Anda di halaman 1dari 14

Rendahnya budaya

literasi di Indonesia diera


digital
Disusun oleh :
Dara Sukma Aprilia 20221210008
Rizki Abdul Ramdani 20221210028
Untung Saputra 20221210020
LATAR BELAKANG

Kemampuan literasi adalah salah satu kebutuhan yang


sangat penting untuk dimiliki setiap orang.
Literasi secara umum didefinisikan sebagai kemampuan
membaca dan menulis serta menggunakan bahasa lisan.
Dalam era digital, literasi juga mencakup kemampuan
untuk memahami, menganalisis, dan menggunakan
informasi yang ditemukan di internet dan media sosial.
Gempuran era digitalisasi dewasa ini menjadi tantangan
tersendiri bagi bangsa Indonesia, salah satunya yakni dari
aspek pendidikan. Era digital yang menawarkan segala
bentuk kemudahan, nyatanya masih belum bisa
meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia yang masih
relatif kurang daripada negara lainnya. Salah satu
penyebabnya yaitu kurangnya literasi dan daya berpikir
yang kritis (critical thinking) pada masyarakat, khususnya
pelajar.
RUMUSAN MASALAH

01. 02. 03.


Mengapa literasi Faktor rendahnya Apa peran mahasiswa
itu penting ? budaya literasi di dalam meningkatkan
Indonesia di era digital literasi masyarakat
01.
Mengapa literasi itu
penting ?
Definisi Literasi
Literasi adalah kemampuan seseorang dalam
mengolah dan memahami informasi saat
melakukan proses membaca dan menulis. Dalam
perkembangannya, definisi literasi selalu
berevolusi sesuai dengan tantangan zaman.
Jika dulu definisi literasi adalah kemampuan
membaca dan menulis, sekarang definisi baru dari
literasi menunjukkan pengertian baru dalam upaya
memaknai literasi dan pembelajarannya.
Definisi Era Digital
Era digital adalah sebuah masa atau zaman dimana
hampir seluruh bidang dalam tatanan kehidupan
sudah dibantu dengan teknologi digital. Istilah ini
juga bisa di artikan sebagai munculnya teknologi
digital yang menggantikan teknologi-teknologi yang
sebelumnya sudah digunakan (mekanik dan
elektronik analog) oleh manusia. Era digital adalah
era yang serba menggunakan teknologi.
Salah satu contoh paling dekat dan pastinya semua
orang tahu adalah bagaimana internet telah
mengubah banyak hal.
Budaya Literasi sebagai Penentu Kualitas Bangsa

Umumnya, budaya suatu bangsa berkaitan erat dengan


budaya literasi. Budaya baca yang dihasilkan dari
temuan-temuan kaum cendekia mempengaruhi faktor
kebudayaan dan peradaban. Hasil temuan tersebut
dituangkan dalam bentuk tulisan yang menjadikan
warisan literasi bermanfaat bagi dinamika kehidupan
sosial. Oleh karena itu, bisa dipastikan bahwa budaya
literasi memiliki peranan penting dalam melahirkan
bangsa yang berkualitas melalui masyarakat yang
intelek.
02.
Faktor rendahnya budaya literasi
di Indonesia di era digital
- kegiatan membaca masih belum ditumbuhkan sebagai kebiasaan
(habit) tetapi hanya sebagai kegiatan ‘iseng’ semata, padahal
mempunyai kebiasaan membaca merupakan salah satu cara yang
dijalankan untuk mengoptimalkan kualitas sumber daya manusia.
- Faktor penyebab rendahnya kemampuan literasi yang lainnya
adalah infrastruktur yang tersedia kurang mencukupi untuk
mendukung kegiatan literasi.
- Akses internet yang masih terbatas di beberapa daerah, Hal ini
membuat masyarakat sulit untuk mengakses informasi di internet,
sehingga budaya literasi kurang berkembang.
- Kurangnya penggunaan teknologi di kalangan masyarakat,
meskipun teknologi semakin berkembang, masih banyak kalangan
masyarakat di Indonesia yang belum terbiasa atau kurang
memahami dalam menggunakan suatu teknologi.
03.
Apa peran mahasiswa dalam
meningkatkan literasi masyarakat
Sebagai agent of change, mahasiswa diharapkan mampu membuat perubahan di lingkungan sekitarnya, khususnya
dalam meningkatkan literasi. Mahasiswa sebagai kaum akademis dengan intelektual yang tinggi seharusnya
mampu memberikan ide-ide inovatif dan kreatif yang nantinya menjadi solusi untuk mengatasi berbagai persoalan
bangsa.

- Publikasi Ilmiah, Publikasi ilmiah membutuhkan tingkat literasi yang tinggi agar mahasiswa mampu menuangkan
ide-ide kreatif dan gagasan intelektualnya yang disajikan dalam bentuk karya tulis ilmiah. Dengan publikasi ilmiah,
mahasiswa dapat memberikan referensi dan bahan rujukan yang bermanfaat untuk generasi selanjutnya.
- Menyediakan pojok literasi, Kegiatan ini dapat dilakukan dengan memfasilitasi buku-buku bacaan gratis di
lingkungan sekitar rumah. Selain itu, mahasiswa juga dapat mengajarkan materi-materi pelajaran sekolah dalam
kegiatan “pojok literasi”. Tujuan dari dibentuknya kegiatan tersebut adalah mengembangkan ketrampilan berbahasa
dan menciptakan kebiasaan literasi. Melalui proses pembelajaran di pojok literasi ini dapat diharapkan mampu
meningkatkan kebiasaan masyarakat dalam berliterasi, khususnya literasi baca.
- Menyebarkan informasi, mahasiswa juga dapat kerkontribusi dengan menyebarkan pentingnya literasi di masa
kini melalui media sosial. Mahasiswa yang telah bergabung dengan organisasi intra maupun ekstra kampus bisa
menjalin kerjasama dengan pemerintah setempat untuk lebih mempromosikan gerakan literasi, tidak hanya baca
tulis tetapi juga literasi digital.
04.
Upaya untuk Meningkatkan
Literasi di Era Digital
1. Meningkatkan akses internet di seluruh daerah di Indonesia
Hal ini akan mempermudah masyarakat untuk mengakses informasi
di internet dan memperluas budaya literasi.
2. Meningkatkan literasi teknologi di kalangan masyarakat
Pemerintah dan institusi pendidikan perlu memberikan edukasi
mengenai literasi teknologi kepada masyarakat.
3. Meningkatkan minat membaca dan menulis di kalangan
masyarakat
Hal ini dapat dilakukan dengan mengadakan berbagai kegiatan yang
dapat menarik minat masyarakat untuk membaca dan menulis.
4. Meningkatkan promosi dan sosialisasi mengenai pentingnya
budaya literasi di era digital
Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan media massa dan
membuat program-program yang dapat menarik perhatian
masyarakat.
KESIMPULAN
Budaya literasi masih menjadi permasalahan bangsa Indonesia di
era digitalisasi saat ini. Berikut beberapa alasan yang
diperkirakan menjadi pemicu kurangnya tingkat budaya literasi
masyarakat pada era digital, yaitu (1) belum dibangunnya
kebiasaan membaca oleh masyarakat Indonesia, (2) sarana dan
prasarana pendidikan yang belum merata, (3) akses internet yang
tidak merata diberbagai daerah, dan (4) kuranganya penggunaan
teknologi di kalangan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai