Analgetika
Analgetika
ANALGETIK
• Analgetika atau obat penghilang rasa nyeri adalah zat-zat yang mengurangi atau
menghalau rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran (perbedaan dengan anastetika
umum)
• Berdasarkan efek farmakologinya Analgetik dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu :
1. Analgetik Narkotik
2. Analgetik Perifer ( Non-narkotik)
APA ITU NYERI ?
• Sensasi tidak menyenangkan yang terjadi bila kita mengalami cedera atau
kerusakan pada tubuh kita yang disebabkan baik oleh gangguan Fisik
ataupun kimia. Nyeri dapat terasa sakit, panas, gemetar, kesemutan.
• Nosisepsi adalah mekanisme dimana stimuli perifer yg dianggap berbahaya
ditransmisikan ke sistem saraf pusat.
• Nociceptors polimodal (PMN) adalah tipe neuron sensorik perifer utama
yang merespon terhadap rangsangan berbahaya. Sebagian besar adalah
Serat-serat yang menanggapi rangsangan termal, mekanik dan kimia.
Cedera Jaringan
hilangnya fungsi
MEKANISME UMUM PENGHAMBATAN NYERI
• Disebut juga OPIOIDA (=mirip opiat) adalah zat yang bekerja terrhadap
reseptor opioid khas di susunan saraf pusat (SSP) hingga persepsi nyeri dan
respon emosional terhadap nyeri berubah (dikurangi).
• Baik diserap pd saluran pencernaan. Namun, efek analgesik yang lebih besar pd
pemberian secara I.M atau I.V.
• Morfin dimetabolisme menjadi morfin-6-glukuronida, yang lebih kuat sebagai analgesik.
• Sembilan puluh persen dari dosis yang diberikan diekskresikan dalam urin; 10% sisanya
diekskresikan dalam feses
CODEIN
• digunakan untuk mengobati kecanduan morfin dan diamorfin karena kecanduan kronis
dan signifikan nya
ANTAGONIS OPIOID
• Parasetamol
• Salisilat : Asetosal, salisilamid, dan benorilat
• Penghambat prostaglandin (NSAID’S) ; ibupropen
• Derivat-derivat Pirazolinon : aminofenazon
• Derivat-derivat antranilat : mefenaminat
• Lainnya : benzidamin
PENGGUNAAN
• Efek Analgetik
Meringankan atau menghilangkan rasa nyeri tanpa mempengaruhi susunan
saraf pusat atau menurunkan kesadaran, juga tidak menimbulkan ketagihan
(intensitas nyeri ringan sampai sedang)
• Efek antipiretik
Obat-obat ini akan menurunkan suhu badan hanya pada keadaan demam.
Daya antipiretiknya berdasarkan rangsangan terhadap pusat pengatur kalor
di hipotalamus yang mengakibatkan vasodilatasi perifer (di kulit) dan
bertambahnya pengeluaran kalor dan disertai keluar keringat yang banyak.
• Efek anti radang atau anti inflamasi
Analgetik juga memiliki daya anti radang, khususnya kelompok NSAID’S
(Non-Steroid Anti Inflamasi Drugs) termasuk asetosal
Zat-zat ini digunakan untuk rasa nyeri yang disertai peradangan
EFEK SAMPING
• Obat ini juga efektif untuk peradangan lain akkibat trauma (pukulan,
benturan, kecelakaan). Juga pada setelah pembedahan atau memar akibat
olah raga. Intinya obat ini mencegah pembengkakan bila diminum sedini
mungkin dalam dosis yang cukup tinggi.
Stim u lus
Gan g gu an p d m e m b ra n sel
L eu ko trien es
R e cep to r le ve l a n tago nists
LTB 4 LTC4 / D4 / E4 Pro stag lan dins Th ro m b oxan e Pro stac yc lin
Alteratio n of v asc u la r
Phag ocyte pe rm eability, b ronc h ial L eu ko cyte
a ttra ctio n, c on stric tion , in c rea se d m o d ulation
ac tiv atio n s e cre tion
Co lch ic in e
Bronc h os pas m ,
Infla m as i co n ge stion , In flam a si
m u cu s p lu g g in g
PROPERTIES OF PROSTAGLANDINS
PENGGOLONGAN
• Salisilat : asetosal, benorilat dan diflunisal
Dosis anti radang 2-3 kali lebih tinggi dari pada
dosis analgetik. Tetapi karena resiko efek samping
sehingga jarang digunakan dalam obat rematik.
• Asetat : diklofenak, alklofenak, indometasin,
sulindac
Alklofenak jarang digunakan lagi karena
menimbulkan reaksi kulit.
Indometasin termasuk obat yang terkuat daya anti
radangnya. Tetapi lebih sering menyebabkan
keluhan lambung.
