Pendekatan Dalam Pengkajian Sastra
Pendekatan Dalam Pengkajian Sastra
PENGKAJIAN SASTRA
POPON - 218090018
UMI NARIMAWATI – 2018090015
DWI – 228090021
DERI – 228090003
ASRILAH - 228090010
Mengapa Pendekatan Pengkajian Sastra
selalu Berkembang?
Semesta/
Kenyataan
MIMETIK
Pencipta/
Pembaca
Pengarang
PRAGMATIK
EKSPRESIF Karya
Sastra
OBJEK
TIF
1. PENDEKATAN MIMETIK
• Pendekatan yang berupaya memahami
hubungan karya sastra dengan
realitas/kenyataan (berasal dari kata mimesis
(bahasa Yunani) yang berarti tiruan)
Karya Sastra
Pendekatan Mimetik (lanjutan)
6
• Perkembangan selanjutnya :
PENDEKATAN SOSIOLOGI SASTRA
2. PENDEKATAN EKSPRESIF
• Pendekatan yang memfokuskan
perhatiannya pada sastrawan
sebagai pencipta atau pengarang
karya sastra
• Perkembangan selanjutnya :
PENDEKATAN
SOSIOLOGI PENGARANG
3. PENDEKATAN PRAGMATIK
• Pendekatan yang memandang karya
sastra sebagai sarana untuk
menyampaikan tujuan tertentu kepada
pembaca
• Karya sastra pembaca
• Kelemahan: cenderung menilai karya
sastra menurut keberhasilannya dalam
mencapai tujuan tertentu kepada pembaca
• Perkembangan selanjutnya: RESEPSI
SASTRA
4. PENDEKATAN OBJEKTIF
• Pendekatan yang memandang/memfokuskan
perhatiannya pada karya sastra itu sendiri
• Karya sastra dianggap sebagai struktur yang
otonom dan bebas dari hubungan dengan
realitas, pengarang, dan pembaca
• Rene Wellek dan Austin Warren
menyebutnya pendekatan intrinsik
• Kelemahan: menolak unsur-unsur ekstrinsik
dalam karya sastra
• Perkembangan selanjutnya: STRUKTURAL
5. PENDEKATAN STRUKTURAL
• Pendekatan yang memandang dan memahami
karya sastra dari segi struktur itu sendiri.
• Pendekatan ini memahami karya sastra secara
close reading (membaca karya sastra secara
tertutup tanpa melihat pengarangnya, realitas,
dan pembaca).
• Pendekatan struktural bertujuan membongkar
dan memaparkan secermat, seteliti, semendetil,
dan semendalam mungkin keterkaitan dan
keterjalinan semua unsur dan aspek karya
sastra yang bersama-sama menghasilkan
makna menyeluruh (Teeuw, 1984)
Kritik terhadap Pendekatan Struktural
(Teeuw, 1984)
1. Pendekatan intertekstual
– Dikembangkan oleh Gauss
– Membandingkan karya sastra dengan karya yang
menjadi hipogramnya (karya yang menjadi latar
penciptaan karya lain)
2. Penyalinan
– Biasanya dilakukan pada karya sastra lama pada
bidang filologi (pengkajian naskah kuno)
– Misalnya karya sastra Melayu yang kebanyakan
disimpan dalam naskah salinan
Resepsi Sastra Melalui Fisik Teks
3. Penyaduran
– Naskah Malin Kundang, Romeo dan Juliet
yang banyak disadur oleh para pengarang
4. Penerjemahan
– Pengalihan teks dari bahasa satu ke bahasa
lain
9. PENDEKATAN PSIKOLOGI SASTRA
Perkawinan
ilmu psikologi dan sastra
Pengertian psikologi sastra
menurut Wellek dan Warren (1990):
• studi psikologi pengarang sebagai tipe
atau sebagai pribadi --- psikologi seni
• studi proses kreatif --- psikologi seni
• studi tipe dan hukum-hukum psikologi
yang diterapkan pada karya sastra
(menginterpretasikan dan menilai karya
sastra dengan psikologi) --- psikologi
sastra
• mempelajari dampak sastra pada
pembaca --- sosiologi pembaca
Manusia dalam sastra dan psikologi