Anda di halaman 1dari 23

PENATALAKSANAAN

KIPI
(Syok Anafilaksis)
Syarat anak
divaksin: SEHAT
• Tidak sedang sakit Akut:
Demam, Diare.
• Tidak sedang dalam
perawatan/pengobatan
akut
• Sakit kronis terkontrol
KIPI
• Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi
• Kejadian medis yang tidak diinginkan
• Terjadi dalam 28 hari setelah vaksinasi dan belum tentu memiliki
hubungan sebab akibat dengan penggunaan vaksin

• Efek samping berupa:


• Reaksi ringan seperti demam atau ruam
• Reaksi berat seperti kejang, koma, syok anafilaksis, dll
PENYEBAB KIPI

Klasifikasi Lapangan

Klasifikasi Kausalitas

Kemenkes RI, Nakes P. Buku Ajar Imunisasi. Jakarta: Pusat Pendidikan dan
Pelatihan Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. 2014.
PENYEBAB KIPI
Klasifikasi Lapangan

1. Kesalahan Prosedur/Teknik Pelaksanaan


Meliputi kesalahan prosedur penyimpanan, pengelolaan dan tata laksana pemberian
vaksin.
Misalnya, dosis terlalu banyak, lokasi dan cara penyuntikan, sterilisasi syringe dan
jarum suntik, jarum bekas pakai, tindakan aseptik dan antiseptik, kontaminasi vaksin
dan peralatan suntik, penyimpanan vaksin, pemakaian sisa vaksin, jenis dan jumlah
pelarut vaksin, tidak memperhatikan petunjuk produsen (petunjuk pemakaian,
indikasi kontra, dan lain-lain)

Kemenkes RI, Nakes P. Buku Ajar Imunisasi. Jakarta: Pusat Pendidikan dan
Pelatihan Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. 2014.
Klasifikasi Lapangan

2. Reaksi Suntikan
Reaksi langsung (rasa sakit, bengkak, dan kemerahan pada tempat suntikan) maupun
tidak langsung (rasa takut, pusing, mual, sampai sinkop).
Pencegahan  menerapkan teknik penyuntikan yang benar, membuat suasana tempat
penyuntikan yang tenang dan mengatasi rasa takut pada anak

3. Reaksi Vaksin
Ringan (demam, nyeri) sampai berat (reaksi anafilaksis)
Klasifikasi Lapangan

4. Faktor kebetulan (koinsiden)

5. Penyebab Tidak Diketahui


Apabila kejadian atau masalah yang belum dapat dikelompokkan ke dalam salah satu
penyebab

Kemenkes RI, Nakes P. Buku Ajar Imunisasi. Jakarta: Pusat Pendidikan dan
Pelatihan Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. 2014.
GEJALA KIPI &
PENANGANANNYA

Kemenkes RI, Nakes P. Buku Ajar Imunisasi. Jakarta: Pusat Pendidikan


dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. 2014.
`
KIPI VAKSIN DPT
• Reaksi lokal sementara, bengkak, nyeri, kemerahan pada lokasi

KIPI suntikan, disertai demam


• reaksi berat  demam tinggi, irritabilitas (rewel), dan menangis
dengan nada tinggi dapat terjadi dalam 24 jam setelah vaksin

• memberikan minum lebih banyak (ASI atau sari buah).


• Jika demam, kenakan pakaian yang tipis, berikan paracetamol

Penanganan setiap 3–4 jam (maksimal 6 kali dalam 24 jam).


• Bekas suntikan yang nyeri dapat dikompres air dingin
• Bayi boleh mandi atau cukup diseka dengan air hangat.
• Jika reaksi memberat/menetap bawa anak ke RS

Sari MP, Izzah AZ, Harmen AP. Gambaran Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi
pada Anak yang Mendapatkan Imunisasi Difteri Pertusis dan Tetanus di
Puskesmas Seberang Padang Kota Padang. Jurnal Kesehatan Andalas.
2018 Dec 10;7(3):352-7.
KIPI VAKSIN ORAL POLIO VACCINE
(OPV)
• Jarang terjadi
• Setelah mendapat vaksin polio oral bayi boleh makan minum

KIPI seperti biasa. Apabila muntah dalam 30 menit diberi dosis ulang.
• Reaksi sistemik : diare <1%, pusing, nyeri otot
• Pada kasus yang jarang dapat terjadi polio paralisis atau polio
paralisis pada resipien imunokompromais

Penanganan • Jika reaksi berat bawa anak ke RS

Kemenkes RI, Nakes P. Buku Ajar Imunisasi. Jakarta: Pusat


Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan
RI. 2014.
KIPI VAKSIN MEASLES RUBELLA
(MR)
• Reaksi lokal seperti nyeri, bengkak dan kemerahan di lokasi
suntikan
KIPI • reaksi sistemik berupa ruam atau rash, demam, dan malaise
• Reaksi alergi berat seperti reaksi anafilaksis
• Kejang demam, trombositopeni purpura, dan atralgia pada anak

• Memberikan minum lebih banyak (ASI atau sari buah).


