Anda di halaman 1dari 21

Seminar Hasil Program Studi Hukum Keluarga:

UPAYA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN LUWU


DALAM MEMINIMALISIR
PUTUS SEKOLAH AKIBAT
PERNIKAHAN DINI

Oleh.
Askar (18 0301 0046)

Pembimbing :
Dr. Hj. Andi Sukmawati Assaad, S.Ag.,M.Pd

Rizka Amelia Armin, S.IP.,M.Si


Pokok Pembahasan
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Mamfaat Penelitian
Penelitian Terdahulu Yang Relevan
Kerangka Berfikir
Metode Penelitian
Hasil Penelitian
Latar Belakang

Banyaknya anak putus sekolah diakibatkan oleh lemahnya ekonomi


keluarga sehingga sang anak tidak dapat melanjutkan pendidikan ke
jenjang lebih tinggi.

Akibatnya banyak orang tua yang memilih untuk menikahkan anak


mereka dengan alasan agar terlepas dari tanggung jawab dalam
membiayai kehidupan anaknya atau dengan harapan anaknya memperoleh
kehidupan yang layak.
Latar Belakang
Jumlah Putus Sekolah Tingkat SMP
Di Kabupaten Luwu
Tahun Ajaran 2017/2018 sampai 2019/2020 Berdasarkan data statistik Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemdikbud), jumlah putus sekolah di kabupaten
Tahun Laki-laki Perempuan Jumlah
2017/2018 31 16 47 Luwu pada tingkat SMP dalam tiga tahun terakhir (2017/2018
2018/2019 91 58 149 sampai 2019/2020) mencapai 336 siswa dan diantara sekitar 138
2019/2020 76 64 140 merupakan siswa perempuan.
Jumlah 198 138 336

Menurut Komnas perlindungan Anak (KPAI), siswa perempuan yang putus sekolah banyak diakibatkan oleh
pernikahan dini dengan alasan ekonomi atau akibat kecelakaan. Faktor pergaulan bebas serta melakukan hubungan
seksual diluar pernikahan menjadi salah satu penyebab hamil diluar nikah dan pada akhirnya akan berdampak
pernikahan dini dan memaksan anak tersebut putus sekolah.
Latar Belakang
Pemerintah saat ini melaksanakan program wajib belajar 12 tahun berdasarkan
inpres RI no.7 tahun 2014 yang diharap bisa mencegah pernikahan dini pada anak serta
mencegah putus sekolah dengan alasan pernikahan. Oleh karena itu diperlukan upaya
dari pemerintah memalui Dinas Pendidikan untuk mengatasi permasalah tersebut dengan
membuat kebijakan, meningkatkan fasilitas pendidikan serta bantuan pendidikan agar
kasus tersebut dapat teratasi.

Dinas Pendidikan merupakan salah satu lembaga pemerintahan yang secara tidak
langsung ikut serta dalam pencegahan pernikahan dini, sebab pernikahan dini
merupakan salah satu faktor penyebab putus sekolah, akibatnya mereka yang
melakukan pernikahan dini tidak bisa melanjutkan pendidikannya atau putus sekolah.
Latar Belakang

Berdasarkan data tersebut, angka pernikahan dini di kabupaten Luwu dilihat


Putusan Pengadilan Agama dari tahun 2018 sampai 2020 jumlah yang mengajukan dispensasi nikah mencapai
Belopa Kabupaten Luwu tentang
112 orang.
Dispensasi Nikah
Tahun Jumlah
2018 2 Pemerintah telah menetapkan usia pernikahan pada UU No.16 Tahun 2019
2019 52 perubahan atas UU No. 1 Tahun 1974 tentang perkawinan yang berbunyi
2020 58 “perkawinan hanya diizinkan apabila pria dan wanita telah mencapai umur 19
jumlah 112 tahun”. Undang-Undang tersebut menjelaskan bahwa batas usia menikah adalah
19 tahun baik laki-laki maupun perempuan. Namun kenyataannya masih banyak
terjadi pernikahan dibawah umur dan berujung putus sekolah dan juga menikah
dini karena faktor tertentu.
Latar Belakang

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti dan
membahas lebih lanjut mengenai
“Upaya Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu Dalam Meminimalisir Putus
Sekolah Akibat Pernikahan Dini”
BAB 1
Rumusan Masalah

1. Bagaimana fenomena putus sekolah


akibat pernikahan dini di Kabupaten 3. Faktor apa yang menjadi kenala Dinas
Luwu?
Pendidikan dalam meminimalisir anak putus
sekolah akibat pernikahan dini

