BAHAN Capita Selecta KUSTA LENGKAP
BAHAN Capita Selecta KUSTA LENGKAP
- 95 ORANG KEBAL
- 5 ORANG SAKIT
* 3 ORANG SEMBUH
DNG SENDIRINYA
* 2 ORANG SAKIT..
INFEKSI KUSTA
KEKEBALAN
HUMORAL
Masy BCG
Tetangga (+)
Perilaku Kel
-Gizi
-Higiene
&
Sanitasi
-Sos-Ek
MDT
(+)
PENEBALAN
KELAINAN BTA POSITIF
SARAF DG
KULIT YG
GANGGUAN FS
MATI RASA
KUSTA
TYPE MB :
- BERCAK > 5
TYPE PB : - PENEBALAN SARAF
- BERCAK < 5 DG GGUAN FS > 1
- PENEBALAN SARAF DG - BTA POSITIF
GGUAN FS HANYA 1
- BTA
NEGATIF
LETAK SYARAF TEPI YANG
BERHUBUNGAN DENGAN KUSTA
N. Medianus N. Radialis
N. Ulnaris
N. Peroneus Communis
N. Tibialis Posterior
FUNGSI NORMAL SARAF
Fungsi
1. Cuping Ki 5+ 6 90
2. Cuping Ka 3+ 5 93
3. Paha Ki 4+ 4 91
4. Bokong Ka 2+ 5 94
Jumlah 14 + 20 368
14 +
I B = ------------- = 3,5 +
4
20
I M = -------------- x 100 % = 5,1 %
20 + 368
Lampren: bacteriostatis
Anak
Dewasa
10-14 th
Lampren 50 mg
DDS 50 mg setiap hari
DDS 100 mg
Lampren 50 mg setiap 2 hari
Setiap hari
Diminum dirumah
Diminum dirumah
Bagi anak di bawah usia 10 tahun, dosis MDT diberikan berdasarkan berat badan.
- Rifampisin : 10-15 mg/kg BB
- DDS : 1-2 mg/kg BB
- Clofazimine : 1 mg/kg BB
Untuk anak berumur kurang dari < 5 th
Dosis sesuai BB
Rifampicine: 10 mg/kg BB
DDS : 2 mg/kg BB
Lampren : 6 mg/kg BB per bulan
Lamprene : 1 mg/kg BB per hari
EFEK SAMPING MDT
Rifampicin DDS
• - kencing merah • - Dermatitis ex
• - gejala flu • - Anemi hemolitik
• - memberatkan fungsi • - mual
hati dan ginjal • Neuropathy
EFEK SAMPING
Lampren :
• - kulit warna ke hitam ungu
• - kulit kering
• - Gangguan saluran pencernakan
- mual
- diare
- nyeri perut
OBAT HARUS STOP
• Rifampicine: • Lamprene :
- Icterus/ kuning - muntah 2
- Sesak napas dan - diare
biru - kejang perut
- Pingsan
OBAT HARUS DI STOP
• DDS
- Dermatitis exvoliative
disebut juga DDS syndrom
- Icterus / kuning
ALLERGI RIFAMPICIN
• LAMPRENE 50 mg Tiap hari
• Ofloksasin 400 mg selama 6 bln
• Minosiklin 100 mg
Diteruskan Atau
• L = 50 mg L = 50 mg Tiap hari
• O = 400 mg M = 100 mg selama 18 bln
ALLERGI LAMPRENE/MENOLAK
TIPE I : TIPE II :
ME RESPON ME RESPON
KEKEBALAN KEKEBALAN
SELULER HUMORAL
Jenis reaksi kusta
Type 1 Type 2
Deman ringan spi berat disertai
K.u: demam ringan/tanpa demam
kelemahan umum
Kulit: makula meradang kadang Timbul nodul ENL, merah,
timbul bercak baru lunak, nyeri tekan kadang pecah
Saraf tepi:sering terjadi neuritis dan Jarang terjadi neuritis dan atau
atau gangguan fungsi gangguan fungsi
saraf kulit
Sistem Kekebalan Tubuh kuman kusta
“perang”
peradangan
serang !!
Lymphocyt T
Kulit merah,
bengkak, panas
nyeri tekan dan
ggn fungsi saraf.
