PENGELOLAAN ASET BARANG MILIK DAERAH

SERTA MEKANISME
PERTANGGUNGJAWABANNYA BERDASARKAN
PERMENDAGRI 47 TAHUN 2021
DASAR HUKUM
1. UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH
SEBAGAIMANA TELAH BEBERAPA KALI DIUBAH TERAKHIR DENGAN UNDANG-UNDANG
NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 23
TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH;
2. PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK
NEGARA/DAERAH SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN PERATURAN PEMERINTAH
NOMOR 28 TAHUN 2020 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 27
TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH;
3. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 108 TAHUN 2016 TENTANG PENGGOLONGAN
DAN KODEFIKASI BARANG MILIK DAERAH;
4. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 1 TAHUN 2019 TENTANG PENYUSUTAN
BARANG MILIK DAERAH;
5. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2021
TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PEMBUKUAN, INVENTARISASI, DAN PELAPORAN
BARANG MILIK DAERAH.
RUANG LINGKUP BMD
TERDIRI ATAS KEGIATAN
PENDAFTARAN DAN
PENCATATAN BMD KE
DALAM DAFTAR BARANG

RISA SI
INVENTA PELAP
ORAN

TERDIRI ATAS KEGIATAN

PENYUSUNAN DAN
PENYAMPAIAN DATA
DAN INFORMASI BMN
TERDIRI ATAS KEGIATAN SECARA SEMESTERAN
PENDATAAN, PENCATATAN, DAN TAHUNAN
DAN PELAPORAN HASIL
PENDATAAN BMN
RUANG LINGKUP BMD
TERDIRI ATAS
KEGIATAN
PENDAFTARAN DAN
PENCATATAN BMD
1
KE DALAM DAFTAR
BARANG
PEMBUKUAN
2

INVENTARISASI
3
TERDIRI ATAS
KEGIATAN
PELAPORAN PENDATAAN,
TERDIRI ATAS PENCATATAN, DAN
KEGIATAN PELAPORAN HASIL
PENYUSUNAN DAN PENDATAAN BMN
PENYAMPAIAN DATA
DAN INFORMASI BMN
SECARA SEMESTERAN
DAN TAHUNAN
PEMBUKUAN

PEMBUKUAN ADALAH KEGIATAN PENDAFTARAN

DAN PENCATATAN BMD KE DALAM DAFTAR
BARANG YANG ADA PADA KUASA PENGGUNA
BARANG, PENGGUNA BARANG ATAU PENGELOLA
BARANG MENURUT PENGGOLONGAN DAN
KODEFIKASI BARANG.
INVENTARISASI

INVENTARISASI ADALAH KEGIATAN

UNTUK MELAKUKAN PENDATAAN,
PENCATATAN, DAN PELAPORAN
HASIL PENDATAAN BMD.
PELAPORAN

PELAPORAN ADALAH SERANGKAIAN KEGIATAN

PENYUSUNAN DAN PENYAMPAIAN DATA DAN
INFORMASI YANG DILAKUKAN OLEH PENGURUS
BARANG PEMBANTU, PENGURUS BARANG PENGGUNA
ATAU PENGURUS BARANG PENGELOLA YANG
MELAKUKAN PEMBUKUAN, INVENTARISASI, DAN
PELAPORAN BMD PADA KUASA PENGGUNA BARANG,
PENGGUNA BARANG ATAU PENGELOLA BARANG.
DEFINISI BARANG MILIK DAERAH

BARANG MILIK DAERAH YANG SELANJUTNYA

DISINGKAT BMD ADALAH SEMUA BARANG
YANG DIBELI ATAU DIPEROLEH ATAS BEBAN
APBD ATAU BERASAL DARI PEROLEHAN
LAINNYA YANG SAH (PERMENDAGRI 47
TAHUN 2021 PASAL 1)
OBJEK BARANG MILIK DAERAH

APBD
SEMUA BARANG YANG DIBELI ATAU DIPEROLEH ATAS
BEBAN APBD

PEROLEHAN LAINNYA YANG SAH

BARANG YANG DIPEROLEH DARI HASIL
HIBAH/SUMBANGAN ATAU YANG SEJENISNYA;

BARANG YANG DIPEROLEH SEBAGAI PELAKSANAAN

PERJANJIAN/KONTRAK;

BARANG YANG DIPEROLEH SESUAI DENGAN

KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN;
BARANG YANG DIPEROLEH BERDASARKAN KEPUTUSAN
PENGADILAN YANG TELAH MEMPEROLEH KEKUATAN HUKUM
TETAP.
KETENTUAN KHUSUS
BMD YANG BERASAL DARI PERJANJIAN KERJASAMA/KARYA
ASAL PEROLEHAN BMD

 PERJANJIAN
KERJASAMA

PER- KETENTUAN
OLE- KHUSUS
HAN
LAIN JENIS BELANJA:
NYA
YANG  BELANJA BARANG (511)
SAH  BELANJA MODAL (521)
 BELANJA HIBAH (515)
APBD  BANTUAN SOSIAL (516)

 HIBAH/SUMBANGAN
 PERJANJIAN/KONTRAK
 PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN
 PUTUSAN PENGADILAN
KLASIFIKASI OBJEK BMD
ASET LANCAR
• PERSEDIAAN

ASET TETAP
• TANAH
• PERALATAN DAN MESIN
• GEDUNG DAN BANGUNAN
• JALAN, IRIGASI, DAN JARINGAN
• ASET TETAP LAINNYA
• KONTRUKSI DALAM PENGERJAAN

ASET LAINNYA
• ASET KEMITRAAN DENGAN PIHAK KETIGA
• ASET TAK BERWUJUD
• ASET TETAP YANG DIHENTIKAN PENGGUNAANYA
ASET LANCAR

ASET LANCAR ADALAH ASET YANG DIHARAPKAN

SEGERA UNTUK DAPAT DIREALISASIKAN ATAU
DIMILIKI UNTUK DIPAKAI ATAU DIJUAL DALAM
WAKTU 12 (DUA BELAS) BULAN SEJAK TANGGAL
PELAPORAN
ASET TETAP

ASET TETAP ADALAH ASET BERWUJUD YANG

MEMPUNYAI MASA MANFAAT LEBIH DARI 12
(DUA BELAS) BULAN UNTUK DIGUNAKAN
DALAM KEGIATAN PEMERINTAH ATAU
DIMANFAATKAN OLEH MASYARAKAT UMUM.
ASET LAINNYA
ASET LAINNYA ADALAH KELOMPOK ASET YANG TIDAK TERMASUK DALAM KATEGORI ASET LANCAR DAN
ASET TETAP, YANG TERDIRI DARI :
1. ASET KEMITRAAN DENGAN PIHAK KETIGA:
ASET YANG DIGUNAKAN PADA PEMANFAATAN BMD DAN/ATAU DIHASILKAN DARI PERJANJIAN
PEMANFAATAN BMD DALAM BENTUK KERJA SAMA PEMANFAATAN (KSP) , BANGUN GUNA SERAH
(BGS) , BANGUN SERAH GUNA (BSG) ATAU BENTUK PEMANFAATAN YANG SERUPA, ANTARA
PENGGUNA BARANG ATAU PENGELOLA BARANG DENGAN PIHAK LAIN YANG MEMPUNYAI
KOMITMEN UNTUK MELAKSANAKAN KEGIATAN YANG DIKENDALIKAN BERSAMA DENGAN
MENGGUNAKAN ASET DAN/ATAU HAK USAHA.
2. ASET TAK BERWUJUD:
ASET NON KEUANGAN YANG DAPAT DIIDENTIFIKASI DAN TIDAK MEMPUNYAI WUJUD FISIK SERTA
DIMILIKI UNTUK DIGUNAKAN DALAM MENGHASILKAN BARANG/JASA ATAU DIGUNAKAN UNTUK
TUJUAN LAINNYA. CONTOH: HASIL KAJIAN/PENELITIAN YANG MEMBERIKAN MANFAAT JANGKA
PANJANG, PERANGKAT LUNAK (SOFTWARE) KOMPUTER, LISENSI DAN WARALABA (FRANCHISE),
HAK CIPTA (COPYRIGHT), PATEN, DAN HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL LAINNYA.
3. ASET TETAP YANG DIHENTIKAN DARI PENGGUNAAN:
ASET TETAP YANG TIDAK DIGUNAKAN LAGI DALAM PENYELENGGARAAN TUGAS DAN FUNGSI
PEMERINTAHAN, TERMASUK TIDAK LAGI MEMILIKI MANFAAT EKONOMI MASA DEPAN.
SIKLUS PENGELOLAAN BMN/D

o PERENCANAAN KEBUTUHAN
o PENGANGGARAN
SIKLUS PENGELOLAAN BMN/D

 SEWA
REGULER:  PINJAM PAKAI

PENDAFTARAN
PENGAMANAN & PEMELIHARAAN INSIDENTIL: 

KERJA SAMA PEMANFAATAN
BANGUN GUNA SERAH/
PEMBINAAN, PENGAWASAN & PEMANFAATAN BANGUN SERAH GUNA
PENGENDALIAN  KERJASAMA PENYEDIAAN
PENILAIAN INFRASTRUKTUR
PENATAUSAHAAN
 PENJUALAN
PEMUSNAHAN PEMINDAHTANGANAN  HIBAH
 TUKAR MENUKAR
 PENYERTAAN MODAL

PENGHAPUSAN

• PENGHAPUSAN ADALAH PROSES MENGHAPUSKAN (WRITE 0FF) BMND DARI CATATAN (DAFTAR BARANG).
KEGIATAN INI MERUPAKAN AKHIR (ENDING POINT) DARI SIKLUS PENGELOLAAN BMD.
• PEMUSNAHAN & PEMINDAHTANGANAN MERUPAKAN KEGIATAN SEBELUM PROSES PENGHAPUSAN.
PEMBENTUKAN ASET DALAM NERACA
BERDASARKAN JENIS BELANJA

NERACA
ASET LANCAR KEWAJIBAN

BELANJA BARANG  PERSEDIAAN

ASET TETAP EKUITAS

BELANJA HIBAH  TANAH,

 GEDUNG & BANGUNAN
 PERALATAN & MESIN
BELANJA BANSOS  JALAN, IRIGASI & JARINGAN
 ASET TETAP LAINNYA
 KONTRUKSI DLM PENGERJAAN
ASET LAINNYA
BELANJA MODAL ASET KEMITRAAN

 ASET TAK BERWUJUD
 ASET YG DIHENTIKAN
TOTAL ASET TOTAL KEWJBN & EKUITAS
PENATAUSAHAAN

1. PELAPORAN BMD DISUSUN MENURUT PERKIRAAN NERACA YANG TERDIRI DARI :

1) ASET LANCAR, BERUPA BARANG PERSEDIAAN,
2) ASET TETAP, BERUPA:
a. TANAH
b. GEDUNG DAN BANGUNAN
c. PERALATAN DAN MESIN
d. JALAN, IRIGASI, DAN JARINGAN
e. ASET TETAP LAINNYA,
f. KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN
3) ASET LAINNYA.
2. PENGELOLA BARANG MENYUSUN LAPORAN BARANG PENGELOLA SEMESTERAN DAN
TAHUNAN
3. PENGELOLA BARANG MENGHIMPUN LAPORAN BARANG PENGGUNA SEMESTERAN
DAN TAHUNAN SERTA LAPORAN BARANG PENGELOLA SEBAGAI BAHAN
PENYUSUNAN LAPORAN BMD
PEMBUKUAN
JENIS KEGIATAN
PELAKSANA PENATAUSAHAAN PEMBUKUAN BMD
1. PENGGUNAAN BMD
2. PEMANFAATAN BMD
PEMBUKUAN BMD DILAKUKAN DENGAN 3. PEMINDAHTANGANAN BMD
MENDAFTARKAN DAN MENCATAT BMD KE DALAM 4. PENGHAPUSAN BMD
DAFTAR BARANG MENURUT PENGGOLONGAN
DAN KODEFIKASI BARANG

BENTUK DAFTAR BARANG

DAFTAR BARANG DAFTAR BARANG DAFTAR BARANG DAFTAR BARANG
KUASA PENGGUNA BARANG PENGGUNA BARANG PENGELOLA BARANG KABUPATEN
PEMBUKUAN

PEMBUKUAN, INVENTARISASI, DAN PELAPORAN BMD DILAKUKAN PADA:

 KUASA PENGGUNA BARANG;
 PENGGUNA BARANG; DAN
 PENGELOLA BARANG.

PELAKSANA PEMBUKUAN, INVENTARISASI, DAN PELAPORAN BMD PADA

PENGGUNA BARANG DILAKUKAN OLEH PENGURUS BARANG PENGGUNA.

PELAKSANA PEMBUKUAN, INVENTARISASI, DAN PELAPORAN BMD PADA KUASA

PENGGUNA BARANG DILAKUKAN OLEH PENGURUS BARANG PEMBANTU.

PELAKSANA PEMBUKUAN, INVENTARISASI, DAN PELAPORAN BMD PADA

PENGELOLA BARANG DILAKUKAN OLEH PENGURUS BARANG PENGELOLA MELALUI
PEJABAT PENATAUSAHAAN BARANG.

PELAKSANA PEMBUKUAN, INVENTARISASI, DAN PELAPORAN BMD PADA

PENGELOLA BARANG DILAKUKAN OLEH PENGURUS BARANG PENGELOLA MELALUI
PEJABAT PENATAUSAHAAN BARANG.
PEMBUKUAN

DAFTAR BARANG DISAJIKAN DALAM BENTUK :

1. DAFTAR BMD PADA KUASA PENGGUNA BARANG;
2. DAFTAR BMD PADA PENGGUNA BARANG;
3. DAFTAR BMD PADA PENGELOLA BARANG; DAN
4. DAFTAR BMD KABUPATEN.

DAFTAR BARANG TERDIRI DARI :

1. DAFTAR BMD INTRAKOMPTABEL;
2. DAFTAR BMD EKSTRAKOMPTABEL;
3. DAFTAR BMD GABUNGAN INTRAKOMPTABEL DAN EKSTRAKOMPTABEL;
4. DAFTAR BMD ASET BERSEJARAH; DAN
5. DAFTAR BMD PERSEDIAAN RUSAK BERAT ATAU USANG.
PEMBUKUAN

PEMBUKUAN BMD TERDIRI DARI :

A. PEROLEHAN/PENERIMAAN; I. PENYUSUTAN ATAU AMORTISASI;
B. PENGGUNAAN; J. PERSEDIAAN;
C. PENERIMAAN INTERNAL PB; K. PEMELIHARAAN;
D. PENGELUARAN INTERNAL PB; L. KIR;
E. PEMANFAATAN; M. PENGAMANAN;
F. REKLASIFIKASI; N. PENGHAPUSAN; DAN
G. KOREKSI; O. KIB ASET RUSAK;
H. PENAMBAHAN MASA/KAPASITAS MANFAAT; P. PEMINDAHTANGANAN.

PEMBUKUAN BMD DILAKSANAKAN PADA TANGGAL, BULAN, TAHUN SESUAI DOKUMEN

SUMBER.
ALUR PENCATATAN BMD

Database
BMN

Dokumen
Sumber
PENGURUS BARANG

Laporan
Keuanga

Ad
a
Tida
k PJ . PENATAUSAHAAN BARANG Pembukuan
Verifikasi (Eksistensi BMD)

1
Supervisor
PEMROSESAN BMD DALAM APLIKASI

APLIKASI e-PERSEDIAAN
 BMD PAKAI HABIS
 BMD TIDAK PAKAI HABIS DIPEROLEH DALAM RANGKA UNTUK
DIJUAL ATAU DISERAHKAN KEPADA MASYARAKAT DALAM
OPERASI NORMAL SATUAN KERJA

APLIKASI e-BEND
 ASET TETAP
 ASET TETAP YANG DIHENTIKAN DARI PENGGUNAAN AKTIF
 ASET TIDAK BERWUJUD
 EKSTRAKOMPTABEL
 ASET HASIL RENOVASI TERHADAP ASET TETAP PIHAK LAIN

APLIKASI e-ASET
 PENERIMAAN BELANJA BMD DARI APLIKASI E-BEND
BELANJA BARANG DAN JASA
PEMBELIAN BARANG DAN JASA YANG DIGUNAKAN UNTUK MEMPRODUKSI BARANG DAN JASA
YANG DIPASARKAN MAUPUN TIDAK DIPASARKAN, BARANG DAN JASA YANG DIGUNAKAN
UNTUK RISET DAN PENGEMBANGAN, PELATIHAN STAF, RISET PASAR YANG TERDIRI DARI :
 ATK DAN OPERASIONAL KANTOR LAINNYA
 BIAYA PEMELIHARAAN
 BIAYA PERJALANAN
 BARANG YANG DIMAKSUDKAN UNTUK DISERAHKAN ATAU DIJUAL KEPADA MASYARAKAT

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN :

 BELANJA BARANG DIFOKUSKAN UNTUK MEMBIAYAI KEBUTUHAN OPERASIONAL KANTOR
(BARANG DAN JASA), PEMELIHARAAN KANTOR DAN ASET TETAP LAINNYA SERTA BIAYA
PERJALANAN.
 SATUAN BIAYA YANG DIKAITKAN DENGAN JUMLAH PEGAWAI YAITU PENGADAAN BARANG YANG
HABIS DIPAKAI ANTARA LAIN PEMBELIAN ALAT-ALAT TULIS, BARANG CETAK, ALAT-ALAT RUMAH
TANGGA, LANGGANAN SURAT KABAR/BERITA/MAJALAH, BIAYA MINUM/MAKANAN KECIL
UNTUK RAPAT, BIAYA PENERIMAAN TAMU
 SESUAI DENGAN PENERAPAN KONSEP NILAI PEROLEHAN, MAKA PEMBAYARAN HONOR UNTUK
PARA PELAKSANA KEGIATAN MENJADI SATU KESATUAN DENGAN KEGIATAN INDUKNYA.
 PENGELUARAN UNTUK MEMBIAYAI PENGADAAN/PENGGANTIAN INVENTARIS YANG
BERHUBUNGAN DENGAN PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KANTOR/SATKER DI BAWAH NILAI
KAPITALISASI.
BELANJA PERSEDIAAN
1. PEMBUKUAN BMD ATAS PERSEDIAAN DICATAT DENGAN MENGGUNAKAN
METODE PERPETUAL.
2. METODE PERPETUAL MERUPAKAN METODE PENCATATAN PERSEDIAAN YANG
DILAKUKAN SETIAP TERJADI TRANSAKSI PEROLEHAN/PENERIMAAN DAN
PENGELUARAN PERSEDIAAN.

1. PENILAIAN PERSEDIAAN DILAKUKAN DENGAN METODE:

a. MASUK PERTAMA KELUAR PERTAMA ATAU YANG DIKENAL DENGAN ISTILAH FIRST IN FIRST OUT;
b. RATA-RATA ATAU YANG DIKENAL DENGAN ISTILAH AVERAGE; DAN/ATAU
c. HARGA PEROLEHAN TERAKHIR.
2. METODE MASUK PERTAMA KELUAR MERUPAKAN METODE PENILAIAN PERSEDIAAN BARANG YANG
DIHITUNG BERDASARKAN HARGA BARANG YANG LEBIH AWAL MASUK YANG DIKELUARKAN
PERTAMA.
3. METODE RATA-RATA MERUPAKAN METODE PENILAIAN PERSEDIAAN YANG DIHITUNG
BERDASARKAN HARGA BARANG SECARA RATA-RATA SELAMA PERIODE PELAPORAN.
4. METODE HARGA PEROLEHAN TERAKHIR MERUPAKAN METODE PENILAIAN PERSEDIAAN YANG
DIHITUNG BERDASARKAN HARGA PEROLEHAN TERAKHIR.
PERSEDIAAN
1. PEMBUKUAN BMD ATAS PERSEDIAAN TERDIRI DARI :
a. BUKU PENERIMAAN PERSEDIAAN;
b. BUKU PENGELUARAN PERSEDIAAN;
c. BUKU PENYALURAN PERSEDIAAN;
d. KARTU BARANG PERSEDIAAN; DAN
e. DAFTAR BMD PERSEDIAAN RUSAK ATAU USANG.
2. BUKU PENERIMAAN PERSEDIAAN MERUPAKAN REKAPITULASI PENCATATAN ATAS
SELURUH PENERIMAAN PERSEDIAAN.
3. BUKU PENGELUARAN PERSEDIAAN MERUPAKAN REKAPITULASI PENCATATAN ATAS
SELURUH PENGELUARAN PERSEDIAAN.
4. BUKU PENYALURAN REKAPITULASI PENCATATAN PENYALURAN PERSEDIAAN
APABILA TERDAPAT PERMINTAAN PERSEDIAAN UNTUK DIGUNAKAN ATAU DIPAKAI
DALAM RANGKA MENUNJANG PENYELENGGARAAN TUGAS DAN FUNGSI.
5. KARTU BARANG PERSEDIAAN MERUPAKAN REKAPITULASI PENCATATAN
PERSEDIAAN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN PERSEDIAAN PADA SETIAP NOMOR
URUT SPESIFIKASI PERSEDIAAN.
6. DAFTAR BMD PERSEDIAAN RUSAK BERAT ATAU USANG MERUPAKAN REKAPITULASI
PENCATATAN PERSEDIAAN RUSAK BERAT ATAU USANG.
PELAPORAN
PELAPORAN BMD TERDIRI DARI:
1. PEROLEHAN/PENERIMAAN;
2. PENGGUNAAN;
3. PENERIMAAN INTERNAL PENGGUNA BARANG;
4. PENGELUARAN INTERNAL PENGGUNA BARANG;
5. PEMANFAATAN;
6. REKLASIFIKASI;
7. KOREKSI;
8. PENYUSUTAN ATAU AMORTISASI;
9. PERSEDIAAN;
10.PENGAMANAN; DAN
11.PENGHAPUSAN.
PELAPORAN
1. KUASA PENGGUNA BARANG MENYUSUN LAPORAN BARANG KUASA PENGGUNA
UNTUK DISAMPAIKAN KEPADA PENGGUNA BARANG.
2. PENGGUNA BARANG MENYUSUN LAPORAN BARANG PENGGUNA.
3. LAPORAN BARANG KUASA PENGGUNA DAN LAPORAN BARANG PENGGUNA DISUSUN
SETIAP BULAN DAN SEMESTER.
4. LAPORAN BARANG KUASA PENGGUNA DAN LAPORAN BARANG PENGGUNA YANG
DISUSUN SETIAP SEMESTER DIHIMPUN OLEH PENGGUNA BARANG SEBAGAI BAHAN
PENYUSUNAN LAPORAN BARANG PENGGUNA.
5. LAPORAN BARANG PENGGUNA DIGUNAKAN SEBAGAI BAHAN PENYUSUNAN NERACA
SKPD UNTUK DISAMPAIKAN KEPADA PENGELOLA BARANG.
6. LAPORAN SETIAP BULAN DISERAHKAN PALING LAMBAT 10 (SEPULUH) HARI BULAN
BERIKUTNYA.
7. LAPORAN SETIAP SEMESTER DISERAHKAN PALING LAMBAT:
a. SEMESTER I YAITU MINGGU KEEMPAT BULAN JULI TAHUN BERKENAAN; DAN
b. SEMESTER II YAITU MINGGU KEDUA BULAN FEBRUARI TAHUN BERIKUTNYA.
PELAPORAN

1. PENGELOLA BARANG MENYUSUN

LAPORAN BARANG PENGELOLA. YANG
DISUSUN SETIAP BULAN DAN
SEMESTER.
2. LAPORAN BARANG PENGGUNA DAN
LAPORAN BARANG PENGELOLA YANG
DISUSUN SETIAP SEMESTER
DIHIMPUN OLEH PENGELOLA BARANG
SEBAGAI BAHAN PENYUSUNAN
LAPORAN BMD YANG DIBANTU OLEH
PEJABAT PENATAUSAHAAN BARANG.
3. LAPORAN BMD DIGUNAKAN SEBAGAI
BAHAN PENYUSUNAN NERACA BAGI
PEMERINTAH DAERAH.
PELAPORAN
1. PEMERINTAH DAERAH MENYAMPAIKAN
LAPORAN BMD SEMESTER I DAN
SEMESTER II KEPADA MENTERI.
2. LAPORAN BMD SEMESTER I
DISAMPAIKAN PALING LAMBAT MINGGU
KE EMPAT BULAN AGUSTUS TAHUN
BERKENAAN.
3. LAPORAN SEMESTER II DISAMPAIKAN
PALING LAMBAT 1 (SATU) BULAN SEJAK
DITERIMA LAPORAN HASIL
PEMERIKSAAN OLEH BADAN PEMERIKSA
KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA.
PELAPORAN

LAPORAN BARANG DAPAT DISAMPAIKAN DALAM BENTUK DOKUMEN

ELEKTRONIK DENGAN BERPEDOMAN PADA KETENTUAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN DI BIDANG INFORMASI DAN TRANSAKSI
ELEKTRONIKA

PENYAMPAIAN DOKUMEN ELEKTRONIK DAPAT DITERIMA SEBAGAI

LAPORAN BARANG APABILA MEMENUHI KRITERIA :
 INFORMASI YANG TERCANTUM DI DALAMNYA DAPAT DIAKSES,
DITAMPILKAN, DIJAMIN KEUTUHANNYA, DAN DAPAT
DIPERTANGGUNGJAWABKAN
 DISERTAI SURAT PENGANTAR YANG DITANDATANGANI OLEH
PEJABAT YANG BERWENANG
REKONSILIASI

1. DALAM MENYUSUN LAPORAN BMD PERLU

REKONSILIASI DATA BMD DILAKUKAN OLEH :
DILAKSANAKAN REKONSILIASI.
1. PENGURUS BARANG PENGGUNA DENGAN
2. REKONSILIASI DILAKUKAN PALING SEDIKIT TERHADAP : PENGURUS BARANG PEMBANTU;
a. PEROLEHAN/PENERIMAAN; 2. PENGURUS BARANG PENGGUNA DENGAN
b. PENGGUNAAN; PENGURUS BARANG PENGELOLA;
c. PENERIMAAN INTERNAL PENGGUNA BARANG; 3. PENGURUS BARANG PENGGUNA DENGAN
d. PENGELUARAN INTERNAL PENGGUNA BARANG; PELAKSANA FUNGSI AKUNTANSI PADA
e. REKLASIFIKASI; PENGGUNA BARANG; DAN
f. KOREKSI; 4. PENGURUS BARANG PENGELOLA DENGAN
PELAKSANA FUNGSI AKUNTANSI YANG
g. PENGHAPUSAN;
MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN
h. SALDO AWAL TAHUN BERJALAN; DAN PEMERINTAH DAERAH.
i. SALDO AKHIR TAHUN BERJALAN.

 REKONSILIASI DILAKSANAKAN PALING SEDIKIT 3 (TIGA) BULAN ATAU 6 (ENAM)

BULAN SEKALI ATAU SETIAP SEMESTER DALAM PERIODE TAHUN BERJALAN.
 HASIL DITUANGKAN DALAM BERITA ACARA HASIL REKONSILIASI
PEMUTAKHIRAN DAN REKONSILIASI DATA
BMD

PEMUTAKHIRAN DAN
REKONSILIASIDATA BMD

PEMUTAKHIRAN DAN REKONSILIASI

DATA BMD PADA UNIT SKPD
PEMUTAKHIRAN DAN REKONSILIASI
DATA BMD ANTARA UNIT SKPD DAN
SKPD
PEMUTAHIRAN DAN REKONSILIASI
DATA BMD ANTAR SKPD DENGANDA
BENDAHARA UMUM DAEHAH.
HASIL PEMUTAKHIRAN DAN
REKONSILIASI DATA BMD
DITUANGKAN DALAM
SUATU BERITA ACARA YANG
DITANDATANGANI OLEH
PELAKSANA PENATAUSAHAAN
PADA PENGGUNA BARANG DAN
PENGELOLA BARANG SESUAI
JENJANG KEWENANGANNYA
BELANJA MODAL
PENGELUARAN ANGGARAN UNTUK PEROLEHAN ASET TETAP DAN ASET LAINNYA YANG
MEMBERI MANFAAT LEBIH DARI SATU PERIODE AKUNTANSI. UNTUK MENGETAHUI
APAKAH SUATU BELANJA DAPAT DIMASUKKAN SEBAGAI BELANJA MODAL ATAU TIDAK,
MAKA PERLU DIKETAHUI DEFINISI ASET TETAP ATAU ASET LAINNYA DAN KRITERIA
KAPITALISASI ASET TETAP.
 BELANJA MODAL TANAH
 BELANJA MODAL GEDUNG DAN BANGUNAN
 BELANJA MODAL PERALATAN DAN MESIN
 BELANJA MODAL JALAN, IRIGASI DAN JARINGAN
 BELANJA MODAL ASET TETAP LAINNYA
 BELANJA MODAL ASET LAINNYA
BELANJA HIBAH DAN BANSOS

• BELANJA HIBAH
A. BELANJA HIBAH DIBERIKAN KEPADA PEMERINTAH PUSAT, PEMERINTAH DAERAH LAINNYA, BADAN USAHA MILIK
NEGARA, BUMD, DAN/ATAU BADAN DAN LEMBAGA, SERTA ORGANISASI KEMASYARAKATAN YANG BERBADAN
HUKUM INDONESIA, YANG SECARA SPESIFIK TELAH DITETAPKAN PERUNTUKANNYA, BERSIFAT TIDAK WAJIB DAN
TIDAK MENGIKAT, SERTA TIDAK SECARA TERUS MENERUS SETIAP TAHUN ANGGARAN, KECUALI DITENTUKAN LAIN
SESUAI DENGAN KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN.
B. PEMBERIAN HIBAH DITUJUKAN UNTUK MENUNJANG PENCAPAIAN SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN
PEMERINTAH DAERAH SESUAI KEPENTINGAN DAERAH DALAM MENDUKUNG TERSELENGGARANYA FUNGSI
PEMERINTAHAN, PEMBANGUNAN, DAN KEMASYARAKATAN DENGAN MEMPERHATIKAN ASAS KEADILAN,
KEPATUTAN, RASIONALITAS, DAN MANFAAT UNTUK MASYARAKAT.

• BELANJA BANSOS
BELANJA BANTUAN SOSIAL DIGUNAKAN UNTUK MENGANGGARKAN PEMBERIAN BANTUAN BERUPA UANG DAN/ATAU
BARANG KEPADA INDIVIDU, KELUARGA, KELOMPOK DAN/ATAU MASYARAKAT YANG SIFATNYA TIDAK SECARA TERUS
MENERUS DAN SELEKTIF YANG BERTUJUAN UNTUK MELINDUNGI DARI KEMUNGKINAN TERJADINYA RESIKO SOSIAL,
KECUALI DALAM KEADAAN TERTENTU DAPAT BERKELANJUTAN
PEDOMAN AKUNTANSI PEMERINTAH DALAM
PENATAUSAHAAN BMD
KAPITALISASI BMD MERUPAKAN BATASAN NILAI
MINIMUM PER SATUAN BMN UNTUK DAPAT DISAJIKAN
SEBAGAI ASET TETAP PADA NERACA, YANG MELIPUTI:

• PERALATAN DAN MESIN

PEROLEHAN BMD BERUPA ASET TETAP HINGGA
1 ≥Rp………. • ATR PERALATAN & MESIN
SIAP PAKAI; DAN/ATAU

PENINGKATAN KAPASITAS/ EFISIENSI DAN/ATAU

2 PENAMBAHAN MASA MANFAAT • GEDUNG DAN BANGUNAN
≥Rp………..
• ATR GEDUNG & BANGUNAN

DIKECUALIKAN DARI KETENTUAN DIMAKSUD,

PENGELUARAN UNTUK BMD ASET TETAP LAINNYA
BERUPA HEWAN, IKAN, DAN TANAMAN YANG
DIGUNAKAN DALAM RANGKA TUGAS DAN
FUNGSI, TIDAK DILAKUKAN KAPITALISASI

NILAI SATUAN MINIMUM KAPITALISASI BMD TIDAK

DIPERLUKAN UNTUK:
a. BMD BERUPA TANAH;
b. BMD BERUPA JALAN, IRIGASI, DAN JARINGAN;
c. BMD BERUPA KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN; ATAU
d. BMD BERUPA ASET TETAP LAINNYA, SEPERTI KOLEKSI
PERPUSTAKAAN DAN BARANG BERCORAK KESENIAN.
PENYUSUTAN DAN
AMORTISASI BMD

PENYUSUTAN AMORTISASI
DILAKUKAN
DILAKUKAN TERHADAP TERHADAP BMD
BMD BERUPA ASET BERUPA ASET
TETAP TAK BERWUJUD

PELAKSANAAN LEBIH LANJUT ATAS PENYUSUTAN DAN AMORTISASI BMD MENGIKUTI

KETENTUAN PERATURAN PERUNDANGUNDANGAN DIBIDANG PENYUSUTAN DAN
AMORTISASI BMD
PENYUSUTAN DAN
AMORTISASI BMD
1. ASET TETAP DISAJIKAN BERDASARKAN BIAYA PEROLEHAN ASET TETAP
TERSEBUT DIKURANGI AKUMULASI PENYUSUTAN.
2. PENYUSUTAN ADALAH ALOKASI YANG SISTEMATIS ATAS NILAI SUATU ASET
TETAP YANG DAPAT DISUSUTKAN SELAMA MASA MANFAAT ASET YANG
BERSANGKUTAN.
3. NIAI PENYUSUTAN UNTUK MASING-MASING PERIODE DIAKUI SEBAGAI
PENGURANG NILAI TERCATAT ASET TETAP DALAM NERACA DAN BEBAN
PENYUSUTAN DALAM LAPORAN OPERASIONAL.
4. METODE PENYUSUTAN YANG DAPAT DIPERGUNAKAN ANTARA LAIN:
a. METODE GARIS LURUS (STRAIGHTLINE METHOD),
b. METODE SALDO MENURUN GANDA (DOUBLE DECLINING METHOD),
c. METODE UNIT PRODUKSI (UNIT OF PRODUCTION METHOD).
5. SELAIN TANAH DAN KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN SELURUH ASET TETAP
DISUSUTKAN SESUAI DENGAN SIFAT DAN KARAKTERISTIK ASET TERSEBUT.
PENYUSUTAN DAN
AMORTISASI BMD
1. ATB ADALAH ASET NON-KEUANGAN YANG DAPAT DIIDENTIFIKASI DAN
TIDAK MEMPUNYAI WUJUD FISIK SERTA DIMILIKI UNTUK DIGUNAKAN
DALAM MENGHASILKAN BARANG ATAU JASA ATAU DIGUNAKAN UNTUK
TUJUAN LAINNYA TERMASUK HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL.
2. DEFINISI ATB MENSYARATKAN BAHWA ATB HARUS MEMENUHI KRITERIA
DAPAT DIIDENTIFIKASI, DIKENDALIKAN OLEH ENTITAS, DAN MEMPUNYAI
POTENSI MANFAAT EKONOMI MASA DEPAN
3. AMORTISASI ADALAH ALOKASI HARGA PEROLEHAN ATB SECARA
SISTEMATIS DAN RASIONAL SELAMA MASA MANFAATNYA.
4. AMORTISASI DAPAT DILAKUKAN DENGAN BERBAGAI METODE SEPERTI :
a. METODE GARIS LURUS,
b. METODE SALDO MENURUN. DAN
c. METODE UNIT PRODUKSI
BARANG RUSAK BERAT DAN BARANG HILANG

BARANG RUSAK BERAT

BMN BERUPA ASET TETAP DALAM KONDISI RUSAK BERAT
DAN/ATAU USANG YANG TELAH DIMOHONKAN OLEH DIREKLASIFIKASI KE DIUNGKAPKAN
TIDAK DISAJIKAN
PB/KPB, UNTUK DILAKUKAN PEMINDAHTANGANAN, DALAM DAFTAR DALAM CALK
DALAM NERACA
BARANG RUSAK BERAT
PEMUSNAHAN ATAU PENGHAPUSAN, SELANJUTNYA:

DALAM HAL PENGGUNA BARANG TELAH MENERBITKAN DALAM HAL PENGELOLA BARANG TIDAK MENYETUJUI
KEPUTUSAN PENGHAPUSAN ATAS BMD, KUASA PENGGUNA PERMOHONAN PEMINDAHTANGANAN, PEMUSNAHAN,
BARANG MENGHAPUS BMD TERSEBUT DARI DAFTAR ATAU PENGHAPUSAN BMD, PB/KPB MELAKSANAKAN :
BARANG RUSAK BERAT

DALAM HAL PENGELOLA BARANG TIDAK

MELAKUKAN PENYUSUTAN MENYAJIKAN BMD MENYETUJUI PERMOHONAN
ATAS BMD TERSEBUT MEREKLASIFIKASI BMD
SEBAGAIMANA LAYAKNYA TERSEBUT KE DALAM TERSEBUT DARI DAFTAR PEMINDAHTANGANAN, PEMUSNAHAAN
NERACA BARANG RUSAK BERAT
ASET TETAP ATAU PENGHAPUSAN BMD, PB/KPB
MELAKSANAKAN :
BARANG RUSAK BERAT ATAU BARANG
HILANG
BARANG HILANG
BMD BERUPA ASET TETAP YANG DINYATAKAN HILANG
BERDASARKAN DOKUMEN SUMBER YANG SAH DAN TELAH
DIMOHONKAN OLEH PENGGUNA BARANG/KUASA PENGGUNA
BARANG, UNTUK DILAKUKAN PENGHAPUSAN, SELANJUTNYA :

DALAM HAL PENGGUNA BARANG TELAH MENERBITKAN

DIREKLASIFIKASI KE
KEPUTUSAN PENGHAPUSAN ATAS BMN, KUASA PENGGUNA TIDAK DISAJIKAN DIUNGKAPKAN
DALAM DAFTAR
BARANG MENGHAPUS BMN TERSEBUT DARI DAFTAR BARANG BARANG HILANG
DALAM NERACA DALAM CALK
HILANG

MELAKUKAN MENYAJIKAN BMN MEREKLASIFIKASI BMD

PENYUSUTAN ATAS TERSEBUT DALAM TSB DARI DAFTAR SEBELUM TERBITNYA KEPUTUSAN
BMD TERSEBUT NERACA BARANG HILANG PENGHAPUSAN BMD

DALAM HAL BMD TELAH DIUSULKAN

PENGHAPUSANNYA TETAPI DI KEMUDIAN
HARI DITEMUKAN KEMBALI
MELAKUKAN PENYUSUTAN ATAS
MENYAJIKAN KEMBALI BMN TSB
SETELAH TERBITNYA KEPUTUSAN
BMD TSB SEBAGAIMANA PENGHAPUSAN BMD
LAYAKNYA ASET TETAP DALAM NERACA
BANTUAN PEMERINTAH YANG
BELUM DITETAPKAN STATUSNYA

BANTUAN PEMERINTAH BERUPA BMD YANG BERASAL DARI APBD YANG TELAH
DIOPERASIKAN DAN/ATAU DIGUNAKAN OLEH BUMD BERDASARKAN BAST
DIKATEGORIKAN SEBAGAI BMD BERUPA BANTUAN PEMERINTAH YANG BELUM
DITETAPKAN STATUSNYA (BPYBDS)

BMD BERUPA BPYBDS DICATAT DAN DILAPORKAN OLEH PENGGUNA BARANG

SEBAGAI ASET TETAP SESUAI DENGAN PERUNTUKANNYA SEBELUM
DISERAHTERIMAKAN KEPADA BUMD DENGAN BAST

BMD BERUPA BPYBDS DIREKLASIFIKASIKAN KE DALAM BPYBDS SETELAH

DISERAHTERIMAKAN KEPADA BUMD DENGAN BAST
 BANTUAN PEMERINTAH
YANG BELUM DITETAPKAN STATUSNYA
BMD BERUPA BPYBDS YANG TELAH DITETAPKAN SEBAGAI PENYERTAAN MODAL
DAERAH (PMD) DIHAPUS DARI BPYBDS

DALAM HAL BMD BERUPA BPYBDS YANG DITETAPKAN SEBAGAI PMD NILAINYA
BERBEDA DENGAN NILAI DALAM BAST PENGELOLAAN SEMENTARA, MAKA:

BMD BERUPA BPYBDS TETAP DICATAT
DALAM DAFTAR BPYBDS, DALAM HAL:
1. SELISIH NILAI PMD DAN BAST AKAN
DIAJUKAN PMD TAMBAHAN
2. SELISIH NILAI PMD DAN BAST MASIH
DALAM PROSES PMD TAMBAHAN
BMD BERUPA BPYBDS DIHAPUS DARI DAFTAR
BPYBDS DAN DIREKLASIFIKASI KE DALAM
ASET TETAP PENGGUNA BARANG, DALAM
HAL SELISIH NILAI PMD DAN BERITA ACARA
SERAH TERIMA TIDAK DIAJUKAN PMD
TAMBAHAN

BMD BERUPA BPYBDS YANG BATAL DITETAPKAN SEBAGAI PMD DIREKLASIFIKASI KE

DALAM ASET TETAP PENGGUNA BARANG
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN REKONSILIASI DATA
BMD

PENGELOLA BARANG PENGGUNA BARANG

PEMBINAAN, PENGAWASAN,
PEMBINAAN ATAS DAN PENGENDALIAN, ANTARA
PELAKSANAAN LAIN DALAM HAL :
 KEPATUHAN PELAKSANAAN
REKONSILIASI BMD
 KETEPATAN WAKTU
PADA PENGGUNA/
 KELENGKAPAN DAN
KUASA PENGGUNA
BARANG  KEBENARAN DATA
 TINDAK LANJUT ATAS
PENYELESAIAN TEMUAN
PERMASALAHAN
REKONSILIASI BMD

DOKUMEN SUMBER DALAM REKONSILIASI DATA BMD

LAPORAN BMD NERACA TINGKAT

SKPD SKPD/UNIT KERJA

DOKUMEN DOKUMEN
TRANSAKSI PENGELOLAAN
BMD BMD
 SANKSI

SKPD TIDAK MELAKUKAN

REKONSILIASI BMD

 PENUNDAAN PENYELESAIAN USULAN

PEMANFAATAN ATAU PEMINDAHTANGANAN
BMD YANG DIAJUKAN OLEH
REKOMENDASI KEPADA BUD
PENGGUNA/KUASA PENGGUNA BARANG, UNTUK PENGENAAN SANKSI
DENGAN MEMPERTIMBANGKAN TINGKAT
RISIKO PENGELOLAAN BMD DAN PENGEMBALIAN SPM
PENYERAPAN APBD; DAN
 PEMBEKUAN DANA PEMELIHARAAN BMN
BERUPA TANAH DAN/ATAU BANGUNAN

Pasal 21
AKUN BMD YANG TERMASUK DALAM RUANG
LINGKUP REKONSILIASI DAN PEMUTAKHIRAN
DATA BMD
A. PERSEDIAAN;
B. ASET TETAP MELIPUTI :
 TANAH;
 PERALATAN DAN MESIN;
 GEDUNG DAN BANGUNAN;
 JALAN, IRIGASI, DAN JARINGAN;
 ASET TETAP LAINNYA;
 KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN;
 AKUMULASI PENYUSUTAN ATAS ASET TETAP;
C. ASET LAINNYA MELIPUTI:
 KEMITRAAN DENGAN PIHAK KETIGA;
 ASET TAK BERWUJUD;
 ASET LAIN-LAIN, BERUPA ASET TETAP YANG TIDAK DIGUNAKAN
DALAM OPERASI PEMERINTAHAN BERUPA BMD;
 AKUMULASI PENYUSUTAN ATAS ASET LAINNYA;
 AKUMULASI AMORTISASI ASET TAK BERWUJUD;
D. BMN YANG TELAH DILAKUKAN REKLASIFIKASI KELUAR DARI NERACA KE
DALAM DAFTAR BARANG SEBAGAIMANA DIATUR DALAM KETENTUAN
PERUNDANG-UNDANGAN DI BIDANG BMN.
PENGATURAN UNTUK REKONSILIASI
TRANSAKSI AKRUAL

TERMASUK DALAM REKONSILIASI

DATA BMD PADA SKPD/UNIT KERJA
(REKONSILIASI PEMUTAKHIRAN DATA
TRANSAKSI PERIODE BERJALAN SERTA
REKONSILIASI PENGELOLAAN BMD)
ADALAH REKONSILIASI PENGELOLAAN
BMD YANG BERPENGARUH PADA
TRANSAKSI AKRUAL.
PERUBAHAN/KOREKSI NILAI SALDO AWAL
BMD
 REKONSILIASI DATA BMD PADA SKPD/UNIT KERJA, DAN
 REKONSILIASI DATA BMD ANTARA PENGGUNA BARANG DAN PENGELOLA
BARANG

DILAKUKAN DALAM TERDAPAT KONDISI

RANGKA PENYESUAIAN YANG MENGHARUSKAN
HARUS DIJELASKAN
DATA BMD DENGAN DILAKUKANNYA
LAPORAN KEUANGAN PERUBAHAN/KOREKSI
DALAM LAMPIRAN
AUDITED PERIODE (HANYA UNTUK SALDO BAR
SEBELUMNYA; DAN/ATAU AWAL SEMESTER II)
 PENYAJIAN DAN PELAPORAN BERITA ACARA
REKONSILIASI DATA BMN DAN PEMUTAKHIRAN DATA
BMD (BAR)
BAR SEKURANG-KURANGNYA PENANDATANGAN BAR :
MEMUAT :

 IDENTITAS
 DATA BMD PENANGGUNG JAWAB/
 PENJELASAN ATAS PETUGAS REKONSILIASI
PERBEDAAN

HASIL PELAKSANAAN DATA DALAM BAR

REKONSILIASI DALAM BAR MENJADI
MENJADI BAHAN
BAR DITUANGKAN LAMPIRAN DALAM
DALAM CATATAN ATAS
PENYUSUNAN
LAPORAN BMD
LAPORAN BMD LAPORAN BMD

Pasal 18
KAPITALISASI
1. PENGELUARAN YANG DIKAPITALISASI MERUPAKAN BIAYA MINIMUM ATAS PEROLEHAN SUATU ASET
TETAP YANG DAPAT DIKAPITALISASI.
2. BIAYA PEROLEHAN SUATU ASET TETAP TERDIRI DARI HARGA BELINYA ATAU KONSTRUKSINYA,
TERMASUK BEA IMPOR DAN SETIAP BIAYA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN SECARA LANGSUNG
DALAM MEMBAWA ASET TERSEBUT KE KONDISI YANG MEMBUAT ASET TERSEBUT DAPAT BEKERJA
UNTUK PENGGUNAAN YANG DIMAKSUDKAN.
3. BIAYA PEROLEHAN ASET TERDIRI DARI:
a. HARGA PEMBELIAN, TERMASUK BEA IMPOR DAN PAJAK PEMBELIAN, SETELAH DIKURANGI
DENGAN DISKON DAN RABAT;
b. SELURUH BIAYA YANG SECARA LANGSUNG DAPAT DIHUBUNGKAN/DIATRIBUSIKAN DENGAN
ASET DAN MEMBAWA ASET TERSEBUT KE KONDISI YANG MEMBUAT ASET TERSEBUT DAPAT
BEKERJA UNTUK PENGGUNAAN YANG DIMAKSUDKAN.

BELANJA MODAL ASET TETAP

1311 TANAH
5211 TANAH 1321 PERALATAN DAN MESIN
5221 PERALATAN DAN MESIN 1331 GEDUNG DAN BANGUNAN
5231 GEDUNG DAN BANGUNAN 1341 JALAN, IRIGASI, DAN JARINGAN
1351 ASET TETAP LAINNYA
5241 JALAN, IRIGASI, DAN JARINGAN KAPITALISASI 1361 KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN
5251 ASET TETAP LAINNYA
5261 BELANJA PEMELIHARAAN ASET LAINNYA
YANG DIKAPITALISASIKAN 1511 ASET KEMITRAAN
1511 ASET TAK BERWUJUD
1531 ASET LAIN-LAIN
KAPITALISASI
1. NILAI PENERIMAAN HIBAH DARI PIHAK KETIGA MELIPUTI NILAI YANG DINYATAKAN
OLEH PEMBERI HADIAH ATAU NILAI TAKSIR, DITAMBAH DENGAN BIAYA PENGURUSAN
2. NILAI PENERIMAAN ASET TETAP DARI RAMPASAN MELIPUTI NILAI YANG
DICANTUMKAN DALAM KEPUTUSAN PENGADILAN ATAU NILAI TAKSIRAN HARGA
PASAR PADA SAAT ASET DIPEROLEH DITAMBAH DENGAN BIAYA PENGURUSAN
KECUALI UNTUK TANAH, GEDUNG DAN BANGUNAN MELIPUTI NILAI TAKSIRAN ATAU
HARGA PASAR YANG BERLAKU.
3. NILAI REKLASIFIKASI MASUK MELIPUTI NILAI PEROLEHAN ASET YANG DIREKLASIFIKASI
DITAMBAH BIAYA MERUBAH APABILA MENAMBAH UMUR, KAPASITAS DAN
MANFAAT.
4. NILAI PENGEMBANGAN TANAH MELIPUTI BIAYA PENGURUGAN DAN PEMATANGAN.
5. NILAI RENOVASI DAN RESTORASI MELIPUTI BIAYA YANG DIKELUARKAN UNTUK
MENGINGKATKAN KUALITAS DAN/ATAU KAPASITAS.
KAPITALISASI

1. PENGELUARAN SETELAH PEROLEHAN AWAL SUATU ASET TETAP YANG

MEMPERPANJANG MASA MANFAAT ATAU YANG KEMUNGKINAN BESAR
MEMBERI MANFAAT EKONOMIK DI MASA YANG DATANG DALAM BENTUK
KAPASITAS, MUTU PRODUKSI, ATAU PENINGKATAN STANDAR KINERJA,
HARUS DITAMBAHKAN PADA NILAI TERCATAT ASET YANG BERSANGKUTAN.
2. BIAYA PEROLEHAN DARI MASING-MASING ASET TETAP YANG DIPEROLEH
SECARA GABUNGAN DITENTUKAN DENGAN MENGALOKASIKAN HARGA
GABUNGAN TERSEBUT BERDASARKAN PERBANDINGAN NILAI WAJAR
MASING-MASING ASET YANG BERSANGKUTAN.
KAPITALISASI

NO KEGIATAN PENGELUARAN YANG DIKAPITALISIR

1 PENGADAAN TANAH  BIAYA PEMBEBASAN,

 PEMBAYARAN HONOR TIM,
 BIAYA PEMBUATAN SERTIFIKAT, DAN
 BIAYA PEMATANGAN, PENGUKURAN, DAN PENGURUGAN
2 PEMBELIAN PERALATAN  HARGA BARANG,
DAN MESIN SAMPAI  ONGKOS ANGKUT,
SIAP PAKAI  BIAYA ASURANSI,
 BIAYA PEMASANGAN, DAN
 BIAYA SELAMA MASA UJI COBA

3 PEMBELIAN ASET TETAP  HARGA KONTRAK/BELI,

LAINNYA SAMPAI SIAP  ONGKOS ANGKUT, DAN
PAKAI  BIAYA ASURANSI
KAPITALISASI
NO KEGIATAN PENGELUARAN YANG DIKAPITALISIR
4 PEMBUATAN PERALATAN, MESIN,
DAN BANGUNAN
A. PEMBUATAN PERALATAN DAN  PENGELUARAN SEBESAR NILAI KONTRAK
MESIN DAN BANGUNANNYA  BIAYA PERENCANAAN DAN PENGAWASAN,
YANG DILAKSANAKAN
MELALUI KONTRAK  BIAYA PERIZINAN, DAN
 JASA KONSULTAN

B. PEMBUATAN PERALATAN DAN BIAYA LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG SAMPAI

MESIN DAN BANGUNANNYA SIAP PAKAI MELIPUTI :
YANG DILAKSANAKAN  BIAYA BAHAN BAKU,
SECARA SWAKELOLA
 UPAH TANAGA KERJA,
 SEWA PERALATAN,
 BIAYA PERENCANAAN DAN PENGAWASAN, DAN
 BIAYA PERIZINAN
KAPITALISASI
NO KEGIATAN PENGELUARAN YANG DIKAPITALISIR
5 PEMBANGUNAN GEDUNG
DAN BANGUNAN
A. PEMBANGUNAN  PENGELURAN NILAI KONTRAK,
GEDUNG DAN  BIAYA PERENCANAAN DAN PENGAWASAN,
BANGUNAN YANG  BIAYA PERIZINAN,
DILAKSANAKAN  JASA KONSULTAN,
MELALUI KONTRAK  BIAYA PENGOSONGAN DAN PEMBONGKARAN BANGUNAN
LAMA.

B. PEMBANGUNAN YANG BIAYA LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG SAMPAI SIAP PAKAI
DILAKSANAKAN MELIPUTI :
SECARA SWAKELOLA  BIAYA BAHAN BAKU,
 UPAH TENAGA KERJA,
 SEWA PERALATAN,
 BIAYA PERENCANAAN DAN PENGAWASAN,
 BIAYA PERIZINAN,
 BIAYA PENGOSONGAN DAN BONGKAR BANGUNAN LAMA.
KAPITALISASI
NO KEGIATAN PENGELUARAN YANG DIKAPITALISIR
6 PEMBANGUNAN
JALAN/IRIGASI/
JARINGAN
A. PEMBANGUNAN  NILAI KONTRAK,
JALAN/IRIGASI/  BIAYA PERENCANAAN DAN PENGAWASAN,
JARINGAN YANG  BIAYA PERIZINAN,
DILAKSANAKAN  JASA KONSULTAN,
MELALUI KONTRAK  BIAYA PENGOSONGAN DAN PEMBONGKARAN BANGUNAN YANG ADA
DIATAS TANAH YANG DIPERUNTUKKAN UNTUK KEPERLUAN
PEMBANGUNAN.
B. PEMBANGUNAN  BIAYA LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG SAMPAI SIAP PAKAI, MELIPUTI:
JALAN/IRIGASI/JARING  BIAYA BAHAN BAKU,
AN YANG  UPAH TENAGA KERJA,
DILAKSANAKAN  SEWA PERALATAN,
SECARA SWAKELOLA  BIAYA PERENCANAAN DAN PENGAWASAN,
 BIAYA PERIZINAN,
 BIAYA PENGOSONGAN DAN PEMBONGKARAN BANGUNAN YANG ADA
DIATAS TANAH YG DIPERUNTUKKAN UTK KEPERLUAN PEMBANGUNAN.
KAPITALISASI
NO KEGIATAN PENGELUARAN YANG DIKAPITALISIR
7 PEMBANGUNAN/PEMBUATAN ASET
TETAP LAINNYA
A. PEMBANGUNAN/PEMBU-ATAN  NILAI KONTRAK,
ASET TETAP LAINNYA YANG DI-  BIAYA PERENCANAAN DAN PENGAWASAN, DAN
LAKSANAKAN MELALUI  BIAYA PERIZINAN
KONTRAK

