Anda di halaman 1dari 37

PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN

❻ KEMERDEKAAN INDONESIA
Buatlah kelompok dengan materi dibawah ini

1. Pertempuran 5 hari di Semarang


2. Pertempuran Ambarawa
3. Pertempuran Surabaya
4. Pertempuran di Bandung
5. Perjaanjian Linggarjati
6. Perjanjian Renvile
7. Perjanjian Roem royen
8. Konferensi Meja Bundar
Bagian 1

Perjuangan Mempertahankan

Kemerdekaan dengan

Kekuatan Senjata
Pascakekalahan Jepang dalam perang Asia pada 14 Agustus 1945, Indonesia akan
diserahkan kepada South East Asia Command (SEAC) atau Komando Asia Tenggara yang
dipimpin oleh Laksamana Louis Mountbatten (Inggris).

Pada 29 September 1945, pasukan SEAC


dibawah bendera AFNEI (Allied Forces
Netherlands Indies) datang ke Jakarta
dipimpin oleh Letnan Jenderal Sir Philip
Christison.

Kedatangan pasukan NICA (Netherlands


Indies Civil Administration) yang
membonceng pasukan AFNEI, telah
menimbulkan kecurigaan bangsa Indonesia
bahwa Belanda akan kembali menjajah
bangsa Indonesia.
Pertempuran Rakyat Semarang

a. Latar belakang:
 Pasukan Sekutu dan NICA mempersenjatai para
tawanan perang yang sudah dibebaskan dan
membentuk Batalion KNIL Medan.
 Gubernur Sumatera Utara, Teuku Moh. Hasan, TKR, dan

Sumber: wikimedia.org
Barisan Pemuda Indonesia yang dipimpin Achmad
Thahir.
 Seorang penghuni hotel di Jalan Bali, Medan,
menginjak-injak lencana merah putih milik pemuda
Indonesia.
Pertempuran Rakyat Semarang
b. Jalannya pertempuran:
 Pada tanggal 7 oktober 1945, ribuan pemuda semarang
mengerumuni tangsi tentara jepang, Kedobutai di
jatingaleh.
 Pada tanggal 14 Oktober sekitar 400 orang tawanan
jepang dari pabrik gula Cepiring diangkut oleh para

Sumber: wikimedia.org
pemuda ke Penjara Bulu, Semarang. Dalam perjalan
beberapa tawanan berhasil melarikan diri dan meminta
perlindungan kepada batalion Kedobutai. Para pemuda
segera menyerang dan melakukan perebutan senjata
terhadap jepang dan terjadilah pertempuran lima hari
di Semarang.
Pertempuran Rakyat Semarang
b. Jalannya pertempuran:
 Pada tanggal 17 Oktober 1945, tercapai perundingan
mengenai genjatan senjata yang diadakan di Candi
Baru.
 Pada tanggal 19 Oktober pagi hari, belum ada tanda-
tanda semua senjata akan diserahkan kembali kepada

Sumber: wikimedia.org
jepang. Jepang telah siap membumihanguskan Kota
Semarang. Pukul 07.45 ada berita bahwa tentara
sekutu sudah tiba di pelabuhan Semarang. Tugas
mereka adalah untuk melucuti tentara jepang.

Dr. Kariadi
Pertempuran Ambarawa

a. Latar belakang:
 Pada 20 Oktober 1945, pasukan
Sekutu dipimpin oleh Brigadir
Jenderal Bethell tiba di Semarang
untuk mengurus tawanan perang
Jepang
 Pasukan NICA yang membonceng
pasukan Sekutu mempersenjatai
para tawanan perang Jepang.
Pertempuran Ambarawa
b. Jalannya pertempuran:
 Pada 26 Oktober 1945, pertempuran terjadi
antara pasukan Sekutu dengan Tentara Keamanan
Rakyat.
 Pada 2 November 1945, Presiden Sukarno tiba di

Sumber: dokumen penerbit


Magelang dan segera melakukan perundingan
dengan Brigadir Jenderal Bethell untuk
menghentikan pertempuran.
 Terjadi kesepakatan antara Presiden Sukarno
dengan Brigadir Jenderal Bethell. Sukarno
Pertempuran Ambarawa
b. Jalannya pertempuran:
 Pada 20 November 1945, terjadi kembali
pertempuran antara Sekutu dengan TKR akibat
pelanggaran kesepakatan oleh Sekutu yang
menambah jumlah pasukan di Magelang. Letkol
Isdiman gugur dalam pertempuran tersebut dan

Sumber: wikimedia.org
digantikan Kolonel Sudirman.
 TKR berhasil mendesak pasukan Sekutu.
 Puncaknya, pada 15 Desember 1945, TKR berhasil
merebut kembali Ambarawa serta mengusir Kolonel Sudirman

pasukan Sekutu dari Ambarawa ke Semarang.


