10 PPN PPN BM
10 PPN PPN BM
Pengusaha kecil
Pengusaha yg semata-mata
menyerahkan barang dan atau jasa
yang tidak dikenakan PPN
Pengusaha kecil adalah pengusaha
yang selama satu tahun buku
melakukan penyerahan BKP dan atau
JKP dengan jumlah peredaran bruto
dan atau penerimaan bruto tidak lebih
dari Rp. 600 juta.
Beberapa hal yg perlu diketahui
sehubungan dengan pengusaha kecil.
Dilarang membuat faktur pajak
Tidak wajib memasukkan SPT Masa PPN
Diwajibkan membuat pembukuan atau
pencatatan
Wajib lapor utk dikukuhkan sebagai PKP,
bagi pengusaha kecil yang memperoleh
peredaran bruto di atas batas yg telah
ditentukan.
Penyerahan barang yg termasuk dalam
pengertian penyerahan BKP adalah:
Penyerahan hak atas BKP krn suatu perjanjian.
Pengalihan BKP oleh krn suatu perjanjian sewa beli dan
perjanjian leasing.
Penyerahan BKP kepada pedagang perantara atau melalui
juru lelang.
Pemakaian sendiri dan atau pemberian Cuma-Cuma atas
BKP
Persediaan BKP dan aktiva yang menurut tujuan semula
tidak utk diperjualbelikan, yg masih tersisa pada
pembubaran perusahaan, sepanjang PPN atas perolehan
aktiva tersebut menurut ketentuan dpt dikreditkan.
Penyerahan BKP dari pusat ke cabang atau sebaliknya dan
penyerahan BKP antar cabang
Penyerahan BKP secara konsinyasi.
Penyerahan barang yg tidak termasuk
dalam pengertian penyerahan BKP adalah:
Penyerahan BKP kepada makelar sebagaimana
dimaksud dalam Kitab Undang-Undang Hukum
Dagang.
Penyerahan BKP untuk jaminan utang piutang.
Penyerahan BKP dari pusat ke cabang atau
sebaliknya dan penyerahaan BKP antar cabang
dlm hal PKP memperoleh ijin pemusatan tempat
pajak terutang.
PPN dikenakan atas:
Penyerahan BKP di dlm daerah pabean yg dilakukan oleh
PKP.
Impor BKP
Penyerahan JKP yg dilakukan di dlm daerah pabean oleh
PKP.
Pemanfaatan BKP tdk berwujud dari luar daerah pabean di
dlm daerah pabean.
Pemanfaatan JKP dari luar daerah pabean di dalam daerah
pabean.
Ekspor BKP oleh PKP.
Kegiatan membangun sendiri yg dilakukan tdk dlm
kegiatan usaha atau pekerjaan oleh orang pribadi atau
badan yg hasilnya digunakan sendiri atau digunakan pihak
lain.
Penyerahan aktiva oleh PKP yang menurut tujuan semula
aktiva tsb tdk utk diperjualbelikan, sepanjang PPN yg
dibayar pada saat perolehannya dpt dikreditkan
Atas penyerahan BKP yg tergolong mewah
oleh produsen atau importir BKP yg
tergolong mewah, disamping dikenakan
PPN juga dikenakan Pajak Penjualan atas
Barang Mewah (PPn BM)
Batasan suatu barang termasuk BKP yang
tergolong mewah adalah:
Barang tdk termasuk barang kebutuhan pokok.
Barang dikonsumsi oleh masyarakat tertentu.
Pada umumnya barang tsb dikonsumsi oleh
masyarakat berpenghasilan tinggi.
Barang tsb dikonsumsi untuk menunjukkan
status.
Apabila dikonsumsi dpt merusak kesehatan dan
moral masyarakat, serta mengganggu ketertiban
masyarakat, seperti minuman beralkohol.
PPn BM dikenakan atas:
Harga jual
Penggantian
Nilai impor
Nilai ekspor
Nilai lain yg ditetapkan dengan
Keputusan Menkeu.
Tarif
Tarif PPN 10%, sedangkan tarif PPN atas
ekspor BKP adalah 0%. Dengan Peraturan
pemerintah dpt diubah serendah-
rendahnya 5% dan setinggi-tingginya
15%.
Tarif PPn BM adalah 10%, 20%, 30%,
40%, 50%, 60%, dan 75%. Dengan
Peraturan pemerintah dpt diubah
serendah-rendahnya 10% dan setinggi-
tingginya 75%. Tarif PPn BM
dikelompokkan menjadi (1) kel berupa
kendaraan bermotor (2) kel selain
kendaraan bermotor.
Mekanisme pengenan PPN adalah sbb:
Pada saat membeli/memperoleh BKP/JKP, akan dipungut
PPN oleh PKP penjual. Bagi pembeli, PPN yang dipungut
oleh PKP penjual tsb merupakan pembayaran pajak di
muka dan disebut dengan pajak masukan. Pembeli berhak
menerima bukti pemungutan berupa faktur pajak.
Pada saat menjual/menyerahkan BKP/JKP kepada pihak
lain, wajib memungut PPN. Bagi penjual, PPN tsb
merupakan pajak keluar. Sebagai bukti telah memungut
PPN, PKP penjual wajib membuat faktur pajak.
Apabila dalam suatu masa pajak (tahun takwim) jumlah
pajak keluar lebih besar daripada jumlah pajak masukan,
selisihnya harus disetorkan ke kas negara.
Apabila dalam suatu masa pajak jumlah pajak keluar lebih
kecil daripada jumlah pajak masukan, selisihnya dapat di
restitusi (diminta kembali) atau dikonpensasikan ke masa
pajak berikutnya.
Pelaporan perhitungan PPN dilakukan setiap masa pajak
dengan menggunakan SPT Masa PPN.
Cara perhitungannya
Pajak Pertambahan Nilai
PPN = Dasar pengenaan pajak x tarif
tarif
Saat terutangnya PPN
Penyerahan BKP atau JKP
Impor BKP
Pemanfaatan BKP tidak berwujud dari luar
daerah pabean di dalam daerah pabean
Pemanfaatan JKP dari luar daerah pabean
di dalam daerah pabean
Ekspor BKP
Pembayaran, dlm hal pembayaran
diterima sebelum penyerahan BKP atau
sebelum pemanfatan BKP tdk berwujud
atau JKP dari luar daerah pabean di dalam
daerah pabean
Tempat terutangnya PPN
Untuk penyerahan BKP/JKP (tempat tinggal,
kedudukan atau kegiatan usaha).
Untuk impor, ditempat BKP dimasukkan ke dlm
daerah pabean
Untuk pemanfaatan BKP tdk berwujud dan atau
JKP dari luar daerah pabean, ditempat orang
pribadi atau badan tsb terdaftar sebagai WP.
Utk kegiatan membangun sendiri oleh PKP yg
dilakukan tdk dlm lingkungan perusahaan atau
pekerjaannya atau oleh bukan PKP, ditempat
bangunan tsb didirikan.
Tempat lain yg ditetapkan dengan Kep Dirjen
Pajak.
Faktur Pajak
Faktur pajak standar
Faktur pajak gabungan
Faktur pajak sederhana
Dokumen-dokumen tertentu yang
ditetapkan sebagai faktur pajak
sederhana oleh Dirjen Pajak.
Terima Kasih