SEDIAAN SITOLOGI

PENDAHULUAN
• Sitologi diagnostik : metode interpretasi sel yg
mengalami eksfoliasi dari permukaan epitel / sel
yg diambil dari berbagai jar
• Terdapat berbagai jenis spesimen cairan yang
dapat diambil dari tubuh.
• Setiap jenis spesimen membutuhkan metode
penatalaksanaan yg dpt berbeda tgt pd sifat
cairan tsb
• Perlu diperhatikan dlm pengumpulan &
penatalaksanaan spesimen cairan
pemeriksaan sitopatologi.

Pengiriman sediaan sitologi :

• Hapusan
– Papsmear
– FNAB
• Cairan
Keuntungan pemeriksaan sitologi cairan :
 kurang invasif ↓ sakit & komplikasi
 teknik pengambilan >> mudah
 biaya pemeriksaan relatif >> murah

Akurasi diagnostik ket klinis

pengambilan penatalaksanaan
spesimen cara pembacaan spesimen di lab
sediaan
SITOLOGI hapusan
 Ginekologi, FNAB, mamma
 Fiksasi segera (+) agar distorsi (-)
 Fiksasi : ethanol 95%, slm min 15 menit
 Liquid based : thin prep syst
 Fiksasi lebih baik
 Transfer sel terstandar (+)
Microscopically, the uneven distribution of cellular material associated with the
Conventional Pap Smear pattern is evident.
2008 West Coast Pathology Laboratories
ThinPrep® rearranges the relationship of cell groups on the glass slide. A
group/sheet of endocervical cells present represents this.
2008 West Coast Pathology Laboratories
Ultrasound-guided fine-needle aspiration biopsy (USG-FNAB) was performed
using a 22 G needle and a 10 mL syringe. Clinics vol.62 no.4 São Paulo  2007
METODE PENGUMPULAN
mencgh kerusakan morfologi sel

Perlu diperhatikan :
• identitas pasien
• riwayat penyakit
• ket spesimen yg diambil
(teknik & wkt pengambilan, asal cairan, jml,
difiksasi/tdk, bhn fiksatif)
 pendeskripsian keadaan makroskopis cairan,
seperti warna, kejernihan, viskositas cairan
 macam jenis spesimen cairan, yaitu : cairan,
bilasan, dan brushing.
 Spesimen berupa cairan sebaiknya
ditempatkan dalam wadah kering dan dikirim
ke laboratorium dalam keadaan segar.
 Spesimen cairan segar

penundaan (+)

beberapa jam lama

pendinginan (4ºC) bhn fiksatif (+)

(etanol 50%)

wkt penyimpanan tgt jenis cairan

 cairan LCS yg hanya dpt bertahan 1 – 2 jam, dg
/ tanpa pendinginan, tidak boleh dibekukan.
 Pada dasarnya, lama wkt penyimpanan
bergantung sifat cairan (pH, kandungan protein,
aktivitas enzimatik, & ada tdknya bakteri).
 Spesimen dg mukus tinggi, spt sputum, aspirat
bronkhial / cairan mukokel,

dpt bertahan 12 – 24 j dlm pendingin.

 Spesimen dg tinggi protein, spt cairan
peritoneal, pleural, & perikardial,
dpt bertahan 24 – 48 j tanpa pendinginan.
 Spesimen dg protein & mukus rendah, spt
cairan urin & LCS
hy bertahan 1 – 2 j dg / tanpa pendinginan
 Spesimen dg pH rendah, spt material dari
gaster disimpan dlm es & diproses dlm
hitungan menit utk menghindari kerusakan sel
krn efek HCl
 Jml spesimen yg dikirimkan bergantung jumlah
cairan yg dpt diambil:
 Sdk: slrh cairan
 Byk: 50 – 200 ml cairan yg homogen
 Sediaan bilasan diambil dg cara membilas slrh
daerah yg tampak dg cairan garam fisiologis,
kemudian segera dilakukan sucktion.
PEMBUATAN SEDIAAN HAPUS
 Permukaan deck glass dioles albumin meyer’s

 Metode tata laksana setiap jenis cairan ≠ :

 mukus >> (sputum) pick & smear
 protein >> disentrifus & dibuat hapusan
 protn & mukus << metode Bale’s
 bilasan disentrifus & dibuat hapusan
 Sputum, Aspirat Bronkial, dan Sampel Mukus
Karena tingginya viskositas, sulit mengumpulkan
sel melalui sentrifugasi. Oleh karena itu, antara
lain dilakukan teknik “ambil dan hapus”.
 Efusi Pleura, Peritoneum, dan Cairan Tinggi
Protein
Sampel disentrifuse & dibuat sediaan hapus
 Cairan Serebrospinal, Urin , dan Cairan yang
Sedikit mengandung Protein
Pembuatan menurut metode Bale’s
Sputum, adenocarcinoma. kathrin.unibas.ch/lungenzyto/loesung/ca4eb.html
Pleural effusion cytology
commons.wikimedia.org/wiki/File:Pleural_effus...
Normal urine cytology, Papanicolau stain, 400x. No atypical cell can
be seen. commons.wikimedia.org/wiki/File:Urine_normal_...
 Bilasan Bronkial, Gaster, dan Cairan Bilasan
Garam Fisiologis Lain
Cairan disentrifuse
 sedimen mukoid: dibuat dengan metode
seperti pada sputum.
 sedimen sedikit mukus: dibuat sediaan
hapus seperti pada cairan tinggi protein.
 sedimen mukus (-): dibuat sediaan seperti
pada urin.
BAL from a healthy non-smoker with over 95% alveolar
macrophages. medicine.iupui.edu/pulmonary/clinical/bal/
 Pengecatan dg papanicolou

memberikan hasil: kromatin tercat dg baik

& transparansi sitoplasma (+)

 Preparat dikeringkan

 Mounting

 Coverslipping
SITOSENTRIFUGASI

suatu sentrifus sel dlm suspensi cairan

yg diletakkan pd deck glass

penting :
vol sedimen sel monolayer
+ 3 μl
Cytocentrifuge Papanicolau-stained preparations,
persistent polymorphonuclear leukocytes and cellular debris; a few
epithelial cells display conspicuous nucleoli, 160x.
http://ehp.niehs.nih.gov/members/1994/102-12/calderon-fig2fB.JPG
PEMBUATAN SEDIAAN BLOK
 dpt dilakukan pengecatan HE, IHC
 ident produk sel, jamur, bakteri
 pembuatan sediaan blok dilakukan pd
material yg tersisa stlh sediaan sitologi
dibuat.
 material ini sering mgd fragmen jar yg tdk
dpt diproses dg teknik sitologi
Cell block cytology of the lymph node metastasis
Puppa et al. BMC Cancer 2007 7:103   doi:10.1186/1471-2407-7-103
PENUTUP
pemeriksaan sitologi keterbatasan (+)

 pengambilan – penatalaksanaan yg baik

 kelengkapan ket klinis
 teknik pembacaan

diagnostik PA
 Keterbatasan dlm menentukan diagnosa
disebabkan tdk adanya struktur histologi
jaringan pd sediaan sitologi
 Pemeriksaan sitopatologi lebih cocok
digunakan dlm penentuan metastasis &
rekurensi kanker, dimana diagnosa primer
kanker tlh ditentukan mll pemeriksaan
histopatologi
PUSTAKA
 Varghese C, Venkataraman K, Baghwat S. Manuals for training in
cancer control : manual of cytology. Available from : URL :
HYPERLINKhttp://www.whoindia.org/Linkfiles/Cancer_resource_
Manual_3_Cytology_New.pdf
 Ansari. Fine needle aspiration cytology. Available from : URL :
HYPERLINKhttp://www.pubmedcentral.nih.gov/articlender.fcgi?
artid=500043
 American Society of Cytopathology. Non-gynecological cytology
practice guidelines. Available from : URL :
HYPERLINKhttp://www.cytopathology.org/website/download.asp?
id=54
 Koss LG, Melamed MR, eds. Koss’ diagnostic cytology and its
histopathologic bases, 5th ed. Philadelphia: Lippincott Co; 2006.
 Roskell DE, Buley ID. Fine needle aspiration cytology in cancer
diagnosis. Available from : URL : HYPERLINK
http://www.bmj.com/cgi/reprint/329/7460/244.pdf
TERIMA KASIH