Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU

HAMIL DENGAN ABORTUS


IMMINENS
DI PONED PKM TEGAL ANGUS

Epih Yutilawati
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
NPM : 200702011 SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
ABDI NUSANTARA
JAKARTA
LATAR
BELAKANG
MASALAH
Upaya untuk mengurangi dampak dari kasus abortus
imminens dengan melakukan ANC secara teratur, cakupan
antenatal dipantau melalui kunjungan baru ibu hamil K1
sampai kunjungan K4 dan pelayanan ibu hamilsesuai standar
paling sedikit empat kali (K4) yaitu pada usia kehamilan
trimester pertama, trimester kedua dan pada kehamilan
trimester ke tiga

(Kemenkes, 2010. Hal:


15 )
SOCIAL MEDIA
Melihat kasus Abortus Di Puskesmas Tegal Angus, abortus
imminens mendapatkan urutan terbesar ke-4 dari 7 kasus
komplikasi ibu hamil. Dalam penanganan abortus imminens di
Puskesmas Tegal Angus, peran bidan berkolaborasi dengan
dokter SpOG untuk menegakkan diagnosa. Evaluasi tanda-
tanda vital kemudian dilakukan pemeriksaan USG untuk
Your Picture Here And Send To Back

mengetahui pertumbuhan janin dan untuk mengetahui keadaan


plasenta. Pasien dianjurkan untuk tirah baring secara total,
sehingga tidak berlanjut abortus insipiens. Penanganan abortus
Imminens
. tidak hanya sampai disitu bila terjadi perdarahan
dilakukan asuhan antenatal terjadwal hingga perdarahan
berhenti secara total
(SOP PONED)
PENGERTIAN ABORTUS

1 Abortus adalah terhentinya proses kehamilan


sebelum fetus mampu bertahan hidup di luar
kandungan ibunya dengan alat bantu atau tanpa
alat bantu pada saat usia kehamilan kurang dari
20 minggu atau berat fetus kurang dari 500
gram. Kematian janin di dalam kandungan bisa
disebut juga dengan Intra Uterine Fetal Death

2
Abortus adalah kegagalan kehamilan sebelum umur 20
(IUFD) minggu atau berat janin kurang dari 1000 gram. Abortus
Setiawati, 2013 dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu abortus spontan
terdiri dari abortus imminens, abortus insipiens, abortus
inkompletus, abortus kompletus, missed abortion, abortus
habitualis, abortus infeksiosus, abortus septik dan abortus
provokatus terdiri dari abortus therapiutica dan abortus
kriminalis

Manuaba, 2008. Hal: 58


PERUMUSAN MASALAH

Bagaimana Asuhan Kebidanan Ibu Hamil


pada Ny. M dengan Abortus Imminens di
Ruang PONED Puskesmas Tegal Angus
Kabupaten Tangerang Tahun 2021
MAKSUD DAN TUJUAN
mampu memberikan Asuhan Kebidanan
1 mampu menganalisa kasus dari pengkajian, 4 yang benar dan tepat sesuai diagnosis
menegakkan diagnosa, melakukan asuhan
dan masalah pada ibu hamil
kebidanan dengan benar dan tepat sesuai
teori

mampu melakukan pengkajian sesuai mampu membuat rasionalisasi


2 fakta dibandingkan teori 5 asuhan yang telah diberikan pada
ibu hamil

Mampu menegakkan diagnosis dan


masalah potensial dan melakukan mampu melakukan evaluasi asuhan
3
tindakan segera jika dibutuhkan 6 kebidanan yang di berikan pada ibu
hamil
TINJAUAN PUSTAKA
Teori Kehamilan
Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan
dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi
hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9
bulan menurut kalender Internasional (Sarwono, 2014).

Periode masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai dengan lahirnya janin, lamanya hamil
normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir.
Kehamilan dibagi menjadi 3 triwulan, triwulan pertama dimulaisejak 0-3 bulan, triwulan kedua
dari 4-6 bulan, triwulan ketiga dari 7-9 bulan (Pudiastuti, 2012).

Pengertian Abortus
berakhirnya kehamilan sebelum janin dapat hidup di luar, tanpa mempersoalkan penyebabnya.
Bayi baru mungkin dapat hidup didunia luar bila berat badannya telah mencapai >500 gram atau umur
kehamilan >20minggu.

