Anda di halaman 1dari 5

KELOMPOK 4

PERILAKU ORGANISASI
- NILAI -

- RAHMAD HIDAYAT
- MHMD LUTHFI AHNAND
- DOFA ATRANATA
01. Pengertian Nilai
Menurut Gibson (1985) Nilai adalah kumpulan perasaan senang dan tidak
senang, pandangan, keharusan, kecenderungan dalam diri orang, pendapat
rasional dan tidak rasional, prasangka dan pola asosiasi yang menentukan
pandangan seseorang tentang dunia. Nilai dapat digunakan sebagai suatu
cara mengorganisasi sejumlah sikap. Nilai-nilai juga penting untuk memahami
perilaku manajer yang efektif. Nilai sangat penting untuk membantu
mempelajari perilaku organisasi, karena nilai memberikan dasar untuk
memahami sikap dan motivasi serta dapat mempengaruhi persepsi
seseorang. Individu saat memasuki sebuah organisasi memiliki gagasan yang
dikonsepkan sebelumnya mengenai apa yang seharusnya dan tidak
seharusnya dilakukan. tentu saja hal itu dipengaruhi karena adanya nilai –
nilai yang dianut individu tersebut.
02. Ciri-Ciri Nilai
Nilai itu suatu realitas abstrak dan ada dalam kehidupan manusia.
Nilai yang bersifat abstrak tidak dapat diindra. Hal yang dapat diamati hanyalah objek yang bernilai itu.
Misalnya, orang yang memiliki kejujuran. Kejujuran adalah nilai,tetapi kita tidak bisa mengindra
kejujuran itu. Yang dapat kita indra adalah kegiatan yang dihasilkan dari kejujuran itu.
Nilai memiliki sifat normatif
artinya nilai mengandung harapan, cita-cita, dan suatu keharusan sehingga nilai nemiliki sifat ideal (das
sollen). Nilai diwujudkan dalam bentuk norma sebagai landasan manusia dalam bertindak. Misalnya,
nilai keadilan. Semua orang berharap dan mendapatkan dan berperilaku yang mencerminkan nilai
keadilan.
Nilai berfungsi sebagai daya dorong/motivator dan manusia adalah pendukung nilai. Manusia
bertindak berdasar dan didorong oleh nilai yang diyakininya.Misalnya, nilai ketakwaan. Adanya nilai ini
menjadikan semua orang terdorong untuk bisa mencapai derajat ketakwaan.
03. Jenis-Jenis Nilai
Menurut Rokeach Values Survey (RVS)

Terminal , yakni keadaan akhir eksistensi yang sangat diharapkan,


tujuan yang ingin dicapai selama hayatnya.
Contoh : suatu hidup nyaman, rasa berprestasi, keamanan keluarga,
kemerdekaan, kebahagiaan,harmoni batin,pengakuan sosial,dll.
Instrumental , yakni modus – modus perilaku yang lebih diinginkan
atau cara mencapai nilai-nilai terminal seseorang.
Contoh : berpikiran luas, riang, jujur, tulus, cerdas, logis, sopan,dsb.
04. Hubungan Nilai Dan Perilaku

1. Sistem nilai yang dianut seseorang akan berpengaruh


terhadap perilaku seseorang karena nilai mempengaruhi
sikap dan sikap mempengaruhi perilaku.
2. Seseorang yang memiliki sistem nilai lebih tinggi
cenderung berperilaku lebih terkendali dibandingkan
seseorang yang memiliki sistem nilai lebih rendah.
3. Seseorang yang memiliki sistem nilai berbeda maka
akan mempengaruhi pandangan tentang mutu suatu
tindakan atau produk.

Anda mungkin juga menyukai