Anda di halaman 1dari 10

BAB 5

“ESTIMASI PARAMETER”

OLEH:
CHRISNANDA SENO PRAKOSO
2222100034
APA ITU ESTIMASI PARAMETER?

ESTIMASI PARAMETER ADALAH : pendugaan karakteristik populasi


(parameter) dengan menggunakan karakteristik sampel (statistik).

Populasi biasanya memiliki ukuran yang sangat banyak, sehingga untuk mengetahui


karakteristiknya melalui sensus sangat sulit dilakukan. Sensus sangat tidak ekonomis dari segi
waktu, tenaga dan biaya
Oleh karena itu, kita dapat melakukan pendugaan dengan melakukan survei terhadap sampel
 yang diambil secara acak dari populasi tersebut yang selanjutnya hasil karakteristik sampel
dari survei tersebut kita gunakan untuk menduga karakteristik populasi. Sampel yang
digunakan dalam survei adalah sampel yang benar-benar mewakili populasi.
A. FUNGSI ESTIMASI STATISTIK
INFERENSIAL
Tugas statistik inferensial bertugas atau berfungsi untuk menaksir populasi ()
bedasarkan sampel , misal data data diskriptif yang di hitung dari sampel yang biasanya
di sebut sebagai data statistik sebaliknya data data diskriptif yang di hitung dari populasi
disebut sebagai parameter. Dalam statistik inferensial akan menafsirkan dan bedasarkan
dan s yang dimiliki, keakuratan penafsiran di pengaruhi oleh ketepatan pengambilan
sampel. Bagaimanapun juga dan s tidak akan pernah sama dan .
Kesalahan kesalahan sampling dihitung dari selisih antara rata rata hitung populasi ()
dengan rata rata hitung sampel jika dituliskan dengan rumus kesalahan itu adalah
B. DISTRIBUSI STATISTIK
Perhitungan TPA dari tiga kelompok sampel yang diambil dari populasi yang sama
ternyata menghasilkan tiga bah yang berbeda. Misalnya ada 100 kelompok sampel akan
menghasilkan yang beurbeda beda pula. Jika rata rata itu dari keseratus rata rata itu
tersebut dicari, rata rata hitung yang ditemukan akan mendekati rata rata hitung populasi
() perhitungan dari seluruh sampel tentunya tidak berbeda dengan menghitung
Perhituingan tersebut dapat dituliskan dengan cara.

Selain itu bedasarkan distribusi statistik tersebut dapat juga dihitung simpangan bakunya
(S) dengan rumus
menghitung simpangan baku rata rata hitung (S) atau kesalahan sampling, yang
dapat dipergunakan untuk menafsirkan letak dan tidak perlu susah susah menghitung
dari banyak sampel terlebih dahulu adapun rumus yang digunakan sebagai berikut

Besarnya simpangan baku rata rata hitung (S) dalam rumus tersebut amat
bergantung pada besarnya N. Semakin besar N akan semakin kecil (S). Jika N sama
dengan jumlah populasi, (S) sama dengan nol. Artinya tidak ada lagi simpangan baku
yang merupakan kesalahan sampling karena yang diukur sudah bukan lagi kelompok
sampel, melainkan populasi.
Sebagai contoh kasus dan penghitungan pembicaraan tadi, misal nya dlam sebuah TPA trhadap
mahasiswa baru kita memiliki databhasil pengukuran sebagaimana terlihat pada tabel 5.1

Hasil perhitungan kesalahan sampling atau simpangan baku rata-rata hitung (S) kemudian dipergunakan
untuk menaksirkan letak angka rata-rata hitung parametrik (). Cara penaksiranletak interval
kepercayaan.
c. Interval kepercayaan
Interval kepercayaan merupakan rentangan bilangan dari angka dan angka tertentu yang didalamnya
terletak kemungkinan bilangan berada. Penaksiran nilai dilakukan bedasarkan dan silangan baku rata rata
hitung (S) yang telah diketahui. Nilai itu sendiri letaknya di atas atau di bawah nilai dengan selisih yang
tidak diketahui. Penaksiran letak mempergunakan taraf signifikansi
5% & 1%. Taraf signifikansi artinya mempergunakan nilai z-skor 1,96 memiliki daerah probabilitas 95%
atau 0,95, dan kemungkinan penolakannya atau salahnya sebesar 5%. Penaksiran yang mempergunakan
taraf signifikansi 1% menggunakan nilai z-skor 2,58 yang memiliki daerah probabilitas sebanyak 99%
atau 0,99 dan kemungkinan penolakannya atau kemungkinan salahnya sebesar 1%.
Estimasi letak harga dengan taraf signifikansi 5% dan 1% yang dimaksud dapat dituliskan dengan rumus
berikut
Contoh penerapan rumus tersebut kita ambil dari hasil pengukuran TPA terhadap mahsasiswa
yang datanya pada tabel 5.1 tadi dalam tabel itu diketahui bahwa dari sampel yang mewakili
populasi yaitu mahasiswa baru, besarnya = 105,57 dan s = 7,286, selanjutnya diketahui bahwa
simpangan baku rata rata hitung (S) adalah 0,732 data inilah yang dimasukkan kedalam rumus
tadi. Jika kita mempergunakan taraf signifikansi 5% letak adalah terdapat pada bilangan
interval:
Jadi dengan taraf signifikansi 5% dapat memperkirakan bahwa probabilitas letak nilai di antara
interval bilangan 104,135-107,005 artinya ketetapan penafsiran sebesar 95% dan kesalahan 5%,
kemungkinan terendah niali adalah 104,135 dan kemungkinan tertinggi 107,005 dimana letak tidak
diketahui karena itulah harga di estimasikan
Dengan taraf signifikasi 1% dapat memperkirakan bahwa probabilitas letak nilai di antara interval
bilangan 104,68-107,46 artinya ketetapan penafsiran sebesar 99% dan kemungkinan kesalahan sebesar
1% , kemungkinan terendah niali adalah 104,68 dan kemungkinan tertinggi 107,46 letak nilai secara
pastipun tidak diketahui
Jika diwujudkan dalam bentuk garis kedua probabilitas daerah penerimaan 95% dan 99% dapat
dilihat pada gambar di bawah ini.
Jadi berbagai hasil perhitungan statistik yang pada umumnya dilakukan bedasrkan data
data dari sampel, kemudian dilakukan estimasi terhadap populasi atau hasil perhitungan
statistik itu kemudian digeneralisasikan kepada populasi. Ketetapan estimasi atau generalisasi
tersebut dalam banyak hal ditentukan oleh : kualitas telnik penyampelan, jumlah sampel,
tekhnik pengukuran, dan tekhnik statistik yang digunakan untuk mengolah data.

Anda mungkin juga menyukai