Situbondo 6-7-2005
Reaksi type I berat
Situbondo 5-7-2005
Reaksi kusta tipe 2 = ENL
SARAF KULIT
Aliran darah sistemik
Pecahan Kuman mati
Globus /
Protein kuman masuk / ikut Kuman hancur
Aliran darah sistemik
ANESTHESI / KELEMAHAN
MATI RASA GG KEL MINYAK,
OTOT KERINGAT,CIRC
DARAH
TANGAN CORNEA JARI, TANGAN,
REFLEK
KAKI MATA KAKI LEMAH /
KEDIP (-)
MATIRASA MATIRASA LUMPUH
KULIT KERING /
PECAH-PECAH
LAGOPTH TANGAN/KAKI
LUKA INFEKSI ALMUS KITING,
BENGKOK
LUKA/ULCUS
INFEKSI
BUTA
MUTILASI /
ABSORBSI MUTILASI /
ABSORBSI INFEKSI
BUTA
Pemeriksaan fungsi saraf Facialis
Pemeriksaan raba Saraf Ulnaris
Pemeriksaan fungsi motorik
Saraf Medianus
Pemeriksaan fungsi motorik
Saraf Ulnaris
Pemeriksaan fungsi motorik
Saraf Radialis
Pemeriksaan Rasa Raba
tangan (fungsi sensoris saraf
ulnaris dan medianus)
Pemeriksaan perabaan
saraf Peroneus Communis
Pemeriksaan perabaan
Saraf Tibialis Posterior
Pemeriksaan fungsi
saraf Peroneus Communis
Pemeriksaan fungsi
sensoris saraf Tibialis Posterior
• Adakah Nodul ulcerasi ?
• Adakah bercak aktif / bengkak
didaerah syaraf tepi ? Bila ada satu saja
• Adakah nyeri tekan pada Jawaban “ Ya “
syaraf tepi ? MAKA
• Apakah kekuatan otot / rasa Berarti reaksi berat
raba berkurang dalam 6 bulan perlu
terakhir ?
Diberi prednison.
• Adakah Lagopthalmus yang
baru terjadi dalam 6 bulan
terakhir ?
REAKSI RINGAN :
1. BEROBAT JALAN , ISTIRAHAT
DIRUMAH
2. BERI ANALGETIK ANTIPIRETIK
3. CARI FAKTOR PENCETUS
4. MDT DITERUSKAN
REAKSI BERAT :
1. ISTIRAHAT / IMMOBILISASI.
2. PEMBERIAN ANALGETIK ANTIPIRETIK
3. CARI FAKTOR PENCETUS
4. MDT DITERUSKAN DENGAN DOSIS SAMA
5. PEMBERIAN OBAT ANTI REAKSI
1. Pemberian prednisone pada Reaksi Tipe 1 dan 2
berat
Dosis
per hari 40
mg 30
mg 20
15
mg 10
mg
mg 5
mg
Minggu
ke : 1 - 2 3 - 4 5 - 6 7 - 8 9 - 10 11 - 12
Follow up Pemeriksaan POD
Pengobatan Reaksi Tipe 2 (ENL) berat berulang
Prednison :
Dosis
per hari
40
mg 30
mg 20
mg 15
mg 10
Minggu mg 5
ke : mg
STOP
9-10 11-12
1-2 3-4 5-6 7-8
Follow up
1. MEMBAIK : Turunkan Dosis Prenison satu
tingkat.
2. TETAP : Pertahankan / perpanjang 1
mg pada Dosis yang sama.
3. MEMBURUK : Naikkan Dosis 1 tingkat.
1mgg
Nyeri
Blm kurang 60mg
1mgg 50mg
40mg Nyeri
Blm kurang
2 mgg 2 mgg
Nyeri 2 mgg
40mg 30mg
berkurang 2 mgg
20mg 15
I mgg Nyeri 10
Nyeri hilang
2 mgg
stop
Dosis prednison untuk anak
Maximal 1mg/kg BB
Lamanya u/ R type 1 min.12 mgg
Contoh: BB 22 kg
Dosis prednison:
20 mg/hr 2mgg ke1
20 mg/2hr 2mgg ke 2
Alternative dose
15 mg/2hr 3 mgg ke 3
10 mg/2hr3 mgg ke 4
5 mg/2hr 3 mgg ke 5
Manajemen Reaksi
monitoring
fx saraf
PENGOBATAN
REAKSI
MDT
BERAT
RFT
PASKA
PENGOBATAN HARUS BISA DIDETEKSI &
DIOBATI CEPAT DAN TEPAT
DINI
Harus ada
komunikasi dua arah
Relaps Reaksi
• CACAT TK. 0 :
Mata, tangan , kaki normal tidak ada kelainan.