Pertempuran Surabaya

a. Latar belakang:
 Pada 25 Oktober 1945, pasukan Sekutu mendarat
di Surabaya di bawah pimpinan Brigadir Jenderal
A. W. S. Mallaby dengan tugas utama melepaskan
para tawanan perang Jepang.

Sumber: wikimedia.org
 Pasukan Sekutu menyebarkan pamflet yang
meminta agar rakyat Surabaya menyerahkan
senjata yang telah dirampas dari pasukan Jepang.

A. W. S. Mallaby
Pertempuran Surabaya
b. Jalannya pertempuran:
 Pada 27 Oktober 1945, pasukan Sekutu
merebut instansi-instansi penting.
 Pada 28 Oktober 1945, para pemuda
melakukan serangan balik dan berhasil
merebut instansi-instansi penting
tersebut.
 Pada 30 Oktober 1945, Brigjen A. W. S.
Mallaby yang sedang berpatroli
menggunakan mobil buick tertembak
hingga tewas.
Pertempuran Surabaya

b. Jalannya pertempuran:
 Sekutu mengeluarkan ultimatum agar
rakyat Surabaya menyerah tanpa syarat.
 Bung Tomo berpidato dengan semangat

Sumber: dokumen penerbit


berapi-api membakar semangat juang TKR
dan rakyat Indonesia.
 Pertempuran berlangsung selama tiga
minggu. Meskipun banyak korban jiwa,
tetapi Kota Surabaya berhasil
dipertahankan. Bung Tomo
Pertempuran di Bandung

a. Latar belakang:
 Pada 12 Oktober 1945, pasukan Sekutu yang diboncengin NICA tiba di
Bandung, kemudian menuntut semua senjata yang telah dilucuti itu
diserahkan kepada Sekutu.
b. Jalannya pertempuran:
 Pada 21 November 1945, TKR dan para laskar perjuangan melakukan serangan
di Hotel Homann dan Hotel Preanger. Sekutu mengultimatum agar Bandung
Utara segera dikosongkan dari penduduk Indonesia, termasuk TKR.
 Pada 23 Maret 1946, Sekutu kembali mengeluarkan ultimatum. TRI
mengeluarkan strategi “bumi hangus”.
 Bandung Selatan akhirnya berhasil dikosongkan dari penduduk dan TRI,
sementara Kota Bandung masih menjadi lautan api.
Pertempuran Rakyat di Makassar

Situasi jalanan di Makassar setelah pembantaian oleh Raymond Westerling


QUIZ

1. Bagaimana Keadaan Perekonomian Indonesia pada awal kemerdekaan?

2. Jelaskan Tugas AFNEI di Indonesia!

3. Bagaimana Latar belakang terjadinya Pertempuran lima hari di Semarang?

4. Jelaskan Latar belakang terjadinya Peristiwa Bandung Lautan Api!

5. Bagaimana Latar belakang Peristiwa pertempuran Surayaba?


Bagian 2

Perjuangan Mempertahankan

Kemerdekaan melalui

Strategi Diplomasi
Perundingan Linggajati Perjanjian Renville

Perjanjian Roem Royen Konferensi Inter-Indonesia

Konferensi Meja Bundar


Perundingan Linggajati
 Dimulai pada tanggal 10
November 1946 dan
ditandatangani pada 25 Maret
1947.
 Pihak Indonesia diwakili oleh
Sutan Syahrir, Moh. Roem, Mr.
Susanto T, dan dr. A. K. Gani.
 Pihak Belanda diwakili oleh
Willem Schermerhorn, F. de
Boer, H. J. van Mook, dan Max
van Poll.
Perundingan Linggajati
 Hasil Perundingan Linggajati meliputi :
 Belanda mengakui wilayah Indonesia secara de facto meliputi Jawa,
Sumatra, dan Madura. Belanda harus meninggalkan wilayah-wilayah
tersebut paling lambat 1 Januari 1949.
 Indonesia dan Belanda akan bekerja sama membentuk negara serikat
dengan nama Republik Indonesia Serikat
 RIS dan Belanda akan membentuk Uni Indonesia-Belanda yang diketuai
oleh Ratu Belanda.
Agresi Militer Belanda I
 Agresi Militer Belanda I
disebabkan Belanda yang tidak
menerima hasil Perundingan
Linggarjati yang telah disepakati
bersama pada 25 Maret 1947.

 Pada 15 Juli 1947, Letnan


Gubernur Jenderal Belanda Dr.
H.J. Van Mook menyampaikan
pidato radio bahwa Belanda
tidak lagi terikat dengan
Perjanjian Linggarjati.
K o m i s i Ti g a N e g a r a
• Pada 25 Agustus 1947, Dewan
Keamanan PBB membentuk
Committee of Good Offi ces for
Indonesia (Komite Jasa Baik
untuk Indonesia), yang
kemudian lebih dikenal sebagai
Komisi Tiga Negara (KTN).
• Beranggotakan tiga negara, yaitu
Australia diwakili oleh Richard C.
Kirby, Belgia diwakili oleh Paul
van Zeeland, dan Amerika
Serikat diwakili oleh Dr. Frank
Graham.
Perjanjian Renville

• Pada 25 Agustus 1947, Dewan Keamanan PBB membentuk Committee of Good Offi ces
for Indonesia (Komite Jasa Baik untuk Indonesia), yang kemudian lebih dikenal sebagai
Komisi Tiga Negara (KTN).

• Beranggotakan tiga negara, yaitu Australia diwakili oleh Richard C. Kirby, Belgia diwakili
oleh Paul van Zeeland, dan Amerika Serikat diwakili oleh Dr. Frank Graham.

• Pihak Belanda dipimpin oleh Abdulkadir Widjojoatmodjo. Komisi Tiga Negara juga hadir
sebagai penengah dalam penyelesaian Indonesia dan Belanda
Perjanjian Renville • Perjanjian Renville
menghasilkan keputusan
sebagai berikut.
1) Pihak Indonesia
menyetujui dibentuknya
Negara Indonesia Serikat
pada masa peralihan
sampai pengakuan
kedaulatan.
2) Belanda dapat membentuk
negara-negara federal di
3) Pemerintah Indonesia menarik pasukannya serta daerah-daerah yang
mengosongkan daerah-daerah di belakang garis van didudukinya melalui jajak
Mook dan selanjutnya masuk ke wilayah Indonesia. pendapat terlebih dahulu.
Agresi Militer Belanda II
 Pada tanggal 18 Desember 1948,
Wali Tinggi Mahkota Belanda, Dr.
Beel, mengumumkan bahwa
Belanda tidak terikat lagi pada hasil
Perundingan Renville.

 Pada tanggal 19 Desember 1948,


pesawat terbang Belanda
membombardir Maguwo dan
sejumlah bangunan penting
diYogyakarta. Peristiwa itu
mengawali Agresi Militer Belanda II.
Pemboman dilanjutkan dengan
penerjunan pasukan udara.
Agresi Militer Belanda II

• Tujuan dari Agresi Militer II belanda adalah Belanda ingin menunjukkan kepada dunia
bahwa Republik Indonesia dan TNI secara de facto tidak ada lagi.

• Belanda berhasil menahan presiden, wapres, dan para pejabat pemerintahan sipil
maupun militer lainnya..

• Presiden dan Wakil Presiden mengirim Radiogram kepada Syafruddin Prawiranegara di


Bukittinggi, membentuk satu kabinet dan mengambil alih Pemerintah Pusat.
pemerintahan Syafruddin ini kemudian dikenal dengan Pemerintahan Darurat Republik
Indonesia.
PDRI

• PDRI dapat berfungsi sebagai mandataris kekuasaan pemerintah Republik Indonesia


dan berperan sebagai pemerintah Pusat.

• PDRI berperan sebagai kunci dalam mengatur arus informasi, sehingga mata rantai
komunikasi tidak terputus dari daerah yang satu ke daerah yang lain.

