Anda di halaman 1dari 51

ILMU URAI

TUBUH MANUSIA

OSTEOLOGY
Prof.Dr.H.Iis Marwan,M.Pd
Endah Listyasari, M.Pd
Ida Wahidah, M.Pd
Materi Ilmu Urai Tubuh Manusia

Osteology Arthology

Anatomi Neorology
Myology

Sythology Bagian Dalam


TUJUAN MEMPELAJARI MATA KULIAH
ILMU URAI

1. Agar Mahasiswa mengetahui dan memahami


struktur tubuh manusia terutama alat-alat
gerak tubuh (Locomotor Opportus).
2. Agar mahasiswa mampu menganalisa
gerakan-gerakan tubuh dan mampu
memberikan bentuk-bentuk latihan yang
sesuai.
3. Agar mahasiswa mempunyai minat dan
menghayati struktur tubuhnya sendiri dan
diharapkan memelihara kesehatan, kesegaran
dan dapat mensyukuri nikmat yang diberikan
oleh Alloh YME.
OSTEOLOGY

• Ilmu pengetahuan yang merupakan


cabang ilmu anatomi tubuh tentang
tulang manusia termasuk kelainan-
kelainan dan penyakit tulang.
Fungsi Kerangka:
1. Menunjang tubuh
2. Memberi bentuk kepada tubuh
3. Memberi perlindungan terhadap organ-organ tubuh yang
vital seperti jantung, paru-paru, usus, dsb.
4. Alat penggerak pasif dan membentuk susunan pengungkit
5. Tempat bertambatnya otot-otot
6. Tempat persediaan zat kapur (kalsium) dan garam-garam
7. Tempat persediaan sel darah merah (Erythrocyte)
SUSUNAN KERANGKA
A. Bagian Poros (Axial skeleton) yang
meliputi :
1. Tulang Tengkorak (os cranium)
2. Susunan tulang belakang (columna
vertebrae)
3. Tulang dada (os sternum)
4. Tulang Rusuk (os costae)
• B. Bagian anggota (appendicular) yang terdiri dari :

1. Tulang-tulang anggota atas (extremitas


superior) : os humerus,os radius,os ulnae,os
carpal,os metacarpal,os palanges
Tugas : sebutkan semua nama tulang extremitas
atas,jumlah dan gambarnya !
2. Tulang-tulang anggota bawah (extremitas
inferior)
3. Tulang-tulang gelang bahu dan gelang panggul
(cyngulum superior dan cyngulum inferior)
Bentuk-bentuk Tulang :

1. Tulang PIPA : berbentuk silindris dan panjang.


Berfungsi sebagai penopang, alat pemindah, dan alat gerak.
Contoh: os radius, os femur, os tibia, os ulnae,dll.
2. Tulang PENDEK : berbentuk ruas-ruas.
Berfungsi untuk menghasilkan kekuatan dan elastisitas gerak.
Contoh: vertebrae, os carpus, os talus.
3. Tulang PIPIH: berbentuk pipih, ceper.
Berfungsi sebagai pelindung dan perluasan permukaan tempat otot
bertambat
Contoh: os cranium, os costae, os sternum.
4. Tulang Tidak Teratur Bentuknya: berbentuk pipih, ada lengkungan, ada
bagian yang tebal.
Berfungsi tempat bertambatnya otot-otot pada persendian.
Contoh: os clavicula, os coxae.
Struktur Kasar (Makroskopis) Tulang :
Tulang tersusun oleh:
(1) bagian padat (Substantia Compacta)
(2) jaringan yang menyerupai bunga karang (Substantia Spongiosa).
Pada Substantia Compacta, susunan lapisan sel-sel tulang dan zat selnya teratur,
lebih padat dan cukup banyak, sedikit pori-pori dan ada lubang yang diisi oleh sum-
sum tulang.
Pada Substantia Spongiosa, susunan lapisan sel-sel tulang dan zat selnya tidak
teratur, menyerupai jala dengan banyak pori-pori, serta rongga-rongga. Pada
rongga ini diisi oleh sum-sum tulang.
Sum-sum Tulang:
 Sum-sum yang banyak mengandung lemak berwarna agak kekuning-
kuningan dinamakan sum-sum kuning (Medulla Ossium Flava)
 Sum-sum yang banyak mengandung sel darah merah berwarna kemerah-
merahan dinamakan sum-sum merah (Medulla Ossium Rubra). Sum-sum ini
mengisi rongga tulang pendek dan pipih dalam jaringan bunga karang.
Struktur Halus (Mikroskopis) Tulang:

1. Pada substantia compacta terdapat suatu sistem saluran-


saluran halus, yang berfungsi untuk penyebaran nutrien atau
hasil-hasilnya kepada sel agar sel-sel tulang tetap hidup dan
terpelihara. Saluran ini dinamakan saluran: (1) Havers; dan
(2) Valkmann
2. Kepingan-kepingan jaringan tulang tersusun sebagai berikut:
1) Tersusun melingkar sejajar dengan permukaan tulang;
2) Tersusun melingkari saluran havers sehingga
menyerupai suatu kesatuan dinamakan Osteon.
3) Tersusun melintang yang menghubungkan saluran
havers yang satu dengan saluran havers yang lain.
3. Kepingan-kepingan tulang (Lamellae) pada bunga karang
tidak teratur. Secara kimia 2/3 dari berat tulang terdiri
dari garam-garam kapur (kalsium) fosafat dan kalsium
karbonat; 1/3 zat organis (kolagin).
Perkembangan dan Pembentukan Tulang :

Proses pembentukan tulang dinamakan OSSIFIKASI.

A. Pembentukan Jaringan Tulang (Histogenesis)


Jaringan Tulang berasal dari Mesoderm yang secara khusus disebut
bakal jaringan tulang (Mesenchyme). Bakal jaringan tulang berfibril yang
terdiri dari jalinan sel-sel (Fibroblast) dengan zat sela / zat antara yang
banyak mengandung Kolagen dan serabut elastis. Bakal jaringan tulang
memperbanyak diri secara mitosis menjadi sel pembentuk tulang
(Osteoblast), sedang zat selnya menjadi bahan yang liat (Osteoid).
Dalam osteoid terdapat pembuluh-pembuluh darah halus yang terdapat
didalamnya, kemudian terkurung menjadi suatu saluran (Kanaliculi) yang
dikenal dengan saluran Havers dan Valkmann.
• Enzym Phasphatose berfungsi membantu pengeluaran garam
kapur ke dalam zat sela menjadi bahan pengeras tulang. Proses
ini dinamakan Klasifikasi yang ditentukan oleh bahan makanan
berupa vitamin D dan kelenjar Parathyroid.

• Apabila kekurangan Vitamin D dan kelenjar Parathyroid maka


akan terjadi gangguan pada pertumbuhan, seperti bentuk
tungkai X, U, dan O, penyakit ini dinamakan Ricket.

• Kapur/kalsium didalam tubuh 99% terdapat pada kerangka yang


dipertahankan secara tetap dengan jalan penyerapan zat kapur
dari makanan dan resorpsi dari tulang-tulang. Resorpsi yang
berlebihan akan menyebabkan tulang akan lembek
(Osteonalacia) dan bengkak yang dikenal dalam nama Jawa
“Dada Manuk”.
B. Pembentukan Tulang yang Definitif (Morphogenesis)

Meliputi:
1. Pembentukan di dalam selaput (Intra Membranous) atau pembentukan
langsung
Proses pembentukan di mulai pada pusat penulangan yang berada di bagian
tengah. Pembentukan di dalam selaput (Intra membranous) di mana
pembentukan tulang secara langsung. Tulang menjadi keras terjadi dari jaringan
pengikat/penunjang tanpa terjadi tulang rawan terlebih dahulu. Osteoblast yang
berada di lapisan tengah penunjang membentuk substantia spongiosa yang
dinamakan Diploe. Seperti bagian lunak (fanticulus) yang terdapat pada bagian
ubun-ubun (fanticulus frontalis) dan pada bagian pelipis (Fanticukus spenoidalis).

