Materi Seminar Nasional Hari Filsafat Sedunia Tahun 2022
Materi Seminar Nasional Hari Filsafat Sedunia Tahun 2022
1. I Pue Imbatu atau Syekh Lokiya (1790) dikenal Ulama kampung Towale di
Lembah Palu Donggala) pemkirannya.. Perna belajar Islam dimekah, kembali dari
mekah melakukan gerakan pembaruan dari segi syariat ditengah masyarakat
Towale, masyarakat ketika itu masih makan babi dan anjing dan masih menganut
paham animisme dan dinamisme. Semangatnya untuk meruba tradisi
masyarakat stempat tidak bisa secara langsung melainkan secara gaib (adu
kesaktian). Hingga akhirnya berhasil, sehingga masyarakat towale
mengkeramatkan sebagai syekh Lokiya yang sakti.
2. Haji Ahmad Lagong atau Tomai Lasupu (1798-1880) suku bugis dari wajo, berhaji
dengan menggunakan kapal Pribadi ketana suci.. Ia adalah seorang pedagang
lewat pesisir pantai hingga akhirnya tiba dikampung lere dengan menggunakan
Gong Kapal sebagi simbol untuk membangungkan orang diwaktu shalat subuh.
(tawa-tawa) istilah orang palu. Pemikirannya membangun paradigma masyarakt
dengan konsep dagang, menghargai budaya masyarakat, ekonomi sosial, ilmu
pengetahuan dan agama, hingga beliau kawin dengan orang asli kaili dan
melahirkan keturuan sebagai penguasa sulawasi tengah Yakani Abd, Aziz Lmajido
1986-1996.
3. Ahamh Lagong memiliki benang merah dengan Gurutua dalam menyebarkan
Islam di lembah palu akhir abad 18 awal abad 19.
VI. Intelektual Sulawesi Tengah dari abad kedelapanbelas
1. Pue Yojovuri, Ulama Islam Besusu, dan Kampung Baru, abad 19 Islam saat itu
mulai berkembang seiring dengan munculnya tokoh-tokoh dan ulama
kharismatik seperti Pue Yojovuri, Pemikirannya pertama. ajaran islam sebagai
pandangan hidup, sebagai sepirit perjuangan melawan penjajah,
menghilangkan tradisi animisme dan dinmisme, dalam kehidupan, kedua
meningkatkan ilmu pengetahuan baik umum maupun agama. Yang menarik
dalam ajaranya adalah Filosofi Bambu (bulo), sebagai simbol kemampuan
manusia dalam kehidupan, sebagai kuliner, alat memasak, sebagai alat supit
(cipi) gepa, sebagai alat rumah, alat musik (suling) dan sebagai senjata. ketiga,
bahwa manusia adalh makhluk sempurna sehingga harus dihargai, disayangi
dan dihormati sebagai ciptaan tuhan.
2. Sayyid Idrus Bin Salim Aljufri atau Guru Tua (1890-1968) seorang ulama
kharismatik pemkirannya. Dalam halini saya hanya menjelaskan beberapa
ringkasan-ringkasan pemikiran beliau, pertama, pentingnya ilmu pengetahuan
dalam kehidupan manusia (mdrasah Alkhairat beridiri), kedua, menghargai
perbedaaan dalam masyarakat, sekalipun beda agama dan suku, ketiga,
dakwanya berorintasi pada akhlak, ibadah dan kasih sayang, serta kesucian
hati, terakhir ia adalah seorang wali dan penganut tasawuf sunni.
lanjut
1. KH. Muttalib Tahir seorang Tokoh pendidri IAIN Palu. Anak
dari ulama sekaligus sebagai wali yang terkenal di tanah
Mandar KH. Moh. Tahir, atau Imam lapeo (1838-1952)
2. Rusdi Toana atau dikenal dengan koran Marcesuar sulawesi
Tengah (1930-1999) dan perkembangan Muhammadiyah
dilembah Palu, sekaligus sebagai penggas berdirinya IAIN
Palu ketika itu,
3. KH. Moh. Qasim Maragau, (1960-1967) seorang Ulama yang
memiliki jabatan ganda baik diperintahan maupun di kantor
agama, merupakan murid Guru Tua, dan anak dari
keturunan Ahmad Lagong dari istirinya di Kaluku Bula.