Tanda dan Gejala Abortus Imminens

1. Terdapat keterlambatan datang bulan atau amenore kurang dari 20 minggu


2. Terdapat perdarahan, disertai sakit perut atau mules sebelum kehamilan 20 minggu
3. Pada pemeriksaan di jumpai besarnya Rahim sama dengan umur kehamilan dan terjadi kontraksi otot rahim,
4. Hasil periksa dalam terdapat perdarahandan kanalis servikalis, dan kanalis servikalis masih tertu
5. Dapat dirasakan kontraksi otot Rahim, hasil pemeriksaan tes kehamilan masih positif.
TINJAUAN KASUS
Pengkajian

Identitas pasien
Nama : Ny. M / Tn.Y
Umur : 21 th / 24 th
Suku : sunda/indonesia
Agama : islam
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : IRT/wiraswasta
Alamat : Kp. pangkalan
DATA HASIL ANAMNESA
DATA OBJEKTIF
Riwayat kehamilan sekarang Kesadaran :compos mentis
HPHT : 10 – 03 - 2021 Keadaan umum : baik
Siklus haid : 28 hari, teratur Keadaan emosional :stabil
Taksiran waktu persalinann : 17 – 12 - 2021 TB : 156cm
Pemakaian obat dan jamu-jamuan : - BB : 50kg
IMT : 20
Kekhawatiran yang berkaitan dengan kehamilan : H3 H4
ibu merasa cemas yang diakibatkan karena TTV :
keluar darah flek-flek dan nyeri perut sedikit. Tekanan darah : 100/70mmHg
Denyut nadi : 80x/mnt
Respirasi : 20x/mnt
Suhu : 36,5°C
Keluhan saat ini
Masalah / kelainan pada kehamilan ini :
H5 pemeriksaan penunjang
ibu keluar darah dalam bentuk flek-flek 2 hari H2 HB : 11 gram %
yg lalu, sedikit mules tapi jarang Golongan darah : AB rhesus positif
HIV : negatif
Masalah atau keluhan lainnya : Rapid tes ( K/P) : negatif
ibu merasa khawatir karena keluar flek-flek Test HCG Ulang : positif
USG : hasil USG kondisi bayi baik,

H1 H menunjukkan usia kehamilan 12 minggu DJJ (+),


kesimpulan hasil USG menunjukkan kondisi janin b
Quick Cek umur kehamilan 12 minggu DJJ (+)
6 ANALISIS
Pengeluaran pervaginam H6 Diagnosa ibu : G1P0A0 hamil 12 minggu janin hidup denga
Abortus Imminens.
Spoting, keluar darah flek
H
Diagnosa bayi : Janin tunggal hidup intra uterin
Masalah cemas
Diagnose potensial pada ibu : abortus insifien, incomplit ata

H complit.
Diagnose potensial pada bayi : IUGR, IUFD
PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu hasil pemeriksaan
2. Memberikan konseling untuk mengurangi rasa cemas
pada ibu
3. Menganjurkan ibu istirahat tirah baring sampai
perdarahan berhenti
4. Menghindari hubungan seksual sementara waktu
sampai kondisi membaik
5. Melakukan kolaborasi dengan dokter SPOG
6. Menganjurkan untuk kontrol ulang 1 minggu kemudian
atau ke rumah sakit jika keluhan berlanjut
PATHWAY
Laporan Kasus dengan Metode Pathway
Hari danTanggal : Kamis, 3 Juni 2021
Tempat Praktik :PONED PKM Tegal Angus
Nama : Epih Yutilawati
ProgramStudi : Profesi Kebidanan
Hari danTanggal : Kamis, 3 Juni 2021
Tempat Praktik :PONED PKM Tegal Angus
Nama : Epih Yutilawati
ProgramStudi : Profesi Kebidanan

Kehamilan Trimester 1

Nama : Ny. M
Usia : 21 tahun
G1P0A0 Hamil 12 minggu janin hidup dengan Abortus Imminens
Masalah : Cemas
PATHWAY ASUHAN KEBIDANAN