2. Pembentukan di dalam jaringan tulang rawan (Intra Membranous) secara


Endochondral.
Pembentukan tulang dari jaringan penunjang yang telah berubah menjadi rawan
Hyaline, kemudian berubah menjadi tulang yang keras.
ARTHOLOGY
Arthology adalah ilmu yang mempelajari Persambungan dan Persendian
Persambungan adalah Perhubungan antara dua tulang atau lebih secara
langsung dan tidak terjadi atau sedikit sekali gerakan.
Persendian adalah Perhubungan antara dua tulang atau lebih secara tidak
langsung dan pada persendian terjadi gerakan

Yang Menyebabkan Persambungan pada Persendian:


 Tali pengikat (Ligamenta / ligamentum)
 Jaringan ikat (Connective Tissues)
 Jaringan rawan (Cartilago)
 Otot-otot (Muscle)
PERSAMBUNGAN :
 SUTURE : Persambungan tulang ini semacam jahitan dan bergerigi.
Contoh : Os Frontale dan Os Farientale.

 SCHINDYLESIS : Pada persambungan ini tulang yang dihubungkan


saling berisi. Merupakan tulang-tulang pipih.

Contoh : Os Palatum dengan Os Maxilla

 GOMPHOSYS : Persambungan ini dimana permukaan tulang yang


dihubungkan yang satu merupakan taju duri (prossesus) dan yang
satu lagi merupakan kantungnya.
Contoh : Os Maxilae dan Os Mandibulae dengan Gigi.

 SYNCHONDROSE : Bagian tulang yang dihubungkan yang satu sama


lain dihubungkan dengan tulang rawan (Chandio / Cartilago).
Contoh : Os Costae dengan Os Sternum.
PERSENDIAN (DIARTHOSE)

1. Bergerak Sedikit (Sligthy moveble joint) / Amphiarthose:


a. Discus Articular bertentuk cakram.
b. Membran Articular dihubungkan oleh selaput jaringan ikat
2. Bergerak bebas (Freely moveble joint) / Senovial joint, yang
dihubungkan oleh:
a. Tali pengikat (ligamenta)
b. Cavum articular (rongga sendi)
c. Cartilagi articular (jaringan rawan sendi.
d. Capsula articular (selaput sendi)
Struktur Pada Persendian (Diarthose):
1. Pada bagian ujung-ujung tulang / Extremitas articular ada: a. Caput
articular dan b. Possa articular. Setiap ujung tulang dilapisi oleh
rawan sendi (cartilago articular) berfungsi: penahan getaran, pelicin,
dan pelancar gerakan.
2. Discus articular
3. Cavum articular
4. Nucosa
Macam-Macam Diarthose
1. Menurut jumlah yang dihubungkan:

1.1 Articulatio Symplex : Suatu Persendian yang dibentuk oleh dua buah tulang.
Contoh : a. Sendi Bahu (Art. Humeri / Shoulder joint) tulang yang
membentuknya : Tl. Belikat (Os Scapula) dengan Tl. Pangkal lengan (Os
Humeri) b. Sendi Panggul (Art. Coxae / Hip joint) tulang yang
membentuknya : Tl. Paha (Os Femur) dengan Tl. Panggul (Os Coxae).

1.2 Articulatio Compositus : Suatu persendian yang dibentuk oleh lebih dari dua
buah tulang.
Contoh : Sendi Siku (Art. Cubiti / Elbow joint) tulang yang membentuknya :
Tl. Pangkal lengan (Os Humeri), Tl. Pengumpil (Os Radius) dan Tl. Hasta
(Os Ulnae)
2. Berdasarkan gerakan yang dapat dilakukan :

2.1 Articulatio Symplex / Gliding joint : Sendi geser : Kemungkinan bergerak hanya bergeser
(gliding movement).
Contoh :
a. Art. Inter Carpea : Persendian antara tulang-tulang tapak tangan.
b. Art. Inter Tarsale : Persendian antara tulang-tulang tapak kaki.