4. KH. Rustam Arsyad tergolong Ulama Kharismatik juga murid
dari Gurutua, yang dikenal anaknya “Abd. Basid direktur
Pendidikan Modern Al-Azhar dan seterusnya.
VIII. Hikmah atau Filosofi yang bisa diambil dari
pemikiran Intelektual tersebut
1. Rata-rata mereka memiliki wawasan dan ilmu yang tinggi dan luas, disamping
berakhlak juga memiliki sifat kasih sayang, mampu menyatukan bebrbagai
suku dan budaya yang ada disulawesi tengah khususnya dilembah Palu.
2. Wawasan dan ajaran mereka bersumber dari ajaran Islam yang murni, yakni
alqur’an dan Hadis, dengan metode bil khikmah penuh kelembutan.
3. Memiliki metodologi dakwah yang ramah, santun, sebagaimana Nabi ketika
menyebarkan Islam di Mekah maupun Madinah, artinya sebagaian dari ulama
intelektual berasal dari luar Lembah Palu, dari Bugis, mandar, dan arab,
sumatra.
4. Menjunjung tinggi harkat dan martabat kemunisiaan, anti kolonialisme,
penindasan. Istiqamah dalam aqidah, dan cinta tanah air.
5. Ajarannya tidak pernah pudar selalu dikenang hingga saat ini seperti Dato
karama (abdullah Ragi, terlihat UIN Datokarama Palu, Guru Tua (Perguruan
Tinggi Alkaherat), termasuk beberapa Ulama dan Tokoh-tokoh Islam yang lain.
IX. Kesimpulan
• Berdasarkan dari rangkaian sejarah Intelektual Islam dilembah Palu, secara filosofis bahwa
kehidupan ini tidak hanya cukup mengatakan nenek saya dulu adalah penguasa, raja, ulama
dan sebagainya, tetapi subtansi yang perlu kita filsafati dari rangkaian sejarah Intelektual
Islam dilemba Palu, mendorong kita untuk belajar berbagai ilmu, sehingga wawasan kita tidak
hanya bertumpu pada apa yang kita lihat secara fisika, kita rasakan melainkan apa yang kita
pahami secara metafisika bahwa semua yang ada dialam ini termasuk dilemba palu adalah
anugrah dari yang metafiisika( ini yang dimaksud Palato bahwa dibalik yang nyata merupakan
bayangan dari Idea).
• Eksistensi Tuhan sebagai yang Maha Mutlak adalah sumber dari segalanya, inilah
pegangan ulama dan intelektual Islam Sulawesi Tengah, selalu yakin bahwa Dia
yang Awal, Dia yang Akhir, Dia yang Nyata dan tidak Nyata dan Dia Mengetahui
atas segala sesuatu. misalnya kita bisa bayangkan seorang Inteleketual
menunaikan Ibadah Haji dengan menggunakan Perahu sendiri, tanpa ada rasa
takut, gentar, sebab hati mereka selalu mengatakan saya selalu bersama dengan
Allah dimanu saya berada.
• Intelektual Islam dilemba Palu rata-rata mereka bergerak diawali dengan Niat yang
suci, hati yang jernih, dan perbuatan yang ikhlas tanpa pujian dan sanjungan dari
manusia sehingga hasilnya bisa kita rasakan hingga saat ini.
X. Sumber Bacaan
• Haliadi- Saidi- Syamsuri, Sejarah Islam di Lembah Palu. Q.Media,
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Palu dan Pusat Penelitian
Sejarah (PusSEJ) LPPM UNTAD tahun 2016
• Ahmad M Sewang, Islamisasi Kerajaan Gowa, Jakarta, Yayasan Obor
Indonesia 2005
• Azyumardi Azra, Islam Nusantara Jaringan Global dan Lokal, Bandung
Mizan tahun 2002.
• Huzaimah et.al, Sayyid Idrus Bin Salim Al-Jufri Pendiri Al- Khairat dan
Kontribusinya Dalam Pembinaan Umat, Yayasan Alkhairat Pusat Palu
Sulawesi Tengah Indonesia tahun 2013 M- 1434 H
• Gani Jum’at, Nasionalisme Ulama, Pemikiran Politik Kebangsaan Sayyid
Idrus Bin Salim Aljufri 1991-1969
• Rusdin, Sufisme Guru Tua dan Pengaruhnya terhadap Umat Islam
dilembah Palu, Jurnal hasil Penelitian diterbitkan UIN Press, tahun 2021