• CACAT TK. I :
Ada cacat pada tangan dan kaki akibat kerusakan syaraf ,
yang tidak kelihatan dan ditemukan pada saat
pemeriksaan.
• CACAT TK. II :
Ada cacat pada mata, tangan dan kaki akibat kerusakan
syaraf yang langsung dapat dilihat.( mis: Lagopthalmus,
jari kiting, ulcus pada telapak tangan/kaki dll. )
PERAWATAN DIRI
PRINSIP
3 M:
• 1. Memeriksa
• 2. Melindungi
• 3. Merawat
MEMERIKSA
MELINDUNGI
MERAWAT
DILAKSANAKAN PENDERITA
SENDIRI
MERAWAT
MELINDUNGI :
- DARI ANGIN, DEBU, SINAR
MATAHARI,
-WAKTU TIDUR TUTUP MATA
DENGAN KAIN BERSIH
MELINDUNGI
LATIHAN MENUTUP
- Pejamkan mata
dengan kuat
Membantu menutup
Sisa celah dengan
Bantuan tangan
PASIF
LATIHAN AKTIF
- MEMPERKUAT OTOT
Alat bantu tangan
Lindungi tangan saat bekerja
PERAWATAN KAKI
MATI RASA JARI BENGKOK :
• PRINSIP :
• PRINSIP :
RENDAM, GOSOK DAN OLES
* RENDAM ,GOSOK , OLES
MINYAK
MINYAK
HINDARI TEKANAN ATAU
TRAUMA BENDA2 TAJAM : * LATIHAN LURUSKAN
PAKAI ALAS KAKI, HINDARI
BERJALAN JAUH / BERDIRI
LAMA
KAKI LUNGLAI :
• PRINSIP
MATI RASA ADA LUKA * RENDAM ,GOSOK , OLES
• PRINSIP : MINYAK
RENDAM ,GOSOK , OLES * LATIHAN.
BALUT LUKA.
RENDAM, GOSOK, OLES
RENDAM, BERSIHKAN GOSOK
TUTUP LUKA
MENGISTIRAHATKAN
Mengubah sikap harian
KAKI LUNGLAI
PASIF
AKTIF
Latihan aktif
MELINDUNGI
Mereka juga ingin bisa ikut !
HASIL
OLEH PETUGAS
DILAKUKAN
BERSAMA-
SAMA
ALAT BANTU
BAGAIMANA?
PENCEGAHAN
Harapan masa depan
TERIMA KASIH
SUDAH
MEMBANTU
KAMI !!!
Dunia masih
Dunia indah
masih indah
RR - PROGRAM
PENCATATAN
Form-2 Pencatatan di Puskesmas
Kartu penderita, form Pencatatan
Pencegahan cacat, form evaluasi pemberian
prednison
Register monitoring PB & MB
PELAPORAN
• Puskesmas mengirim Format register kohort
penderita ke kabupaten, setiap 3 bulan.
• Wasor kabupaten memasukkan kohort masing2
Puskesmas ke kohort electronics.
Hasil kohort electronics dikirim ke Propinsi setiap
3 bulan sekali.
* Wasor Propinsi merekapitulasi Laporan
Kabupaten , dan hasilnya dikirim ke pusat setiap
3 bulan sekali.
PROGRAM P2 KUSTA
Program P2 Kusta
• Tujuan
• Kebijakan
• Strategi
• Kegiatan
Indikator Penilaian Program
• Indikator utama untuk monitoring kemajuan
– Penemuan kasus baru/100.000 pddk ( CDR )
– RFT rate
– Prevalensi Rate (penderita terdaftar)
• Rumus :
Jumlah kasus baru dengan cacat tingkat 2 dalam
suatu periode waktu
----------------------------------------------------------------- x 100 %
Jumlah penderita baru dalam periode waktu tersebut
Nilainya : ≤ 5 %
Proporsi anak (di antara kasus baru)
Nilainya : ≤ 5%
Proporsi MB (di antara kasus baru)
• Menggambarkan prosentase penderita kusta
tipe MB di antara kasus baru. Hal ini menun
jukkan tingginya penularan di masyarakat.
• Rumus :
Jumlah penderita baru tipe MB dalam periode tertentu
----------------------------------------------------------------------- x 100 %
Jumlah penderita baru dalam periode tersebut
RFT Rate = Angka Kesembuhan
• RFT Rate PB
Jumlah penderita PB yang selesai pengobatan 6 blister
dalam jangka waktu 6-9 bulan
---------------------------------------------------------------------- x 100 %
Jumlah penderita PB yang mulai pengobatan pada periode
kohort yang sama
• RFT Rate MB
Jumlah penderita MB yang selesai pengobatan 12 blister
dalam jangka waktu 12-18 bulan
------------------------------------------------------------------------ x 100 %
Jumlah penderita MB yang mulai pengobatan pada periode
kohort yang sama
• Tujuan Penyuluhan
• Kemampuan Penyuluh
• Kemampuan sasaran penyuluhan
• Besar-kecilnya kelompok sasaran
• Waktu yang tersedia
• Fasilitas yang tersedia
Penyuluhan Kepada Penderita
Baru
Tujuan :
• Penderita mengetahui fakta yang benar
tentang penyakit kusta, pengobatannya dan
pentingnya berobat teratur
KOMUNIKASI
KOMUNIKASI
Adalah proses pertukaran informasi,
pikiran, pendapat, perasaan lewat kata-
kata, isyarat, bahasa tubuh dari pemberi
pesan ke penerima pesan
UNSUR KOMUNIKASI
PESAN
PESAN PESAN
UMPAN BALIK
KIP = Komunikasi Inter Personal
1. Komunikasi yang berlangsung dari satu
orang ke orang lain. Misalnya pasien
kusta dengan petugas kesehatan
Puskesmas.
2. Sifatnya dua arah:
3. Cara: Verbal, Non Verbal.
Manfaat
1. Mengenal diri sendiri dan orang lain.
2. Menciptakan dan memelihara hubungan
menjadi bermakna.
3. Mengubah sikap, kepercayaan, nilai-nilai dan
perilaku orang lain.
4. Dapat membantu orang lain untuk mengenali
dan memecahkan masalah yang dihadapi.
Keterampilan KIP
• Mengajukan pertanyaan
• Mendengar
• Memberikan pujian
• Memberikan nasehat
• Mengecek pemahaman
• Memilih dan menggunakan alat bantu
Keterampilan mengajukan
pertanyaan
• Pertanyaan tertutup
Dimulai dg kata: Apakah?, Sudahkah,
Perlukah?, Maukah?
• Pertanyaan terbuka
Apa?, Mengapa?, Bagaimana?
KETERAMPILAN MENDENGARKAN
YANG BAIK
• Ada keinginan untuk mendengarkan masalah penderita
• Memandang mata penderita
• Menunjukkan minat terhadap masalah yang
disampaikan oleh penderita
• Empati (Merasakan apa yang sedang dirasakan
penderita )
• Menafsirkan emosi dan perasaan
• Mengajukan pertanyaan
• Mengungkapkan hal yg sama dengan kata2 lain yang
sederhana
• Memadukan berbagai hal yg didengar
• Tidak menggurui
CARA UNTUK BISA MENDENGAR
DENGAN BAIK
• Sabar
• Sediakan waktu
• Perhatikan dengan baik
• Ada kesiapan untuk mendengarkan
• Tidak bereaksi berlebihan terhadap informasi
• Tidak bereaksi berlebihan terhadap penderita
• Tidak pura-pura mendengarkan
• Tidak asyik dengan pikiran sendiri
Keterampilan memberikan pujian
• Pujian perlu diberikan kepada
penderita yang telah berbuat sesuatu
yg bermanfaat