2. Bagaimana upaya Dinas Pendidikan dalam


meminimalisir anak putus sekolah akibat
pernikahan dini
BAB 1
Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui fenomena putus


sekolah akibat pernikahan dini di
Kabupaten Luwu

3. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi


Dinas Pendidikan dalam meminimalisir
terjadinya putus sekolah akibat pernikahan
dini

2. Untuk mengetahui upaya yang


dilakukan Dinas Pendidikan dalam
meminimalisir terjadinya putus sekolah
akibat pernikahan dini
Manfaat Penelitian
Manfaat teoritis Manfaat praktis

Bagi pemerintah, pendorong dalam


Memberi tambahan wawasan
membuat kebijakan
serta sebagai tambahan
referensi bagi peneliti dan Bagi pelajar dan tenaga pendidik,
peneliti lain pentingnya pendidikan dan memberi
pendidikan yang baik
Bagi peneliti selanjutnya, sebagai sumber
informasi data sekunder dan bahan
referensi
Penelitian Terdahulu Yang Relevan

Fenomena Pernikahan Dini Di Latar Belakang Perekonomian Dan


Kabupaten Luwu : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Anak
Kebijakan Pengadilan Agama Putus Sekolah Di Dusun Cendana
Belopa Kabupaten Luwu Hijau 2 Desa Lera Kecamatan Wotu
(Suharni,2021) (Rika Rahim,2021)

Upaya Madrasah Dalam


Mengeliminir Angka Putus Remaja Putus Sekolah Akibat
Sekolah Karena Pernikahan Dini Hamil Pranikah (Studi Kasus Di
Di Madrasah Aliyah NW Kecamatan Ponrang Selatan
Pengadang Kec. Praya Tengah Kabupaten Luwu
(Irwan Ahmad,2019) (Mirna.2019)

Pernikahan Dini Di Indonesia: Faktor Dan


Perang Pemerintah (Perspektif Penegakan
Dan Perlindungan Hukum Bagi Anak)
(Ana Latifatul Muntamah,2016)
Kerangka Berfikir
Upaya Disdik Kab. Luwu dalam
meminimalisir putus sekolah akibat
pernikahan dini

Fenomena putus sekolah akibat Upaya meminimalisir putus Kendala dalam meminimalisir
pernikahan dini sekolah putus sekolah

Analisis penelitian

Hasil penelitian
Metode Penelitian
Pendekatan dan Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah


penelitian kualitatif.
Penelitian ini menggunakan Pendekatan Deskriptif Lokasi Penelitian
dimana lebih fokus menjelaskan objek penelitiannya,
Lokasi penelitian pada penelitian
sehingga peneliti menghasilkan jawaban dari sebuah
ini berlokasi di Dinas Pendidikan dan
peristiwa yang terjadi.
Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten
Luwu, yang berlokasi di Kecamatan
Belopa, Kabupaten Luwu.
Metode Penelitian
Data dan sumber data

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, peneliti


memerlukan informan yang mengetahui permasalahan yang
diteliti sebagai sumber data yaitu Kepala Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Luwu dan guru
Teknik pengumpulan data
pendidikan di Kabupaten Luwu
Observasi

Wawancara

Dokumentasi
Hasil Penelitian
1. Fenomena Putus Sekolah Akibat Pernikahan Dini di Kabupaten Luwu

Fenomena putus sekolah akibat pernikahan dini pada tingkat SMP di Kabupaten Luwu
masih cukup tinggi hal ini didasari dari data temuan peneliti dimana angka putus sekolah
dan pernikahan dini di Kabupaten Luwu sebagai berikut :

Data Data
Jumlah Anak Putus Sekolah tingkat SMP Dispensasi Kawin
Jumlah Anak Putus Sekolah Usia
Tahun Tahun
L P Jumlah 14thn 15thn 16thn 17thn 18thn Jumlah
2018 101 125 226 2019 2 8 6 18 17 51
2019 85 77 162 2020 3 6 12 23 13 57
2020 315 202 517 2021 2 8 11 22 18 61
2021 102 93 195 Jumlah 7 22 29 63 48 169
Hasil Penelitian
Kedua data tersebut memberikan gambaran bahwa kasus putus sekolah akibat pernikahan dini
pada bangku SMP masih banyak terjadi dimana terdapat anak yang masih berusia 14 sampai 15
tahun yang duduk di bangku sekolah harus putus sekolah akibat pernikahan dini. Selain itu
terdapat laporan dari pihak sekolah bahwa terdapat siswa yang melangsungkan pernikahan dini
tanpa diketahui oleh pihak sekolah. Sedangkan itu di masyarakat masih banyak melangsungkan
pernikahan dini tanpa melalui melalui KUA serta Pengadilan Agama untuk memperoleh
dispensasi kawin.
Hasil Penelitian
2. Upaya Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu Dalam Meminimalisir Putus Sekolah Akibat
Pernikahan Dini

