Bab 6-1
Bab 6-1
❻ KEMERDEKAAN INDONESIA
Buatlah kelompok dengan materi dibawah ini
Perjuangan Mempertahankan
Kemerdekaan dengan
Kekuatan Senjata
Pascakekalahan Jepang dalam perang Asia pada 14 Agustus 1945, Indonesia akan
diserahkan kepada South East Asia Command (SEAC) atau Komando Asia Tenggara yang
dipimpin oleh Laksamana Louis Mountbatten (Inggris).
a. Latar belakang:
Pasukan Sekutu dan NICA mempersenjatai para
tawanan perang yang sudah dibebaskan dan
membentuk Batalion KNIL Medan.
Gubernur Sumatera Utara, Teuku Moh. Hasan, TKR, dan
Sumber: wikimedia.org
Barisan Pemuda Indonesia yang dipimpin Achmad
Thahir.
Seorang penghuni hotel di Jalan Bali, Medan,
menginjak-injak lencana merah putih milik pemuda
Indonesia.
Pertempuran Rakyat Semarang
b. Jalannya pertempuran:
Pada tanggal 7 oktober 1945, ribuan pemuda semarang
mengerumuni tangsi tentara jepang, Kedobutai di
jatingaleh.
Pada tanggal 14 Oktober sekitar 400 orang tawanan
jepang dari pabrik gula Cepiring diangkut oleh para
Sumber: wikimedia.org
pemuda ke Penjara Bulu, Semarang. Dalam perjalan
beberapa tawanan berhasil melarikan diri dan meminta
perlindungan kepada batalion Kedobutai. Para pemuda
segera menyerang dan melakukan perebutan senjata
terhadap jepang dan terjadilah pertempuran lima hari
di Semarang.
Pertempuran Rakyat Semarang
b. Jalannya pertempuran:
Pada tanggal 17 Oktober 1945, tercapai perundingan
mengenai genjatan senjata yang diadakan di Candi
Baru.
Pada tanggal 19 Oktober pagi hari, belum ada tanda-
tanda semua senjata akan diserahkan kembali kepada
Sumber: wikimedia.org
jepang. Jepang telah siap membumihanguskan Kota
Semarang. Pukul 07.45 ada berita bahwa tentara
sekutu sudah tiba di pelabuhan Semarang. Tugas
mereka adalah untuk melucuti tentara jepang.
Dr. Kariadi
Pertempuran Ambarawa
a. Latar belakang:
Pada 20 Oktober 1945, pasukan
Sekutu dipimpin oleh Brigadir
Jenderal Bethell tiba di Semarang
untuk mengurus tawanan perang
Jepang
Pasukan NICA yang membonceng
pasukan Sekutu mempersenjatai
para tawanan perang Jepang.
Pertempuran Ambarawa
b. Jalannya pertempuran:
Pada 26 Oktober 1945, pertempuran terjadi
antara pasukan Sekutu dengan Tentara Keamanan
Rakyat.
Pada 2 November 1945, Presiden Sukarno tiba di
Sumber: wikimedia.org
digantikan Kolonel Sudirman.
TKR berhasil mendesak pasukan Sekutu.
Puncaknya, pada 15 Desember 1945, TKR berhasil
merebut kembali Ambarawa serta mengusir Kolonel Sudirman
a. Latar belakang:
Pada 25 Oktober 1945, pasukan Sekutu mendarat
di Surabaya di bawah pimpinan Brigadir Jenderal
A. W. S. Mallaby dengan tugas utama melepaskan
para tawanan perang Jepang.
Sumber: wikimedia.org
Pasukan Sekutu menyebarkan pamflet yang
meminta agar rakyat Surabaya menyerahkan
senjata yang telah dirampas dari pasukan Jepang.
A. W. S. Mallaby
Pertempuran Surabaya
b. Jalannya pertempuran:
Pada 27 Oktober 1945, pasukan Sekutu
merebut instansi-instansi penting.
Pada 28 Oktober 1945, para pemuda
melakukan serangan balik dan berhasil
merebut instansi-instansi penting
tersebut.
Pada 30 Oktober 1945, Brigjen A. W. S.
Mallaby yang sedang berpatroli
menggunakan mobil buick tertembak
hingga tewas.
Pertempuran Surabaya
b. Jalannya pertempuran:
Sekutu mengeluarkan ultimatum agar
rakyat Surabaya menyerah tanpa syarat.
Bung Tomo berpidato dengan semangat
a. Latar belakang:
Pada 12 Oktober 1945, pasukan Sekutu yang diboncengin NICA tiba di
Bandung, kemudian menuntut semua senjata yang telah dilucuti itu
diserahkan kepada Sekutu.
b. Jalannya pertempuran:
Pada 21 November 1945, TKR dan para laskar perjuangan melakukan serangan
di Hotel Homann dan Hotel Preanger. Sekutu mengultimatum agar Bandung
Utara segera dikosongkan dari penduduk Indonesia, termasuk TKR.
Pada 23 Maret 1946, Sekutu kembali mengeluarkan ultimatum. TRI
mengeluarkan strategi “bumi hangus”.
Bandung Selatan akhirnya berhasil dikosongkan dari penduduk dan TRI,
sementara Kota Bandung masih menjadi lautan api.
Pertempuran Rakyat di Makassar
Perjuangan Mempertahankan
Kemerdekaan melalui
Strategi Diplomasi
Perundingan Linggajati Perjanjian Renville
• Pada 25 Agustus 1947, Dewan Keamanan PBB membentuk Committee of Good Offi ces
for Indonesia (Komite Jasa Baik untuk Indonesia), yang kemudian lebih dikenal sebagai
Komisi Tiga Negara (KTN).
• Beranggotakan tiga negara, yaitu Australia diwakili oleh Richard C. Kirby, Belgia diwakili
oleh Paul van Zeeland, dan Amerika Serikat diwakili oleh Dr. Frank Graham.
• Pihak Belanda dipimpin oleh Abdulkadir Widjojoatmodjo. Komisi Tiga Negara juga hadir
sebagai penengah dalam penyelesaian Indonesia dan Belanda
Perjanjian Renville • Perjanjian Renville
menghasilkan keputusan
sebagai berikut.
1) Pihak Indonesia
menyetujui dibentuknya
Negara Indonesia Serikat
pada masa peralihan
sampai pengakuan
kedaulatan.
2) Belanda dapat membentuk
negara-negara federal di
3) Pemerintah Indonesia menarik pasukannya serta daerah-daerah yang
mengosongkan daerah-daerah di belakang garis van didudukinya melalui jajak
Mook dan selanjutnya masuk ke wilayah Indonesia. pendapat terlebih dahulu.
Agresi Militer Belanda II
Pada tanggal 18 Desember 1948,
Wali Tinggi Mahkota Belanda, Dr.
Beel, mengumumkan bahwa
Belanda tidak terikat lagi pada hasil
Perundingan Renville.
• Tujuan dari Agresi Militer II belanda adalah Belanda ingin menunjukkan kepada dunia
bahwa Republik Indonesia dan TNI secara de facto tidak ada lagi.
• Belanda berhasil menahan presiden, wapres, dan para pejabat pemerintahan sipil
maupun militer lainnya..
• PDRI berperan sebagai kunci dalam mengatur arus informasi, sehingga mata rantai
komunikasi tidak terputus dari daerah yang satu ke daerah yang lain.
• PDRI berhasi menjalin hubungan dan berbagai tugas dengan perwakilan Republik
Indonesia di India. Dari india informasi-informasi tentang keberadaan dan perjuangan
bangsa dan negara Republik Indonesia dapat disebarluaskan ke berbagai penjuru.
Perjanjian Roem Royen
• Pada tanggal 28 Januari 1949, Dewan Keamanan PBB memutuskan bahwa tugas KTN
digantikan oleh UNCI (United Nations Commission For Indonesia).
• Beranggotakan tiga negara, yaitu Australia diwakili oleh Chritchley, Belgia diwakili oleh
Herremans, dan Amerika Serikat diwakili oleh Merle Cochran.
• Pada tanggal 17 April 1949, perundingan dilaksanakan di Hotel Des Indes, Jakarta
dipimpin oleh Cochran. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Mr. Moh. Roem, sedangkan
pihak Belanda dipimpin oleh Dr. Van Royen.
Perjanjian Roem Royen • Perjanjian Roem-Royen
menghasilkan keputusan
sebagai berikut.
1) Pengembalian
pemerintahan Republik
Indonesia ke Yogyakarta
yang akan dilaksanakan
pada tanggal 24 Juni 1949.
2) Perintah penghentian
perang gerilya
• Dalam konferensi kedua belah pihak setuju membentuk Panitian persiapan nasional
yang bertugas menjaga suasana tertib sebelum dan sesudah KMB.
Konferensi Meja Bundar