• Jika demam, berikan paracetamol 15 mg/kgBB setiap 3–4 jam

Penanganan (maksimal 6 kali dalam 24 jam).


• Bekas suntikan yang nyeri dapat dikompres air dingin
• Bayi boleh mandi atau cukup diseka dengan air hangat.
• Jika reaksi memberat/menetap bawa anak ke RS

Kemenkes RI. Petunjuk teknis kampanye imunisasi measles rubella


(MR). Petunjuk Teknis Kampanye Imunisasi Measles Rubella.
2017;208.
KIPI VAKSIN BCG
• 2–6 minggu setelah imunisasi BCG daerah bekas
suntikan timbul bisul kecil (papula)
KIPI • Ulserasi dalam waktu 2–4 bulan
• Menyembuh perlahan dengan menimbulkan jaringan
parut dengan diameter 2–10 mm.

• Apabila ulkus mengeluarkan cairan  kompres dengan


Penanganan cairan antiseptik.
• Apabila cairan bertambah banyak atau koreng semakin
membesar anjurkan orangtua membawa bayi ke ke
tenaga kesehatan.

Kemenkes RI, Nakes P. Buku Ajar Imunisasi. Jakarta: Pusat


Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan
RI. 2014.
Syok Anafilatik Akibat Suntikan Vaksin

Anafilaksis adalah reaksi hipersensitivitas


akut, sistemik, dan berpotensi mematikan
dengan keterlibatan berbagai sistem organ

Anafilaksis dapat terjadi setelah terpapar


alergen dari berbagai sumber, termasuk
makanan, racun, obat-obatan, dan imunisasi

Sumber: McNeil MM, Weintraub ES, Duffy J, Sukumaran L, Jacobsen SJ, NP, Hambidge SJ, Lee GM, Jackson LA,
Irving SA, King JP, Kharbanda EO, Bednarczyk RA, DeStefano F. Risk of anaphylaxis after vaccination in children
and adults. J Allergy Clin Immunol. 2016 Mar;137(3):868-78. doi: 10.1016/j.jaci.2015.07.048. Epub 2015 Oct 6.
PMID: 26452420; PMCID: PMC4783279.
Tatalaksana Syok Anafilatik Akibat Suntikan
Vaksin
https://www.health.nsw.gov.au/Infectious/covid-19/vaccine/Pages/management-of-anaphylaxis.aspx

Panggil bantuan, termasuk ambulans. Jangan tinggalkan pasien sendirian.

Posisikan pasien:

Jika anak sadar, baringkan anak tersebut, atau biarkan


duduk jika berbaring membatasi pernapasannya
Jangan biarkan mereka berdiri atau berjalan

Jika anak tidak sadar, baringkan mereka di sisi kiri dan


posisikan untuk menjaga jalan napas

Sumber: NSW Health. Anaphylaxis after Vaccination. 19 February 2021. Web:


https://www.health.nsw.gov.au/Infectious/covid-19/vaccine/Pages/management-of-
anaphylaxis.aspx
Tatalaksana Syok Anafilatik Akibat Suntikan
Vaksin
`

Berikan adrenalin 1:1000 dengan


injeksi intramuskular dalam ke bagian
luar tengah paha
Dosis sesuai dengan berat badan
(0,01ml/kgBB)

Berikan oksigen melalui masker wajah dengan


kecepatan aliran tinggi, jika tersedia

Sumber: NSW Health. Anaphylaxis after Vaccination. 19 February 2021. Web: https://www.health.nsw.gov.au/Infectious/covid-19/vaccine/Pages/management-of-anaphylaxis.aspx
Dosis adrenalin yang diberikan
1:1000 (satu dalam seribu)

Sumber: NSW Health. Anaphylaxis after Vaccination. 19 February 2021. Web:


https://www.health.nsw.gov.au/Infectious/covid-19/vaccine/Pages/management-of-
anaphylaxis.aspx
Tatalaksana Syok Anafilatik Akibat Suntikan
Vaksin
`

Berikan adrenalin dosis lebih lanjut setiap 5 menit sampai


kondisi pasien membaik atau ambulans datang.

Pindahkan pasien tersebut ke rumah sakit untuk


observasi dan perawatan lebih lanjut.

Dokumentasikan insiden dalam catatan pasien dan sistem


manajemen insiden, termasuk dosis total adrenalin yang
diberikan.
Sumber: NSW Health. Anaphylaxis after Vaccination. 19 February 2021. Web: https://www.health.nsw.gov.au/Infectious/covid-19/vaccine/Pages/management-of-anaphylaxis.aspx
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai