Anda di halaman 1dari 14

DISLIPDEMIA(4)

DEFINISI

Dislipidemia merupakan suatu kelainan metabolisme lipid yang ditandai


dengan peningkatan maupun penurunan fraksi lipid dalam plasma. Kelainan
fraksi lipid yang paling utama adalah kenaikan kadar kolesterol total, kolesterol
low-density lipoprotein (LDL), kenaikan kadar trigliserida serta penurunan kadar
high-density lipoprotein (HDL)
EPIDEMOLOGI
• Berdasarkan data Global Health Observatory (CHO) dari badan kesehatan dunia (WHO) bahwa prevalensi

dislipidemia pada tahun 2008 adalah sebesar 37% laki-laki dan 40% wanita dan dianggap bertanggung jawab

terhadap 2,6 juta kematian.


• Di Indonesia, menurut data RISKESDAS tahun 2013 menunjukkan ada 35.9 % dari penduduk Indonesia yang

berusia ≥ 15 tahun dengan kadar kolesterol abnormal.


ETIOLOGI

• Jenis Kelamin

• Usia : laki-laki > 45 tahun, perempuan > 55 tahun

• Genetik

• Obesitas

• Merokok

• Makanan

• Diabetes

• Penyakit ginjal

• Penyakit inflamasi kronik


PATOMEKANISME
Kolesterol, trigliserida, dan fosfolipid diangkut dalam darah sebagai kompleks lipid dan
protein (lipoprotein). Lipid dalam darah diangkut dengan 2 cara yaitu jalur eksogen dan
jalur endogen. Jalur eksogen yaitu trigliserida dan kolesterol yang berasal dari makanan
dalam usus dikemas sebagai kilomikron. Selain kolesterol yang berasal dari makanan dalam
usus juga terdapat kolesterol dari hati yang diekskresi bersama empedu ke usus halus. Baik
lemak di usus halus yang berasal dari makanan maupun yang berasal dari hati disebut
lemak eksogen. Jalur endogen yaitu trigliserida dan kolesterol yang disintesis oleh hati
mengalami hidrolisis dalam sirkulasi oleh lipoprotein lipase yang juga menghidrolisis
kilomikron menjadi partikel lipoprotein yang lebih kecil.
KLASIFIKASI

• Dislipidemia Primer
Dislipidemia primer yaitu dislipidemia yang disebabkan karena kelainan penyakit genetik dan bawaan yang
dapat menyebabkan kelainan kadar lipid dalam darah. Dislipidemia primer yang berhubungan dengan obesitas
ditandai dengan peningkatan trigliserida, penurunan kadar HDL, LDL, dan komposisi abnormal.
• Dislipidemia Sekunder
Dislipidemia Sekunder yaitu dislipidemia yang disebabkan oleh suatu keadaan seperti hiperkolesterolemia
yang diakibatkan oleh hipotiroidisme, syndrome nefrotik, kehamilan, anoreksia nervosa, dan penyakit hati
obstruktif. Hipertrigliserida disebabkan oleh diabtes mellitus, konsumsi alkohol, gagal ginjal kronik, miokard
infark, dan kehamilan. Selain itu dislipidemia dapat disebabkan oleh gagal ginjal akut, dan penyakit hati.
KLASIFIKASI

Dislipidemia Sekunder
GEJALA KLINIS

• Gejala klinik dan keluhan dislipidemia pada umumnya tidak ada. Manifestasi
klinik yang timbul biasanya merupakan komplikasi dari dislipidemia itu sendiri
seperti PJK dan strok.
• Kadar trigliserid yang sangat tinggi dapat menyebabkan :
pankreatitis akut
hepatosplenomegali
parastesia
perasaan sesak napas
gangguan kesadaran
lipemia retinalis
DIAGNOSIS

ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIS

• Riwayat diabetes • Keadaan umum


• Usia (laki-laki ≥ 45 tahun, wanita ≥ 55 tahun) • kesadaraan
• Riwayat keluarga dengan PJK • Tanda Vital (TD≥ 140/90 mmHg)
• Merokok • Berat badan (obesitas)
• Riwayat pengobatan antihipertensi
• Riwayat penyakit ginjal kronik
• Riwayat penyakit inflamasi kronik
DIAGNOSIS

PEMERIKSAAN PENUNJANG (LABORATORIUM)

• Total kolesterol
• Kolesterol LDL
• Trigliserida
• Kolesterol HDL

Catatan: Pemeriksaan laboratorium untuk trigliserida membutuhkan puasa selama 12


jam. Penghitungan K-LDL yang menggunakan rumus Friedewald formula membutuhkan
data trigliserid, sehingga harus puasa 12 jam. Sedangkan pemeriksaan K-total, K-HDL
dapat dilakukan dalam keadaan tidak puasa. Adapun rumus Friedewal.
TERAPI

Pengelolaan pasien dislipidemia terdiri dari terapi non farmakologis dan farmakologis.
Non Farmakologi :
Aktifitas fisik, yang disarankan meliputi program latihan yang mencakup setidaknya 30 menit
aktivitas fisik dengan intensitas sedang (menurunkan 4-7 kkal/menit) 4 sampai 6 kali seminggu,
dengan pengeluaran minimal 200 kkal/ hari.
Nutrisi Medis, Bagi orang dewasa, disarankan untuk mengkonsumsi diet rendah kalori yang
terdiri dari buah -buahan dan sayuran (≥ 5 porsi/hari), biji- bijian (≥ 6 porsi/hari), ikan, dan
daging tanpa lemak.
Berhenti merokok, Merokok merupakan faktor risiko kuat, terutama untuk penyakit jantung
koroner, penyakit vaskular perifer, dan strok.
TERAPI

Farmakologi :
Statin, Mekanisme kerja Statin adalah mengurangi pembentukan kolesterol di hati dengan
menghambat secara kompetitif kerja dari enzim HMG-CoA reduktase.
Golongan statin pada umumnya diminum sekali sehari pada waktu malam hari. Sediaan statin
yang saat ini tersedia dipasaran adalah: simvastatin 5-80 mg, atorvastatin 10-80 mg,
rosuvastatin 5-40 mg, pravastatin 10-80 mg, fluvastatin 20-40 mg (80 mg extended release),
lovastatin 10-40 mg (10- 60 mg extended release) dan pitavastatin 1-4 mg.
EDUKASI

Perubahan dari gaya hidup dan rutin dalam konsumsi obat penurun lipid merupakan hal
yang penting untuk memberikan hasil pengobatan yang baik dan berhasil.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai