Anda di halaman 1dari 15

Keragaman, Distribusi,

dan Pemanfaatan
Tanaman Obat
Baiq Yulia Hasni Pratiwi, M.Sc.
Prodi Farmasi, Universitas Bumigora
06/03/2023

6/17/23 Tanaman Obat dan Simplisia 1


Tanaman obat
“Jenis tanaman yang sebagian/seluruh tanaman/eksudat tanaman
tersebut digunakan sebagai obat, bahan, atau ramuan obat-obatan”

SK Menkes No. 149/SK/Menkes/IV/1978


1. Tanaman atau bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan
obat tradisional atau jamu.
2. Tanaman atau bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan
pemula bahan baku obat (precursor).
3. Tanaman atau bagian tanaman yang diekstraksi dan ekstrak
tanaman tersebut digunakan sebagai obat.

6/17/23 Tanaman Obat dan Simplisia 2


Sejarah
Penggunaan
Tanaman
Obat

6/17/23 Tanaman Obat dan Simplisia 3


1. Mesir Kuno
- Ahli kesehatan telah menggunakan tanaman obat-obatan sejak 2500 SM
- Resep penggunaan produk tanaman untuk pengobatan, gejala-gejala penyakit
dan diagnosanya tercantum dalam “Papyrus Ehers”
- Para pendeta telah melakukan dan mempraktekkan pengobatan herbal
- Sejak 1500 SM telah tercatat berbagai tanaman obat (jintan, kayu manis)
2. Yunani Kuno
- Bangsa Yunani Kuno banyak menyimpan catatan mengenai penggunaan
tanaman obat yaitu Hyppocrates (466 tahun SM), Theophrastus (372 tahun SM)
dan Pedanios Dioscorides (100 tahun SM)
- Membuat himpunan keterangan terinci mengenai ribuan tanaman obat dalam
“De Materia Medica”
- Orang-orang Yunani Kuno juga telah mempraktekkan pengobatan herbal dan
menemukan berbagai tanaman obat baru, seperti rosemary dan lavender pada
saat mengadakan perjalanan ke berbagai daratan lain

4 6/17/23 Tanaman Obat dan Simplisia


3. Cina
- Berlangsung sekitar 3.000 tahun yang lalu, ketika muncul penyembuhan kerapuhan tulang
oleh dukun Wu
- Bahan penyembuhan tertua dalam sejarah ditemukan di Cina, makam seorang bangsawan
Han menyimpan data medis yang ditulis pada gulungan sutra (daftar 247 tumbuh-tumbuhan
dan bahan-bahan yang digunakan dalam menyembuhkan penyakit).
4. Inggris
- Penggunaan tanaman obat dikembangkan bersamaan dengan didirikannya biara ->
terciptanya mesin cetak -> penulisan mengenai tanaman obat dapat dilakukan
- Tahun 1630, John Parkinson dari London menulis mengenai tanaman obat dari berbagai
tanaman
- Tahun 1812, Henry Potter telah memulai bisnisnya menyediakan berbagai tanaman obat dan
berdagang lintah dan menulis “Potter’s Encyclopaedia of Botanical Drug and Preparatians”
- Tahun 1864, National Association of Medical Herbalists didirikan utk mengorganisir
pelatihan para praktisi pengobatan secara tradisional, serta mempertahankan standar
praktek pengobatan

5 6/17/23 Tanaman Obat dan Simplisia


5. Indonesia
- Jacobus Rontius (1592-1631) mengumumkan khasiat tumbuh-
tumbuhan dalam bukunya “De Indiae Untriusquere Naturali et
Medica”
- N.A. van Rheede tot Draakestein (1637-1691) menuangkan hasil
penelitian tanaman obat dalam bukunya Hortus Indicus
Malabaricus
- Tahun 1888 didirikan Chemis Pharmacologisch Laboratorium
(menyelidiki zat-zat yang terdapat dalam tumbuh utk obat-obatan)
- Tanaman obat telah dimanfaatkan secara bijaksana dan turun
temurun -> tabib
- Pengaruh hindu-budha -> penulisan resep obat melalui prasasti ->
helaian daun lontar yg ditulis dengan tinta dari tumbuhan
- Bahasa yang digunakan pada saat itu adalah Bahasa Sansekerta,
Jawa kuno, Bali dan Bugis kuno

6 6/17/23 Tanaman Obat dan Simplisia


Distribusi &
Pemanfaatan
Tanaman
Obat

6/17/23 Tanaman Obat dan Simplisia 7


Distribusi Tanaman Obat
Kawasan Herba
Eropa Utara dan Tengah bear’s garlic, blue fenugreek, borage, Seledri
dan Chives. Selain itu juga Cicely, Gale, sejenis
lobak Armoracia, Juniper, Mugwort,
Southernwood, dan Water cress
Mediterania ajwain, anise, koriander, kumin, adas, hisop dan
garden cress. Selain itu juga meliputi tanaman
rempah dan herba seperti lavender, mahaleb
cherry, myrtle, nigella, oregano, olive, rosemary
dan rue. Selain itu digunakan pula sage, saffron,
savory, sumac dan Thyme
Asia Barat dan Asia Tengah almond, asafetida, daun bay, biji mustard
hitam, biji dill, fenugreek, garden cress, bawang
putih, jeruk, marjoram, bawang, poppy, mawar
dan tarragon
Asia Selatan Basil, Kardamom hitam, lada hitam,
kardamom, Kayu manis dan dauan curry

8 6/17/23 Tanaman Obat dan Simplisia


Kawasan Herba
Asia Tenggara Pala, cengkeh, chameleon, cengkeh, kelapa,
kemukus, Fingerroot, jahe, lengkuas, salam,
kayu manis, jeruk purut, serai, kencur, jeruk
nipis, cabai Jawa, pala, peril, pandan, kayu
manis Vietnam dan koriader Vietnam
Asia Timur chameleon, cassia, jahe, kencur, peril, Cabai
Sinchuan, anis bintang, wasabi dan lada air

Afrika lada melegueta, lada hitam Kani, sesame,


silphion dan asam

Amerika biji Annatto, daun boldo, lombok, Epazote, filè,


lemon verbena, daun lada Meksiko, tarragon
Meksiko, nasturtium, minyak biji pumpkin,
paprika, paracress, lada pink, biji Tonka

9 6/17/23 Tanaman Obat dan Simplisia


Herba diklasifikasikan menjadi 3 klp:
• Jamu
Ramuan yg terbuat dri bahan2 alam dgn sediaan berbentuk
simplisia sederhana, tanpa melalui proses ekstraksi.
Contoh: Pilkita, Promag herbal
• Obat Herbal terstandar (OHT)
Bahan2 alam yg telah diuji dan ada dlm sediaan berupa
ekstrak dgn proses pembuatan yg telah terstandarisasi.
Harus melewati uji praklinis spt uji toksisitas, kisaran dosis,
farmakodinamik, dan teratogenik. Contoh: Tolak angin,
kiranti, OB Herbal
• Fitofarmaka
Obat berbahan tumbuhan yg telah diuji keamanan dan
khasiatnya (lolos uji klinis pada manusia). Contoh:
Stimuno® Dexa Medica, Tensigard

10 6/17/23 Tanaman Obat dan Simplisia


FASE UJI KLINIS :
• Fase I
- Uji pertama untuk senyawa baru/formula baru
- Dilakukan pada sejumlah kecil relawan sehat/pasien yang menjadi target obat
- Mengamati toleransi obat dan memperoleh indikasi dosis yang
dapat digunakan secara aman pada tahap uji klinis selanjutnya
• Fase II
- Studi terhadap sejumlah terbatas pasien untuk menentukan efikasi klinis dan
konfirmasi lanjut keamanan obat
- Menggunakan kelompok : kontrol positif & kontrol negatif 
- Jadwal dosis yang ditetapkan dalam fase ini digunakan untuk studi klinis yang
lebih luas

11 6/17/23 Tanaman Obat dan Simplisia


Next…
• Fase III
- kelompok pasien lebih luas
- dilakukan di beberapa sentra pengujian
- untuk validasi bukti awal efikasi obat pada uji sebelumnya
- studi dilakukan pada kondisi yang mirip dengan kondisi penggunaan normal
• Fase IV
- dilakukan setelah obat tersedia di sarana distribusi untuk penggunaan pada
masyarakat umum
- mendeteksi kejadian toksik yang dapat terjadi walau sangat jarang dan tidak
terdeteksi pada fase yang lebih awal

12 6/17/23 Tanaman Obat dan Simplisia


Keunggulan dan kelemahan obat tradisional
dan tanaman obat
Keunggulan
• Efek samping obat tradisional relatif lebih kecil
• Adanya efek komplementer dan atau sinergisme dalam ramuan obat/komponen
bioaktif tanaman obat
• Pada satu tanaman bisa memiliki lebih dari satu efek farmakologi
• Obat tradisional lebih sesuai untuk penyakit-penyakit metabolik dan
degenerative;
- Metabolik: diabetes, hiperlipidemia (kolesterol tinggi), asam urat, batu ginjal, dan hepatitis.
- Degeneratif: rematik (radang persendian), asma, ulser (tukak lambung), haemorrhoid
(ambein/wasir) dan pikun (lost of memory)

13 6/17/23 Tanaman Obat dan Simplisia


Next….

Kelemahan
• Efek farmakologisnya lemah
• Bahan baku belum terstandar dan bersifat higroskopis serta
volumines
• Belum dilakukan uji klinis
• Mudah tercemar berbagai mikroorgaisme.

14 6/17/23 Tanaman Obat dan Simplisia


QUIZ
1. Sebutkan 3 tanaman obat yang umum ditemukan di sekeliling
tempat tinggal kalian
2. Baca detailnya dalam monografi Farmakope Herbal
3. Tuliskan Pemanfaatan tanaman obat tersebut (khasiat, cara
penggunaan dsb.)
4. Tuliskan penelitian ilmiah mengenai tanaman obat tersebut

15 6/17/23 Tanaman Obat dan Simplisia

Anda mungkin juga menyukai