Anda di halaman 1dari 13

MANAJEMEN ENERGI

“KONSEP AUDIT ENERGI PADA PEMBANGKIT


LISTRIK (PLTU) “

ABDIKA LASMANA
D131151011

Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura
ENERGY
Energi merupakan salah satu faktor penting dalam operasional sebuah industri, perusahaan,
maupun instansi lain, karena memiliki tingkat ketergantungan tinggi terhadap kebutuhan energi
untuk operasional usahanya.Sehingga diperlukan upaya konservasi untuk mencapai tujuan efisiensi.
Energi Listrik memilki kontribusi besar terhadap biaya operasional yang harus dikeluarkan.
Peranan listrik ini menjadi semakin penting mengingat adanya kenaikan tarif dasar listrik yang mau
tak mau memaksa berbagai pihak berlomba-lomba untuk melakukan penghematan. Kenaikan harga
listrik dunia rata-rata 7% setahun, sedangkan Indonesia sudah dicanangkan akan ada kenaikan 6%
tiap 4 bulan. Salah satu alasan kenaikan harga ini adalah untuk membangun pembangkit baru guna
mencukupi kebutuhan kenaikan konsumsi listrik.

TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TANJUNGPURA


Pendahuluan :
Dalam perencanaan audit energy sering kali seorang auditor pemula mengalami kebingungan tentang
hal-hal apa saja yang akan dia lakukan pada saat pelaksanaan audit, siapa-saja yang nanti akan in-
charge di dalam aktivitas audit energy tersebut, peralatan apa saja yang nanti akan digunakan, dan
lain-lain. Sehingga perlu dibuat sebuah konsep perencanaan tentag audit energy yang dapat memberi
kemudahan kepada auditor dan tim pada saat pelaksanaan kegiatan. Berikut disajikan contoh konsep
pelaksanaan audit energy yang dilakukan pada industri pembangkitan listrik (PLTU)

TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TANJUNGPURA


LATAR BELAKANG :
 PLTU Jawa Barat 2 Palabuhan ratu merupakan salah satu industri pembangkitan listrik tenaga
uap di Indonesia yang terdiri dari tiga unit dengan kapasitas daya terpasang sebesar 3 x 350 MW
dan telah beroperasi penuh sejak 23 Juli 2013.
 Pengujian awal untuk mengidentifikasi efisiensi dari masing-masing entitas unit sebagai data
awal (new and clean condition) dari performance unit telah dilakukan pada awal pengoperasian,
dan seiring dengan banyaknya frekuaensi gangguan yang terjadi pada masing-masing unit
sehingga diperlukan upaya identifikasi untuk mengetahui seberapa besar penyusutan energi yang
terjadi sejak awal pengoperasian dan peluang penghematan energi serta perbaikan yang dapat
diimplementasikan untuk mendekati keadaan awal yaitu new and clean.

TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TANJUNGPURA


TUJUAN :
Tujuan dari pelaksanaan audit energi antara lain adalah :
 Mengetahui nilai Intensitas Konsumsi Energi dan profil pemakaian energi eksisting operasional
PLTU Jawa Barat 2 Palabuhanratu sejak awal pengoperasian.
 Mengidentifikasi jenis alternatif konservasi energi, maupun penghematan energi.
 Mencegah pemborosan tanpa mengurangi kehandalan pembangkit.
 Memberikan masukan kepada manajer energi tentang peluang peluang penghematan energi yang
dapat dilakukan pada masing-masing unit PLTU Palabuhan ratu.

TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TANJUNGPURA


Dalam Audit energi merupakan kegiatan penelitian pemaanfaatan energiuntuk mengetahui
keseimbangan dan mengidentifikasi peluang-
peluang penghematan energi. Melalui audit energi, kita dapat mengetahui pola distribusienergi,
sehingga bagian yang mengkonsumsi energi terbesar dapat diketahui. Darihasil audit energi juga dapat
diketahui besarnya peluang potensi penghematanapabila dilakukan peningkatan efisiensi.Apabila dalam
sebuah rumah tangga, AC adalah perangkat penggerogot listrikterbesar maka bisa dibayangkan berapa
banyak batubara harus dibakar untukmemenuhi listrik sebuah Mal, industri, pabrik-pabrik.

TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TANJUNGPURA


MANFAAT :
Audit energi dilakukan untuk mencapai hal sebagai berikut:
 Untuk mengetahui nilai Intensitas Konsumsi Energi dan profil pemakaian energi eksisting
operasional fasilitas suatu industri pada periode tertentu. 
 Untuk mengidentifikasi jenis alternatif konservasi energi,
maupun penghematan energi sebagai bagian dari manajemen energi sebuah industri.
 Memilih suatu keputusan alternatif jenis konservasi energi yang terbaik sebagai rekomendasi
perencanaan manajemen energi industri.
 Saving in money : Adanya manajemen energi, dapat mengurangi biaya operasional. Dengan
demikian keuntungan yang diperoleh perusahaan akan meningkat.
 Environmental protection : Adanya penggunaan energi yang efisien maka akan memberikan
kontribusi bagi dunia dalam hal membantu pelestarian alam.
 Sustainable development : adanya penggunaan energi yang efisien maka akan memberikan
kontribusi bagi perusahaan di bidang pertumbuhan yang berkelanjutan baik di sisi finansial
maupun penggunaan peralatan industri yang memiliki lifetime maksimum/optimum.

TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TANJUNGPURA


RUANG LINGKUP AUDIT :
Ruang lingkup pelaksanaan audit energi pada PLTU Jawa Barat 2
Palabuhanratu meliputi :
 Evaluasi kinerja pegawai dalam pengoperasian pembangkit.
 Pengamatan dan evaluasi metode pegawai.
 Identifikasi konsumsi auxiliary power.
 Analisa heat rate losses dan efisiensi thermal pembangkit unit 1,
2 & 3.
 Analisa boiler losses pada unit 1, 2 dan 3.
 Analisa efisiensi turbin dan alat pembantu.
 Analisa lingkungan.
 Analisa water balance
 Identifikasi program 3R

TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TANJUNGPURA


PERALATAN DALAM AUDIT
ENERGI
1. Energy Analyzer.
Untuk menentukan Tegangan, Arus, Tegangan/arus puncak, efektif /reaktif/daya nyata (satu-fase atau 3-fase), Faktor Daya, Reaktivitas,
sudut fasa, Frekuensi, deteksi Fase (3 – tahap).

2. RH Meter
Untuk mengukur relative humidity (portable).

3. Pitot Tube.
Untuk mengukur laju aliran udara ke dalam boiler dan furnace.
4. Leak Meter
Untuk mendeteksi lokasi kebocoran dari sistem air and gas.

5. Gas Aalyzer
Untuk mengukur oksigen, karbon mono-oksida dan suhu gas buang (stack gas), dengan perhitungan otomatik tingkat karbon dioksida dan
efisiensi pembakaran.

TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TANJUNGPURA


6. Contact Temperature Measurement.
Indikator temperatur elektronik dengan sistem digital, menggunakan probe yang dapat diganti-ganti sesuai
dengan skala serta sifat pengukuran (insertion probes untuk pengukuran didalam, contact probes untuk
pengukuran permukaan).
7. Infrared Pyrometer
Untuk mengukur temperature permukaan.
8. Temperature Dinding (air raksa)
Untuk mengukur pembuangan panas ke lingkungan dari boiler.
9. Portable Flow Meter
Untuk mengukur aliran fluida.
10. Sound meter
Untuk mengukur tingkat kebisingan dalam satuan desibel (dB)
11. Ultimate Coal Analyzer.
Untuk analisa batubara secara ultimate.
PELAKSANAAN AUDIT

TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TANJUNGPURA


KESIMPULAN
 Audit energi digunakan untuk mengetahui konsumsi energi terbesar darisebuah instansi
sekaligus mencari peluang untuk melakukan penghematanindustri. Hal ini sangat penting,
karena penggunaan enregi yang berlebihan akanmerugikan industri atau instansi itu sendiri.
Baik dari segi lingkungan maupunekonomis. Khususnya apabila penggunaan energi listrik
sangat besar, hal ini tentusebanding dengan uang yang harus dikeluarkan sebuah instansi.
Apalagi tarif dasar listrik terus menigkat tiap tahunnya. Pelaksanaan audit energi harus
terencana dan sesuai prosedur yang ada sehingga hasilnya valid dan dapat
dipertanggungjawabkan. Semua data yang terkumpul dan perhitungan yang dibuatakan
menjadi acuan untuk melakukan kebijakan energi.

TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TANJUNGPURA


“ Syukron
Jazakumullahu Khairan “

TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TANJUNGPURA

Anda mungkin juga menyukai