Anda di halaman 1dari 31

2

PELAKSANAAN PENINDAKAN
PELANGGARAN LALU LINTAS
PELATIHAN SERTIFIKASI PENINDAKAN PELANGGARAN LALU LINTAS
TAHUN 2017
ELEMEN KOMPETENSI

1. MENGIDENTIFIKASI JENIS PELANGGARAN LALU LINTAS

2. MENGHENTIKAN KENDARAAN PELANGGAR LALU LINTAS

3. MENERAPKAN TAHAPAN PENINDAKAN PELANGGARAN LALU LINTAS

4. MENGEMBALIKAN BARANG BUKTI HASIL PENINDAKAN


PELANGGARAN LALU LINTAS
MELAKSANAKAN PENINDAKAN PELANGGARAN LALU LINTAS

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. MENGIDENTIFIKASI JENIS 1. PENGGUNA JALAN DIAMATI SECARA UMUM.
PELANGGARAN LALU LINTAS 2. JENIS PELANGGARAN LALU LINTAS
DIIDENTIFIKASI.

2. MENGHENTIKAN KENDARAAN 1. ISYARAT TERTENTU DIBERIKAN KEPADA


PELANGGAR LALU LINTAS PENGEMUDI/PENGEDARA UNTUK MENEPI.
2. POSISI AMAN UNTUK MENGHENTIKAN
KENDARAAN DITERAPKAN SESUAI KETENTUAN.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
3. MENERAPKAN 1. POSISI AMAN UNTUK MEMERIKSA KENDARAAN DITERAPKAN SESUAI
TAHAPAN KETENTUAN.
PENINDAKAN 2. PENGHORMATAN DISERTAI SALAM DISAMPAIKAN KEPADA
PENGEMUDI.
PELANGGARAN
3. JENIS PELANGGARAN DAN PASAL ATAS PELANGGARAN LALU LINTAS
LALU LINTAS
DISAMPAIKAN KEPADA PENGEMUDI.
4. SANKSI ATAS PELANGGARAN LALU LINTAS DIBERITAHUKAN KEPADA
PENGEMUDI.
5. CARA MEMPERTANGGUNGJAWABKAN PELANGGARAN DIJELASKAN
KEPADA PENGEMUDI.
6. DOKUMEN PENGEMUDI DAN KENDARAAN DIPERIKSA SESUAI
KETENTUAN.
7. FISIK KENDARAAN DIPERIKSA SESUAI KETENTUAN.
8. BLANGKO TILANG DITULIS SESUAI KETENTUAN.
9. DATA PELANGGAR DI-INPUT KE DALAM APLIKASI E-TILANG SESUAI
KETENTUAN.
10. HASIL PENILANGAN DIBACAKAN KEPADA PELANGGAR.
11. BARANG BUKTI YANG AKAN DISITA DAN PROSES PENGEMBALIAN
DIJELASKAN KEPADA PELANGGAR.
12. BLANGKO TILANG YANG TELAH DITULIS DIPROSES SESUAI KETENTUAN.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
4. MENGEMBALIKAN BARANG 1. JENIS PERTANGGUNGJAWABAN PELANGGAR
BUKTI HASIL PENINDAKAN DIIDENTIFIKASI SESUAI KETENTUAN.
PELANGGARAN LALU 2. PROSES PENGEMBALIAN BARANG BUKTI
LINTAS DILAKUKAN SESUAI DENGAN
PERTANGGUNGJAWABAN PELANGGAR
E
K
MENGIDENTIFIKASI JENIS PELANGGARAN LALU 1
LINTAS

1. PENGGUNA JALAN DIAMATI SECARA UMUM

2. JENIS PELANGGARAN LALU LINTAS DIIDENTIFIKASI


MENGAMATI PENGGUNA JALAN SECARA KUK
UMUM 1

PETUGAS MELAKUKAN PENGAMATAN


SECARA UMUM SITUASI JALAN,
KENDARAAN DAN PENGEMUDI PADA SAAT
BERLALU LINTAS DISEKITAR TEMPAT
TUGAS, YAITU DI PEREMPATAN ATAU
DIPERSIMPANGAN JALAN DIMANA
PETUGAS DITEMPATKAN PADA AREA
PENINDAKAN PELANGGARAN LALU LINTAS
MENGIDENTIFIKASI JENIS PELANGGARAN KUK
LALU LINTAS 2

a. PELANGGARAN RINGAN, MELIPUTI PELANGGARAN DENGAN ANCAMAN PIDANA


KURUNGAN PALING LAMA 15 (LIMA BELAS) HARI SAMPAI 1 (SATU) BULAN ATAU DENDA
PALING BANYAK RP100.000,00 (SERATUS RIBU RUPIAH) SAMPAI RP250.000,00 (DUA RATUS
LIMA PULUH RIBU RUPIAH);
b. PELANGGARAN SEDANG, MELIPUTI PELANGGARAN DENGAN ANCAMAN PIDANA
KURUNGAN PALING LAMA 2 (DUA) BULAN SAMPAI 3 (TIGA) BULAN ATAU DENDA PALING
BANYAK RP500.000,00 (LIMA RATUS RIBU RUPIAH) SAMPAI RP750.000,00 (TUJUH RATUS
LIMA PULUH RIBU RUPIAH);
c. PELANGGARAN BERAT, MELIPUTI :
1) PELANGGARAN DENGAN ANCAMAN PIDANA LEBIH DARI 3 (TIGA) BULAN ATAU DENDA
LEBIH DARI RP.750.000,00 (TUJUH RATUS LIMA PULUH RIBU RUPIAH); DAN
2) PELANGGARAN YANG POTENSIAL MENGAKIBATKAN KECELAKAAN, DAN/ATAU
KEMACETAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN
d. PELANGGARAN TERTENTU TERHADAP UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009
TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN YANG DAPAT DISELESAIKAN DENGAN
SISTEM TILANG
E
K
MENGHENTIKAN KENDARAAN 2

PELANGGAR LALU LINTAS

1. ISYARAT TERTENTU DIBERIKAN KEPADA


PENGEMUDI/PENGEDARA UNTUK MENEPI.

2. POSISI AMAN UNTUK MENGHENTIKAN


KENDARAAN DITERAPKAN SESUAI KETENTUAN.
ISYARAT TERTENTU DIBERIKAN KEPADA KUK
2
PENGEMUDI/PENGEDARA UNTUK MENEPI

 PROSEDUR PENINDAKAN PELANGGARAN


DENGAN METODE TERTANGKAP TANGAN;
 PROSEDUR PENINDAKAN PELANGGARAN
DENGAN METODE HUNTING SYSTEM;
 PROSEDUR PENINDAKAN PELANGGARAN
DENGAN METODE STASIONER
PROSEDUR PENINDAKAN PELANGGARAN METODE TERTANGKAP
TANGAN
1) Petugas melihat langsung secara kasat mata (contoh : pelanggar tidak menggunakan helm);
2) Petugas memberhentikan pelanggar ketepi jalan dengan menggunakan isyarat tangan dan Isyarat
peluit;
3) Petugas mengucapkan senyum sapa salam;
4) Menyampaikan permohonan maaf menggangu perjalanan;
5) Menjelaskan pelanggaran yang dilakukan dengan jelas dan sangsinya ( Contoh :Bapak/ibu kami
berhentikan karena melanggar pasal 291 ayat (1) jo Pasal 106 ayat 8 dengan denda Rp 250.000);
6) Kalau pelanggarannya menggunakan mobil perhatikan cara menghadap pelanggar jangan sejajar
dengan pintu kendaraan khawatir pelanggar membuka pintu dengan tujuan perlawanan;
7) Pelanggar diperintahkan mematikan mesin dan keluar dari kendaraan;
8) Apabila pelanggar mengakui kesalahannya, penindak menilang dengan blangko tilang warna biru
dan memasukan kedalam aplikasi E - Tilang, setelah itu blangko tilang warna biru diberikan
kepada pelanggar;
9) Apabila pelanggar tidak mengakui kesalahannya, serta ingin hadir langsung di Kejaksaan dan
meminta blangko tilang warna merah, penindak diperbolehkan memberikan blangko tilang warna
merah.
PROSEDUR PENINDAKAN PELANGGARAN METODE HUNTING SYSTEM

1) Kendaraan pelanggar ada didepan kendaraan petugas;


2) Kendaraan pelanggar di kejar dan pada saat sejajar hidupkan serine dan arahkan ke tepi jalan;
3) Kalau tidak mau berhenti atau menepi sampaikan melalui public address “atas nama undang-undang” kendaraan
yang ada didepan agar menepi dan berhenti karena saudara telah melanggar peraturan lalu lintas.
4) Setelah menepi dekati pelanggar dengan hati-hati dengan cara :
a) apabila petugas menggunakan kendaraan roda empat, posisi kendaraan petugas berada dibelakang
kendaraan pelanggar dengan posisi serong ke kanan
- 1 orang petugas mendekati pelanggar dan melakukan pemeriksaan (contoh : saudara kami berhentikan
karena melanggar batas kecepatan sesuai dengan Pasal 287 ayat (5) jo Pasal 106 ayat (4) huruf g atau
Pasal 115 huruf a dengan denda Rp 500.000)
- 1 orang petugas tetap mengendalikan kemudi, mengawasi rekannya dan siaga
- 1 orang petugas mengatur lalu lintas
 b) apabila petugas menggunakan kendaraan roda dua, posisi kendaraan petugas berada dibelakang kendaraan
pelanggar dengan posisi serong ke kanan
- 1 orang petugas mendekati pelanggar dan melakukan pemeriksaan (contoh : saudara kami berhentikan
karena melanggar batas kecepatan sesuai dengan Pasal 287 ayat (5) jo Pasal 106 ayat (4) huruf g atau
Pasal 115 huruf a dengan denda Rp 500.000)
- 1 orang petugas mengawasi rekannya, mengatur lalu lintas dan siaga.
PROSEDUR PENINDAKAN PELANGGARAN METODE STASIONER

 Kegiatan penindakan terhadap pelanggar lalu lintas di salah satu penggal jalan dalam waktu tertentu dan
dilengkapi dengan papan tanda pemeriksaan kendaraan yang bertuliskan “ Pemeriksaan Kendaran “ .
 Apabila pemeriksaan kendaraan yang dilakukan pada jalur jalan yang memiliki lajur lalu lintas dua arah
yang berlawanan dan hanya dibatasi oleh marka jalan , di tempatkan tanda pada jarak paling sedikit 50
meter sebelum dan sesudah tempat pemeriksaan.
 Untuk pemeriksaan Stasioner/pemeriksaan ditempat dipimpin oleh seorang perwira dengan pembagian
tugas sebagai berikut :
1) Petugas yang memberikan isyarat pelan pelan
2) Petugas yang meberikan isyarat memberhentikan
3) Petugas yang melakukan pemeriksaan
4) Petugas yang melakukan penindakan / penilangan
5) Petugas yang mengamankan barang bukti
6) Petugas yang melakukan pengejaran jika diperlukan
 Sasaran pemeriksaan.
Semua kendaraan diberhentikan atau sasaran prioritas, contoh : memeriksa hanya pelanggaran Helm ,
Marka , Rambu atau pelanggaran yang belum memiliki SIM
POSISI AMAN UNTUK MENGHENTIKAN KUK
2
KENDARAAN DITENTUKAN OLEH PETUGAS

a. menghentikan pelanggar ditempat yang aman bagi pengemudi, petugas dan pengguna jalan
lainnya;
b. menghentikan kendaraan bermotor di lajur jalan paling kiri yang tidak mengganggu arus lalu
lintas dan aman baik bagi pelanggar, pengguna jalan yang lain, maupun petugas penindak;
c. berikan penghormatan kepada pelanggar (senyum,salam dan sapa);
d. mengarahkan agar pengemudi mematikan mesin kendaraan bermotornya;
e. mengarahkan agar pengemudi turun dari kendaraan bermotornya dan bersama petugas berada
di belakang kendaraan bermotornya, jaga jarak antara petugas dengan pelanggar, dan sikap
waspada;
f. memberitahukan kepada pelanggar bahwa yang bersangkutan telah melakukan pelanggaran
terhadap ketentuan peraturan lalu lintas dan angkutan jalan;
g. memberitahukan sanksi atas pelanggarannya dan memberi penjelasan mengenai tata cara
mempertanggung jawabkan perbuatannya
E
MENERAPKAN TAHAPAN PENINDAKAN K3