2.2 Articulatio Ginglymus / Hinge joint : Sendi engsel : Kemungkinan bergerak hanya pada satu
bidang saja / hanya ke dua arah pada sumbu (axis) yang melintang.

Contoh : a. Art. Cubiti


b. Art. Inter Digiti
Gerakan : Fleksi dan Ekstensi

2.3 Articulatio Condyloid / Condyloid joint : Sendi Condyloid : Struktur articularnya yang satu
merupakan bongkol besar (condyle), sebagai caput dan yang satu lagi berupa cekungan agak
dalam sebagai Fossa.

Contoh : a. Art. Radiocarpale / Wrist joint : sendi pangkal tangan.


b. Art. Talocruralis / Angkle joint : sendi pangkal kaki.
Gerakan : Fleksi, Ekstensi, Lateral Fleksi, Medial Fleksi.
2. Berdasarkan gerakan yang dapat dilakukan :
2.1 Articulatio Sellaris / Saddle joint ( Sendi Pelana )
Sendi ini hampir sama dengan sendi condylod, berbeda pada strukturnya, sedang
kemungkinan geraknya sama.
Contoh: Art. Carpo meta carpale of the Thumb: Persendian antara tulang jari-jari dengan tl.
Pergelangan tangan (Ossa Carpus)

2.2 Articulatio Trochoidea / Pivot joint :( Sendi Putar )


Gerakannya seolah-olah memutar satu buah poros < 360 derajat. Gerakan ini disebut berpilin.
Contoh : Art. Atlanto Occipitalis : Persendian antara os collumna vertebrae cervicalis ke 1 (os atlas)
dengan os occipitalis (Tl. Belakang kepala) Pada Art. Radio Ulnaris Distalis dengan Pronasi dan
Supinasi

2.3 Articulatio Cotylica / Art. Globoidea / Ball and socket joint :


Sendi Peluru : Gerakannya paling luas. Gerakan yang dapat dilakukan : Fleksi, Ekstensi, Abduksi
Adduksi, Rotasi, dan Sirkumduksi
Contoh : a. Art. Coxae / Hip joint : Sendi Panggul.

Catatan:
Art. Humeri adalah sendi yang paling luas gerakannya pada tubuh manusia
Faktor-faktor yang memperkuat persendian

1. Ligamenta dan Capsula Articular : Selain memperkuat sendi juga sebagai


pengontrol gerakan-gerakan yang berlebihan.
2. Otot-otot yang melalui persendian : mempertahankan / menarik tulang-
tulang yang dihubungkan supaya tetap pada posisi yang
normal.
3. Bentuk-bentuk bagian tulang yang dihubungkan. Bentuk Extremitas Art.
Yang bersesuaian (concurent) sangat membantu memperkokoh persendian
(sendi panggul).
4. Kohesi yang disebabkan oleh adanya cairan / lendir dalam cavum articular.
5. Tekanan atmosfir juga membantu mempertahankan agar ligamenta otot-
otot tetap pada posisinya.
Kelainan-kelainan pada Persendian:

Jika persendian mendapat INFEKSI, maka akan terjadi


peradangan pada rongga sendi ini disebut ARTHRITIS. Tanda-
tandanya kulit di atas sendi itu menjadi merah dan terasa panas. Jika
keadaan ini berlangsung lama dan sendi menjadi kaku dan tidak
dapat digerakan secara wajar, keadaan ini disebut ANCYLOSIS. Jika
tulang-tulang pada suatu sendi terlalu kuat digerakkan atau gerakan
tiba-tiba dan keras akan menyebab-kan sendi dan tali-tali pengikat
robek dan rusak, ini disebut SPRAIN. Bila sampai lepas / keluarnya
kepala sendi dari mangkuknya disebut LUXATIO. Harus diperbaiki
dengan cara memasukkan kepala sendi ke dalam mangkuknya, usaha
ini disebut REPOSISI.
Macam-MacamAphiarthose

SYMPHYSIS : Pada persendian macam ini tulang-tulang yang membentuknya


dihubungkan oleh jaringan rawan berbentuk pipih dan agak tebal.

Contoh:
1. Art. Intercarpus Vertebrae : Persendian antara carpus columna vert. Yang satu
dengan yang lain
2. Art. Sacro Iliaca : Persendian antara tulang kelangkang (os sacrum) dengan tulang
usus (os illium).

SYNDESMOSE : Pada persendian macam ini tulang-tulang yang membentuknya


dihubungkan oleh selaput jaringan ikat (membran interossea).
Contoh:
1. Art. Tibia Fibukar bagian Diaphyse : Persendian antara tl. Kering (os tibia)
dengan tl. Betis (os fibula). Bagian tengah dihubungkan oleh
membrana interossa.
2. Art. Radioulnare bagian Diaphyse : Persendian antara tl. Pengumpil
(os radius) dengan tl. Hasta (os ulnae) bagian tengah dihubungkan
oleh membrana interossa.
SYMPHYSIS SYNDESMOSE
1. JARINGAN IKAT
(CONNECTIVE TISSUE)
SYNARTHOSE/ 2. TALI PENGIKAT
(LIGAMENTA)
PERSAMBUNGAN 3. JARINGAN RAWAN
(CARTILAGO)
4. OTOT-OTOT
(MUSCLE)

ATRHOLOGI
PERSENDIAN YANG
BERGERAK SEDIKIT

DIARTHOSE/
PERSENDIAN
PERSENDIAN YANG
BERGERAK LUAS /
BEBAS
MIOLOGY
MIOLOGY : Ilmu yang mempelajari otot-otot
MIO = Muscle = Musculus = Otot
Logy = Logos = Ilmu pengetahuan

Sifat Jaringan Otot :


 Dapat Dirangsang (Irritable)
 Dapat memendek atau Berkonstraksi (Contractable)
 Dapat memanjang (Extentable)
 Elastis (Elastable)

Komposisi Kimia Otot :


 75 % Air
 20 % Protein
 5 % Mineral dan Garam-garam bukan organik
Fungsi Otot :
1. Sebagai alat penggerak aktif, karena dapat
berkontraksi;
2. Melindungi dan menutup rongga badan, seperti otot-
otot dinding perut dan sela-sela iga;
3. Menunjang dan turut memperkuat Persambungan
dan Persendian antara tulang;
4. Memberi bentuk kepada tubuh : otot yang baik
pertumbuhannya dapat memberi bentuk yang
harmonis bagi pemiliknya;
5. Membantu kelancaran pengangkutan benda-benda
cair dan padat dalam pembuluh-pembuluh dan
saluran yang ada dalam tubuh;
6. Cadangan energi
Struktur Otot
Setiap otot terdiri dari serabut-serabut otot (Porenchyma), pada
serabut ini terdapat benang-benang fibril yang mengandung filamen-
filamen (serat halus) yang bersifat kontraktil.
Serabut otot dibungkus oleh selaput pembungkus serabut yang
dinamakan Endomycium yang berbentuk berkas otot (Fasciculus),
fasciculus ini dibungkus lagi oleh selaput pembungkus berkas yang
dinamakan Perimysium Internum.
Fasciluli bersama-sama membentuk otot-otot yang besar : segumpal
otot, selanjutnya otot / musculus dibungkus lagi oleh pembungkus yang
lebih besar lagi yang dinamakan Perimysium externum, selanjutnya
dibungkus lagi oleh selaput pembungkus (Fascia Superficialis) yang
terdapat dibawah kulit (Cutane)
JENIS-JENIS OTOT
Otot Kerangka adalah otot-otot yang tertambat
langsung pada kerangka yang dikenal sebagai alat
penggerak aktif.
Otot Polos adalah otot yang bekerjanya secara
rhitmis dan tidak dipengaruhi oleh kamuan kita. Otot
ini terdapat pada saluran-saluran pencernaan
makanan, pembuluh darah, dan saluran reproduksi.
Otot Jantung adalah otot yang keadaannya seperti
otot seram lintang, tetapi cara kerjanya seperti otot
polos, oleh karena tidak dipengaruhi oleh kemauan kita
JENIS-JENIS KONTRAKSI
OTOT KERANGKA
1. Kontraksi Konsentris
Kontraksi otot seperti pada saat kita mendekatkan lengan bawah ke
lengan atas dengan cara memendekan otot lengan berkepala dua
(M. Biceps Brachii)
2. Kontraksi Eksentris
Kontraksi otot yang terjadi pada saat otot-otot tersebut memaksa
menarik otot ke arah panjangnya.
a. Kontraksi Isotonis = Ketegangan otot (tonus) tetap.
b. Kontraksi Dinamis = Panjang otot berubah
3. Kontraksi Isometris
Kontraksi otot di mana pada saat kontraksi itu berlangsung panjang
otot tidak berubah dan tidak pula terjadi perubahan kedudukan
selama kontraksi tersebut berlangsung ini disebut kontraksi statis.
CARA MENGONTROL OTOT
BERKONTRAKSI
Otot yang berkontraksi akan berada searah
dengan gerakan itu;
Otot yang berkontraksi (yang mengadakan
gerakan) akan menunjukkan terjadinya
perubahan pada otot yaitu terjadinya
pengerasan dan pemendekan atau
pemanjangan;
Otot akan berkontraksi pada sendi yang
dilaluinya.
BENTUK OTOT
1. Berbentuk Kumparan : Otot yang termasuk jenis ini
berbentuk bulat agak panjang di bagian empal otot.
Contoh : M. Biceps Brachii.
2. Berbentuk Bulat Panjang
Contoh : M. Sartorius (otot penjahit)
3. Berbentuk Bulu Ayam (Pennate) : Arahnya seperti bulu
ayam dan tendonya merupakan tangkainya
Otot ini mempunyai variasi:
a. Demi Pennate contoh M. Abductor Magnus
b. Bi Pennate contoh M. Vascus Medialis
c. Multi Pennate contoh M. Pectoralis mayor
d. Circum Pennate contoh M. Obbigularis
KLASIFIKASI GERAKAN
1. Gerakan Menyudut (Angular Movement)
Fleksi : Gerakan pada suatu persendian membuat sudut atau
memperkecil sudut
Ektensi : Meluruskan / Memperbesar sudut

 Fleksi badan : Ante Fleksi : Gerakan badan yang membuat


sudut ke arah badan (sedang Ruku)
 Retro fleksi : Gerakan yang melebihi ekstensi / ekstensinya
melebihi
 Volar fleksi : Gerakan fleksi ke arah telapak tangan (Pols)
 Dorsal fleksi : Gerakan fleksi ke arah punggung tangan
(kaki)
 Plantar fleksi : Gerakan fleksi ke arah telapak kaki
 Ulnae fleksi : Gerakan fleksi ke arah ulnae
2. Gerakan Memutar (Circular Movement)
Dapat memutar 360º
Contoh : Rotation seperti Gerakan tangan atau kepala
Rotation ke dalam = inward rotation
Rotation ke luar = outward rotation
3. Gerakan Khusus
 Circumduction : Gerakan kombinasi antara gerakan menyudut dan
memutar.
 Elevasi : Gerakan mengangkat bahu.
 Depresi : Gerakan menunkan bahu.
 Invertion : Membelokkan kaki ke arah dalam.
 Evertion : Membelokkan kaki ke arah luar.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai