Anda di halaman 1dari 17

KESALAHAN UMUM

DALAM PENULISAN
ILMIAH

Metode Penelitian
Stie Widya Persada
BEBERAPA KESALAHAN UMUM DALAM
MENULIS LAPORAN PENELITIAN

Berikut ini adalah daftar kesalahan umum yang


ditemukan oleh Dvorak setelah meneliti hampir 18.000
laporan penelitian (termasuk thesis dan disertasi)

JUDUL LAPORAN PENELITIAN. 

Terlalu panjang;
* Tidak mencerminkan dengan tepat masalah yang akan
dipecahkan.  Artinya, judul itu lebih luas atau lebih
sempit daripada masalah yang dikemukakan.
 Masalah penelitian:

Pernyataan, analisis serta pembatasan masalah


dan istilah, atau tujuan penelitian tidak
disebutkan, atau dibicarakan terlalu singkat atau
sangat terpencar-pencar dalam laporan, sehingga
sangat sulit untuk mengetahui masalah apa yang
ingin dipecahkan peneliti, atau telah dilaporkan
secara teratur rapi, namun masih banyak
kekurangan serius yang tampak jelas.
o Masalahnya terlalu besar untuk dipecahkan
oleh satu orang dengan sumber-daya yang
terbatas. Manfaat masalah itu tidak ada atau
tidak berarti.

o Pernyataan masalah tidak jelas (bermakna


ganda), terlalu panjang, dan berbelit-belit
(memuat hal-hal yang mungkin sebaiknya
dimasukkan dalam pembatasan masalah),
atau tidak sesuai dengan hasil yang
dilaporkan.
 Analisisnya tidak berhasil menyelesaikan
permasalahan: kumpulan data yang dijadikan dasar
pemecahan masalah tidak disebutkan atau tidak
ditunjukkan dengan jelas. 
 Penjelasan tentang masalah sulit dimengerti tidak
ditulis dengan baik atau bahkan tidak diberikan.

Pembatasan pokok yang diperlukan untuk


menetapkan dengan tegas batas-batas penelitian
tidak diberikan, tidak diletakkan di tempat yang
paling membantu pembaca, atau tidak
dikemukakan dengan baik.

Batasan istilah yang diperlukan untuk memperoleh


pengertian yang jelas tentang penelitian itu tidak
diberikan.
 Di latar belakang masalah, pembaca harus
dapat menyimpulkan masalah-masalah apa
saja yang sedang dihadapi penulis, sehingga
si penulis perlu menyelesaikan masalah-
masalah tersebut dalam penulisan ilmiahnya.
Bagian latar belakang masalah jangan sampai
ada teori atau pemecahan masalah atau alat
bantu yang akan digunakan untuk
memecahkan masalah, apalagi ada
kesimpulan. Ini yang sering tidak dicermati
oleh penulis. (Maru, 2012)
 Contoh sederhana, seorang penulis ingin
membuat sistem komputerisasi stok barang
di sebuah toko material yang selama ini
masih dilakukan secara konvensional tanpa
bantuan komputer. Di latar belakang masalah
jangan disinggung-singgung kehebatan
komputer, kemajuan teknologi, dan
semacamnya, karena komputer justru akan
digunakan sebagai alat bantu pemecahan
masalahnya. Jadi, komputer tidak tepat
dijadikan latar belakang masalah.
 Lebih cocok bila di latar belakang masalah ditulis
masalah-masalah yang selama ini terjadi di toko
tersebut,
 misalkan :

(a) Kesulitan mengecek stok barang di gudang,


(b) Sering terjadi ketidakcocokan antar stok barang
yang ada di gudang.
(c) Sering terlambat dalam pemesanan barang untuk
mengisi stok di gudang karena di catatan, jumlah
barang tertentu masih banyak, ternyata
kenyataannya sudah habis,
(d) Ketidakdisplinan si pencatat mengakibatkan
perbedaan jumlah stok barang di gudang dan di
catatannya, dan sebagainya.
 Sedang di batasan masalah, bisa ditulis
tentang pemilihan masalah dari sekian
masalah yang dihadapi seperti tertuang di
latar belakang masalah. Jadi, tidak semua
masalah di latar belakang masalah akan
dipecahkan di penulisan ilmiah, silahkan pilih
yang mana yang akan dipecahkan. Oleh
karena itu, di batasan masalah tidak perlu
berisi batasan alat bantu pemecahan
masalah yang digunakan, tujuan penulisan
dan sebagainya.
 Tinjauan kepustakaan yang berkaitan

Tinjauan kepustakaan yang berkaitan tidak ada.

Tinjauan kepustakaan yang berkaitan dilaporkan


tetapi ada beberapa kekurangan yang tampak jelas.

Beberapa hal yang dilaporkan berkaitan itu


sebenarnya tidak berkaitan atau kaitannya sudah
terlalu jauh.  Diperoleh kesan bahwa bagian ini
telah diisi dengan ”hal-hal yang tidak berharga.”

Kaitan hal tersebut dengan penelitian yang sedang


dilakukan tidak disebutkan.
 Yang disajikan dalam bagian ini hanyalah sedikit lebih baik dari
sekedar rangkuman. 
Artinya, tidak tampak adanya pola susunan yang sehat.  Dengan
kata lain, meskipun pengelompokan dapat dilakukan, namun
usaha untuk mengemlompokkan hasil penelitian yang berkaitan
itu tidak dilakukan.

Jumlah dan kaitan kepustakaan itu tidak disebutkan sejak awal


sehingga orang terpaksa harus membaca semua kepustakaan yang
berkaitan itu dan kemudian mempertimbangkannya sendiri.

Yang digunakan adalah bahan-bahan yang kurang asli, sekalipun


bahan aslinya mungkin relatif mudah diperoleh.

Informasi bibliografi yang lengkap untuk setiap materi yang


berkaitan tidak diberikan.
 Metode penelitian dan prosedurnya. 
* Metode penelitian dan prosedur yang diikuti tidak dilaporkan.

* Metode penelitian dan prosedur yang diikuti dilaporkan, tetapi


beberapa kelemahan serius tampak jelas.

* Kecocokan metode penelitian yang dipakai masih meragukan.

* Identifikasi metode penelitian yang dipakai tidak benar.

* Penjelasan tentang prosedur penelitian yang diikuti sangat


terpencar-pencar.  Artinya, tidak adanya organisasi yang baik
membuat rencana keseluruhan yang diikuti menjadi sulit difahami.

* Sifat data yang digunakan dalam pemecahan masalah tidak


diuraikan atau uraian itu hanya merupakan pengulangan unsur-unsur
yang telah ada dalam permasalahan.
• Sumber data tidak diidentifikasi atau, dilihat dari segi masalah
yang akan dipecahkan, sumber itu tidak memadai.  Tahun
penerbitan tidak diungkapkan.

• Dasar pembuatan alat pengumpul data tidak disebutkan. 


Salinan alat pengumpul data tersebut tidak disertakan dalam
laporan.  Alat pengumpul data yang digunakan tidak disiapkan
secara matang, yakni alat tersebut mungkin belum diuji-coba. 
Alat pengumpul data tidak memenuhi syarat untuk
mengumpulkan jenis data yang dikehendaki.

• Dasar bagi pemilihan subyek tidak disebutkan.  Jumlah subyek


terlalu sedikit atau terlalu besar.

• Tidak dilakukan tes untuk menguji jumlah, validitas, dan


reliabilitas data; atau tes yang digunakan tidak dapat
dipertanggungjawabkan.
* Hal-hal kecil yang tidak perlu juga dimasukkan.  Artinya,
hal-hal yang tidak penting tidak dipisahkan dari hal-hal yang
penting sehingga membuat pembacaan prosedur tersebut
melelahkan dan langkah-langkah utama yang telah diambil
sulit diketahui.

* Langkah-langkah yang diambil dalam mengolah dan


menafsirkan data serta dalam membuat generalisasi tidak
disebutkan atau ditulis secara jelek, sehingga pembaca sulit
memastikan apa yang telah dilakukan peneliti.

* Alat statistika digunakan secara tidak benar.

* Dalam studi eksperimen, faktor-faktornya tidak


dikendalikan secara cermat.
 HASIL PENELITIAN

• Hasil penelitian dilaporkan berdasarkan data yang tidak


diterangkan dalam pernyataan dan analisis masalah
maupun dalam prosedur penelitian yang diikuti.

• Data yang disajikan belum diproses.  Penyajian data


masih terlalu kasar sehingga pembaca sulit
memperoleh manfaat maksimum dari hasil penelitian
itu.  Dapat dikatakan bahwa ”data” tidak dibedakan
dari ”hasil penelitian.”

• Hasil-hasilnya tidak lengkap.  Artinya, data dari


sebagian kasus yang dimasukkan dalam penelitian tidak
dijelaskan.
 Bias peneliti tampak jelas.

 Hasil yang bersifat sekunder terlalu ditekankan.  Artinya hasil-


hasil itu tidak ditempatkan dalam perspektif yang tepat.

 Hasil yang didapat dari sub-kelompok tidak diungkapkan.

 Format penyajian hasil-penelitian tidak memungkinkan


diperolehnya pengertian yang mendalam (insight).

 Penafsiran hasil penelitian dicampur adukkan dengan


rangkuman hasil penelitian.

 Perangkuman hasil penelitian tidak dilakukan pada titik-titik


yang strategis.
TUGAS

 Kesalahan apa sajakah yang sering terjadi


dalam penulisan kalimat?
 Apa saja kesalahan dalam penulisan abstrak?
 Hal hal apa saja yang harus dihindari dalam
penulisan karya ilmiah?
 Kesalahan apa saja yang sering terjadi dalam
penulisan daftar pustaka?
 Apa saja kesalahan umum dalam membuat
judul penelitian?

Anda mungkin juga menyukai