• PDRI berhasi menjalin hubungan dan berbagai tugas dengan perwakilan Republik
Indonesia di India. Dari india informasi-informasi tentang keberadaan dan perjuangan
bangsa dan negara Republik Indonesia dapat disebarluaskan ke berbagai penjuru.
Perjanjian Roem Royen

• Pada tanggal 28 Januari 1949, Dewan Keamanan PBB memutuskan bahwa tugas KTN
digantikan oleh UNCI (United Nations Commission For Indonesia).

• Beranggotakan tiga negara, yaitu Australia diwakili oleh Chritchley, Belgia diwakili oleh
Herremans, dan Amerika Serikat diwakili oleh Merle Cochran.

• Pada tanggal 17 April 1949, perundingan dilaksanakan di Hotel Des Indes, Jakarta
dipimpin oleh Cochran. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Mr. Moh. Roem, sedangkan
pihak Belanda dipimpin oleh Dr. Van Royen.
Perjanjian Roem Royen • Perjanjian Roem-Royen
menghasilkan keputusan
sebagai berikut.
1) Pengembalian
pemerintahan Republik
Indonesia ke Yogyakarta
yang akan dilaksanakan
pada tanggal 24 Juni 1949.
2) Perintah penghentian
perang gerilya

3) KMB akan dilaksanakan di Den Haag Belanda.


Konferensi Inter-Indonesia

• Sebelum KMB dilakukan pendekatan dan kordinasi dengan negara-negara bagian(BFO)


berkaitan dengan pembentukan Republik Indonesia Serikat.

• Konferensi berlangsung dua kali. Konferensi pertama diadakan di Yogyakarta pada


tanggal 19-22 Juli 1949 dipimpin Moh. Hatta. Konferensi kedua diadakan di Jakarta pada
tanggal 31 Juli-2 Agustus 1949 Dipimpin oleh Sultan Hamid(ketua BFO).

• Dalam konferensi kedua belah pihak setuju membentuk Panitian persiapan nasional
yang bertugas menjaga suasana tertib sebelum dan sesudah KMB.
Konferensi Meja Bundar

• Pada tanggal 4 Agustus 1949 membentuk delegasi untuk menghadiri KMB.

• KMB diadakan di Ridderzaal, Den Haag, Belanda. Berlangsung tanggal 23 Agustus – 2


November 1949. Konferensi dipimpin oleh Perdana Menteri Belanda W. Drees dan
dihadiri oleh Delegasi Republik Indonesia, Delegasi BFO, Delegasi Belanda, dan UNCI

• Dibentuk 3 komisi yang bertujuan untuk mempermudah pembahasan dalam


permasalahan Konferensi yaitu Komisi Ketanagaraan, Komisi Keuangan, dan Komisi
Militer.
Konferensi Meja Bundar • Konferensi Meja Bundar
menghasilkan keputusan
sebagai berikut.
1) Belanda mengakui RIS
sebagai negara merdeka
dan berdaulat.
2) Status Karesidenan Irian
Barat diselesaikan dalam
waktu setahun
4) RIS mengembalikan hak milik Belanda dan memberikan
hak konsesi dan izin baru untuk perusahaan – 3) kan dibentuk Uni
perusahaan Belanda Indonesia-Belanda yang
didasarkan asas Kerjasama
5) RIS harus membayar semua utang Belanda yang ada sukarela dan sederajat
sejak 1942.
Monumen Serangan Umum 1
Maret 1949 di Yogyakarta, simbol
perjuangan mempertahankan
kedaulatan Republik Indonesia.
Gambar atas: Konferensi Inter Indonesia di
Yogyakarta tahun 1948. Gambar atas: Moh. Hatta
berbincang-bincang dengan Sultan Hamid II dari
Pontianak (mewakili BFO). Di tengah keduanya
adalah wakil Belanda yang berdarah Indonesia,
Abdulkadir Widjojoatmodjo.

Gambar bawah: anggota delegasi Indonesia


Sultan Hamengku Buwono IX berbincang-bincang
dengan anggota delegasi lainnya di sela-sela
konferensi.
Penandatanganan penyerahan kedaulatan dari kerajaan Belanda kepada Republik
Indonesia Serikat di Den Haag, Belanda, pada 2 November 1949.

Anda mungkin juga menyukai