PELANGGARAN LALU LINTAS

1. POSISI AMAN UNTUK MEMERIKSA KENDARAAN


DITERAPKAN SESUAI KETENTUAN

2. PENGHORMATAN DISERTAI SALAM DISAMPAIKAN


KEPADA PENGEMUDI.
3. JENIS PELANGGARAN DAN PASAL ATAS
PELANGGARAN LALU LINTAS DISAMPAIKAN
KEPADA PENGEMUDI

4. SANKSI ATAS PELANGGARAN LALU LINTAS


DIBERITAHUKAN KEPADA PENGEMUDI

Contoh : Bapak/ibu kami berhentikan


karena melanggar pasal 291 ayat (1) jo
Pasal 106 ayat 8 dengan denda Rp
250.000,-);
5. CARA MEMPERTANGGUNGJAWABKAN
PELANGGARAN DIJELASKAN KEPADA PENGEMUDI

Jelaskan apabila pelanggar ingin hadir langsung di kejaksaan negeri


- jelaskan alamatnya
- Waktu (jam ,hari dan tanggal )
Untuk pengembalian barang bukti berupa surat
surat( SIM,STNK,BUKU KIR) dapat diambil langsung di kejaksaan
selaku eksekutor, sedangkan barang bukti kendaraan dapat diambil
dikantor Polisi yang melakukan penindakan dengan disertai bukti
ekstra vonis.
6. DOKUMEN PENGEMUDI DAN KENDARAAN
DIPERIKSA SESUAI KETENTUAN
1) Pemeriksaan SIM , periksa Kepemilikan,Cek keaslian, kesesuaian SIM dan Identitas
pengemudi, kesesuaian gol SIM dan kendaraan , masa berlaku, golongan SIM, cocokkan
pasphoto dengan pemegang SIM yang bersangkutan;
2) Pemeriksaan STNK: Cek Kepemilikan, Kesesuaian STNK/STCK dengan Identitas kendaraan,
masa berlaku, keaslian. cocokkan antara nomor yang ada di STNK dengan TNKB, masa
berlaku, cek pengesahan setiap tahun;
3) Pemeriksaan TNKB
a) Spektek tanda nomor kendaraan;
b) Masa berlaku;
c) Keaslian;
4) Pemeriksaan bukti lulus uji
a) Kepemilikan;
b) Kesesuaian tanda bukti lulus uji dengan identitas ranmor
7. FISIK KENDARAAN DIPERIKSA SESUAI
KETENTUAN

1) Lampu Utama dekat 11)Spakbor


2) Lampu utama jauh 12)Bumper
3) Lampu petunjuk arah 13)Sabuk keselamatan
4) Lampu rem 14)Ban cadangan
5) Lampu posisi depan 15)Segitiga pengaman
6) Lampu posisi belakang 16)Dongkrak
7) Lampu mundur 17)Pembuka roda
8) Kondisi ban 18)Helm
9) Pengukur kecepatan 19)Rompi pemantul cahaya
10)Kaca spion 20)P3K
8. BLANGKO TILANG DITULIS SESUAI KETENTUAN
9. DATA PELANGGAR DI-INPUT KE DALAM APLIKASI E-
TILANG SESUAI KETENTUAN.

1. PETUGAS MENULIS SLIP BIRU TERLEBIH


DAHULU
2. PETUGAS MELAKUKAN INPUT DATA
PELANGGARAN MENGGUNAKAN APLIKASI
ANDROID ETILANG ATAU APABILA TDK
PUNYA ANDROID DAPAT MELALUI APLIKASI
WEB “dakgar-gakkum.ddns.net” dan login
menggunakan nrp masing-masing.
Melakukan penginputan data pada aplikasi yang berisi:
(1) No register tilang manual;
(2) Tanggal sidang
(3) Kesatuan Pengadilan Negeri;
(4) Kesatuan kejaksaan negeri;
(5) Nama pelanggar;
(6) Jenis kelamin;
(7) Jenis ranmor;
(8) Nopol ranmor;
(9) Jenis barang sitaan;
(10) Kawasan ktl/ non ktl;
(11) Jenis pasal;
(12) No hp pelanggar;
(13) Simpan tilang;

Menginformasikan nomor pembayaran tilang online kepada pelanggar dan menyampaikan bahwa
pelanggar juga akan mendapatkan informasi tersebut melalui sms sesuai no hp yang diberikan.
10. HASIL PENILANGAN DIBACAKAN KEPADA
PELANGGAR.

Sebelum belangko tilang ditanda tangani oleh petugas dan pelanggar, sebaiknya belangko tilang
yang sudah diisi dibacakan kembali dihadapan pelanggar apakah sudah jelas, pelanggaranya dan
dapat dimengerti maka baru tanda tangani belangko tilang tersebut.

