Anda di halaman 1dari 24

DETAIL TATA RUANG PERKOTAAN

(STRUKTUR KOTA)

Nama : Ramli Arsandi Bagi

NPM : 21550001

Nama : Gregorius Harjoning

NPM : 21550003

MAPEL : Dasar Dasar Perkotaan

Dosen : Nova P. Anggraini., ST., MT


STRUKTUR RUANG

• sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat


yang secara hierarkis memiliki hubungan fungsional. Struktur Ruang adalah
susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan
RECANA STRUKTUR KOTA BANDUNG

1. Rencana pengembangan pusat pelayanan


2. Rencana jaringan transportasi
3. Rencana jaringan energi
4. Rencana jaringan telekomunikasi
5. Rencana jaringan air minun
6. Rencana jaringan limbah
7. Rencana jaringan drainase
Rencana pengembangan pusat pelayanan

 Pengembangan pusat pelayanan di Kota Bandung merupakan salah satu


prioritas pemerintah untuk meningkatkan kualitas layanan publik bagi
masyarakat. Beberapa rencana pengembangan pusat pelayanan di Kota
Bandung yang saat ini sedang direncanakan atau sedang dalam tahap
pelaksanaan antara lain:
 Pembangunan smart city center.
Smart city center adalah pusat pelayanan informasi dan teknologi yang
bertujuan untuk memberikan layanan digital pada masyarakat dalam
berbagai aspek seperti transportasi, kesehatan, pendidikan, dan lain
sebagainya. Pusat ini Juga diharapkan dapat meningkatkan efisiensi
dan transparansi pemerintahan. Pembangunan Smart City Center saat
ini sedang dalam tahap perencanaan.
 Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Melalui Pusat Layanan Terpadu.
Pemerintah Kota Bandung juga berencana untuk meningkatkan kualitas
pelayanan publik melalui pendirian Pusat Layanan Terpadu yang
menggabungkan berbagai layanan publik seperti pembuatan KTP,
pembuatan surat izin usaha, dan lain sebagainya dalam satu tempat.
Pusat ini diharapkan dapat mempermudah akses masyarakat terhadap
layanan publik dan meningkatkan efisiensi birokrasi.
 Peningkatan Kapasitas Pelayanan Kesehatan.
Pemerintah Kota Bandung juga berencana untuk meningkatkan kapasitas
pelayanan
Kesehatan melalui peningkatan fasilitas dan peningkatan kualitas tenaga
medis. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan membangun
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang lebih modern dan
dilengkapi dengan teknologi medis yang mutakhir.
 Peningkatan Pelayanan Transportasi.
Pemerintah Kota Bandung juga berencana untuk meningkatkan
pelayanan
transportasi dengan memperbaiki Jaringan transportasi publik dan
memperbanyak moda transportasi seperti bus kota dan angkutan kota.
Selain it, rencananya juga akan dibangun pusat layanan transportasi
yang menyediakan informasi tentang rute, jadwal, dan tarif transportasi.
Rencana jaringan transportasi

Pemerintah Kota Bandung memiliki beberapa rencana pengembangan jaringan transportasi dalam rangka
meningkatkan mobilitas dan kualitas hidup masyarakat. Beberapa recana pengembangan jaringan
transportasi di Kota Bandung antara lain

• Membangun Jaringan Transportasi Massal Berbasis Rel.

Salah satu rencana pengembangan jaringan transportasi di Kota Bandung adalah dengan membangun
jaringan transportasi massal berbasis rel yang menghubungkan berbagai kawasan penting di kota Bandung.
Rencana tersebut meliputi pengembangan jaringan
KRL, seperti KRL Bandung-Raya dan KRL Bandung-Cianjur.
• Peningkatan Layanan Angkutan Kota.
Pemerintah Kota Bandung juga berencana untuk meningkatkan layanan angkutan kota dengan menambah
jumlah armada dan rute, serta meningkatkan kualitas pelayanan angkutan kota. Selain it, pemerintah juga
akan membangun terminal-terminal baru dan merenovasi terminal-terminal lama untuk meningkatkan
kenyamanan dan efisiensi layanan.
 Peningkatan Layanan Angkutan Kota.
Pemerintah Kota Bandung juga berencana untuk meningkatkan layanan
angkutan kota dengan menambah jumlah armada dan rute, serta
meningkatkan kualitas pelayanan angkutan kota. Selain it, pemerintah juga
akan membangun terminal-terminal baru dan merenovasi terminal-terminal
lama untuk meningkatkan kenyamanan dan efisiensi layanan.
 Meningkatkan Fasilitas Jalan.
Pemerintah Kota Bandung juga berencana untuk meningkatkan fasilitas
jalan dengan memperbaiki dan memperluas jalan-jalan utama di kota
Bandung. Selain itu, rencananya juga akan dibangun jalan layang atau
flyover yang menghubungkan kawasan penting di kota Bandung.
 Meningkatkan Penggunaan Transportasi Berkelanjutan.
Pemerintah Kota Bandung juga berencana untuk meningkatkan penggunaan
transportasi berkelanjutan seperti sepeda, angkutan umumlistrik dengan
membangun infrastruktur yang mendukung seperti jalur sepeda dan stasiun
pengisian listrik.
listrik, dan kendaraan
Semua rencana pengembangan jaring an transportasi in diharapkan dapat
meningkatkan efisiensi dan kenyamanan transportasi, mengurangi
kemacetan, serta meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan
masyarakat Kota Bandung
Rencana jaringan energi
Pemerintah Kota Bandung memiliki beberapa rencana pengembangan jaringan energi dalam
rangka meningkatkan ketersediaan dan aksesibilitas energi, seta mengurangi dampak negatif
terhadap lingkungan. Beberapa rencana pengembangan jaringan energi diKota Bandung antara
lain:
 Penyediaan Listrik dan Gas Rumah Tangga yang Lebih Terjangkau
Pemerintah Kota Bandung berencana untuk menyediakan listrik dan gas rumah tangga yang
lebih terjangkau bag masyarakat, terytama bag masyarakat yang berpenghasilan rendah.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan meningkatkan penetrasi listrik dan gas
rumah tangga ke daerah-darah yang belum terjangkau.
 Peningkatan Penggunaan Energi Terbarukan
Pemerintah Kota Bandung juga berencana untuk meningkatkan penggunaan energi
terbarukan seperti energi surya dan energi angin. Salah satu upaya yang dilakukan adalah
dengan membangun panel surya di atap-atap gedung dan institusi publik, serta
menyedlakan insentif bagi penggunaan kendaraan listrik.
 Pembangunan Jaringan Pipa Gas
Pemerintah Kota Bandung juga berencana untuk membangun jaringan pipa
gas untuk menyediakan gas alam bagi masyarakat dan industri. Rencananya,
jaringan pipa gas tersebut akan dihubungkan ke sumber gas alam di
Sumatera dan Jawa.
 Peningkatan Efisiensi Penggunaan Energi
Pemerinta Kota Bandung juga berencana untuk meningkatkan efisiensi
penggunaan energi dengan membangun gedurs- gedung hijau dan
menyediakan insentif bagi penggunaan teknologi hemat energi seperti lampu
LED dan peralatan hemat energi.
Semua rencana pengembangan Jaringan energi ini diharapkan dapat
meningkatkan ketersediaan dan aksesibilitas energi, seta mengurangi dampak
negatif terhadap lingkungan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kota
Bandung
RENCANA JARINGAN TELEKOMUNIKASI.
Sebelum merencanakan jaringan telekomunikasi untuk Kota Bandung, ada
beberapa faktor yang harus dipertimbangkan, seperti:
 
 Kepadatan penduduk:
Semakin padat penduduk suatu wilayah, semakin banyak pengguna jaringan
telekomunikasi yang akan menggunakan jaringan tersebut, sehingga harus
dipastikan bahwa jaringan tersebut mampu menangani beban tersebut.
 
 Ketersediaan infrastruktur:
Infrastruktur seperti tiang listrik dan jaringan kabel yang sudah ada di wilayah
tersebut harus dipertimbangkan, karena akan mempengaruhi kemudahan dan
biaya pembangunan jaringan telekomunikasi.
 Teknologi yang digunakan:
Teknologi yang digunakan untuk jaringan telekomunikasi harus dipilih
berdasarkan kebutuhan dan kemampuan finansial, serta harus memperhatikan
perkembangan teknologi yang ada saat ini dan di masa depan.
 
 Pemenuhan regulasi:
Ada beberapa regulasi yang harus dipenuhi dalam membangun jaringan
telekomunikasi, seperti perizinan dari pemerintah, standar kualitas jaringan, dan
lain sebagainya.
 
 Setelah mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, rencana jaringan
telekomunikasi untuk Kota Bandung dapat dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
 
 Penentuan lokasi sentral:
Sentral ini akan menjadi pusat jaringan telekomunikasi, yang terdiri dari
berbagai perangkat seperti pemancar, router, dan sebagainya.
 Identifikasi kebutuhan kapasitas jaringan:
Kebutuhan kapasitas jaringan dapat dihitung berdasarkan jumlah pengguna
jaringan telekomunikasi, jenis layanan yang disediakan (misalnya telepon,
internet, atau televisi), dan perkiraan pertumbuhan pengguna di masa depan.
 
 Perencanaan jaringan kabel:
Jaringan kabel adalah infrastruktur utama dalam jaringan telekomunikasi,
sehingga harus dirancang dengan baik untuk memastikan keandalan dan
kecepatan jaringan. Hal ini meliputi pemilihan jenis kabel, rute kabel, dan
perlindungan kabel.
 
 Penentuan teknologi yang digunakan:
Teknologi seperti 5G dan fiber optic saat ini sedang berkembang dan dapat
menjadi pilihan untuk jaringan telekomunikasi di Kota Bandung.
 Perizinan dari pemerintah:
Sebelum membangun jaringan telekomunikasi, perizinan dari pemerintah
harus dipenuhi dan prosedur perizinan harus diikuti.
 
 -Pelaksanaan pembangunan jaringan:
Setelah rencana jaringan selesai dirancang dan perizinan sudah diperoleh,
pembangunan jaringan telekomunikasi dapat dilaksanakan.
RENCANA JARINGAN AIR MINUM
Untuk merencanakan jaringan air minum di Kota Bandung, ada beberapa hal
yang perlu dipertimbangkan seperti sumber air, distribusi air, dan infrastruktur
yang diperlukan. Berikut adalah beberapa tahapan dalam merencanakan
jaringan air minum di Kota Bandung:
 
 Identifikasi Sumber Air:
Sumber air yang tersedia di Kota Bandung dapat berasal dari sungai, danau,
atau sumur bor. Pilih sumber air yang memiliki kualitas yang baik dan jumlah
pasokan yang memadai.
 
 Identifikasi Wilayah Distribusi:
Tentukan wilayah mana saja yang akan dilayani oleh jaringan air minum.
Pertimbangkan jumlah penduduk dan kebutuhan air mereka untuk menentukan
ukuran jaringan yang tepat.
 Desain Jaringan Pipa:
Buatlah desain jaringan pipa yang sesuai dengan kebutuhan wilayah distribusi.
Pertimbangkan faktor seperti tekanan air, debit air, dan jenis pipa yang akan
digunakan.
 
 Perhitungan Kebutuhan Air:
Hitunglah kebutuhan air harian untuk wilayah distribusi dengan
mempertimbangkan jumlah penduduk dan kebutuhan air per kapita.
 
 Perhitungan Kebutuhan Pipa:
Hitunglah kebutuhan pipa yang dibutuhkan untuk jaringan air minum
berdasarkan desain jaringan pipa yang telah dibuat.
 
 Pemilihan Material Pipa:
Pilihlah material pipa yang sesuai dengan kondisi lingkungan dan
kebutuhan jaringan air minum.
 
 Pemilihan Lokasi Tower Air:
Pilihlah lokasi yang tepat untuk membangun tower air agar dapat
memenuhi kebutuhan air di wilayah distribusi.
 
 Perencanaan Biaya:
Hitunglah biaya yang diperlukan untuk membangun jaringan air
minum dan tower air. Pertimbangkan biaya material, biaya tenaga
kerja, dan biaya perizinan.
 
 Pembangunan Jaringan:
Setelah semua perencanaan selesai, lakukan pembangunan
jaringan air minum dan tower air sesuai dengan desain yang telah
dibuat.
 Uji Coba dan Operasional:
Setelah pembangunan selesai, lakukan uji coba untuk memastikan
bahwa jaringan air minum dan tower air berfungsi dengan baik. Setelah
itu, jaringan air minum dapat dioperasikan secara penuh untuk
memenuhi kebutuhan air di wilayah distribusi
RENCANA JARINGAN LIMBAH
sistem jaringan limbah di Kota Bandung. Beberapa di antaranya adalah:

 Pengembangan Sistem Jaringan Limbah: Pemerintah Kota Bandung berencana


untuk memperluas jaringan limbah di
berbagai wilayah kota, termasuk kawasan yang sebelumnya belum tercover
oleh sistem tersebut. Ini melibatkan pembangunan saluran pembuangan
limbah baru dan perluasan saluran yang sudah ada
 
 Pengolahan Limbah: Pemerintah Kota Bandung berusaha meningkatkan
fasilitas pengolahan limbah yang ada. Ini melibatkan peningkatan kapasitas
pengolahan, penggunaan teknologi yang lebih baik, dan implementasi praktik
ramah lingkungan dalam pengolahan limbah
 
 Pengurangan Pencemaran: Salah satu tujuan rencana jaringan limbah Kota
Bandung adalah mengurangi pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh
limbah. Ini termasuk pengendalian limbah industri dan pelaksanaan sistem
pengawasan yang ketat untuk memastikan bahwa limbah terbuang dengan
benar.
 
 Kesadaran Masyarakat: Selain meningkatkan infrastruktur limbah, pemerintah
Kota Bandung juga berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan
pentingnya pengelolaan limbah yang baik. Program edukasi dan kampanye
lingkungan dilakukan untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam
pengelolaan limbah yang bertanggung jawab.
Rencana jaringan

Rencana jaringan drainase kota biasanya dikembangkan untuk mengatasi masalah


genangan air dan banjir di daerah perkotaan. Beberapa komponen yang mungkin
tercakup dalam rencana tersebut meliputi:

• Saluran Drainase: Pembangunan atau perbaikan saluran drainase yang ada untuk
memastikan aliran air yang lancar dari permukaan ke saluran utama. Saluran
dapat berupa saluran terbuka (terbuka) atau saluran tertutup (pipa bawah tanah).
• Kolam Retensi: Pembangunan kolam retensi atau bak penampung air hujan
untuk menampung air sementara selama periode hujan deras. Kolam retensi
dapat membantu mengurangi risiko banjir dengan menunda aliran air ke saluran
drainase utama.
• Rawa-rawa Alami: Pemulihan atau pelestarian rawa-rawa alami di sekitar kota
untuk menyerap air dan mengurangi genangan air. Rawa-rawa alami berfungsi
sebagai ekosistem alami yang mampu menyerap kelebihan air dan berperan
penting dalam menjaga keseimbangan hidrologi.
• Pengaturan Penggunaan Tanah: Perencanaan tata ruang yang mempertimbangkan
penggunaan lahan yang tepat untuk mengurangi dampak genangan air. Ini dapat
mencakup pengaturan zona hijau, taman, atau area resapan air di sekitar
permukiman atau kawasan komersial.
• Pengendalian Erosi: Upaya untuk mengurangi erosi tanah, yang dapat
mempengaruhi aliran air dan menyebabkan sedimentasi di saluran drainase.
Pengendalian erosi dapat melibatkan penghijauan, pelestarian vegetasi alami, dan
praktik-praktik pengelolaan lahan yang berkelanjutan.
• Sistem Informasi dan Pemantauan: Penggunaan teknologi informasi dan sistem
pemantauan untuk mengumpulkan data tentang kondisi drainase, curah hujan, dan
aliran air. Data ini dapat digunakan untuk pemodelan hidrologi dan perencanaan
yang lebih efektif.

Penting untuk dicatat bahwa rencana jaringan drainase kota sangat bergantung pada
sumber daya yang tersedia, peraturan lokal, dan penilaian risiko banjir yang dilakukan
oleh otoritas terkait

Anda mungkin juga menyukai