Anda di halaman 1dari 26

1

Materi 1

Hukum Perikatan
(2SKS)

Dosen Pengampu
Devrayno

Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Tambun Bungai


Palangka Raya
2023
Pendahulu Adanya ikatan atau
Verbentenisse-recht
an hubungan
Istilah Hukum
Perikatan
Overeenkomst Setuju atau Sepakat

Penggunaan istilah :
 Perikatan
Verbentenis  Perutangan
 Perjanjian

Overeenkomst  Perjanjian
 Persetujuan

Setiap perjanjian akan menimbulkan suatu perikatan,


akan tetapi tidak semua perikatan lahir dari perjanjian
2
Pengertian perikatan :

 Pasal 1313 KUHPdt : bahwa perikatan adalah suatu perbuatan


dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap
satu orang lain atau lebih.

 Sudikno Mertokusumo Perikatan adalah hubungan hukum antara


dua pihak yang menimbulkan hak dan kewajiban atas suatu
prestasi

 Subekti memberikan pengertian perjanjian sebagai suatu peristiwa


dimana seorang berjanji kepada orang lain atau dimana dua orang
itu saling berjanji untuk melaksanakan sesuatu hal.

 M Yahya Harahap, bahwa perjanjian adalah hubungan hukum yang


oleh hukum itu sendiri diatur dan disahkan cara perhubungannya,
oleh karena itu perjanjian yang mengandung hubungan hukum
antara perorangan adalah hal hal yang terletak dan berada dalam
lingkungan hukum.

3
perjanjian bukan merupakan suatu perbuatan hukum, 4
melainkan merupakan suatu hubungan hukum antara dua
orang yang bersepakat untuk menimbulkan akibat hukum

Perbuatan hukum adalah perbuatan yang


menimbulkan akibat hukum
1Perbuatan Hukum
Bukan
2 perbuatan
Hukum
Peristiwa hukum atau kejadian yang Peristiwa
menimbulkan akibat hukum 3
hukum

Setiap interaksi dapat menimbulkan


KENYATAAN HUKUM
5
Unsur Unsur Perjanjian

 Adanya kaidah Hukum baik yang tertulis maupun yang


tidak tertulis

 Adanya subjek hukum/Para pihak baik orang maupun


badan hukum yang satu pihak berkedudukan sebagai
kriditor dan pihak lain sebagai debitor.

 Adanya tujuan (prestasi) yang dapat ditentukan.

 Dalam bidang harta kekayaan. Baik berwujud maupun


tidak berwujud yang dapat dinilai dengan uang.

Perikatan masih bersifat abstrak


perjanjian bersifat konkrit
6
Sumber perikatan
(Pasal 1233 KUHPdt)

Perjanjian Undang Undang

UU – Perbuatan
Undang Undang Subjek Hukum

Perbuatan Sesuai UU/Hkm Perbuatan yang


melawan UU/Hkm

1233 KUHPdt
Tiap Perikatan lahir karena Persetujuan atau
karena undang undang
7
1. Dewasa dan cakap

2. Adanya Kesepakatan
Syarat sah Perjanjian
1320 KUHPdt 3. Adanya hal tertentu

4. Adanya Sebab yang halal

Manusia mengemban tugas dan kewajiban untuk mengatur


adanya keselarasan dan keseimbangan untuk memenuhi
kepentigan.
8
1. Cakap dan Dewasa

Kecakapan bertindak adalah kecakapan atau kemampuan untuk melakukan


perbuatan hukum. dan biasanya harus cakap dan dewasa menurut hukum. artinya
orang dewasa dan cakap sudah dianggap mampu dalam mengambilan keputusan

2. Kata Sepakat

bahwa kedua subyek yang mengadakan perjanjian itu harus bersepakat, setuju, atau
seiya-sekata mengenai hal-hak yang pokok dari perjanjian yang diadakan itu,apa yang
dikehendaki oleh pihak yang satu juga dikehendaki oleh pihak yang lain

3. Hal tertentu atau dapat ditentukan


bahwa suatu perjanjian harus mempunyai sebagai pokok suatu barang yang paling
sedikit ditentukan jenisnya. Artinya suatu perjanjian harus mempunyai sesuatu yang
dijadikan sebagai objek dalam perjanjian tersebut.

4. Halal

tidak bertentangan dengan Undang-Undang, kesusilaan, dan ketertiban umum


9
Dewasa dan Cakap
Pada asasnya,setiap orang yang sudah dewasa atau akilbaliq dan
sehat pikirannya, adalah cakap menurut hukum. Kecuali :

a. Orang-orang yang belum dewasa


b. Mereka yang ditaruh di bawah pengampuan

Kata Sepakat

bahwa perjanjian itu terjadi karena adanya kata sepakat atau


kehendak mengenai isi atau pokok perjanjian .Asas
konsensualisme ini kemudian berpengaruh pada bentuk
perjanjian, bahwa dengan adanya konsensualisme, Akibatnya
perjanjian yang terjadi karena kata sepakat tersebut
merupakan perjanjian yang bebas bentuk, sehingga dapat
berbentuk lisan maupun tertulis
10
Saat terjadinya kesepakatan

1. Teori Ucapan (uitingstheorie)


Bahwa kesepakatan terjadi pada saat pihak yang menerima
penawaran menyatakan bahwa ia menerima penawaran
tersebut

2. Teori pengiriman (verzendtheorie)


Kesepakatan terjadi apabila pihak yang menerima
penawaran mengirimkan telegram atau tanda lainnya.

3. Teori kehendak.
Perjanjian terjadi apabila adanya persesuaian kehendak dan
pernyataan
Dalam mencapai Kesepakatan 11
Tidak boleh ada catat kehendak berupa :

Paksaan

Penipuan

Salah Kira/khilaf
Paksaan (1324 KUHPdt) 12

Paksaan adalah kekerasan jasmani atau ancaman


mempengaruhi kejiwaan yang menimbulkan ketakutan sehingga
dengan sangat terpaksa membuat suatu perjanjian.
Paksaan dapat berupa :
1. Paksaan mutlak, artinya atas adanya paksaan tersebut tidak
ada pilihan lain untuk menyetujui perjanjian – jadi hanya
ada satu pilihan yaitu menerima.
2. Paksaan relatif, salah satu yang dipaksa masih ada
kesempatan untuk mempertimbangkan menerima atau
menolak perjanjian
13
Penipuan (1328KUHPdt)

Penipuan merupakan suatu alasan untuk membatalkan


perjanjian apabila tipu muslihat yang sedemikian rupa oleh
salah satu pihak supaya pihak lainnya menyetujui perjanjian
tersebut.

Untuk adanya penipuan, maka pihak yang dirugikan harus dapat


membuktikan adanya tipu daya atau tipu muslihat tersebut.

Penipuan tidak dipersangkakan akan tepi


perlu adanya pembuktian
14
Salah Kira/khilaf (1321 KUHPdt)
Salah kira atau khilaf dapat dibedakan menjadi :
1. Salah kira atau khilaf mengenai hakikat orang atau subjeknya
yang dinakan juga error in personal. Apabila hal ini terjadi
perjanjian dapat dibatalkan, dimana pembatalan atas pihak
yang dirugikan.
2. Salah kira/khilaf mengenai barang atau objek , yang dinakan
juga error in substantia, artinya salah satu pihak mengetahui
atau setidak tidaknya dapat menduga bahwa telah keliru
memilih barang.

Salah kira/khilaf setidak-tidaknya salah satu


pihak mempunyai gambaran yang salah
menurut akal sehat
15
Asas asas dalam Perjanjian

Asas Konsensual
Asas Kebebasan Berkontrak
Asas pacta van servenda
Asas Kepercayaan
Asas persamaan hak
Asas keseimbangan
Asas moral
Asas itikad baik
Asas kepatutan
Asas kepastian hukum
16
1. Asas konsensualisme : Perjanjian itu terjadi karena adanya
kata sepakat atau kehendak mengenai isi atau pokok
perjanjian antara para pihak.
2. Asas kebebasan berkontrak : Artinya seseorang atau para
pihak bebas untuk mengadakan perjanjian baik mengenai
bentuk maupun isinya.
3. Asas pacta van servenda : perjanjian mengikat para pihak
yang membuatnya berlaku sebagai undang undang.
4. Asas Kepercayaan : para pihak harus saling mempercayai
bahwa rekannya dapat melaksanakan kewajibannnya.
5. Asas persamaan hukum: para pihak mempunyai
kedudukan, hak dan kewajiban yang sama dalam perjanjian.
6. Asas Keseimbangan : para pihak mengetahui hal hal yang
harus dilakukan dalam perjanjian.
7. Asas moralitas. :bahwa perjanjian yang dibuat tidak melebih
batas moral pada suatu lingkungan.
17

8. Asas Itikad Baik: (Nisbi) dapat dilihat dari sikap atau tingkah
laku yang nyata dari subyek. (Mutlak) penilaian terletak
pada akal sehat dan keadilan menurut norma yg obyektif.

9. Asas Kepatutan : Artinya hal ini mengenai isi perjanjian yang


diharuskan oleh kepatutan berdasarkan sifat perjanjiannya.

10 Asas kepastian hukum : perjanjian yang dibuat mengikat


para pihak dan menegaskan adanya hak dan kewajiban yang
harus dilakukan.
Dalam perjanjian terdapat 3 hal pokok 18

1. Bagian inti atau pokok perjanjian disebut Essensialia.


Bagian ini harus ada dalam perjanjian, apabila tidak ada maka
perjanjian tidak memenuhi syarat, seperti dalam jual beli
maka bagian pokoknya adalah harga barang yang
diperjualbelikan

2. Bagian bukan pokok atau tambahan terdiri dari :


Naturalia, yaitu bagian yang oleh UU ditentukan sebagai
peraturan yang bersifat mengatur. Misalnya dalam jual beli
maka pihak penjual menjamin barang yang dijualnya tidak
ada cacat yang tersembunyi

3 Aksidentalia, yaitu bagian tambahan dalam perjanjian,


dimana tambahan tersebut dinyatakan sebagai peraturan
yang mengikat, seperti barang yang diperjanjikan harus
diasuransikan
Pada dasarnya perjanjian bersifat 19
terbuka

Bahwa setiap orang dapat membuat suatu perjanjian


dimana mengenai isi dan bentuknya diserahkan kepada
mereka yang membuatnya dan perjanjian yang dibuat
secara sah bersifat mengikat

Asalkan tindak bertentangan dengan Pasal 1320 KUHPdt

Dengan adanya sifat terbuka dalam Hukum Perjanjian


maka melahirkan berbagai jenis perjanjian
20
Jenis Perjanjian

Jenis perjanjian berdasarkan kewajiban prestasi

 Perjanjian timbal balik dan sepihak. Perjanjian timbal balik


adalah perjanjian yang mewajibkan kedua belah pihak untuk
memenuhi prestasi. Perjanjian sepihak adalah perjanjian yang
mewajibkan salah satu pihak memberikan prestasi dan pihak
lainnya menerima prestasi.
 Perjanjian bernama dan tidak bernama. Perjanjian bernama
adalah perjanjian yang sudah mempunyai nama sendiri yang
dikelompokan dalam perjanjian khusus dan jumlahnya terbatas.
Perjanjian tidak bernama adalah perjanjian yang tidak
mempunyai nama tertentu dan jumlahnya tidak terbatas.
 Perjanjian obligator dan kebendaan. Perjanjian obligator
adalah perjanjian yang menimbulkan hak dan kewajiban.
Perjanjian kebendaan adalah perjanjian untuk memindahkan hak
milik.
21

 Perjanjian positif dan negatif. Perjanjian Positif adalah


perjanjian yang mewajibkan debitur berbuat atau melakukan
sesuatu. Perjanjian negatif adalah perjanjian yang melarang
debitur untuk berbuat sesuatu.
 Perjanjian yang dapat dibagi dan tidak dapat dibagi. Perjanjian
dapat dibagi adalah perjanjian yang prestasinya dapat dibagi
bagi. Perjanjian tidak dapat dibagi adalah perjanjian yang
prestasinya tidak dapat dibagi bagi.
 Perjanjian spesifik dan perjanjian generik. Perjanjian spesipik
adalah perjanjian yang prestasinya ditentukan secara terperinci.
Perjanjian generik adalah perjanjian yang prestasinya ditentukan
menurut jenisnya.
 Perjanjian alternatif dan perjanjian fakultatif. Perjanjian
alternatif adalah perjanjian yang mewajibkan debitur memenuhi
prestasinya satu dari dua yang dipilih. Perjanjian Fakultatif
adalah perjanjian yang objeknya berupa prestasi mana kala
debitur dapat mengantikan dengan prestasi lainnya.
22
Jenis perjanjian bernama yang khusus antara lain

