Anda di halaman 1dari 33

• Oksitosin ( bahasa

Yunani :”Kelahiran cepat” adalah


hormon pada manusia yang
berfungsi untuk merangsang
kontraksi yang kuat pada dinding
rahim/uterus sehingga
mempermudah proses kelahiran
• Alat kontraksi : Miometrium
• Kontraksi terjadi spontan dan
teratur sejak masa pubertas
lebih nyata pada masa
menstruasi dan pada kehamilan
Misoprostol ( Cytotec )
Penggolongan obat-obat osksitosik
• Induksi serta penguatan persalinan
• Pencegahan serta penanganan
pendarahan postpartum
• Pengendalian pendarahan akibat
abortus inkomplitus
• Penanganan aktif pada kala tiga
persalinan
• Oksitosin  hormon yang disintesa
pada syaraf hipotalamus dan dialirkan
ke akson dari pitutary posterior untuk
disekresikan ke dalam darah, otak dan
dari beberapa jaringan.
• Selain di hipotalamus oksitosin juga
disintesa di kelenjar gonad, plasenta
dan uterus
• Fungsi : menstimulasi kontraksi otot
halus kandungan sewaktu melahirkan
Pelepasan oksitosin endogen
Ditingkatkan oleh : Disupresi oleh :

• Persalinan • Alkohol
• Stimulasi serviks, vagina • Relaksin
atau payudara
• Penurunan osmolitas
• Estrogen dalam darah
(konsentrasi ) plasma
• Penigkatan
• Volume cairan yang tinggi
osmolitas/konsentrasi
plasma dalam sirkulasi darah
• Volume cairan yang rendah
dalam sirkulasi darah
• stres
INDIKASI PEMBERIAN OKSITOSIN

 Penatalaksasaan Abortus
a. Abortus Incipiens  Memperbaiki Efisiensi
b. Abortus Incompletus Kontraksi Uterus
c. Abortus Completus a. Partus Lama Akibat Inertia
d. Missed Abortus Uteri Yg Hipotonik
b. Terapi Perdarahan
 Induksi Partus Postpartum
a. Induksi Elektif Persalinan c. Pencegahan Perdarahan
Postpartum
b. Ruptur Spontan Selaput
Ketuban d. Penatalaksanaan Kala III yg
Normal
c. Penyelamatan Janin
d. Indikasi Maternal
e. Pematangan Cervix
Farmakokinetik

• Oksitosin dapat diberikan secara


Intramuskular (i.m), intravena (i.v),
sublingual atau intranasal.
• Oksitosin diabsorbsi dengan cepat
melalui mukosa mulut dan bukal
memungkinkan pemberian sebagai
tablet isap (post partum)
• Mula kerja (onset of action) oksitosin
satu menit setelah pemberian intravena.
Peningaktan kontraks i uterus dimulai
hampir seketika stabil setelah 15-60
menit pemberian infus. Setelah
penghentian infus oksitosin kontraksi
masih berlangsung 20 menit
• Waktu paruh oksitosin ( t ½ ) sangat
singkat yaitu 1-20 menit
• Eliminasi oksitosin melalui ginjal dan
hati : 30-40 menit setelah
pemberiannya
• Satuan oksitosin dinyatakan dalam
Unit USP ( 1 UI setara dengan 2 μg
hormon murni
Efek samping oksitosin

• Stimilasi berlebih pada uterus 


Trauma pada neonatus dan ibu,
ruptura uteri, pendarahan post
partum, hematoma pelvik, solusio
plasenta, emboli cairan amnion (air
ketuban)dan hipoksia fetal.
• Kontraksi pembuluh darah tali
pusat hipoksia janin
• Kerja Antidiuretik retensi air
peningkatan volume
jaringanEdema
• Pada pembuluh darah (kontraksi dan dilatasi)
Oksitosin + Reseptor ADH 
VasokontriksiKenaikan tek. Darah yang
hebat dan mendadak krisis hipertensi
Oksitosin dalam jumlah besar vasodilatasi
yang nyata dan mendadak penurunan
tek.Darah ( diastolik)refleks takikardia
• Mual dan Muntah kontraksi otot polos
atau kerja lansung pada CTZ dan pusat
muntah pada medula oblongata
• Reaksi Hipersensitifitas
Efek hiperstimulasi ( lama kontrasi > 60
detik atau lebih dari 4 kali kontraksi per
10 menit ) dapat dikurangi dengan
pemberian :
• Terbutalin 250 mcg IV perlahan selama
5 menit, atau
• Salbutamol 5 mg dalam 500 ml cairan
RL 10 tetes per menit
Interaksi obat