Patofisiologi (Sesuai
Tanda/Gejala/ Tanda/Gejala/keluhan yang dialami
pasien)
keluhan secara Tanda/Gejala/keluhan
teori: Patofisiologi abortus imminens yang dialami pasien :
Menurut Rahmani (2014)
  mengemukakan bahwa pada  
Menurut Norman F. Gant permulaan abortus terjadi perdarahan Data subyektif
(2010) dalam desi dua basalis yang diikuti ibu mengaku hamil 3 bulan 1 hari, ibu
Tanda dan gejala secara nekrosis jaringan disekitarnya. Hasil mengeluh keluar darah bercak-bercak
umum pada abortus imminen konsepsi terlepas sebagian atau dari jalan lahir, disertai mules sedikit tapi
adalah: Terlambat haid atau seluruhnya sehingga merupakan jarang.
amenorhe kurang dari 20 benda asing dalam uterus.Hal ini Ibu mengatakan hamil yang pertama
minggu menyebabkan uterus berkontraksi dan tidak pernah keguguran, HPHT 10-
Pada pemeriksaan fisik : untuk mengeluarkan hasil 03- 2021, TP 18-12-2021, Ibu merasa
keadaan umum tampak lemah konsepsi.Pada kehamilan kurang dari khawatir karena kondisi kehamilan saat
kesadaran menurun, tekanan 8 minggu hasil konsepsi itu biasanya ini .
darah normal atau menurun, dikeluarkan seluruhnya karena villi  
denyut nadi normal atau cepat koriales belum menembus desi dua Data Obyektif :
dan kecil, suhu badan normal secara mendalam.Pada kehamilan KU ibu baik, kes : cm , BB 50kg, TB 156
atau meningkat antara 8-14 minggu villi koriales cm, TD 100/70 mmHg, Nadi 80x/ menit,
menembus desi dua lebih dalam, Respirasi 20x/menit, suhu 36,7°C,
  sehingga plasenta tidak dilepaskan konjungtiva merah , TFU : 2 jari diatas
sempurna yang dapat menyebabkan sympisis, Inspekulo : terlihat
banyak perdarahan.Pada kehamilan pengeluaran darah dari cavum urteri,
lebih dari 14 minggu umumnya yang tampak serviks masih tertutup USG
mula mula dikeluarkan setelah ketuban kondisi bayi baik menunjukkan usia
pecah, janin disusul beberapa waktu kehamilan 12 minggu DJJ (+)
rasionalisasi dari
Asuhan yang di asuhan yang diberikan :
berikan: Evaluasi asuhan yang
Dengan memberi tahu hasil
pemeriksaan diharapkan ibu diberikan :
1. Memberitahu hasil koperatif sehingga ibu mau
pemeriksaan melakukan anjuran bidan atau Ibu mengerti hasil pemeriksaan
2. Memberikan konseling dokter. yang dijelaskan bidan.
untuk mengurangi rasa Dengan memberi tahu dukungan cemas berkurang.
cemas pada ibu moral diharapkan dapat Ibu bersedia untuk bedres total.
3. Menganjurkan ibu mengurangi rasa cemas. Ibu bersedia tidak melakukan
istirahat tirah baring Dengan istirahat total diharapkan hubungan seksual.
sampai perdarahan tidak terjadi abortus yang Kolaborasi sudah dilakukan,
berhenti berlanjut. instruksi dokter memberi therapi
4. Menghindari hubungan Dengan menghindari hubungan sesuai diisntruksikan dokter.
seksual sementara seksual diharapkan tidak Sudah diinformasikan, ibu
waktu sampai keadaan menimbulkan kontraksi. bersedia minum obat sesuai
membaik Dengan berkolaborasi dengan anjuran dokter.
5. Melakukan kolaborasi dokter SPOG dan pemberian Melakukan kontrol ulang 1
dengan dokter SPOG progesterone diharapkan dapat minggu kemudian, bila ada
6. Menganjurkan untuk memperkuat rahim dan janin. keluhan berlanjut. Ibu bersedia
kontrol ulang 1 minggu Dengan menganjurkan kontrol untuk kontrol 1 minggu
kemudian atau ke ulang diharapkan dapat kemudian dan jika keluhan
rumah sakit jika menambah penanganan pada berlanjut.
keluhan berlanjut keluhan si ibu  
( Sarwono Prawirohardjo, 468)
PEMBAHASAN
Hasil pengkajian data subjektif dan
objektif yang diperoleh menunjukkan
diagnosis abortus iminens. Pasien datang
dengan keluhan keluar darah bercak-
Place Your Picture Here
bercak dari jalan lahir, mules sedikit tapi
jarang, hasil pemeriksaan fisik TFU 2jari Penatalaksanaan
di atas simpisis,Inspekulo : terlihat
1. Memberitahu hasil
pengeluaran darah dari cavum uteri, pemeriksaan
tampak serviks masih tertutup USG 2. Memberikan konseling
kondisi bayi baik menunjukkan usia untuk mengurangi rasa
kehamilan 12 minggu DJJ (+). Tes hasil cemas pada ibu
HCG (+).Hal tersebut sesuai dengan teori. 3. Menganjurkan ibu istirahat
tirah baring sampai
perdarahan berhenti
Pada tinjauan pustaka, diagnose abortus 4. Menghindari hubungan
iminens dengan pengeluaran darah seksual sementara waktu
spoting dan flek-flek dan pada sampai keadaan membaik
pemeriksaan plano test didapatkan hasil 5. Melakukan kolaborasi
positif, kemudian pada pemeriksaan dengan dokter SPOG
6. Menganjurkan untuk kontrol
ginekologi didapatkan serviks tertutup.
ulang 1 minggu kemudian
(Yulaikhah, 2015). atau ke rumah sakit jika
keluhan berlanjut
PENUTUP KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan,
mahasiswa telah mampu menganalisa
kasus dari pengkajian, menegakkan
diagnosa, melakukan asuhan kebidanan
pranikahdengan benar dan tepat sesuai
teori dan di bandingkan dengan fakta yang
berhubungan dengan asuhan kebidanan
pada pranikah dengan metroragia

SARAN

mempertahankan pelayanan kesehatan yang sudah sesuai


dengan SOP serta teori
dapat lebih meningkatkan kualitas asuhan sesuai dengan teori
yang terus berkembang namun tetap berdasarkan
wewenangnya sebagai bidan yang telah ditetapkan sehingga
asuhan yang diberikan sesuai dengan standar pelayanan
kebidanan dan bemanfaat bagi klien.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai