Anda di halaman 1dari 51

FAKTORIAL RANCANGAN ACAK

LENGKAP
Percobaan faktorial dicirikan oleh perlakuan yang merupakan
komposisi dari semua kemungkinan kombinasi dari taraf-taraf dua
faktor atau lebih.

Istilah faktorial lebih mengacu pada bagaimana perlakuan-


perlakuan yang akan diteliti dan disusun, tetapi tidak menyatakan
bagaimana perlakuan-perlakuan tersebut ditempatkan pada unit-unit
percobaan.
Keuntungan percobaan faktorial mampu mendeteksi respon dari
taraf masing-masing faktor (pengaruh utama) serta interaksi antar dua
faktor (pengaruh sederhana).

Gambar yang menunjukkan tidak ada interaksi antara faktor A dengan faktor B
Jika faktor A dengan faktor B tidak berinteraksi , maka garis a1, a2 dan a3 tampak

sejajar, sedangkan jika terjadi interaksi, maka a1, a2 dan a3 tampak tidak sejajar.

Saling berinteraksi dimasudkan bahwa pengaruh suatu faktor tergantung dari


taraf faktor yang lain, dan sebaliknya jika tidak terjadi interaksi berarti berarti
pengaruh suatu faktor tetap pada setiap taraf faktor yang lain. Jadi bila tidak
terjadi interaksi antar taraf-taraf suatu faktor saling sejajar satu sama lainnya,
sebaliknya bila ada interaksi tidak saling sejajar.
Percobaan Dua Faktor dalam Rancangan Acak Lengkap

Percobaan dua faktor dapat diaplikasikan secara langsung terhadap seluruh unit-
unit percobaan jika unit percobaan yang dilakukan relatif seragam.

Rancangan Acak Lengkap Pola Faktorial AxB adalah rancangan acak lengkap yang
terdiri dari dua peubah bebas (Faktor) dalam klasfikasi silang yaitu faktor A yang terdiri
dari a taraf dan faktor B yang terdiri dari b taraf dan kedua faktor tersebut diduga saling
berinteraksi.
Model Matematisnya :

i = 1,2,3,...,a j = 1,2,3,...,b dan k =1,2,3,...,u

: Pengamatan Faktor A taraf ke-i , Faktor B taraf kej dan Ulanganke-k.


µ : Rataan Umum.
: Pengaruh Faktor A pada taraf ke-i.

: Pengaruh Faktor B pada taraf ke-j.

: Interaksi antara Faktor A dengan Faktor B.

: Pengaruh galat pada Faktor A taraf ke-i, Faktor B taraf ke-j dan
ulangan

ke-k.
Model diatas diduga berdasarkan datanya sebagai berikut :
a
_ a b
(y...) 2
b u
(yijk - y... )2 yijk 2 
u

JK Total  
  
a
i1 j 1
1  k

_ _ k
i1
1
j j
abu
2 2 (y...)2
(yi.. - y... )  1/bu  yi.. -
b
u
abu
JK A  
i1 j 1
 i1

k 1
a _ _ 2
a
2
b
u (y.j. - y... )  1/au (y...) 2
y.j.  abu
JK B  
i1 j 1
 j 1
k 1
a
b
_ _ _ 2
u _ (yij. -  y... )
yi.. - y.j.
JK AB   i1 j 1
1 
k

a _ _
 1/u b[(yij.- y.._ _ 2
 ) - y... )  (y.j. - y...)]
i1j (yi..
1
a b
2-
   [(yij.
(_y_._)2 - JK A – JK B
1u/ i 1 j 1
abu
= JK Kombinasi Perlakuan – JK A – JK B

JKGalat = JKTotal - JKA - JKB - JKAB


Tabel Data (Umpama : a=3, b = 3 dan u = 4)

Faktor A Faktor B Ulangan (k) Total

(i) (j) 1 2 3 4 (yij.)

1 1 y111 y112 y113 y114 y11.

1 2 y121 y122 y123 y124 y12.

1 3 y131 y132 y133 y134 y13.

2 1 y211 y212 y213 y214 y21.

2 2 y221 y222 y223 y224 y22.

2 3 y231 y233 y233 y234 y23.

3 1 y311 y312 y313 y314 y31.

3 2 y321 y322 y323 y324 y32.

3 3 y331 y333 y333 y334 y33.

Total (y..k) y..1 y..2 y..3 y..4 y...


Tabel Dua Arah antara Faktor A dan Faktor B

Faktor A Faktor B (j) Total

(i) 1 2 3 (yi..)

1
y11. y12. y13. y1..

2
y21. y22. y23. y2..

3
y231. y32. y33. y3..

Total (y.j.)
y.1. y.1. y.1. y...
Tabel Daftar Sidik Ragam.

SK DB JK KT FH F Tabel
0.05 0.01

A (a-1) JK A JK A/(a-1)=A A/G


B (b-1) JK B JK B/(b-1)=B B/G
AB (a-1)(b-1) JK AB JKAB/(a-1)(b-1)=AB AB/G
Galat ab(u-1) JK G JK G/kp(u-1)=G
Total (abu – 1) JK T
Contoh :
Seorang peneliti ingin melihat efek tiga metode mengajar (yaitu I, II, dan III)
dan sekaligus ingin melihat apakah ada beda prestasi antara laki-laki dan
perempuan. Dengan mengambil sampel secara random dari populasinya,
datanya sebagai berikut :

JK/Metode Metode I Metode II Metode III


Laki-laki 8, 8, 7 6, 7, 6 3, 2, 4
Perempuan 3, 4, 2 5, 6, 8 9, 8, 9
Pengaruh Faktor A (Faktor Metode Mengajar):

Pengaruh (faktor Jenis Kelamin):

Pengaruh interaksi faktor A dengan faktor B:


Penyelesaian :

1052
FK    612,5
11025
2x3x3
18
JKT  (82  8 2  7 2  ...  9 2 )  FK  707  612,5 
94,5
232  9 2  192  19 2  9 2  26 2 2089
JKP   FK   612,5  696,33  612,5 
3 3 83,83

512  54 2 5517
JK (JenisKela min)   FK  613  612,5 
 3x3 9 0,5

32 2  382  352 3693


JK (Metode)  FK   612,5  615,5  612,5 
 3x2 6 3

JK (int eraction)  JKP  JKD  JKL  83,83  0,5  3 


80,33

JKG  JKT  JKP  94,5  83,83  11,17


Tabel Anova

Sumber db JK KT F.Hit
Keragam
an
JK 1 0,5 0,5 0,538
Metode 2 3 1,5 1,613
Interaction 2 80,33 40,165 43,188
Error 12 11,17 0,93
Total 17 94,5
Faktorial Rancangan Acak
Kelompok Lengkap
(RAKL)
Dianggap
Lingkungan
heterogen Perlakuan

Bukan
hanya

JKG BESAR
Kesalahan tipe I
F HIT
KECIL
Uji tdk

sensitif
Percobaan dua faktor dapat diaplikasikan
terhadap seluruh

unit-unit percobaan secara berkelompok. Hal ini dilakukan apabila unit

perobaan yang digunakan tidak seragam. Rancangan ini sering disebut

rancangan dua faktor dalam rancangan acak kelompok lengkap (faktorial

RAKL).
Contoh:

Penelitian tentang produksi tiga varietas (V1, V2, V3) yang diberikan 4 dosis pupuk

N (N0, N1, N2, N3). Dengan banyaknya perlakuan yang dicobakan sebanyak 3 x 4 = 12

kombinasi perlakuan. Dimana setiap kombinasi varietas dan pupuk ditanam pada petak

lahan berukuran 2m x 3m dengan 3 kali ulangan dan banyaknya petak percobaan


yang

digunakan adalah 12 x 3 = 36 unit percobaan. Dengan petak lahan yang digunakan

tidak bisa dijamin kehomogenannya karena kondisi lahannya tidak rata tetapi miring

dengan sudut kemiringan tertentu.


Dalam hal ini, unit percobaan dibagi ke dalam tiga kelompok yang berbeda

sesuai dengan perbedaan petak lahan. Masing-masing petah lahan terdiri dari

12 unit percobaan sesuai dengan banyaknya perlakuan yang akan dicobakan.

Penempatan posisi perlakuan yang dicobakan dilakukan secara acak untuk

setiap kelompok secara terpisah. Hal ini berbeda dengan RAL (rancangan acak

lengkap) dimana pada RAL pengacakan diakukan secara menyeluruh,

sedangkan pada RAKL (rancangan acak kelompok lengkap) pengacakan

dilakukan pada masing-masing kelompok secara terpisah.


Langkah-langkah pengacakan untuk menentukan posisi perlakuan:
1. Beri nomor setiap kombionasi perlakuan (1-12)
1. V1N0 5. V2N0 9. V3N0
2. V1N1 6. V2N1 10. V3N1
3. V1N2 7. V2N2 11. V3N2
4. V1N3 8. V2N3 12. V3N3
2. Beri nomor petak lahan pada kelompok terpilih (1-12)
3.Pilihlah bilangan acak (3 digit) sebanyak 12 bilangan kemudian petakan nomor
perlakuan (1-12). Peringkatkanlah bilangan-bilangan acak tersebut.
4.Petakanlah perlakuan-perlakuan pada unit-unit percobaan, dalam kelompok terpilih
sesuai dengan peringkat bilangan acak.
Dengan demikian akan diperoleh bagan percobaan seperti di bawah ini:

BLOK 1

2 3 4 5 6
1 V2N0
V2N3 V2N1 V1N2 V3N1 V3N2

12 V3N3 11 V1N0 10 V3N0 9 V1N1 8 V1N3 7 V2N2

BLOK 2

1 V3N3 2 V2N3 3 V1N2 4 V3N1 5 V3N0 6 V1N3

12 V1N0 11 V1N1 10 V2N2 9 V2N1 8 V2N0 7 V3N2

BLOK 3

1 V2N3 2 V1N1 3 V1N2 4 V2N0 5 V1N0 6 V2N2

12 V1N3 11 V3N1 10 V3N0 9 V3N2 8 V2N1 7 V3N3


Tabulasi datanya dapat dibuat sebagai berikut:

Kelompo Faktor A
Faktor B Total
k (blok) A1 A2 A3 A4

1 Y121 Y121 Y131


B1 2 Y112
Y122 Y122 Y132

3 Y113 Y123 Y123 Y133


Y1..
Total Y11. Y12. Y12. Y13.

1 Y221 Y221 Y231


B2 2 Y212 Y222 Y222 Y232

3 Y213 Y223 Y223 Y233


Y2..
Total Y21. Y22. Y22. Y23.

1 Y321 Y321 Y331


B3 2 Y312
Y322 Y322 Y332

3 Y313 Y323 Y323 Y333


Y3..
Total Y31. Y32. Y32. Y33.

Total (Y.i.) Y.1. Y.2. Y.3. Y3.3 Y...


Model linier aditif dari percobaan dua faktor RAKL adalah sebagai berikut:

Dimana :

merupakan pengamatan pada faktor A taraf ke-i , faktor B taraf ke-j dan kelompok ke-k

merupakan nilai rata-rata atau kompenen aditif dari rataan

merupakan pengaruh utama dari taraf ke-i faktor A

merupakan pengaruh utama dari taraf ke-j faktor B

merupakan komponen interaksi dari faktor A dan faktor B

merupakan pengaruh aditif dari kelompok dan diasumsikan tidak berinteraksi


dengan perlakuan (bersifat aditif)

merupakan pengaruh galat pecobaan pada kelompok yang memperoleh


faktor A taraf ke-i , faktor B taraf ke-j dan kelompok ke-k
Asumsi yang paling mendasar dan berlaku umum bagi model diatas adalah bahwa
gala.t percobaan harus timbul secara acak yang menyebar secara bebas dan normal
dengan nilai tengah sama dengan nol dan ragam atau dituliskan

•Langkah-langkah perhitungan:
•Hitung faktor koreksi (FK), jumlah kuadrat total (JKT), jumlah kuadrat faktor A (JKA),
jumlah kuadrat faktor B (JKB), jumlah kuadrat interaksi faktor A dan B (JKAB), jumlah
kuadrat kelompok (JKK), dan jumlah kuadrat galat (JKG).
•FK = Faktor koreksi
•JKT = Jumlah kuadrat total

•JKA = Jumlah kuadrat faktor A

KB = Jumlah kuadrat faktor B


•J
•JKAB = Jumlah kuadrat interaksi faktor A dan B

Dimana :

•JKK = Jumlah kuadrat kelompok

•JKG = Jumlah kuadrat galat

•Tentukan derajat bebas masing-masing melalui :


• Tentukan derajat bebas untuk pengaruh utama dan interaksi
dari faktor-faktor A dan B, sebagai berikut :

• Tentukan kuadrat tengah (KT) masing-masing melalui pembagian


antara JK dengan derajat bebasnya, yaitu:
Bentuk hipotesis yang diuji dalam rancangan dua faktor rancangan acak
lengkap adalah sebagai berikut:
• Pengaruh utama faktor A
H0 : (faktor A tidak berpengaruh terhadap respon yang
diamati)

H1 : paling sedikit ada satu i dimana


• Pengaruh utama faktor B
H0 : (faktor B tidak berpengaruh terhadap respon yang
diamati)
H1 : paling sedikit ada satuj dimana

Pengaruh sederhana (interaksi) faktor A dengan faktor B


H0 : ( interaksi faktor A dengan faktor B tidak
berpengaruh terhadap respon yang diamati)

H1 : paling sedikit ada sepasang(i,j) dimana

• Pengaruh pengelompokan
H0: (blok tidak berpengaruh terhadap respon yang diamati)
H1: paling sedikit ada satu k dimana
Contoh:
Seorang peneliti bermaksud melakukan percobaan faktorial tentang pengaruh
pupuk kandang dan pengapuran terhadap ketersediaan P (fosfor) menurut metode
ekstraksi Bray II di tanah masam Podsolik Merah Kuning bekas padang alang-alang
yang ditanami kedelai. Takaran pupuk kandang dan kapur karbonat untuk berbagai
tanaman umumnya optimum pada takaran 10 ton dan setara 1 x Al-dd. Dengan
kombinasi perlakuan nya, yaitu:

• Faktor pupuk

kandang (A) A0 = tanpa


pupuk kandang A1 = 5
ton/ha pupuk kandang
A2 = 10 ton/ha
pupuk kandang
A3 = 15 ton/ha
pupuk kandang
• Faktor kapur (B)
B0 = tanpa kapur
B1 = 0,5 x Al-dd
B2 = 1 x Al-dd
B3 = 1,5 x Al-dd

Derajat kepentingan tingkat-tingkat faktor disusun agar tingkat faktor yang


diharapkan optimum terletak di tengah-tengah. Kemudian akan dilakukan pengambilan
sampel tanah secara komposit dari masing-masing petak percobaan untuk di uji di
laboratorium kimia/kesuburan tanah. Hasil analisis ketersediaan P(ppm P) adalah
sebagai berikut:
Tabel . Data ketersediaan P dalam tanah menurut kelompok x kombinasi perlakuan

Komb. Perl. Kelompok


TOTAL AB Rataan
Pupuk Kapur I II III

B0 2,1 3,2 3,3 8,5 2,83


B1 2,3 2,9 3,7 8,9 2,97
A0
B2 2,5 3,0 3,8 9,3 3,10
B3 2,0 1,5 1,7 5,2 1,73
B0 3,1 3,2 3,4 9,7 3,23
B1 3,3 3,9 3,8 11,0 3,67
A1
B2 3,7 3,8 3,8 11,1 3,70
B3 3,5 3,2 3,3 10,0 3,33
B0 4,0 4,5 4,1 12,6 4,20

B1 4,7 5,1 5,2 15,0 5,00


A2
B2 7,5 8,1 7,6 23,2 7,73
B3 7,6 7,9 7,9 23,4 7,80
B0 4,2 4,1 4,2 12,5 4,17

B1 4,5 4,7 4,5 13,7 4,57


A3
B2 6,2 6,3 6,0 18,5 6,17
B3 6,0 6,0 6,1 18,1 6,03
TOTAL KELOMPOK 67,2 71,3 72,2 210,7 4,39
Analisis jumlah kuadrat:

Tabel . Data ketersediaan P (ppm P) dalam tanah menurut kombinasi A x B

Faktor A
Faktor B A0 A1 A2 A3 TOTAL B Rataan
B0 8,5 9,7 12,6 12,5 43,3 3,61
B1 8,9 11,0 15,0 13,7 48,6 4,05
B2 9,3 11,1 23,2 18,5 62,1 5,17
B3 5,2 10,0 23,4 18,1 56,7 4,72
TOTAL A 32,9 41,8 74,2 62,8 210,7 -
2,66 3,48 6,18 5,23 - 4,39
Tabel . Hasil analisis sidik ragam pengaruh utama dan interaksi pupuk
kandang dan kapur pertanian terhadap ketersediaan P dalam tanah.

ANALISIS SIDIK RAGAM :

F tabel
SK DB JK KT F hitung
5% 1%

Kelompok 2 0,888 0,444 4,601* 3,32 5,39


Kombinasi AB 15 137,331 9,155 94,875** 2,06 2,79
pupuk kandang 3 92,976 30,992 321,161** 2,92 4,51
-kapur 3 17,461 5,820 60,314** 2,92 4,51
pertanian
-interaksi 9 26,891 2,988 30,966** 2,21 3,06
Galat 30 2,896 0,0965
Total 47 141,115
Keterangan : ** = sangat nyata dan * = nyata
Kesimpulan hasil uji F :
•Semua faktor dan interaksi pupuk kandang dan kapur berpengaruh sangat nyata

terhadap ketersediaan P tanah, sehingga semua H1 umum diterima pada taraf uji 5%
dan 1% . (dapat disarankan bahwa pupuk kandang dan kapur pertanian dapat
diterapkan secara terpisah, salah satu atau secara bersama-sama.
•Pengaruh lokal kontrol menurut kelompok berpengaruh nyata terhadap peningkatan P,

berarti pengelompokan satuan percobaan ini berhasil memisahkan pengaruh


keragaman dalam areal percobaan dari galat, sehingga ketelitian, keandalan dan
kebenaran percobaan meningkat.
Masukkan data:
MTB > set c2

DATA> 4(1) 4(2) 4(3) 4(4)

DATA> 4(1) 4(2) 4(3) 4(4)

DATA> 4(1) 4(2) 4(3) 4(4)

DATA> end

MTB > set c3

DATA> 4(1 2
3 4)

DATA> 4(1 2
3 4)

DATA> 4(1 2
3 4)

DATA> end

MTB > set c4


Rancangan Petak Terpisah (Split Plot
Design)
Rancangan petak terpisah ialah bentuk khusus dari
rancangan factorial, kombinasi perlakuan diacak
secara bertahap. Rancangan
dimana petak terpisah ( split plot
design) diterapkan karena berbagai alasan
diantaranya adalah sebagai berikut :

•Terdapat tingkatan kepentingan dari faktor-faktor yang


dilibatkan dalan percobaan.
•Pengembangan dari penelitian yang telah berjalan
•Kendala pengacakan di lapangan, dimana salah satu faktor

dicobakan tidak bisa atau tidak efisien jika dilakukan

pengacakan secara sempurna karena level- level dari faktor

tersebut membutuhkan unit yang lebih besar dibandingkan

dengan level – level faktor lain.


Dalam rancangan petak terpisah akan ada istilah
faktor

petak utama (main plot) dan faktor anak petak (sub plot).

Faktor petak utama ialah faktor yang kurang penting atau

faktor yang pengaruhnya dominan dan lebih sangat mudah

diketahui/sangat jelas terlihat. Sedangkan faktor anak petak

yaitu faktor yang agak penting atau faktor yang pengaruhnya

mudah diketahui/jelas terlihat.


Adapun kelemahan dari rancangan petak terpisah, yaitu :

• Pengaruh utama dari petak utama diduga dengan tingkat

ketelitian yang lebih rendah dibandingkan pengaruh

interaksi dan pengaruh utama dari anak petaknya.

• Analisi lebih kompleks dibandingkan rancangan

factorial serta interpretasi hasilnya tidak mudah.


Rancangan petak terpisah ini dapat diaplikasikan pada

berbagai rancangan lingkungan salah satunya ialah

Rancangan Acak Lengkap (Complete Random Design).

Konsep Teori split plot design dalam Rancangan Acak


Lengkap (Complete Random Design).
•Pengacakan unit eksperimen

Misalkan pada percobaan dua faktor yaitu A yang level –

levelnya yaitu A1, A2, A3 dan faktor B yang level-levelnya

yaitu B1, B2, B3 . faktor A ditempatkan sebagai petak utama

dan faktor B ditempatkan sebagai anak petak. Tiap

perlakuan diulang sebanyak 3 kali.


Bila menggunakan Rancangan Acak Lengkap ( Complete
Random Design) itu berarti kondisi tiap unit
eksperimen diasumsikan homogen.Pada tahap awal
untuk split acak
rancangan plotlengkap ini, unit-unit percobaan dikelompokan
menjadi 9 kelompok ( 3 level faktor A dan 3 ulangan) dimana
setiap kelompok terdiri dari 3 taraf factor B.. Level- level dari
faktor A diacak kedalam 9 kelompok unit eksperimen tersebut.
Kemudian level-level dari faktor B diacak pada setiap level
faktor A.
Adapun bagan pengacakannya digambarkan sebagai
berikut:
Model linear dari rancangan petak terpisah ( split plot design) secara umum dapat
dituliskan sebagai berikut :

dimana :

: Nilai pengamatan faktor A level ke-i faktor B taraf ke-j dan ulangan ke-k

: Rataan umum respon

: Pengaruh utama faktor A

: Pengaruh utama faktor B

: Pengaruh interaksi faktor A dan B

: Komponen acak dari petak utama yang menyebar normal


: Pengaruh acak dari anak petak yang menyebar normal
Hipotesis
Bentuk hipotesis yang diuji dari rancangan petak terpisah ( split plot design)
dalam rancangan acak lengkap yaitu :
Pengaruh Petak Utama ( faktor A):

Pengaruh Anak Petak (faktor B):

Pengaruh interaksi faktor A dengan faktor B:


•Tabel Sidik Ragam / ANOVA
Kuadrat
Sumber Derajat bebas Jumlah kuadrat
tengah
keragama
n (Db) (JK) (KT)

A a-1 JKA KTA


Galat (a) a(r-1) JKGa KTGa
B b-1 JKB KTB
AB (a-1)(b-1) JKAB KTAB
Untuk Galat
rancangan
(b) acak lengkap,
a(b-1)(r-1) langkah-
JKGb langkahKTG
perhitungannya
b
adalah sebagai beriku:
1. Data dari tabel pengamatan data asal, hitung :
FK = Faktor Koreksi
2. Rekap data berdasarkan taraf faktor pada petak utama dengan ulangan kemudian dihit
3. Rekap data berdasarkan struktur perlakuan (AxB), kemudian hitunglah:
JKB= Jumlah Kuadrat Faktor B

JKAB= Jumlah Kuadrat Interaksi Faktor A dan Faktor B

JKGb = Jumlah Kuadrat Galat

Anda mungkin juga menyukai