 Perjanjian Jual beli (1457KUHPdt) adalah suatu perjanjian


dengan mana pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk
menyerahkan suatu barang dan pihak yg lainnya membayar
harga barang yg dijanjikan.
 Perjanjian tukar menukar (1541 KUHPdt) adalah perjanjian
dengan mana kedua belah pihak mengikatkan diri untuk saling
memberikan suatu barang secara timbal balik.
 Perjanjian Sewa menyewa (1548 KUHPdt) adalah perjanjian
dgn mana pihak yang satu mengikatkan diri untuk memberi
kenikmatan suatu barang kepada pihak yg lain selama waktu
tertentu dengan pembayaran sesuai harga yang disepakati
oleh pihak lainnya.
 Perjanjian kerja (1601a KUHPdt) adalah suatu perjanjian
bahwa pihak kesatu yaitu buruh mengikatkan dirinya untuk
menyerahkan tenaganya kepada pihak lain yaitu majikan
dengan upah selama waktu tertentu.
23
Jenis perjanjian bernama yang khusus antara lain

lanjut
 Perjanjian Persekutuan/perseroan perdata (1618 KUHPdt)
Perjanjian antara dua org atau lebih yang berjanji untuk
memasukan sesuatu dalam perseroan dengan maksud supaya
keuntungan yang diperoleh dibagi diantara pihak.
 Perjanjian Hibah (1666 KUHPdt) adalah suatu perjanjian
dengan mana seseorang penghibah menyerahkan suatu barang
secara Cuma Cuma tanpa dapat menariknya kembali.
 Perjanjian penitipan barang (1694KUHPdt) adalah suatu
perjanjian bila mana orang menerima barang orang lain dengan
janji untuk menyimpannya dan kemudian mengembalikannya
dalam keadaan sama.
 Perjanjian pinjam pakai (1740 KUHPdt) suatu perjanjian dimana
pihak yg satu menyerahkan suatu barang untuk dipakai dengan
Cuma Cuma kepada pihak lain dan setelah lewat waktu yang
ditentukan pihak peminjam akan mengembalikan barang tersebut
24
Jenis perjanjian dilihat dari segi bentuknya
1. Perjanjian Tertulis
Perjanjian tertulis adalah perjanjian yang dibuat oleh para pihak
secara formal/bentuknya tertulis. Ada 3 bentuk perjanjian tertulis :

 Perjanjian dibawah tangan – perjanjian yang dibuat hanya


ditandatangani oleh para pihak.

 Perjanjian dengan saksi Notaris -- yaitu perjanjian yg dibuat para


pihak dimintakan legalisasi ke Notaris (fungsinya hanya
melegalisasi kebenaran tanda tangan kedua belah pihak)

 Akta otentik, yaitu perjanjian yang dibuat di hadapan dan oleh


Notaris dalam bentuk akta notaris.
25
Fungsi akta otentik

 Sebagai bukti para pihak telah mengadakan perjanjian

 sebagai bukti bahwa semua hal yg tertulis dalam perjanjian


menjadi tujuan dan keinginan para pihak

 sebagai bukti bahwa pd tgl tersebut diadakan perjanjian


dan isi perjanjian adalah sesuai dengan kehendak para pihak

2. Perjanjian tidak Tertulis


Perjanjian yang dibuat oleh para pihak yang dinyatakan secara
lisan. --- biasanya perjanjian ini lahir karena adanya rasa
kepercayaan yang tinggi antar para pihak.
Hapusnya Perjanjian (1381 KUHPdt)

Pembayaran
Penawaran pembayaran tunai diikuti dengan penitipan
Pembaruan utang
Kompensasi/Perjumpaan utang
Percampuran utang
Pembebasan utang
Musnahnya barang yang terutang
Pembatalan
Berlakunya syarat batal
Lampau waktu

Pembahasanya dapat dicari dalam KUHPDT atau literatur kainnya

Anda mungkin juga menyukai