• Kombinasi dengan obat vasokontriktor 


peningkatan TD  stroke.
contoh obat vasokontriktor golongan
efinefrin ( Levophed®, N-epi®,
Raivas®,Vascon®)
• Kombinasi dengan obat golongan Opioid
dan fenotiazin retensi air dan
hiponatremia
contoh obat analgetik opioid morfin ( MST
Continus®)
• Suntikan oksitosin berisi 10 iu/ml, dapat
diberikan secara IM atau IV
• Contoh sediaan dipasaran :
No Nama Sediaan Komposisi Pabrik

1 INDUXIN Oxytocin sintetik Kalbe Farma

2 OXYLA Oxytocin sintetik Novell Pharma

3 PITOGIN Syntetic oxytocin Ethica

4 PITON-S Oxytocin sintesis Organon

Novartis
5 SYNTOCINON Syntetic oxytocin
Indonesia
Kerja Pitocin pada utrus
OXYTOCIN S
• OXYTOCIN S  
• GOLONGAN GENERIK
•  KANDUNGAN
Oxytocin / Oksitosin sintetik (bebas Vasopressin).
• INDIKASI
Pada persalinan normal & pada pasien dimana peningkatan tekanan darah selanjutnya
harus dihindari.  
• KONTRA INDIKASI
Plasenta lepas, ketidakseimbangan sefalopelvik, pola persalinan hipertonik. Toksemia
berat, plasenta previa (uri yang melekat pada segmen bawah rahim sehingga menutupi
mulut rahim), kelemahan his rahim terprotraksi, kecenderungan rahim robek. Induksi
sebelum kepala masuk ke pintu panggul atas, malposisi janin, kelainan janin.  
• PERHATIAN
Gangguan kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah). Oksitosin harus diinfuskan
secara perlahan. Dua rute pemberian secara berkesinambungan.
Interaksi obat : estrogen, progesteron, zat-zat penekan.  
• EFEK SAMPING
Kontraksi uterus yang kuat menyebabkan rahim robek & laserasi luas pada jaringan
lunak. Hipertensi berat, perdarahan, hipofibrinogenemia fatal. Intoksikasi air (pada dosis
besar atau pemakaian jangka panjang). Reaksi anafilaktik, hematoma panggul, gangguan
saluran pencernaan. Aritmia janin, sekit kuning, perdarahan retina.  
• INDEKS KEAMANAN PADA WANITA HAMIL
X: Penelitian pada manusia dan hewan telah menunjukkan janin yang abnormal atau
ada kejadian berbahaya pada janin berdasarkan pengalaman manusia atau keduanya,
dan risiko penggunaan obat pada wanita hamil jelas melampaui keuntungannya. Obat
dikontraindikasikan pada wanita yang sedang atau akan hamil.  
• KEMASAN
Ampul 10 iu/mL x 1 mL x 100 biji.    
• PABRIK :Ethica.
• Merupakan “hormon lokal” karena
kerjanya terbatas pada organ penghasil
dan segera diinaktifkan ditempat yang
sama
• Prostaglandin ditemukan pada ovarium,
miometrium dan cairan menstrual
dengan konsentrasi berbeda selama
siklus haid.
• PG yang berperan dalam proses
persalinan adalah PGE dan PGF
• Berbeda dengan oksitosin , PG dapat
merangsang terjadinya persalinan pada
setiap usia kehamilan
• Penghambat sintesa PG dapat
memperpanjang atau memperlambat
masa persalinan spontan misalnya
aspirin, paracetamol dll
• Semua PGF merangsang kontraksi
uterus baik hamil atau tidak
• Sediaan kombinasi PG dan
oksitosin tidak dianjurkan
karena dapat menyebabkan
ruptura uterus
• Pemberian PG secara lokal pada
servik, menyebabkan serviks
matang tanpa mempengaruhi
motilitas uterus
1. Dinoproston ( PGE2 ) Prostin E2®
• Sediaan dalam bentuk Tablet vaginal 30 mg
• Digunakan untuk pematangan servik dan
induksi persalinan memperpendek
waktu antara induksi dan persalinan
• Obat ini dipilih bila induksi partus
diperlukan sedangkan servik belum
terbuka misalnya pada kematian janin atau
pecah ketuban dini serta kasus missed
abortion dapat diberikan secara I.V
2. Carboprost ( 15 metil PGF2α )
Digunakan untuk pendarahan post
partum, dan sebagai obat pilihan untuk
pasien yang menderita hipertensi
3. Gameprost
Untuk membantu evakuasi uterus
diberikan pervaginum
4. Misoprostol ( Cytotec )
Digunakan untuk induksi serta
penguatan persalinan untuk
penatalaksanaan kala tiga persalinan.
• Penggunan jeli dan pesarium
prostaglandin per vaginum atau servik
akan mengurangi absorbsi sistemik
• Kecepatan Absorspsi lewat dinding
vagina lebih cepat bentuk jeli
dibandingkan bentuk tablet
• Onset of action dinoprostan 10 menit
setelah preparat dimasukkan kedalam
vagina
Efek samping