• Propionat: Ibupropen, ketopropen, naproksen
• Oxicam : piroksikam, tenoxicam, meloxicam
• Antranilat: mefenaminat, nifluminat dan meclofenamic acid
• Pirazolon : (oxy) fenilbutazon, azapropazon
• Lainnya : Nabumeton, benzidamin kream 3%, bufexamac kream 5%
Benzidamin berkhasiat anti radang tetapi kurang efektif pada gangguan rematik
MEKANISME KERJA
• Cara kerja NSAID’S sebagian besar berdasarkan hambatan sintesa prostaglandin dimana
kedua jenis ciklo-oksigenase diblokir
• NSAID’S idealnya hanya menghambat ciklo-oksigenase II/COX-II (peradangan) dan
tidak COX-I (perlindungan mukosa lambung)
EFEK SAMPING SECARA UMUM
• Efek ulcerogan : mual, muntah, nyeri lambung, gastritis
• Obat yang banyak menimbulkan keluhan lambung serius
adalah indometasin, piroksikam.
• Gangguan fungsi ginjal: insufisiensi, kelainan pada regulasi
elektrolit dan air (udem, hiperkalemia). Prostaglandin (PG)
memelihara volume darah yang mengalir melalui ginjal
(perfusi) karena terhambatnya sintesa PG maka perfusi dan
laju filtrasi glomeruler berkurang dengan efek-efek tersebut.
• Agregasi trombosit dikurangi, sehingga masa perdarahan
dapat diperpanjang. Efek ini reversible kecuali asetosal.
• Reaksi kulit : ruam dan urtikaria (diklofenak dan sulindac)
• Lain-lain : bronkokontriksi, efek sentral, gangguan fungsi
hati (diklofenak)
ENZIM SIKLO-
OKSIGENASE
• Siklo – oksigenase 1 (COX-1) : Lambung , Usus,
Ginjal, Platelet
• Efek Antipiretik :
• memperbaiki fungsi termostat di hypothalamus,
hambatan sintesis Prostaglandin E2
• Meningkatkan pengeluaran keringat, vasodilatasi
perifer
• Efek Antiinflamasi :
• hambatan sintesis Prostaglandin E2 & Prostasiklin
• tidak menghambat migrasi sel
• Efek pada darah :
• waktu perdarahan meningkat
• hipoprotrombinemia
• platelet disfungsi menghambat
agregasi
• Metabolisme : di hepar
• Ekskresi :
- Urine >>>> - Keringat > - Empedu >
• Efek samping :
• Iritasi lambung
• Allergi
• Kemungkinan peningkatan perdarahan
• Penggunaan klinis :
• Analgesik - Antipiretik
• Demam reumatik akut
• Reumatoid artritis
• Mencegah trombus
• Kontra Indikasi :
• Ulkus peptikum
• Haemophylia
• Allergi
PARA AMINO FENOL
• Fenasetin; Asetaminofen; Asetanilid
Parasetamol
• Digunakan pertama tahun 1893
• Menghambat sintesis PG di sentral
• Efek analgesik & antipiretik serupa Aspirin
• Antiinflamasi <<<
PARASETAMOL VS
ASPIRIN
• Tidak antiinflamasi
• Tidak anti gout
• Tidak iritasi lambung
• Tidak gangguan pernafasan
• Tidak gangguan keseimbangan asam basa
• Tidak efek metabolisme karbohidrat
• Hambatan sintesis PG peroksid ↓
EFEK SAMPING
• Jarang terjadi alergi
• Anemia hemolitik , Methemoglobinemia
• Nefropati
• Hepatotoksik
PIRAZOLON
• Fenilbutazon; Dipiron ; Antipirin & Aminopirin
• Reumatoid Artritis
• Osteoartritis
PIROKSIKAM
• NSAID unsur baru Oksikam
• T 1/2 > 45 jm 1/hari
• Penggunaan klinis
• reumatoid artritis
• osteo artritis
• spondilitis ankilosa
• KI: bumil
NABUMETON
• Pro-drug metabolitnya aktif hambat enzim COX
• Tidak bersifat asam
• Tidak menghambat prostasiklin yang bersifat sitoprotektif
• ESO relatif lebih rendah
• Penggunaan klinis:
• Reumatoid Artritis
• Osteoartritis
MELOXICAM
(MOVI - COX)
• Selektif menghambat COX-2
• Efek saluran cerna & ginjal (-)
• Penggunaan Klinis:
• Reumatoid Artritis
• Osteoartritis
CELECOXIB
(CELEBREX)
• Hambat PG terutama COX-2
• Antiinflamasi, analgesik & antipiretik
• Pengaruh agregasi platelet; edema (-)
• Penggunaan klinis:
Reumatoid Artritis, Osteoartritis
Hati–hati: asma, hipertensi, gangguan jantung & ginjal, bumil, busu, < 18
tahun
NIMESULIDE
• Golongan Sulfonanilide
• Antiinflamasi, analgesik & antipiretik
• Hambat PG terutama COX-2
• Iritasi lambung <