Dalam hal ini salah satu upaya Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu dalam meminimalisir
putus sekolah akibat pernikahan dini adalah dengan melakukan pengawasan serta arahan
kepada para tenaga pendidik untuk mengawasi dan memberi arahan kepada peserta didik agar
tidak terjerumus kedalam pergaulan bebas yang dapat memicu terjadinya pernikahan dini. Serta
memberikan pengawasan penggunaan telepon seluler oleh peserta didik dengan membatasi
penggunaan telepon seluler di lingkungan sekolah karena penggunaan telepon seluler
merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya pernikahan dini yang disebabkan oleh
banyaknya peserta didik yang menyalagunakan penggunaan telepon seluler untuk hal-hal yang
dapat merusak masa depan mereka.
Hasil Penelitian
3. Kendala Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu Dalam Meminimalisir Putus Sekolah Akibat
Pernikahan Dini

Terbatasnya wilayah pengawasan

Salah satu kendala Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu dalam meminimalisir anak
putus sekolah akibat pernikahan dini adalah terbatasnya wilayah pengawasan dimana Dinas
Pendidikan hanya melakukan pengawasan di lingkungan sekolah saja sebagaimana dalam
Permendikbud No.82 Tahun 2015 tentang Pencegahan dan Penanggulanan Tindak
Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan yang menjelaskan bahwa Guru atau Kepala
Sekolah memangku tanggung jawab besar ketika anak didik berada di lingkungan sekolah.
Terbatasnya wilayah pengawasan kerap dimamfaatkan oleh para peserta didik dimana
mereka dapat melakukan hal-hal atau kegiatan yang bertentangan dengan aturan sekolah
ketika berada di luar lingkungan sekolah
Hasil Penelitian
Kurangnya Pengawasan Orang Tua

Kurangnya pengawasan dari pihak orang tua terhadap anaknya terlebih dalam
penggunaan telepon seluler yang dapat membuat pengaruh buruk serta dapat
menjerumuskan ke hal-hal yang menyimpang di masyarakat. Padahal peran orang tua
sangat penting dalam dalam melakukan pengawasan terhadap anaknya agar tidak meniru
perilaku buruk yang ada di telepon seluler. Dalam UU No. 35 Tahun 2014 tentang
Perlindungan Anak, orang memiliki kewajiban dan tanggung jawab dalam mengasuh,
memelihara, mendidik, serta melindungi anaknya dan mencegah terjadinya pernikahan
dini.
Kesimpulan
Fenomena putus sekolah akibat pernikahan dini di Kabupaten Luwu pada tingkat SMP masih
1 cukup tinnggi dimana terdapat 29 orang yang melakukan pernikahan dini yang masih berusia
14 sampai 15 tahun, ditambah laporan dari pihak sekolah serta masih banyak masyarakat yang
melangsungkan pernikahan dini tanpa melalui KUA dan Pengadilan Agama

Upaya Dinas Pendidikan dalam meminimalisir putus sekolah akibat pernikahan dini adalah
2 dengan melakukan pengawasan dan arahan kepada perta didik serta melakukan pengawasan
penggunaan telepon seluler mereka

Kendala Dinas Pendidikan dalam meminimalisir putus sekolah akibat pernikahan dini
3 adalah terbatasnya wilayah pengawasan yang hanya berada di lingkungan sekolah serta
kurangnya pengawasan dari orang tua peserta didik
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai

  • Revisi Proposal Asr
    Revisi Proposal Asr
    Dokumen36 halaman
    Revisi Proposal Asr
    Muhammad Askar Rahmat Ali
    Belum ada peringkat
  • Jurnal PPL
    Jurnal PPL
    Dokumen3 halaman
    Jurnal PPL
    Muhammad Askar Rahmat Ali
    Belum ada peringkat
  • Bacot
    Bacot
    Dokumen36 halaman
    Bacot
    Muhammad Askar Rahmat Ali
    Belum ada peringkat
  • Draf Askar
    Draf Askar
    Dokumen31 halaman
    Draf Askar
    Muhammad Askar Rahmat Ali
    Belum ada peringkat
  • Makalah TP KDRT Askar
    Makalah TP KDRT Askar
    Dokumen10 halaman
    Makalah TP KDRT Askar
    Muhammad Askar Rahmat Ali
    Belum ada peringkat
  • Fiqh Mawaris ASKAR
    Fiqh Mawaris ASKAR
    Dokumen2 halaman
    Fiqh Mawaris ASKAR
    Muhammad Askar Rahmat Ali
    Belum ada peringkat
  • Askar Proposal
    Askar Proposal
    Dokumen35 halaman
    Askar Proposal
    Muhammad Askar Rahmat Ali
    Belum ada peringkat