B. PEMBANGUNAN/PEMBU-ATAN BIAYA LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG

ASET TETAP LAINNYA YANG DI- SAMPAI SIAP PAKAI MELIPUTI :
LAKSANAKAN SECARA  BIAYA BAHAN BAKU,
SWAKELOLA
 UPAH TENAGA KERJA,
 SEWA PERALATAN,
 BIAYA PERENCANAAN DAN PENGAWASAN,
 BIAYA PERIZINAN, DAN
 JASA KONSULTAN.
JURNAL ASET TETAP

1. JURNAL MUTASI ASET MASUK

ASET TETAP Xxx
RK-BARANG MASUK Xxx

RK-BARANG MASUK Xxx

AKUMULASI PENYUSUTAN ASET TETAP……. Xxx
JURNAL ASET TETAP

2. JURNAL MUTASI ASET KELUAR

RK-BARANG KELUAR Xxx
ASET TETAP…………… Xxx

AKUMULASI PENYUSUTAN ASET TETAP……. Xxx

RK-BARANG KELUAR Xxx
JURNAL ASET TETAP

3. JURNAL PENGHENTIAN ASET TETAP KE ASET LAINNYA

ASET LAINNYA………… Xxx
ASET TETAP…………… Xxx

AKUMULASI PENYUSUTAN ASET TETAP……. Xxx

AKUMULASI PENYUSUTAN ASET LAINNYA……. Xxx
JURNAL ASET TETAP

4. JURNAL PENGHAPUSAN ASET

A. PENGHAPUSAN ASET TETAP LANGSUNG TANPA MELALUI REKLAS KE ASET LAINNYA
DEFISIT PENGHENTIAN ASET Xxx
AKUMULASI PENYUSUTAN ASET TETAP……. Xxx
ASET TETAP………… Xxx

B. PENGHAPUSAN ASET TETAP SETELAH MELALUI REKLAS KE ASET LAINNYA

DEFISIT KEGIATAN NON OPERASIONAL LAIN-LO Xxx
AKUMULASI PENYUSUTAN ASET LAINNYA……. Xxx
ASET LAINNYA………… Xxx
JURNAL ASET TETAP

5. JURNAL PENGHAPUSAN ASET

C. PENGHAPUSAN ASET KARENA PENJUALAN LABA
DEFISIT PENGHENTIAN ASET Xxx
AKUMULASI PENYUSUTAN ASET TETAP……. Xxx
ASET TETAP………… Xxx
SURPLUS KEGIATAN NON OPERASIONAL LAIN-LO Xxx

D. PENGHAPUSAN ASET KARENA PENJUALAN RUGI

DEFISIT DR KEGIATAN NON OPERASIONAL LAIN-LO Xxx
AKUMULASI PENYUSUTAN ASET TETAP……. Xxx
ASET TETAP………… Xxx
JURNAL ASET TETAP

6. JURNAL REKLAS ANTAR KIB

ASET TETAP PERALATAN DAN MESIN……… Xxx
AKUMULASI PENYUSUTAN ASET TETAP……. Xxx
KOREKSI KESALAHAN-AKUMULASI PENYUSUTAN Xxx
ASET TETAP GEDUNG DAN BANGUNAN………… Xxx
AKUMULASI PENYUSUTAN ASET TETAP……. Xxx
KOREKSI KESALAHAN-AKUMULASI PENYUSUTAN Xxx
JURNAL ASET TETAP

7. JURNAL REKLAS ASET MENJADI EXTRAKOMPTABEL

BEBAN LAIN-LAIN Xxx
AKUMULASI PENYUSUTAN ASET TETAP……. Xxx
ASET TETAP………… Xxx
KOREKSI KESALAHAN-AKUMULASI PENYUSUTAN... Xxx
JURNAL ASET TETAP

8. JURNAL REKLAS BELANJA MODAL MENJADI EXTRAKOMPTABEL

BEBAN LAIN-LAIN Xxx
ASET TETAP………… Xxx
JURNAL ASET TETAP

9. JURNAL PENERIMAAN HIBAH

ASET TETAP………… Xxx
PENDAPATAN HIBAH Xxx

BEBAN PENYUSUTAN ASET TETAP Xxx

AKUMULASI PENYUSUTAN ASET TETAP Xxx
JURNAL PENDAPATAN YANG TIDAK MELALUI
APBD - KONSOLIDASI
1. A. JURNAL PENGAKUAN PENDAPATAN DALAM LRA
ESTIMASI PERUBAHAN SAL Xxx
PENDAPATAN BLUD Xxx

B. JURNAL PENGAKUAN PENDAPATAN DALAM LO

KAS DI BEND BLUD Xxx
PENDAPATAN BLUD-LO Xxx
JURNAL BELANJA BARJAS YANG TIDAK
MELALUI APBD - KONSOLIDASI
1. A. JURNAL PENGAKUAN BELANJA DALAM LRA
BELANJA PEGAWAI Xxx
BELANJA BARANG JASA Xxx
BELANJA PEMELIHARAAN Xxx
BELANJA PERJALANAN DINAS Xxx
BELANJA MODAL Xxx
ESTIMASI PERUBAHAN SAL Xxx

B. JURNAL PENGAKUAN BELANJA DALAM LO

BEBAN PEGAWAI Xxx
BEBAN BARANG JASA Xxx
BEBAN PEMELIHARAAN Xxx
BEBAN PERJALANAN DINAS Xxx
KAS DI BP BLUD Xxx
JURNAL BELANJA MODAL YANG TIDAK
MELALUI APBD - KONSOLIDASI
3. A. JURNAL PENGAKUAN BELANJA MODAL DALAM LRA
PADA SAAT MENCATAT ASET TETAP SESUAI BA :
TANAH
PERALATAN DAN MESIN Xxx
GEDUNG DAN BANGUNAN Xxx
JALAN, IRIGASI DAN JARINGAN Xxx
ASET TETAP LAINNYA Xxx
ESTIMASI PERUBAHAN SAL Xxx

B. JURNAL PENGAKUAN BELANJA MODAL DALAM LRA

TIDAK ADA JURNAL -
-
JURNAL NERACA YANG TIDAK MELALUI
APBD - KONSOLIDASI
3. JURNAL PENGAKUAN ASET DALAM NERACA
TANAH Xxx
PERALATAN DAN MESIN Xxx
GEDUNG DAN BANGUNAN Xxx
JALAN, IRIGASI DAN JARINGAN Xxx
ASET TETAP LAINNYA Xxx
KAS DI BP BLUD Xxx
JURNAL BELANJA MODAL TIDAK MELALUI
APBD
3. JURNAL PENGAKUAN BELANJA MODAL
PADA SAAT MENCATAT ASET TETAP SESUAI BA :
TANAH
PERALATAN DAN MESIN Xxx
GEDUNG DAN BANGUNAN Xxx
JALAN, IRIGASI DAN JARINGAN Xxx
ASET TETAP LAINNYA Xxx
HUTANG BELANJA MODAL Xxx

PADA SAAT BELANJA MODAL DIBAYAR SP2D-LS:

HUTANG BELANJA MODAL Xxx
KAS DI BP BLUD Xxx Xxx