11. BARANG BUKTI YANG AKAN DISITA DAN PROSES


PENGEMBALIAN DIJELASKAN KEPADA
PELANGGAR.
Barang bukti berupa surat-surat ( SIM/STNK/BUKU KIR) dapat diambil dikantor Pengadilan
setelah pelaksanaan sidang, tetapi barang bukti berupa kendaraan dapat diambil dikantor Polisi
yang melakukan penindakan setelah ada bukti telah mengikuti sidang. Sedangkan bagi pelanggar
yang membayar denda ke bank, barang bukti dapat diambil ditempat lokasi penindakan atau
dikantor polisi yang melakukan penindakan disertai bukti bukti setor dari bank.
12. BLANGKO TILANG YANG TELAH DITULIS
DIPROSES SESUAI KETENTUAN

Lembar belangko tilang hukumnya wajib ditanda tangani petugas,


sedangkan pelanggar tidak wajib,, namun kalau tidak mau tanda
tangan tulis dalam catatan ( TIDAK MAU TANDA TANGAN )
penulisannya dapat ditulis diatas atau dibawah belangko tilang, nanti
pasti akan ditanya oleh hakim pada saat sidang.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
4. MENGEMBALIKAN BARANG 1. JENIS PERTANGGUNGJAWABAN PELANGGAR
BUKTI HASIL PENINDAKAN DIIDENTIFIKASI SESUAI KETENTUAN.
PELANGGARAN LALU 2. PROSES PENGEMBALIAN BARANG BUKTI
LINTAS DILAKUKAN SESUAI DENGAN
PERTANGGUNGJAWABAN PELANGGAR
E
K4
MENGEMBALIKAN BARANG BUKTI HASIL
PENINDAKAN PELANGGARAN LALU LINTAS

1. JENIS PERTANGGUNGJAWABAN PELANGGAR


DIIDENTIFIKASI SESUAI KETENTUAN

2. PROSES PENGEMBALIAN BARANG BUKTI


DILAKUKAN SESUAI DENGAN
PERTANGGUNGJAWABAN PELANGGAR
JENIS PERTANGGUNGJAWABAN PELANGGAR KUK
DIIDENTIFIKASI SESUAI KETENTUAN 1

1) Pelanggar akan menerima notifikasi via SMS berisi jumlah denda


dan kode pembayaran;
2) Pelanggar membayar denda melalui Bank yang ditunjuk;
3) Struk pembayaran diserahkan kepada Petugas untuk mengambil
barang bukti yang disita;
4) Apabila Pelanggar sudah melakukan pembayaran denda sesuai
dengan ketentuan, aplikasi e-Tilang yang sebelumnya berwarna biru
akan berubah menjadi warna hijau tanda denda sudah dibayar, maka
pelanggar dapat mengambil barang bukti di petugas penindak atau
Bamin tilang.
PROSES PENGEMBALIAN BARANG BUKTI KUK
2
DILAKUKAN SESUAI DENGAN
PERTANGGUNGJAWABAN PELANGGAR

a) Jika yang disita surat-surat dan pelanggar langsung


membayar dibank maka barang bukti surat-surat dapat
langsung diserahkan dengan menunjukan bukti transfer.
b) Jika yang disita kendaraan dan pelanggar langsung
membayar dibank maka barang bukti kendaraan dapat
E-
langsung diserahkan ke pelanggar dengan menunjukan
TILANG bukti transfer disertai STNK dan SIM.
c) Jika yang disita kendaraan dan pelanggar langsung
membayar dibank tetapi tidak bisa menunjukan STNK
sampai dengan adanya putusan pengadilan maka barang
bukti kendaraan akan limpahkan ke fungsi reskrim guna
proses lebih lanjut.
PROSES PENGEMBALIAN BARANG BUKTI KUK
2
DILAKUKAN SESUAI DENGAN
PERTANGGUNGJAWABAN PELANGGAR

Jika masih menggunakan tilang manual maka


pengembaliannya adalah pelanggar hadir di
kejaksaan dan membayar putusan denda
TILANG
tilang sesuai amar putusan kemudian
MANUAL
menyerahkan bukti pembayaran kepada
kejaksaan sekaligus membawa dokumen
surat-surat untuk ditunjukan kepada jaksa
selaku eksekutor

Anda mungkin juga menyukai