• Perangsangan otot polos saluran


cerna menyebabkan mual, muntah
dan diare
• Nyeri abdominal
• Gangguan kardiovaskular
• Palpitasi (perasaan berdebar-
debar)
• Nyeri dada, pusing dan sakit kepala
Alkaloid Ergot
• Alkaloid ergot bekerja melalui langsung
merangsang reseptor sel otot polos
• Digunakan pada atoni uterus yakni jika
uterus tidak berkontrakasi secara efektif
setelah persalinan
• Tidak digunakan selama persalinan
kontraksi uterus yang lama (kontraksi
tetani)hipoksia janin dan ruptur
uterus
• Interaksi dengan reseptor serotonik serta
noradrenergik kontraktilitas uterus dan usus

• Pemberian dapat secara oral dan parentral


• Mula kerja satu menit setelah
penyuntikan i.v, 3-7 menit secara i.m dan
10 menit secara oral.
• Waktu paruh ; 3 jam
• Durasi kerjanya berkisar 3-8 jam
• Ekskresi melalui ginjal
• Kontraksi uterus  retensio plasenta
• Diare dan muntah peningkatan
kontraksi traktus GI
• Vasokontriksi ( kerja ergometrin pada
reseptor noradrenergik)hipertensi,
mempengaruhi sirkulasi perifer
kedua belah tangan dan kaki teras
dingin
No Nama Sediaan Pabrik

1 Methergin Novartis Indonesia

2 Methovin Kimia Farma

3 Metilat Mestika Farma

4 Myotonic Meprofarm

5 Pospargin Kalbe Farma


• POSPARGIN
GOLONGAN : GENERIK
Komp : Metilergometrin maleat.
INDIKASI
Penanganan aktif stadium ke-3 proses kelahiran, atonia (tidak adanya tegangan atau kekuatan
otot)/perdarahan rahim, perdarahan dalam masa nifas, subinvolusi (mengecilnya kembali rahim
sesudah persalinan hampir seperti bentuk asal), lokiometra (pembendungan getah nifas di dalam
rongga rahim).
KONTRA INDIKASI
Wanita hamil, belum terjadi penurunan kepala tetapi persalinan telah memasuki stadium pertama dan
kedua, hipertensi berat, toksemia hipertensif, penyakit sumbatan pembuluh darah, sepsis (reaksi
umum disertai demam karena kegiatan bakteri, zat-zat yang dihasilkan bakteri, atau kedua-duanya),
hipersensitifitas.
Gangguan fungsi hati atau ginjal.
PERHATIAN
Jangan diberikan dalam presentasi abnormal, sebelum proses kelahiran sempurna & pada kehamilan
multipel/ganda sebelum anak terakhir dilahirkan, penanganan aktif stadium ke-3 persalinan yang
membutuhkan pengawasan dokter kebidanan, suntikan intravena harus diberikan secara perlahan,
lebih dari 60 detik.
Hipertensi, gangguan fungsi hati atau ginjal, menyusui.
Interaksi obat : mempertinggi efek vasokonstriktor simpatomimetik atau Ergotamin.
EFEK SAMPING
Nyeri perut, gangguan saluran pencernaan, berkeringat, pusing, sakit kepala, erupsi kulit.
Jarang : hipertensi, bradikardia atau takhikardia, nyeri dada, reaksi vasospastik perifer.
Sangat jarang : reaksi anafilaktik.
KEMASAN
Tablet salut film 0.125 mg x 100 biji.
DOSIS
# Penanganan aktif stadium ke-3 proses kelahiran : 0,1-0,2 mg secara intravena lambat.
# Atonia/perdarahan rahim : 0,2 mg secara intramuskular atau 0,1-0,2 mg secara intravena.
Dapat diulangi dengan jarak waktu 2 jam atau lebih.
# Perdarahan dalam masa nifas, subinvolusi, lokiometra : 0,1-0,2 mg secara subkutan atau
intramuskular, sampai dengan 3 kali sehari, pada wanita menyusui : selama 3 hari atau kurang.

Anda mungkin juga menyukai