rasio Elektrifikasi Nasional
3 Peningkatan Akses Air Minum dan Sanitasi
4 Penataan Perumahan/Permukiman
5 Pembangunan Transportasi Massal Perkotaan
4 BIDANG PEMBANGUNAN PENGELOLAAN SDA DAN LINGKUNGAN HIDUP
1 Perkuatan Ketahanan Pangan
2 Peningkatan Ketahanan Energi
5 BIDANG PEMBANGUNAN IPTEK
Peningkatan Kapasitas IPTEK
6 BIDANG PEMBANGUNAN POLITIK
Konsolidasi Demokrasi
7 BIDANG PEMBANGUNAN PERTAHANAN DAN KEAMANAN
Percepatan Pembangunan MEF dengan Pemberdayaan Industri Pertahanan
8 BIDANG PEMBANGUNAN HUKUM DAN APARATUR
1 Reformasi Birokrasi dan Pelayanan Publik
2 Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi
9 BIDANG PEMBANGUNAN WILAYAH DAN TATA RUANG
13/06/2023
Pembangunan daerah tertinggal 37
Isu terkait Perencanaan dan Penganggaran (1/2)

 Dalam perencanaan penganggaran dikenal istilah “Bidang”, “Sektor”


dan “Fungsi”
 Istilah “bidang” merupakan terminologi yang mengacu pada
perencanaan pembangunan ( UU 17/2007 ttg RPJP Nasional), sedang
istilah “fungsi” mengacu pada proses penganggaran (UU 17/2003 tg
Keuangan Negara).
 Terminologi “bidang” mengacu pada bidang kehidupan masyarakat
yaitu : Sosbud & Kehidupan Beragama, Ekonomi, SarPras, SDA &
Lingkungan Hidup, Iptek, Politik, Hankam, Hukum & Aparatur, Wilayah
& Tata Ruang. Pada masing2 bidang tsb terdapat prioritas bidang.
 Dalam perencanaan pemb. juga terdapat istilah “pendekatan sektoral” & “pendekatan
kewilayahan”. Pendekatan sektoral merup pendekatan perencanaan pemb. dgn
mengelompokkan kegiatan sesuai karakteristik yg serupa spt : Sektor Pertanian,
Sektor Hankam, Sektor Industri, Sektor Kesehatan. Pendekatan kewilayahan merup
pendekatan perencanaan pemb. dgn mengacu pada wilayah-wilayah besar yg ada
(Papua, Maluku, Nusa Tenggara, Sulawesi, Kalimantan, Jawa-Bali, Sumatra).
13/06/2023
38
Isu terkait Perencanaan dan Penganggaran (2/2)

 Dalam mekanisme penganggaran dikenal istilah “fungsi” (belanja


negara dirinci menurut organisasi, fungsi, dan jenis belanja), :
1. Fungsi Pelayanan Umum (kode di RKAKL  01),
2. Fungsi Pertahanan (02);
3. Fungsi Ketertiban dan Keamanan (03);
4. Fungsi Ekonomi (04);
5. Fungsi Lingkungan Hidup (05);
6. Fungsi Perumahan dan Fasilitas Umum (06);
7. Fungsi Kesehatan (07);
8. Fungsi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (08);
9. Fungsi Agama (09);
10. Fungsi Pendidikan (10);
11. Fungsi Perlindungan Sosial.

13/06/2023
39
TERIMA KASIH

13/06/2023
40
Lampiran 2 : Sumber Materi/Buku Referensi

Sumber Materi /Buku Referensi :


1. UU Nomor 17 Tahun 2003 ttg Keuangan Negara, UU Nomor 1 Tahun 2004 ttg Perbendaharaan
Negara, UU Nomor 25 Tahun 2004 ttg Sistem Perenc Pembangunan Nasional/SPPN;
2. PP 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah/RKP, PP 90 Tahun 2010 ttg Penyusunan
Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL);
3. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019, dan Perpres Nomor 45
Tahun 2016 tentang Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2017;
8. Permenkeu terkait Standar Biaya, Juksunlah RKA-KL dan Pengesahan DIPA (PMK Nomor
163/PMK.02/2016), dll.;
9. Surat Bersama Menkeu dan Menteri PPN/Bappenas terkait;
10. Buku : Sistem Penganggaran, Capaian dan Arah Pengembangan (DSP Ditjen Anggaran
Kementerian Keuangan : 2013);
11. Buku : Pedoman Reformasi Perencanaan dan Penganggaran (Kemenkeu dan Bappenas : 2009);
12. Buku Pedoman , Petunjuk Teknis terkait dari Kementerian Keuangan (khususnya terbitan DJA),
antara lain : (a) Buku Pedoman Proses Perencanaan, Penganggaran, dan Pelaksanaan Anggaran, Edisi
Revisi 1, Kemenkeu; (b) Dasar-Dasar Praktek Penyusunan APBN di Indonesia, Edisi 2, DJA Kemenkeu, 2014;
(c) Postur APBN Indonesia, Kemenkeu, 2014; (d) Pokok-Pokok Proses Penyusunan Anggaran Belanja K/L,
Kemenkeu, 2015; dan (e) Pokok-Pokok Siklus APBN di Indonesia Penyusunan Konsep Kebijakan dan
Kapasitas Fiskal Sebagai Langkah Awal, Kemenkeu 2014.
13/06/2023 41
Lampiran 3 : “QUOTES OF THE DAY”

After 2 weeks, we tend to REMEMBER :


10% of what we read; 20% of what we hear;
30% of what we see; 50% a of what we see & hear,
70% of what we say, 90%  of what we say & do
(Hasil Penelitian Prof. Edgar Dale, Cone of Learning) .

Gagal Merencanakan
berarti
Merencanakan untuk Gagal Terima kasih
(Aa’ Gym)

13/06/2023 42
Lampiran 4 : Tugas Kelompok

 Dalam 1 kelas dibuat 6 kelompok. Kelompok I terdiri dari mahasiswa


dengan nomor absen 1-6, Kelompok II terdiri dari mahasiswa dengan
nomor absen 6-10, dst. Mulai pada pertemuan ke-3, setiap kelompok
(mulai dari kelompok I dan II) melakukan presentasi dengan durasi
waktu sekitar 30 menit (termasuk tanya-jawab). Setiap mahasiswa
harus menyimak presentasi, karena sebagian materi presentasi akan
menjadi soal UTS/UAS.
 Tugas Kelompok I : membuat resume Buku : Dasar-Dasar Praktek
Penyusunan APBN di Indonesia (DJA : 2014), khususnya pada Bab I
(Pendahuluan) dan Bab II (Siklus APBN), selanjutnya presentasikan
di depan kelas pada pertemuan ke-3 (paparan minimal berjumlah 20
halaman).

13/06/2023
43
Lampiran 4 : Tugas Kelompok

 Tugas Kelompok II : membuat resume Buku : Dasar-Dasar Praktek Penyusunan


APBN di Indonesia (DJA : 2014), khususnya Bab III Asumsi Dasar Ekonomi
Makro, selanjutnya presentasikan di depan kelas pada pertemuan ke-3.
 Tugas Kelompok III : membuat resume Buku : Dasar-Dasar Praktek Penyusunan
APBN di Indonesia (DJA : 2014), khususnya Bab V (Belanja Pemerintah Pusat),
selanjutnya presentasikan di depan kelas pada pertemuan ke-4.
 Tugas Kelompok IV : membuat resume Buku : Pokok-Pokok Proses Penyusunan
Anggaran Belanja Kementerian Negara/Lembaga (DJA : 2015), khususnya
terkait Penyusunan Pagu Indikatif, selanjutnya presentasikan di depan kelas
pada pertemuan ke-4.
 Tugas Kelompok V : sama dengan kelompok IV, tapi fokus pada Penyusunan
Pagu Anggaran, selanjutnya presentasikan di depan kelas pada pertemuan ke-5.
 Tugas Kelompok VI : sama dengan kelompok IV, tapi fokus pada Penyusunan
Alokasi Anggaran Kementerian Negara/Lembaga, selanjutnya presentasikan
di depan kelas pada pertemuan ke-5.
13/06/2023
44

Anda mungkin juga menyukai