Statistik
Statistik
“ESTIMASI PARAMETER”
OLEH:
CHRISNANDA SENO PRAKOSO
2222100034
APA ITU ESTIMASI PARAMETER?
Selain itu bedasarkan distribusi statistik tersebut dapat juga dihitung simpangan bakunya
(S) dengan rumus
menghitung simpangan baku rata rata hitung (S) atau kesalahan sampling, yang
dapat dipergunakan untuk menafsirkan letak dan tidak perlu susah susah menghitung
dari banyak sampel terlebih dahulu adapun rumus yang digunakan sebagai berikut
Besarnya simpangan baku rata rata hitung (S) dalam rumus tersebut amat
bergantung pada besarnya N. Semakin besar N akan semakin kecil (S). Jika N sama
dengan jumlah populasi, (S) sama dengan nol. Artinya tidak ada lagi simpangan baku
yang merupakan kesalahan sampling karena yang diukur sudah bukan lagi kelompok
sampel, melainkan populasi.
Sebagai contoh kasus dan penghitungan pembicaraan tadi, misal nya dlam sebuah TPA trhadap
mahasiswa baru kita memiliki databhasil pengukuran sebagaimana terlihat pada tabel 5.1
Hasil perhitungan kesalahan sampling atau simpangan baku rata-rata hitung (S) kemudian dipergunakan
untuk menaksirkan letak angka rata-rata hitung parametrik (). Cara penaksiranletak interval
kepercayaan.
c. Interval kepercayaan
Interval kepercayaan merupakan rentangan bilangan dari angka dan angka tertentu yang didalamnya
terletak kemungkinan bilangan berada. Penaksiran nilai dilakukan bedasarkan dan silangan baku rata rata
hitung (S) yang telah diketahui. Nilai itu sendiri letaknya di atas atau di bawah nilai dengan selisih yang
tidak diketahui. Penaksiran letak mempergunakan taraf signifikansi
5% & 1%. Taraf signifikansi artinya mempergunakan nilai z-skor 1,96 memiliki daerah probabilitas 95%
atau 0,95, dan kemungkinan penolakannya atau salahnya sebesar 5%. Penaksiran yang mempergunakan
taraf signifikansi 1% menggunakan nilai z-skor 2,58 yang memiliki daerah probabilitas sebanyak 99%
atau 0,99 dan kemungkinan penolakannya atau kemungkinan salahnya sebesar 1%.
Estimasi letak harga dengan taraf signifikansi 5% dan 1% yang dimaksud dapat dituliskan dengan rumus
berikut
Contoh penerapan rumus tersebut kita ambil dari hasil pengukuran TPA terhadap mahsasiswa
yang datanya pada tabel 5.1 tadi dalam tabel itu diketahui bahwa dari sampel yang mewakili
populasi yaitu mahasiswa baru, besarnya = 105,57 dan s = 7,286, selanjutnya diketahui bahwa
simpangan baku rata rata hitung (S) adalah 0,732 data inilah yang dimasukkan kedalam rumus
tadi. Jika kita mempergunakan taraf signifikansi 5% letak adalah terdapat pada bilangan
interval:
Jadi dengan taraf signifikansi 5% dapat memperkirakan bahwa probabilitas letak nilai di antara
interval bilangan 104,135-107,005 artinya ketetapan penafsiran sebesar 95% dan kesalahan 5%,
kemungkinan terendah niali adalah 104,135 dan kemungkinan tertinggi 107,005 dimana letak tidak
diketahui karena itulah harga di estimasikan
Dengan taraf signifikasi 1% dapat memperkirakan bahwa probabilitas letak nilai di antara interval
bilangan 104,68-107,46 artinya ketetapan penafsiran sebesar 99% dan kemungkinan kesalahan sebesar
1% , kemungkinan terendah niali adalah 104,68 dan kemungkinan tertinggi 107,46 letak nilai secara
pastipun tidak diketahui
Jika diwujudkan dalam bentuk garis kedua probabilitas daerah penerimaan 95% dan 99% dapat
dilihat pada gambar di bawah ini.
Jadi berbagai hasil perhitungan statistik yang pada umumnya dilakukan bedasrkan data
data dari sampel, kemudian dilakukan estimasi terhadap populasi atau hasil perhitungan
statistik itu kemudian digeneralisasikan kepada populasi. Ketetapan estimasi atau generalisasi
tersebut dalam banyak hal ditentukan oleh : kualitas telnik penyampelan, jumlah sampel,
tekhnik pengukuran, dan tekhnik statistik yang digunakan untuk mengolah data.