Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN AGREGAT DALAM KOMUNITAS

RENTAN GANGGUAN MENTAL (MENTAL DISORDER)


DISUSUN OLEH : KELOMPOK 6
DEWI LESTARI
KIKI RIZKY ANGELIA
NIA YUNITA PURNAMAWATI
ERLANSYAH
INA MARLINA
Definisi Agregat

Agregat adalah sekumpulan atau sekelompok populasi dalam siklus


kehidupan, dari mulai ibu hamil, bayi, balita, anak usia sekolah, remaja,
dewasa (pria/wanita) dan lansia, yang mempunyai karakteristik dan sifat
yang hamper sama, baik dari segi pertumbuhan dan perkembangan, pola
kebiasaan dll. Sehingga agregat ini bisa juga dikelompokan menjadi
agregat kecacatan, gangguan mental, dll.
Populasi Rentan
Pengertian Kelompok Rentan tidak dirumuskan secara eksplisit dalam
peraturan perundang-undangan, seperti tercantum dalam Pasal 5 ayat (3)
Undang-Undang No.39 Tahun 1999 yang menyatakan bahwa setiap orang
yang termasuk kelompok masyarakat yang rentan berhak memperoleh
perlakuan dan perlindungan lebih berkenaan dengan kekhususannya. Dalam
penjelasan pasal tersebut disebutkan bahwa yang dimaksud dengan kelompok
masyarakat yang rentan, antara lain, adalah orang lanjut usia, anak - anak,
fakir miskin, wanita hamil dan penyandang cacat. Sedangkan menurut Human
Rights Reference disebutkan, bahwa yang tergolong ke dalam Kelompok
Rentan adalah:
Lanjutan...........
a. Refugees (pengungsi)

b. Internally Displaced Persons (IDPs) (orang orang yang terlantar)

c. National Minoritie (kelompok minoritas)

d. Migrant Workers (pekerja migran )

e. Indigenous Peoples(orang pribumi/penduduk asli dari tempat


pemukimannya)

f. Children (anak)

g. Women (wanita)
 
Pengertian Gangguan Mental ( Mental disorder )
Gangguan mental ( Mental Disorder ) dalam PPDGJ II yang merujuk pada DSM –
III adalah : “ Gangguan mental ( mental Disorder) atau gangguan jiwa adalah
sindrom atau pola perilaku, atau psikologis seseorang, yang secara klinik cukup
bermakna, dan secara khas berkaitan dengan suatu gejala penderitaan (distress)
atau hendaya ( Impairment/disanility) dalam satu atau lebih fungsi yang penting
dari manusia. Secara lebih luas gangguan mental ( Mental Disorder ) juga dapat
didefinisikan sebagai bentuk penyakit, gangguan, dan kekacauan fungsi mental
atau kesehatan mental, disebabkan oleh kegagalan mekanisme adaptasi dari
fungsi-fungsi kejiwaan/mental terhadap stimuli ekstern dan ketegangan-
ketegangan sehingga muncul gangguan fungsional atau struktural dari satu
bagian, satu orang, atau sistem kejiwaan/mental ( Kartono: 2000:80 ).
Macam-macam Gangguan Mental
1. Gangguan mental organik dan simtomatik ; Gangguan mental organik adalah gangguan mental
yang berkaitan dengan penyakit atau gangguan sistematik atau otak yang dapat di dioagnosis secara
tersendiri.
2. Gangguan mental dan perilaku akibat zat psikoaktif. Gangguan yang disebabkan karena penggunaan satu atau
lebih zat psikoaktif (dengan atau tidak  menggunakan resep dokter). (Maslim, tth:36).
3. Gangguan skizofrenia adalah gangguan yang pada umumnya ditandai oleh penyimpangan yang fundamental
dan karakteristik dari pikiran dan persepsi, serta oleh afek yang tidak wajar  (inappropriate) atau tumpul
(blunted).” (Maslim, tth:46).
4. Gangguan suasana perasaan (mood/afektif). Gangguan suasana perasaan (mood/afektif) adalah perubahan
suasana perasaan (mood) atau afek, biasanya kearah depresi (dengan atau tanpa anxietas yang menyertainya),
atau kearah elasi (suasana perasaan yang meningkat) (Maslim, tth:60).
5. Gangguan neurotik, somatoform dan gangguan stres merupakan satu kesatuan dari gangguan jiwa yang
disebabkan oleh faktor psikologis. (Maslim, tth:72).
6. Sindrom perilaku yang berhubungan dengan gangguan fisiologis dan faktor fisik. Gangguan mental yang
biasanya ditandai dengan mengurangi berat badan dengan sengaja, dipacu dan atau dipertahankan oleh
penderita (Maslim, tth:90).
Lanjutan......
7. Gangguan kepribadian dan perilaku masa dewasa Suatu kondisi klinis yang bermakna dan pola
perilaku yang cenderung menetap, dan merupakan ekspresi dari pola hidup yang khas dari seseorang dan
cara-cara berhubungan dengan diri- sendiri maupun orang lain (Maslim, tth:102)
8. Retardasi mental, Retardasi mental adalah keadaan perkembangan jiwa yang terhenti atau tidak lengkap,
terutama ditandai oleh terjadinya hendaya keterampilan selama masa perkembangan sehingga
berpengaruh pada tingkat kecerdasan secara menyeluruh (Maslim, tth:119).
9. Gangguan perkembangan psikologis. Gangguan yang disebabkan kelambatan perkembangan fungsi-
fungsi yang berhubungan erat dengan kematangan biologis dari susunan saraf pusat, dan berlangsung
secara terus menerus tanpa adanya remisi dan kekambuhan yang khas.
10. Gangguan perilaku dan emosional dengan onset masa kanak-kanak. Gangguan yang dicirikan dengan
berkurangnya perhatian dan aktivitas berlebihan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya
gangguan mental ( Mental Disorder
1. Faktor Organis (somatic), misalnya terdapat kerusakan pada otak dan proses demensia.
2. Faktor-faktor psikis dan struktur kepribadiannya, reaksi neuritis dan reaksi psikotis pribadi
yang terbelah, pribadi psikopatis, dan lain-lain. Kecemasan, kesedihan, kesakitan hati, depresi, dan
rendah diri bisa menyebabkan orang sakitsecara psikis, yaitu yang mengakibatkan
ketidakseimbangan mental dan desintegrasi kepribadiannya.
3. Faktor-faktor lingkungan (milieu) atau faktor-faktor sosial. Usaha pembangunan dan modernisasi,
arus urbanisasi dan industialisasi menyebabkan problem yang dihadapi masyarakat modern
menjadi sangat kompleks.
Pencegahan Gangguan Mental

Upaya pencegahan, banyak para ahli yang memberikan metode upaya pencegahan mulai dari faktor yang
mempengaruhi sampai akibat yang ditimbulkan. Pada dasarnya upaya pencegahan ialah didasarkan pada prinsip-
prinsip kesehatan mental. Prinsip-prinsip yang dimaksud adalah:
a) Gambaran dan sikap baik terhadap diri-sendiri Orang yang memiliki kemampuan mnyesuaikan diri, baik dengan
diri sendiri maupun hubungan dengan orang lain, hubungan dengan alam lingkungan, serta hubungan dengan
Tuhan. Hal ini dapat diperoleh dengan cara penerimaan diri, keyakinan diri dan kepercayaan kepada diri-sendiri
(Yahya, 1993:83).

b) Keterpaduan atau integrasi diri


Berarti adanya keseimbangan antara kekuatan-kekuatan jiwa dalam diri, kesatuan pandangan
(falsafah dalam hidup) dan kesanggupan mengatasi ketegangan emosi (stres) (Yahya, 1993:84).
Lanjutan ..................
c) Perwujudan diri (aktualisasi diri)
Merupakan sebuah proses pematangan diri dapat berarti sebagai kemampuan mempengaruhi potensi
jiwa dan memiliki gambaran dan sikap yang baik terhadap diri-sendiri serta meningkatkan motivasi dan
semangat hidup.
d) Kemampuan menerima orang lain.
Melakukan aktivitas sosial dan menyesuaikan diri dengan lingkungan tempat tinggal. Lingkungan di
samping sebagai faktor penyebab timbulnya gangguan mental, juga memiliki peran penting dalam usaha
mencegah timbulnya gangguan mental.
e) Agama dan falsafah hidup.
Dalam hal ini agama berfungsi sebagai therapy bagi jiwa yang gelisah dan terganggu. Selain itu agama
juga berperan sebagai alat pencegah (preventif) terhadap kemungkinan gangguan mental dan merupakan
faktor pembinaan (konstruktif) bagi kesehatan mental.
f) Pengawasan diri
Agar dapat terhindar dari gangguan mental, maka sedapat mungkin melindungi diri dari dorongan dan
keinginan atau berbuat maksiat dengan mengawasi diri kita.

Anda mungkin juga menyukai